Metode menentukan besarnya banjir yaitu
pengukuran langsung dan pengukuran tidak langsung. Kedua metode tersebut akan
dijelaskan pada tulisan ini, hal ini diperlukan oleh setiap pihak yang akan
merencanakan drainase atau gorong-gorong dengan tujuan tidak untuk antisipasi
banjir tiba. Berikut ini merupakan pemabahasanya.
Metode Menentukan Besarnya Banjir
Penentuan akurat besarnya banjir memerlukan
latar belakang hidrolik saluran terbuka dan pengetahuan pola kelakuan air
pasang (banjir), namun pengetahuan ini harus dikaitkan dengan pengalaman,
apabila hasilnya harus ditafsirkan secara benar.
Publikasi Geological Survev menunjukkan
prosedur untuk membuat ketentuan tersebut. Insinyur dapat mempelajari prosedur
yang disarankan yang diutarakan dalam publikasi ini dan memberikan pengetahuan
yang cukup tentang teknik mengukur aliran banjir, tetapi hanya dengan metode
ini ia akan menjadi terbiasa dalam penggunaannya.
Metode dasar untuk mengukur aliran banjir
dibahas dalam paragraf berikut.
Pengukuran Langsung
Pengukuran arus banjir secara langsung
terdiri dari pengukuran yang dilakukan sewaktu kejadian banjir. Debit
(discharge) ditentukan serentak dengan mengukur kedalaman aliran dan kecepatan
di sejumlah titik pada irisan melintang untuk menentukan perubahan yang
menyolok pada kedalaman dan kecepatan arus.
Metode Dasar Mengukur Aliran Banjir |
Dari pengukuran ini, luas dan kecepatan
rata-rata dapat ditentukan dan debit dapat dihitung. Pengukuran debit pada
berbagai tingkat pada lapangan atau pada stasiun pengukuran akan memberikan
data untuk menjabarkan kurva skala (rating) atau penggambaran tingkat menurut
debitnya.
Rekaman yang terus menerus dari stasiun
pengukuran tingkat memberikan data debit untuk mempelajari interval atau
frekuensi banjir.
Pengukuran Tidak Langsung
Pengukuran tidak langsung dilakukan apabila
tidak mungkin atau tidak praktis untuk mengukur aliran banjir secara langsung.
Umumnya, pengukuran ini dilakukan setelah terjadinya banjir.
Pengukuran tersebut termasuk marka tinggi
air, geometri saluran, dan suatu perkiraan kondisi kekasaran. Dari data
tersebut, besarnya banjir dihitung dengan menggunakan persamaan hidrolik dasar.
Metode tidak langsung untuk menentukan
besarnya banjir sebenarnya termasuk luas kemiringan tanggul yang dapat dilewati
aliran, bukan yang menyempit, dan bendugan pelimpas.
Cara ini dalam pengukuran aliran banjir merupakan
yang paling berharga untuk para insinyur jalan raya dan suatu pengertian yang
baik dari metode yang digunakan dalam daftar publikasi sangat diperlukan.
Dalam bab
perencanaan drainase perkotaan tidak hanya mempelajari perencanaan dan
pelaksanaan, tetapi hal yang menyeluruh sehingga pihak terkait seperti sarjana
teknik sipil memahami fungsi dan efisiensi dalam merencanakanya, seperti
penentuan jenis profil saluran yang akan dipaparkan pada postingan berikutnya.
0 Response to "Metode Dasar Mengukur Aliran Banjir"
Post a Comment