Suatu
penerangan dliperlukan oleh manusia untuk mengenali suatu objek secara visual
atau untuk memperoleh kualitas penerangan yang optimal. IES (Ilumination
Engineering society) menetapkan standar kuat penerangan untuk ruangan. Silau
disebabkan cahaya berlebihan baik yang langsung dari sumber cahaya atau hasil
pantulan ke arah mata pengamat.
Silau
berpengaruh terhadap mata, yaitu ketidakmampuan mata merespon cahaya dengan
baik, atau menyebabkan perasaan tidak nyaman (discomfort dare) karena mata
harus memicing disebabkan kontras yang berlebihan.
Sifat
Alami Cahaya
Spectrum Elektromagnetik |
Jika
cahaya merupakan bagaian gelombang elektromagnetik, kedudukan cahaya pada
spektrum gelombang dapat dilihat pada (gambar)
Hubungan
kecepatan cahaya (v) dalam km/dt, dengan panjang gelombang () dalam m, dan fiekuensi
(f) dalam Hz adalah:
Rumus 1
Besaran
Pokok
Pembahasan
lebih jauh tentang perhitungan penerangan diperlukan pemahaman terhadap
definisi-definisi yang relevan meliputi: sudut ruang (ω), energi cahaya (Q),
arus cahaya (φ), intesitas cahaya (l), kuat penerangan (E), Iluminasi (L), dan
beberapa faktor. Konsep dasar besaran pokok penerangan dapat diamati pada (gambar).
Sudut
Ruang
Sudut
bidang adalah sebuah titik potong 2 buah garis lurus. Besar sudut bidang
dinyatakan dengan derajad (0) atau radian (r). Sudut ruang adalah
sudut pada ruang yang dibatasi oleh pernukaan bola dengan titik sudutnya.
Besarnya sudut ruang dinyatakan dengan steradian (sr).
Apa yang dimaksud dengan steradian?
Steradiar
adalah besarnya sudut yang terpancang pada titik pusat bola oleh permukaan bola
seluas kuadrat jari-jari bola.
Berdasarkan definisi di atas maka suaru
bola jika dilihat dengan sudut ruang adalah:
(Persamaan
2)
Arus
Cahaya
Rumus-Rumus |
Setiap
lampu lisrik memiliki efisiensi yaitu besarnya lumen yang dihasilkan suatu
lampu setiap watt (lm/w). Sebuah lampu pijar 40 W yang mempunyai efikesi 14 lm/W
memancarkan arus cahaya sebesar 560 lm.
Beberapa contoh besarnya arus cahaya yang
dihasilkan suatu sumber cahaya dapat dilihat pada Tabel:
No
|
Sumber Cahaya
|
Arus cahaya
|
1
|
Lampu sepeda 3 W
|
30 lm
|
2
|
Lampu pijar 60 W
|
730 lm
|
3
|
Lampu flouresen 18 W
|
900 lm
|
4
|
Lampu Merkuri tekanan tinggi 50 W
|
1800 lm
|
5
|
Lampu natrium tekanan tinggi 50 W
|
3500 lm
|
6
|
Lampu natreium tekanan rendah 55 W
|
8000 lm
|
7
|
Lampu metal halida
|
190000 lm
|
Energi
cahaya atau kuantitas cahaya (Q) merupakan produk radiasi visuaal (arus cahaya)
pada selang waktu tertentu, dinyatakan dengan lumen detik (lm.dt) (persamaan 4)
Energi
cahaya ini penting dinyatakan untuk menentukan banyaknya energi lisrik yang
digunakan pada suatu instalasi penerangan.
Intesitas
Cahaya
Intensitas
cahaya (l) dengan satuan kandela (cd) adalah arus cahaya dalam lumen yang
diemisikan setiap sudut ruang (pada arah tertentu) oleh sebuah surnber cahaya.
Intensitas
cahaya (I) dapat dinyatakan sebagai perbandingan diferensial arus cahaya (lm)
dengan diferensial sudut ruang (sr). (persamaan 5)
Intesitas cahaya 1 cd mengeluarkan arus
cahaya (φ) sebesar 1 lm di uclara. Besanrya intensitas cahaya yang dihasilkan
suatu sumber cahaya adalah tetap, baik dipancarkan secara terpusat maupun
menyebar.
Sumber Cahaya
|
1 (cd)
|
Lampu sepeda (tar-rpa reflektor)
|
1
|
Lampu sepeda (pakai reflektor)
|
250
|
Lampu suar
|
2000000
|
Kuat
Penerangan
Kuar
penerangan (E) adalah pernyataan kuantitatif unruk arus cahaya (φ) yang
menerima atau sampai pada permukaan bidang. Kuat penerangan disebut pada
tingkat penerangan atau intensitas penerangan merupakan perbandingan antam
intensitas cahaya (l) dengan luas pennukaan (A) yang mendapat penerangan.
(persamaan 6).
Karena
arus cahaya φ = ω. I dan karena penyebaran cahaya meruang sehingga luas daerah
penerangan (merupakan kulit bola) A= ω.R2.
Dengan
menganggap sumber penerangan sebagai titik yang jaraknya (h) dari bidang
penerangan maka Kuat penerangan (E) dalam lux (lx) pada suatu titik pada bidang
penerangan adalah (persamaan 7)
Tabek Kuat Penerangan Beberapa Sumber
Cahaya
Sumber Cahaya
|
E (lx)
|
Siang hari yang cerah di tempat terbuka
|
100000
|
Siang hari yang cerah di dekat ruang dan
jendela
|
2500
|
Selama matahari terbit
|
500
|
Penerangan jalan raya
|
5-30
|
Terang bulan pada malam yang cerah
|
0,25
|
Luminansi
Luminansi
(L) merupakan besaran penerangan yang kaitannya erat dengan kuat pelrerangan
(E). Luminansi adalah pernyataan kuantitatif jumlah cahaya yang dipantulkan
oleh permukaan pada suatu arah.
Lumnansi
suaru permukaan diitentukan oleh kuat penerangan dan kemampuan memantulkan
cahaya oleh permukaan. Kemampuan memantulkan cahaya oleh permukaan disebut
faktor refleksi atau reflektasi.
Luminasi
didefinisikan sebagai intensitas cahaya dibagi dengan luas permukann semu (fu)
bidang yang mendapatkan cahaya (cd/m2). (Persamaan 8)
Hubungan
antara luminansi (L), kuat penerangan (E) dan reflektasi (p ) dinyatakan dengan
persamaan: (persamaan 9)
Tabel Luminasi Beberapa Permukaan
Permukaan
|
Luminasi (cd/m2)
|
Permukaan matahari
|
1.650.000.000
|
Filamen lampu pijar bening
|
7.000.000
|
Lampu fluoresen
|
5.000 -15 000
|
Permukaan bulan purnama
|
2.500
|
Kertas putih reflektansi 0,8 di bawah 400
lx
|
15.000
|
Kertas hitam reflektansi 0,04 di bawah
400 lx
|
5
|
Di postingan ini rumus
yang dipaparkan tersedia dalam bentuk gambar, pada postingan berikutnya
mudah-mudahan tidak seperti ini. Untuk postingan selanjutnya masih berkaitan dengan "cara menghitung Penerangan Cahaya" yaitu menjelasakan Faktor-faktor dan kurva polar.
0 Response to "Cara Menghitung Penerangan Cahaya"
Post a Comment