Postingan tentang “pemeliharaan komponen
mekanikal bangunan”. Khususnya bangunan gedung pasti memiliki beberapa komponen
yang harus dilakukan perawatan dengan tujuan menjaga berfungsinya komponen
tersebut.
Bagi siapa saja yang merupakan pekerja
dalam ruang lingkup konstruksi khususnya menjadi maintenance di sebuah gedung
merupakan hal yang mutlak untuk mengetahui bagaimana cara melakukan
pemeliharaan terhadap komponen mekanikal bangunan, kemudian permasalahan apa
saja yang sering terjadi pada komponen-komponen tersebut dan bagaimana cara
mengatasinya.
Pokok materi yang termasuk ke dalam
“Pemeliharaan Komponen Mekanikal Bangunan” dibagi ke beberapa sub bab
diantaranya:
-
Pemeliharaan Tata
Udara
-
Pemeliharaan
Peralatan Penanggulangan Bahaya Kebakaran (fire Protection)
-
Pemeliharaan
Plumbing
-
Pemeliharaan Alat
Transportasi Dalam Bangunan
-
Pemeliharaan
Instalasi Mekanikal Lainnya.
Pokok
bahasan ini akan dimulai dari tata udara. Tata udara dalam suatu bangunan akan
menjamin kenyamanan dan kesehatan udara yang berada dalam bangunan. Sistem demikian pun akan mengatur tinggi
rendahnya suhu udara yang diinginkan dalam suatu bangunan.
Di
postingan ini dijelaskan terlebih dahulu mengenai beberapa istilah atau
pengertian yang berkaitan dengan tata udara.
Pemeliharaan
Tata Udara
Pemeliharaan
yang baik terhadap salah satu peralatan akan menentukan kesiapan dan
kelangsungan operasi peralatan. Dengan
pemeliharaan yang baik, life time suatu peralatan akan menjadi lebih panjang
dan dapat dioperasikan setiap saat.
Berikut
adalah beberapa pengertian yang berkaitan dengan tata udara, antara lain:
A.
Refrigerasi
Adalah
proses penurunan temperatur (pendinginan) dari suatu ruangan atau substansi
menjadi lebih rendah dari temperatur lingkungan sekitarnya melalui perpindahan
kalor (heot tronsfer).
Refrigerasi
dapat dianggap sebagai proses pembuangan kalor. Fluida yang dapat memindahkan
atau membawa kalor adalah zat pendingin (refrigerant).
B. Air
Conditioner
Alat
untuk mengatur temperatur, kelembaban, kebersihan, dan pasokan udara (dingin)
ke suatu tempat yang ingin dikondisikan.
Cara
kerjanya adalah memindahkan panas ke udara luar dengan menggunakan siklus
refrigerasi.
C. Chiller
Unit
Chitler dapat dibagi menjadi beberapa bagian besar seperti:
-
Compressor
Merupakan
jantung unil chiller yang hampir semua bagian dalamnya bergerak. Oleh sebab
itu, pemeriksaan kompresinya dilakukan secara berkala.
Kompresi
dari compressor diukur di sisi tekanan tinggi (dishorge) dan sisi tekanan
rendah (suction).
Tekanan
diukur dengan menggunakan pressure gouge. Demikian pula dengan motor compressor
sebagai penggerak, arus yang masuk dan tegangannya diukur dengan menggunakan Tiong
Ampere dan harus diukur secara berkala, lalu harus dimegger apabila diperlukan.
Dengan
menggunakan pressure gouge tekanan oli sebagai pelumas bagian yang bergerak
dalam kompresor diukur secara periodik.
Sementara
level oli yang dapat dilihat pada sight gtoss secara visual harus diperhatikan
dan tidak boleh lebih rendah dari yang disyaratkan oleh pabrik.
-
Condenser
Apabila
perpindahan panas pada kedu heot exchonger tidak baik maka temperature yang
diinginkan tidak akan tercapai.
Untuk
mengetahui perpindahan panas baik atau tidak, maka tekanan refrigerant pada
kondensor dan pendingin harus diukur secara rutin.
Kemudian,
khusus untuk kondensor, motor fan yang
berfungsi menggerakkan udara pendingin
harus diperiksa. Untuk pendingin, temperatur air yang masuk dan keluar diukur secara rutin.
-
Metering device
Apabila
metering device terganggu maka aliran refrigeront pun terganggu. Maka alat ini
harus diperiksa rutin dan di-set ulang apabila terjadi perubahan pada aliran
refrigeront. Masalah yang bisa timbul adalah tersumbatnya orifice pada alat
ini.
-
Panel kontrol
atau power
Komponen
pada panel power diperiksa secara rutin terutama contoct shoe dari kontaktor
apakah masih baik atau tidak. Demikian pula, terminal-terminal kabel, apakah
ada yang kendor atau tidak.
Sementara
untuk panel kontrol, semua setting point harus diperiksa dan disesuaikan lagi
secara berkala, terutama komponen yang berhubungan dengan sofety device.
D. AHU/FCU/DUCTING
Dengan
menggunakan Air Flow Meter, kita harus memastikan bahwa udara yang dipasok dari
Air Hondling Unit (AHU)/Fon Coil Unit (FCU) masih sesuai dengan yang
disyaratkan.
Kemudian,
untuk mengetahui operasi AHU/FCU kita harus memeriksa tekanan air dingin masuk
dan keluar AHU dengan menggunakan pressure gouge dan temperatur air dingin
masuk dan keluar AHU dengan menggunakan termometer.
Dari
data ini dapat diketahui operasi atau proses kerja AHU dan FCU. Demikian pula, arus motor penggerak AHU dan
FCU diukur secara berkala dengan menggunakan Tang Ampere atau Multimeter.
Untuk
AHU, V belt harus diperiksa ketegangannya secara rulin. Ducting yang merupakan saluran udara harus
diperiksa apakah ada kebocoran atau tidak, khususnya flexible duct dan moin
duct, serta distribusi ke setiap ruangan harus sesuai dengan kebutuhan
masing-masing.
lni
dapat diketahui dengan mengukur temperatur udara tiap ruangan dengan menggunakan termometer.
E. Pompa
Motor
dan starter pompa harus diperiksa secara rutin, yaitu arus dan tegangannya
harus sesuai dengan nominal. Demikian pula, olignment coupling-nya harus
diperiksa dengan menggunakan diol gouge. Seo/harus diperiksa dan diganti secara
rutin.
F. lnstalasi Pipa
Pipa
instalasi pipa chiller harus diperiksa secara rutin apakah pipanya berkarat dan
isolasinya masih cukup baik atau tidak.
Kegiatan
pemeliharaan berupa inspeksi, service, dan penggantian suku cadang terhadap
subsistem atau peralatan sistem pengondisian udara disesuaikan dengan jadwal.
Demikian beberapa
diantaranya yang berkaitan dengan pemeliharaan tata udara, pada bagian
selanjutnya dijelskan juga beberapa pemeliharaan komponen mekanikal bangunan
lainya.
0 Response to "Pemeliharaan Sistem Tata Udara"
Post a Comment