Dilihat
dari majunya dan modernnya teknologi saat ini, pesawat terbang atau pesawat
udara merupakan sarana transportasi yang paling cepat bila dibandingkan dengan
transportasi lainnya, misalnya transportasi darat dan transportasi airl laut.
Sebuah
pesawat jet komersial Boeing 747
, misalnya dapat terbang dengan kecepatan pesawat mencapai 625 mph atau sekitar
1.000 kilometer per jam. Selain itu, pesawat jenis ini mampu mengangkut lebih
dari 500 penumpang
pada ketinggian jelajah antara 30.000-45.000 kaki di atas permukaan laut, atau
9100-13.100 meter di atas permukaan laut.
Kehadiran
transportasi udara telah membawa perubahan yang sangat besar terhadap kehidupan
umat manusia. Dunia terasa semakin sempit. Jarak tempuh antar kota yang sebelumnya
memerlukan waktu berhari-hari, sekarang dapat ditempuh kurang dari 24 jam, bahkan yang terjauh jaraknya sekalipundi dunia ini.
Pesawat Terbang |
Dengan
adanya kelebihan-kelebihan tersebut, jutaaan manusia di dunia kini banyak
menggunakan jasa angkutan udara sebagai sarana transportasi. Selain itu,
pesawat terbang juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kebutuhan, seperti
untuk pemadam kebakaran hutan, penyemprot hama tanaman, dan sebagainya.
Bagaimana Pesawat Bisa Terbang
Bagaimana
Pesawat Bisa Terbang? Sebelum mempelajari lebih dalam tentang transportasi
udara, ada baiknya kita mengetahui bagaimana sebuah pesawat dapat terbang atau
bergerak di udara.
Ada
empat sumber kekuatan yang berpengaruh terhadap sebuah pesawat sehingga dapat
bergerak di udara. Kekuatan
tersebut adalah:
-
Daya
tarik ke bawah bumi (Gravity)
Gravity
adalah daya tarik ke bawah, biasa juga disebut daya tarik bumi, maksudnya
adalah kekuatan alamiah yang menarik pesawat ke tanah
-
Daya
mengangkat (Lift)
Lift
adalah daya mengangkat untuk melawan daya tarik bumi. Daya mengangkat yang
diciptakan ini dapat terjadi karena gerakan sayap pesawat di udara.
-
Daya
ke belakang (Drag)
Drag
merupakan daya alamiah yang menarik ke belakang sehingga menahan gerak maju
pesawat.
-
Daya
mendorong (Thrust)
Thrust
adalah daya dorong yang diciptakan untuk melawan kekuatan daya tarik, sehingga
pesawat dapat bergerak ke depan.
Jika
salah satu dari kekuatan berubah, pesawat akan
bergerak, naik, turun, miring, atau berputar. Apabila daya mengangkat sama
dengan daya tarik ke bawah (lift sama dengan gravity), dan daya tarik ke
belakang sama dengan daya mendorong (kekuatan drag sama dengan thrust), maka
pesawat akan berada pada posisi rata.
Baca: Terminologi Bandar Udara
Dalam
dunia penerbangan kondisi ini dikenal dengan istilah cruising flight. Prinsip
inilah yang mendasari terciptanya pesawat terbang, baik jenis pesawat propeller
(baling-baling) maupun yang menggunakan mesin jet.
Ketinggian Jelajah Pesawat Terbang
Perbedaan
ketinggian jelajah pesawat terbang disebabkan oleh:
-
Jenis pesawat yang digunakan (type of
aircraft)
-
Keadaaan cuaca (weather condition)
-
Lalu lintas jalur
penerbangan (air trffic)
-
Wilayah udara yang
diterbangi
-
Jarak penerbangan
Pesawat
jet berbadan lebar untuk penerbangan jarak jauh/long range jets biasanya
terbang pada ketinggian jelajah antara 30.000-45.000 kaki.
Pesawat
jet ukuran sedang/medium range memiliki ketinggian jelajah lebih rendah, yaitu
antara 30.000-35.000 kaki, tergantung dari jarak yang ditempuh.
Pesawat
supersonik (concorde) terbang pada ketinggian jelajah antara 50.000-60.000 kaki.
Ketinggian
jelajah pesawat terbang
biasanya diukur dari atas permukaan laut dengan menggunakan sistem perhitungan kaki (feet).
Kecepatan
jelajah pesawat terbang dikenal dengan cruising speed. Cruising speed pesawat
jet komersial rata-rata
sekitar 600 mph (km/jam).
Pada ketinggian di atas 30.000
kaki suhu udara di luar pesawat bisa mencapai 50-60 derajat Celsius di bawah
nol.
Secara
alamiah tekanan udara di atas permukaan laut lebih besar dari tekanan udara di
angkasa. Semakin tinggi kita berada, tekanan udara semakin renah dan mengakibatkan
napas kita menjadi sesak serta telinga terasa sakit sekali. Untuk mengatasi dan
mengantisipasi hal tersebut, kabin pesawat terbang perlu dilengkapi dengan
oksigen dan tekanan udara yang stabil dan konstan.
Kini semua pesawat
udara komersial yang diproduksi dilengkapi dengan:
1)
Oksigen dan tekanan udara
yang stabil di dalam kabin
2)
Sistem navigasi elektronis
3)
Sistem pengindraan jarak
jauh berupa radar yang canggih
4)
Sistem
komunikasi radio dua arah (two way communication).
Sistem
radar mampu mendeteksi keadaan cuaca, badai, hujan dan berbagai rintangan di
udara pada jarak 100 mil (160 km). sehingga penerbangan dapat terhindar dari
badai topan dan cuaca buruk.
Dengan
demikian, penumpang dapat menikmati penerbangan dengan aman dan nyaman. Sistem
komunikasi dua arah dipergunakan untuk hubungan komunikasi timbal balik darat-udara-darat, atau dengan
pesawat lainnya.
Dalam
keadaan darurat pesawat terbang dapat tetap mempertahankan ketinggiannya,
meskipun mesin hanya berfungsi 50%.
Untuk
menghadapi segala kemungkinan, misalnya pendaratan darurat, baik di darat
maupun di laut, pesawat komersial dilengkapi dengan sarana dan prasarana keselamatan
penerbangan (live saving equipment) yang baku dan canggih dan awak
pesawat yang terlatih dan terampil.
Untuk menghentikan laju pesawat ketika melakukan
pendaratan tidak cukup hanya bergantung pada kekuatan rem yang ada pada roda
pendaratan.
Semua
pesawat yang sedang melakukan pendaratan, mengeluarkan bunyi gemuruh. Bunyi
gemuruh tersebut berasal dari mesin pesawat yang bernama spoiler untuk membantu
menghentikan pesawat.
0 Response to "Bagaimana Pesawat Bisa Terbang Dan Berapa Ketinggian Jelajah Pesawat"
Post a Comment