Perencanaan persimpangan drainase atau
gorong-gorong pada ruas jalan raya memiliki beberapa kriteria yang umum sebagai
pertimbangan rancangan. Postingan ini merupakan terbitan ke 2 dalam bab “perencanaan
persimpangan arus” di dalam mata kuliah drainase perkotaan.
Kriteria
Dalam perencanaan persimpangan arus jalan
raya, seperti halnya dalam setiap perencanaan, standar atau kriteria harus
didefinisikan di mana perencanaan dapat diukur untuk penerimaannya.
Kriteria yang umumnya digunakan untuk
menilai penerimaan rancangan hidrolik persimpangan arus meliputi:
1)
Air balik yang
tidak akan terasa menaikkan kerusakan banjir pada sifat-sifat hulu persimpangan.
2) Kecepatan, melewati
bangunan yang tidak akan merusak baik fasilitas jalan raya ataupun kerusakan
naik di luar batas pemilikan di hilir.
3)
Pemeliharaan
distribusi aliran yang ada yang sepraktis mungkin
4) Jarak dan orientasi
pilar, dan rancangan tiang penopang untuk memperkecil terputusnya aliran dan
sapuan potensial
5)
Perencanaan pondasi
dan upaya pencegah sapuan untuk menghindari kerusakan akibat sapuan
6)
Batas bebas pada
rancangan bangunan dan pilar untuk melewatkan sampah dan es yang mungkin ada
7)
Risiko akan kerusakan
yang dapat diterima atau upaya yang dapat terus untuk dapat menanggulangi
tingkah arus alluvial
8)
Perpecahan minimal
ekosistem dan harga unik untuk dataran banjir dan arus
9) Suatu tingkat
pelayanan lalu-lintas yang dapat disamakan dengan yang umumnya diharapkan untuk
kelas jalan raya dan yang dapat disamakan dengan air lalu-lintas yang
diproyeksikan
10) Biaya pembangunan,
pemeliharaan dan operasi termasuk kemungkinan perbaikan danrekonstruksi dan
santunan potensial yang dapat dilaksanakan.
Biaya ekonomis tiap alternative yang memenuhi
tujuan kriteria rekayasa harus dibandingkan sehingga penyelesaian ekonomi
optimum dapat dikenali.
Rancangan Optimum & Mendekati Optimum ekonomis |
Biaya ekonomi total meliputi baik pengeluaran
modal dan biaya pasca bangunan.
Biaya pasca pembangunan meliputi biaya terputusnya
laiu-lintar, jalan memutar, rekonstruksi dan perbaikan kerusakan banjir pada
jalan raya, dan santunan potensial.
Ada kendala lain pada perencanaan, Yang
tidak seluruhnya ekonomis atau rekayasa, yang juga menjadi kriteria untuk
menilai apakah suatu alternative dapat diterima.
Setiap jalan raya dapat berperan untuk
tujuan sosial yang tidak mengindahkan secara tepat pertimbangan rekayasa dan
ekonomi.
Tujuan sosial ini dapat meliputi akses ke
daerah untuk kendaraan darurat, mengevaluasi daerah yang dapat mudah rusak sebagian
atau keseluruhan oleh hempasan taufan atau air pasang.
Untuk kasus jalan kelas rendah kemungkinan bahwa
rute bus sekolah akan sering terhambat mengakibatkan merupakan alasan yang
cukup kuat untuk memilih alternatif lain selain rencana dengan ekonomi optimum.
Pertimbangan sosial yang mengabaikan ini
menjadi kriteria untuk menilai apakah suatu alternatif rancangan dapat
diterima.
Pertimbangan ekonomi selain penyelesaian
ekonomi optimum dapat juga merupakaln kriteria yang mengabaikan perencanaan.
Negara atau pemerintah daerah yang kekurangan
dana pemeliharaan yang kronis dapat memilih alternatif yang mendekati rencana
ekonomi optimum tetapi memerlukan investasi modal lebih tinggi untuk mengurangi
biaya pemeliharaan, perbaikan dan rehabilitasi di masa datang.
Pertimbangan ekonomi lain mungkin adalah
keperluan yang dimengerti atau bahkan suatu mandat legislatif untuk memberikan
sistem jalan raya seluruh negara atau regional untuk melayani maksud yang telah
dinyatakan, seperti jaringan jalan raya pedesaan (rural) atau perkotaan (urban),
dengan anggaran yang tertentu.
Dana yang terutama sebaiknya digunakan
membangun suatu rute atau ruas tertentu juga mempunyai kategori serupa.
Standar yang harus digunakan dalam
perencanaan persimpangan merupakan standar yang paling peka biaya yang perlu dipilih
untuk perencanaan, dan keputusan tidak boleh diambil tanpa menganggap dampaknya
pada baik anggaran pembangunan dan anggaran pemeliharaan.
Pertimbangan rekayasa lain, terutama
standar geometrik dan persyaratan pelayaran, dapat pula mengabaikan kriteria
untuk perencanaan hidrolik pada tempat individu.
Sebagai contoh, persyaratan pelayanan lalu lintas,
hidrolik dan ekonomi dapat menunjukkan perlunya perencanaan yang akan
melewatkan banjir 25 tahunan lewat bukaan jembatan, tetapi, karena topografi atau
persyaratan navigasi, profil jalan tinggi dan banjir 500 tahun akan mengalir
lewat bangunan tanpa lewat melampaui jalan.
Sehingga analisis hidrolik dan ekonomi
menjadi persoalan risiko kerusakan air balik, sapuan dan erosi pada jalan raya
dan harta benda lain dan tingkat proteksi yang harus diberikan sebagai
upaya-balik melawan kerusakan.
Pertimbangan yang dibahas di atas tidak
dijumpai dalam prosedur optimisasi ekonomi untuk perencanaan persimpangan arus
jalan raya untuk perkiraan biaya total paling sedikit untuk masyarakat karena
tidak dapat dievaluasi secara kuantitatif.
Jadi, pengambilan keputusan atau pemilihan
alternatif dengan memperhitungkan penyelesaian ekonomis optimum atau mendekati
optimum dalam menyelesaikan perbedaan antara rancangan terbaik, ekonomis dan
kendala sosial, lingkungan, politik, ekonomi, dan rekayasa yang harus
dipertimbangkan dalam pemilihan rancangan yang tepat seperti gambar diatas.
0 Response to "Kriteria Peneriman Rancangan Persimpangan Drainase"
Post a Comment