Jenis-Jenis Arus seperti arus lurus, arus
bersilang, arus berbelok-belok, arus gradasi/arus tenang dan tanggapan sistem
arus yang dikategorikan dengan kategori umum dan arus yang digolongkan pada
arus lurus akan dipaparkan pada tulisan ini. Berikut dibawah ini merupakan
pemarannya.
Jenis Arus
Arus digolongkan ke dalam dua kategori umum
yang luas, yaitu arus dengan daerah banjir dan arus tanpa banjir.
Daerah banjir biasanya tidak merupakan
akibat langsung aliran banjir besar tetapi merupakan hasil gerakan lateral arus
dari sisi daerah banjir yang satu ke sisi yang lain rnenurut waktu geologi.
Sebagai akibat pendalaman saluran dan
peningkatan daerah banjir (saluran terpotong), beberapa daerah banjir jarang
digenangi, tetapi umumnya daerah banjir cukup rendah untuk digenangi.
Lebih khusus lagi, arus selanjutnya
digolongkan pada arus lurus (straight), bersilang (braided) dan berbelok- belok
(meandering) seperti ditunjukkan dalam Gambar dibawah.
Pola Saluran Sungai |
Klasifikasi khusus ini dibahas dalam
seksiseksi berikut:
1) Arus Lurus
Arus digolongkan pada arus lurus, kalau
perbandingan panjang bagian aliran terdalam (thalweg), ke panjang lembah kurang
dari 1,5. Perbandingan (ratio) ini dinamakan sinuositas arus.
Saluran lurus dikatakan sinuous
(berbelok-belok) karena thalweg biasanya berosilasi transversal di dalam saluran
aliran rendah dan arus dipantulkan dari satu sisi ke sisi yang lain.
Osilasi arus biasanya berakibat pembentukan
bagian lurus di sebelah luar bengkokan sedangkan hambatan lateral, yang
disebabkan endapan, terbentuk di sebelah dalam bengkokan.
Kolam lurus saluran alluvial mungkin hanya
merupakan kondisi sementara dan fotografi udara dan peta topografi mungkin
dapat mengungkapkan lokasi saluran terdahulu dan arah potensial gerakan
selanjutnya.
Saluran lurus artifisial atau buatan orang
dalam alluvium (lumpur) mungkin sangat tidak stabil.
Dengan meluruskan saluran berbelok-belok
menghasilkan gradien yang lebih terjal dan degradasi dan pengerukan tebing
sebelah hulu biasa dilakukan karena arus berusaha untuk mengembalikan keadaan
seimbang.
Bahan tererosi akan diendapkan di sebelah
hilir dengan akibat kemiringan arus berkurang, kapasitas pemindahan sedimen
berkurang, dan kemungkinan terjadinya arus bersilang (braiding).
2) Arus Bersilang
Arus bersilang adalah arus yang terdiri
dari banyak saluran yang saling menyilang satu sama lain (Gambar a).
Klasifikasi Saluran Sungai |
Penyebab pengepangan adalah pengerukan
tebing dan jumlah besar beban dasar yang tidak dapat dipindahkan arus.
Beban dasar atau beban kontak dalam arus
adalah bagian dari debit sedimen total yang bergerak sepanjang dasar dengan
bergulung atau menggeser dan pada saat itu dapat dilarutkan oleh aliran.
Terjadi endapan kalau catu sedimen
melampaui kapasitas pemindahan arus. Karena dasar arus mengalami aggradasi
akibat endapan, bagian lurus saluran sebelah hilir mengembang memiliki
kemiringan yang lebih terjal yang mengakibatkan kecepatan yang lebih besar.
Saluran berganda yang terbentuk pada
kemiringan hulu. Saluran berganda terbentuk pada lereng hulu (milder) karena
sedimen tambahan diendapkan di dalam saluran utama dan saluran yang bersilangan
ini mengakibatkan sistem saluran keseluruhan melebar, yang mengakibatkan erosi
tebing tambahan.
Bahan tererosi mungkin diendapkan di dalam
saluran yang membentuk tumpukan yang dapat menjadi pulau yang stabil.
Pada tingkat banjir, aliran dapat
menggenangi sebagian besar tumpukan dan pulau dan akibatnya kerusakan sempurna
beberapa pulau dan mengubah lokasi pulau lainnya.
Arus bersilang sukar distabilkan yakni
berubah garis pembatasnya dengan cepat, yang dapat mengalami degradasi atau
aggradasi, sangat luas dan dangkal bahkan pada tingkat banjir dan pada umumnya
tidak dapat diperkirakan.
3) Arus Berbelok-Belok
Arus berbelok-belok terdiri dari bengkokan-bengkokan
bentuk-S (Gambar c diatas).
Dalam arus alluvial, saluran mengalami baik
gerakan melintang (loteral) atau membujur (longitudinal) lewat pembentukan dan
penghancuran bengkokan.
Bengkokan dibentuk oleh proses erosi dan
pengirisan tebing di sebelah luar bengkokan dan pengendapan bersangkutan dari
beban dasar pada bagian dalam bengkokan untuk membentuk tumpukan titik.
Tumpukan titik ini menghambat bengkokan dan
mengakibatkan erosi dalam bengkokan terus berlangsung, yang memperhitungkan
perpindahan melintang dan membujur arus berbelok-belok gambar dibawah ini.
Arus Berbelok & Penampang Melintang |
Karena arus berbelok-belok ini bergerak
sepanjang alur dengan hambatan terkecil, bengkokan akan bergerak pada laju yang
berbeda karena perbedaan dalam kepekaan erosi (erodibilitos) tebing dan daerah
banjir.
Bentuk umbi yang secara sempurna terputus membentuk
danau bentuk U (oxbow).
Setelah pemutus terbentuk, gradien arus
lebih terjal dan arus cenderung untuk menyesuaikan hulu dan hilirnya, dan dapat
terbentuk bengkokan baru.
Dianjurkan untuk membandingkan dengan
fotografi udara yang diambil beberapa tahun untuk memperkirakan laju dan arah
gerakan belokan.
Kadang-kadang, sejarah lokal dapat membantu
kuantisasi laju gerakan. Modifikasi saluran alluvial dari kecenderungan belokan
alami ke pembatas saluran lurus memerlukan pembatasan dalam tebing dengan penguat.
Arus yang dibatasi demikian dapat bersilang
atau dasarnya mengalami degradasi karena gradien yang lebih terjal dilam arus
lebih lurus, persilangan atau degradasi sering melampaui batas-batas
perlindungan perkuatan lokal.
Kalau saluran lurus ianpa perlindungan
dibangun, arusnya akan cenderung berosilasi transversal dan mulai-pembentukan
bengkokan.
Sering, walaupun saluran lurus dengan
perlindungan, bagian lurusnya akan dihancurkan sebagai akibat pergeseran alami
diri belokan di sebelah hulu saluran yang dimodifikasi.
4) Arus Gradasi atau
Arus Tenang
Arus gradasi mempunyai kemiringan dan
energi yang cukup untuk memindahkan bahan yang masuk ke arus dan umumnya
stabil.
Definisi ini diberikan untuk kondisi
rata-rata arus selama beberapa tahun. Di setiap waktu, akan ada lokasi
terisorasi yang sedang berlangsung proses aggradasi dan degradasi.
Insinyur hidrolik juga menggunakan istilah
arus tenang (Poised stream), yaitu arus yang selama suatu periode waktu
salurannya tidak mengalami degradasi maupun aggradasi.
Arus gradasi atau arus tenang secara
dinamis seimbang dan setiap perubahan yang melawan kondisi tersebut akan
mengarah ke aksi arus yang berusaha mengembalikan keadaan seimbang.
Misalnya, kalau gradien saluran naik,
seperti halnya pada pemutusan (cutoff) kapasitas pemindahan sedimen aliran naik
dan sapuan tambahan terjadi, sehingga mengurangi kemiringan.
Kapasitas pemindahan bagian lurus di
hilir tidak berubah, karena itu, beban dasar tambahan yang terbawa masuk ke
dalamnya sebagai akibat sapuan hulu akan diendapkan.
Pada saat berlangsung aggradasi, kemiringan
arus lebih rendah dari endapan naik dan kapasitas pemindahan diatur sesuai
dengan yang diperlukan untuk membawa bahan tambahan lewat seluruh bagian lurus
saluran.
Proses ini akan terus sampai keseimbangan
baru dicapai dan pengaruh dapat diperluas sampai cukup jauh di atas dan di
bawah pemutusan.
5) Tanggapan Sistem
Arus
Banyak arus yang telah mencapai keadaan
kesetimbangan dinamis di sepanjang bagian lurusnya dan untuk maksud rekayasa,
dapat dianggap gradasi atau tenang seperti didefinisikan dalam Seksi.
Namun, kondisi ini tidak mengabaikan
perubahan-perubahan dalam selang waktu singkat atau dalam waktu beberapa tahun.
Faktor-faktor yang mungkin berpengaruh pada
tingkat dan besarnya tanggapan arus adalah perubahan-perubahan karakteristik
hidrologi, moditikasi pembatas dan gradien, dan stabilitas alami dasar, bahan
tebing dan daerah banjir.
Tanggapan arus pada perubahan-perubahan
dari faktor-faktor ini dapat dibatasi pada daerah lokal atau perluasannya
beberapa mil ke hulu atau ke hilir dari tempat itu.
Baca: Pengaruh Perubahan Saluran
Tanggapan arus dapat diawali sebagai akibat
perubahan karakteristik daerah aliran sungai seperti pengembangan tanah,
penggalian, pengelolaan kayu atau perubahan iklim yang mempengaruhi rembesan, perubahan
buatan manusia pada karakteristik saluran dapat mengakibatkan perubahan
distribusi aliran, aliran, kecepatan dan kapasitas pemindahan sedimen.
Kalau tanggapan potensial arus pada
perubahan-perubahan ini dikenali dalam tahap perencanaan dan perancangan
pengembangan proyek, langkah-langkah yang tepat dapat diambil untuk mencegah
atau memperkecil reaksi yang merugikan.
Banyak arus dalam keadaan alaminya secara
aktif mengalami aggradasi atau degradasi lewat bagian lurusnya yang panjang, perubahan
gradasi ini dapat menimbulkan kerusakan tertentu pada sarana jalan raya yang
memotong arus atau menggerogos daerah banjir.
Kemungkinan akan terjadi penurunan
kapasitas saluran, gorong-gorong tersumbat, pengurangan jalan air jembatan
aggradasi arus percabangan pada arus yang sedang mengalami aggradasi.
Arus yang aktif degradasi dapat mengurangi
grondasi konstruksi, pekerjaan pelindung tebing, dan tanggul jalan raya.
Kcrusakan yang tidak berkaitan dengan jalan raya dapat terjadi dalam bentuk
pengurangan air dalam waduk kendali banjir, dan kerusakan tar lilman
berdekatan, tanah-tanah komersial dan perkayuan.
Modifikasi saluran tidak selalu berpengaruh
pada rezim arus. Rancangan rekayasa yang baik dapat mempercepat kecenderungan
alami arus pada kondisi tenang.
Untuk melakukan hal itu, diperlukan
pengertian tentang kondisi alami arus, tanggapan dan toleransi potensial untuk
modifikasi.
Pertimbangan
berikut ini diperlukan sebagai bagian dari proses perencanaan:
-
Pengetahuan tentang
kondisi alami arus.
-
Perkiraan debit
sedimen dan air.
-
Ramalan jenis dan
besarnya tanggapan arus potensial pada sarana yang diusulkan.
-
Pengetahuan tentang
geologi, mekanika tanah, hidrologi dan hidrolik arus berlumpur.
Meramalkan
tanggapan arus potensial merupakan tugas yang kompleks. Banyak peubah yang
saling berkaitan yang tercakup dalam analisis dan perubahan-perubahan dalam
satu peubah atau lebih dapat mengakibatkan reaksi oleh sistem arus.
0 Response to "Klasifikasi Khusus Jenis Arus"
Post a Comment