Permasalahan Air Conditioner (AC) seperti timbul bau
tidak sedap atau suhu ruangan terlalu panas atau dingin dan permasalahan lainya
disebabkan oleh beberapa hal. Postingan ini membahas beberapa permasalahan Air
Conditioner (AC), setelah pada postingan sebelumnya membahas cara kerja dan
jenis AC.
Tulisan ini meskipun sangat umum tetapi ditujukan
untuk tim teknis atau mahasiswa Teknik Sipil yang salah satunya mempelajari bagian
pemeliharaan bangunan gedung pada item system tata udara.
Permasalahan
AC
A. Permasalahan AC
yang Sering Menjadi Keluhan Pengguna:
1.
Timbulnya bau tidak sedap
a.
Bau-bau tidak sedap didalam ruangan
(apek) umumnya diakibatkan buruknya IAQ
(lndoor Air Quality) dan pendinginan yang tidak efektif serta
menyebabkan kelembaban tinggi ataupun kebocoran refrigeront (bau zat kimia).
b.
Sistem aliran udara ducting yang kotor.
2.
Suhu ruangan terlalu
panas atau terlalu dingin
a. Jika kondisi peralatan AC baik maka suhu
ruangan bergantung pada aliran udara (air volume), setting domper, dan seting suhu pendingin.
Jika menggunakan sistem kendali remote maka kecepatan/on mempengaruhi pula
kecepatan aliran udara.
b. Kondisi AC yang buruk berdampak pula pada
kemampuan AC untuk mendinginkan udara.
c. Panas
matahari dari jendela umumnya menyumbangkan 60-700/c dari beban panas
(heot lood) yang harus didinginkan oleh AC.
3.
Stuffiness
a.
Terasa seperti kekurangan udara, sesak napas, dan sebagainya. Umumnya diakibatkan
kurangnya aliran udara yang
memadai.
b.
IAQ (lndoor Air Quolity) Penyakit gangguan pernapasan dan sebagainya.
c. Masalah filtrasi, pengaturan pencampuran
udara segar, dan kebersihan penggunaan
chilled woter konlaminasi dan kebocoran disistem pendingin).
4.
Suara berisik atau getaran yang mengganggu
lnstalasi
ducting yang tidak baik, kerusakan pada mekanisme pegas, dan bantalan di unit AHU/FCU.
B.
Permasalahan yang Sering Muncul di Sistem AC
1. Kebocoran refrigeront,
2. Perawatan tidak memadai atau tidak
ada perawatan,
3. Masalah filter AC,
4. Masalah di kumparan evoporotor atau
kondensor,
5. Masalah sirip kumparan,
6. Masalah seoling dan insulasi
ducting udara,
7. Masalah di sistem kelistrikan dan kendali,
8. Kebocoran akibat kondensasi,
9. Ukuran sistem AC terlalu besar atau
kecil,
10.
Kurangnya tekanan refrigront AC.
Berikut adalah
penjabaran permasalahan yang sering
muncul di sistem AC:
1.Refrigeront
Leoks:
a. Kebocoran refrigeront di dalam
sistem AC cukup sering terjadi.
b.
Solusi: penting sekali untuk memantau tekanan refrigeront di dalam sistem AC
secara rutin.
2.
Perawatan tidak memadai atau tidak ada perawatan
a.
Filter, coils, dan sirip memerlukan perawatan rutin agar kerja AC efisien. Jika
perawatan rutin tidak dilakukan maka ada kemungkinan terjadi kegagalan prematur
sistem AC.
b.
Filter tersumbat, filter kotor menghalangi aliran udara dan mengurangi
efisiensi sistem AC. Akibat filter tersumbat
pun menyebabkan tekanan udara negatif dan menimbulkan aliran udara naik sehingga menyebabkan partikel debu
menumpuk ke coil evoporotor.
c.
Coil evoporator dan kondensor yang
kotorannya menumpuk akan menyebabkan korosi dan
deposit di coil. Coil perlu dibersihkan menggunakan bahan kimia dan alat
pembersih coil setahun sekali.
d.
Kondisi sirip pendingin bengkok sehingga
mengakibatkan terhalangnya sirkulasi udara
pada evoporator dan kondensor. Gunakan sikat khusus untuk mengembalikan posisi sirip pendingin.
3.
Seal dan isolosi ducting
Pemborosan energi akan terjadi jika udara dingin
terbuang dari ducting yang disebabkan oleh
berkurangnya isolasi ducting atau bocor pada sambungan ducting. Udara
panas di sekitarnya dapat mempengaruhi suhu udara yang ada di dalam
ducting. Pastikan tidak ada kebocoran pada ducting dan setiap sambungan harus
di seal.
4.
Kegagalan peralatan kontrol
Compressor
dan peralatan pengatur kecepatan/on dapat rusak. Kontak relay yang sudah
tipis serta sambungan kabel listrik dan lidah
contactor dapat pula menyebabkan terjadinya
kegagalan dalam sistem kontrol. Pemeriksaan terhadap peralatan kontrol
harus dilakukan sekurang-kurangnya sebulan sekali.
5.
Korosi pada pipa cooling condensor
Penggunaan
zat kimia dapat menyebabkan terjadinya korosi pada pipa pipa kondensor. Untuk pencegahannya, pipa
kondensor dapat dilapisi dengan fiber atau resin. Perlu ada Material Safety Data Sheet (MSDS) bagi setiap bahan
kimia yang digunakan untuk mengetahui
kandungan zatnya.
6.
Kekurangan refrigerant
Jika
refrigerant yang ada dalam sistem jumlahnya
sedikit atau ada kebocoran maka sistem
hidup atau mati secara berulang. Pengecekan tekanan refrigeront baik
pada sisi suctron ataupun dischorge dapat
membantu mendeteksi gejala.
Demikian untuk postingan tentang permasalahan AC
semoga bisa membantu dunia pendidikan, baik itu praktisi ataupun lainnya.
0 Response to "Permasalahan Air Conditioner (AC)"
Post a Comment