Balok berfungsi sebagai penahan beban yang dihasilkan oleh pelat, postingan ini memaparkan perbandingan balok berdiri dan balok tidur dari segi stabilitas, lendutan dan kekuatan.
Pada
atap kayu rangka seperti reng, usuk dipasang tegak alias berdiri dan tidak
tidur, kemudian apakah kalian mengetahui ada balok berdiri?
Balok
merupakan salah satu item pada gedung, seperti yang kita ketahui beberapa item
pada gedung diantaranya pelat, balok, kolom, sloof kemudian pondasi.
Namun
bagaimanakah jika balok baik itu beton bertulang atau balok kayu. Pada kasus
ini kita ambil contoh pada balok kayu, katakanlah sebuah balok tersebut dengan
ukuran 30 cm x 20 cm dengan panjang kurang lebih 3 meter.
Balok
tersebut kemudian diletakan di atas sungai kecil yang lebarnya mungking 2,5 m –
3 m, dengan tujuan untuk penyebrangan, pertanyaanya bagaimanakah anda akan
meletakan balok tersebut?
Apakah
akan meletakan balok tersebut dengan posisi berdiri ( lebar 20 cm, tinggi 30 cm)
atau balok dengan posisi tidur (lebar 30 cm, tinggi 20 cm)
Jika
dari segi kenyamanan tentu balok tersebut nyaman kalau diposisikan tidur karena
lebar nya area untuk pejalan kaki ketika menyebrang.
Tetapi bagaimana jika kita tinjau dari segi struktur seperti kekuatan, stabilitas begitu juga lendutannya.
Dibawah
ini merupakan penjelasan tentang balok berdiri dan kekuatan balok tersebut jika
dibandingkan dengan balok tidur.
Kekuatan
Balok
posisi berdiri mempunyai tahanan terhadap momen lentur yang lebih besar
daripada balok posisi tidur. Hal tersebut karena adanya modulus penampang yang
lebih besar.
S=1/6*b*h^2
Contoh
yang lain jika saudara melihat tabel profil baja untuk parameter “kekuatan”
yang selalu diperhatikan adalah Sx dan Sy, yaitu modulus penampang.
Baca: Perencanaan Teknis Perhitungan Balok
Jika
tadi dijelaskan perihal kekuatan balaok, kali ini mengenai lendutan balok.
Lendutan
Lendutan
balok semakin besar momen inersia, semakin kecil lendutanya. Momen inersia
adalah kecendrungan suatu benda untuk diam atau mempertahankan pada posisi semula.
Momen inersia ini juga sering disebut sebagai
kelembaman suatu benda.
Momen
inersia penampang persegi.
(1/12*b*h^3)
Stabilitas
Balok
posisi berdiri, jika ditumpu begitu saja, lebih tidak stabil dibandingkan
dengan balok posisi tidur, karena balok posisi berdiri pada bagian atasnya bila
diberi beban dorongan ke arah samping, bisa berpotensi”jatuh” membentuk posisi
tidur.
Kecuali
jika kedua ujungnya ditahan/dijepit sehingga tidak bisa berputar/jatuh.
Kesimpulanya
penempatan balok berdiri memiliki respon lebih baik dari segi stabilitas,
kekuatan hingga lendutan.
Jika
penerapan penempatan balok berdiri dan tidur pada sebuah parit atau sungai
kecil, apakah ada penempatan balok tidur pada sebuah gedung, katakanlah hotel.
Penampatan Balok Tidur Pada Bangunan Gedung
Penempatan
balok tidur pada gedung diperuntukan demi mendapatkan lantai yang lebih banyak.
Lantas bagaimanakah jika ditinjau secara keilmuan khususnya teknik sipil struktur.
Posisi
balok tidur pada gedung alih-alih kurang menghasilkan reka bentuk yang optimal/maksimal.
Dalam
penelitian yang dilakukan dengan judul “Efek Penggunakan Balok Tidur Terhadap Perilaku
Seismik Struktur Gedung Bertulang Berlantai Banyak”.
Pada
penelitian tersebut perilaku struktur bangunan yang ditinjau seperti simpangan
total dan simpangan antar tingkat, periode getar struktur dan respon struktur
berupa gaya geser dasar.
Menunjukan
bahwa penggunaan balok tidur pada bangunan menghasilkan julmlah tulangan yang
dibutuhkan lebih banyak dari balok normal yang penggunaanya berdiri.
Dalam
segi struktur menurunkan kekuatan struktur, memperkecil gaya geser dasar dan
memperbesar simpangan total dan simpangan antar tingkat dan memperbesar periode
struktur.
Semoga penjelasan perihal balok berdiri pada postingan yang sederhana tetapi padat ini dapat menambah referensi pembaca.
0 Response to "Perbandingan Penggunaan Balok Tidur Dan Balok Berdiri"
Post a Comment