Bekisting
atau cetakan untuk pekerjaan balok dan pelat merupakan salah satu materi dari
mata kuliah tekban. Dalam tulisan ini dijelaskan tahapan pemasangan bekisting
balok dan pelat, kemudian dijelaskan juga jenis tipe struktur balok.
Hal
penting yang perlu mendapatkan perhatian pada pembuatan balok adalah tempat
peftemuan antara ujung akhir balok dengan kolom. Permukaan balok pada ujungnya
harus benar-benar menyatu/monolit dengan kolom terutama pada bidang persentuhan
kedua komponen tersebut.
Pelaksanaan
yang hati-hati dan teliti dibutuhkan untuk menghindari terjadinya kebocoran
oleh air, yang apabila terjadi akan menj adi sulit untuk mernperbaikinya.
Terdapat
beberapa tipe balok, di antaranya adalah: Balok bebas berdiri sendiri; Balok
yang menyatu dengan pelat; Balok dengan dimensi tampang tidak sama di bagian
memanjangnya.
-
Balok
Bebas Berdiri Sendiri
Komponen
bangunan jenis ini pelaksanaan pembuatannya tidak bergantung pada komponen
lain. Sebagai pendukung beban pelat lantai, jenis balok ini paling umum
digunakan.
Cara Membuat Cetakan Balok Bebas Berdiri Sendiri |
Keterangan Gambar:
No 1: Cetakan Balok Sistem Balok Penyokong
No 2: Cetakan Balok Dengan Pengatur Baut
Dan Balok Penyokong
No
3: Cetakan Balok Dengan Pengatur Baut
Dalam
usaha membangun komponen balok, ada berbagai cara untuk membuat cetakannya.
-
Balok
yang Menyatu dengan Pelat
Sistem
lain yang mungkin digunakan dalam pelaksanaan pengecoran balok dan pelat adalah
struktur cetakan antara balok menjadi satukesatuan dengan struktur Bekisting/Cetakan
Pelat. Artinya bahwa cetakan untuk kedua komponen tersebut tidak dapat
dipisahkan satu sama lain.
|
Keterangan Gambar:
No 1: Struktur Cetakan Balok Terpisah
Dengan Cetakan Pelat
No 2: Struktur Cetakan Balok Mendukung
Sebagian Cetakan Pelat
No
3: Struktur Cetakan Balok Mendukung Cetakan Pelat
Bekisting/Cetakan
Pelat
Dalam
sebuah bangunan gedung, elemen sebagai pendukung beban hidup lantai tertentu
sepenuhnya didukung oleh pelat lantai. Pelat lantai ini dapat dibedakan
berdasarkan materialnya, misalnya terbuat dari material kayu, beton, atau yang
lain.
Terdapat
banyak jenis atau tipe struktur pelat lantai beton, antara laian:
-
Pelat lantai yang didukung oleh sistem
struktur balok.
-
Pelat lantai rata, tebalnya sama tanpa
balok (pelat cendawan).
-
Pelat lantai sistem waffle atau grid.
-
Pelat lantai rata, tebal sama didukung oleh
struktur baja.
Pada
umumnya struktur pelat lantai dan balok menjadi satu kesatuan yang monolit,
sehingga Bekisting/Cetakan Balok dan pelat lantai juga harus menjadi satu
kesatuan.
Dalam hal tersebut di atas, ada dua hal
penting untuk diperhatikan, yaitu:
-
Elevasi dasar balok,
-
Elevasi dasar pelat.
Hal
yang penting untuk diperhatikan adalah bagaimana agar proses pembongkaran
cetakan dapat dengan mudah dilaksanakan dan mengantisipasi sekecil mungkin
bagian yang rusak, terutama bagian pertemuan antara balok dan pelat lantai.
Terdapat dua macam sistem
struktur Bekisting/Cetakan Pelat dan balok, yaitu:
Sistem
Tetap (Fixed)
Dipasang
dan dibongkar untuk tiap lantai. Sistem ini dikembangkan dengan penggunaan
beton pracetak (prrecast concrete half slab) sebagai pengganti Bekisting/Cetakan
Pelat.
Urutan pemasangan Bekisting/Cetakan
Pelat dan balok dapat diuraikan sebagai berikut:
-
Pabrikasi cetakan sesuai dengan kebutuhan,
baik jumlah maupun bentuk cetakan sesuai perencanaan.
-
Pemberian tanda (marking) elevasi dasar
balok dan pelat pada kolom yang telah dicor.
- Marking as-kolom dapat digunakan sebagai
pedoman untuk menetapkan as-balok.
- Pasang scafolding balok dengan pedoman
marking as-balok. Bila untuk Bekisting/Cetakan Pelat juga memerltkan scdolding
maka pemasangannya dilakukan bersamaan agar bracing-nya dapat dirangkai menjadi
satu-kesatuan.
-
Pasang panel cetakan dasar balok sesuai
dengan elevasinya dengan cara menaik-turunkan scafolding atau adjuster frame.
- Penyetelan elevasi scafolding untuk pelat
dengan memperhatikan balok yang akan digunakan untuk menahan cetakan (balok
kayu, balok Peri/Doka).
-
Pasang panel dinding balok dengan
memperhatikan as-balok yang bersangkutan.
- Pasang Bekisting/Cetakan Pelat dan seluruh
permukaan cetakan dengan dilapisi minyak khusus untuk cetakan.
- Dilakukan recheck as dan elevasi untuk
meyakinkan bahan penulangan dan pengecoran dapat mulai dilaksanakan.
Untuk
memperjelas urutan pelaksanaannya:
-
Tahap
1
Komponen
bangunan yang harus diselesaikan lebih awal adalah kolom, yang nanti akan
berfungsi sebagai pendukung komponen balok. Tatacata pelaksanaannya seperti apa
yang telah dijelaskan.
-
Tahap
2
Setelah
kolom terbentuk maka dilanjutkan dengan pemasangan perancah. Macam dan jenis
perancah sangat beraneka ragam. Salah satunya adalah scaffolding. perancah ini
disusun sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku.
-
Tahap
3
Adalah
pemasangan Bekisting/Cetakan Balok pada posisi dan elevasi yang direncanakan.
Untuk balok yang langsung didukung oleh kolom, pemasangan cetakannya berbeda
dengan balok yang menggantung.
Tepat
pada perlemuan antara balok dengan kolom membutuhkan ketelitian dalam
pelaksanaannya agar pertemuan keduanya terlihat rapi.
-
Tahap
4
Dilanjutkan
dengan pemasangan Bekisting/Cetakan Pelat. Pemilihan bahan dan jenis cetakan
(konvensional atau pabrikasi) perlu mendapatkan perhatian khusus mengingat
pertimbangan efisiensi.
Bekisting/Cetakan
Pelat dan balok sistem tetap (conventional) ini dapat dikombinasi dengan
penggunaan precast concrete hatf siab, di mana struktur pelat dicetak lebih
dahulu dengan ketebalan ietengahnya dan kemudian setengahnya lagi diselesaikan
dengan cara cor di tempat (casl in-place) bersamaan dengan pengecoran balok.
Metode
ini sering digunakan karena menghemat cetakan dan menghemat penggunaan
scafolding. Yang perlu diperhatikan adalah:
-
Precast concrete half slab diproduksi
secara massal di pabrik.
-
Sistem transportasi precast concrete half
slab perlu dipikirkan untuk menghindari retak/pecahnya precast.
-
Precast concrete half slab dipasang sesuai
dengan perencanaan dengan rapi dan rapat, dengan beberapa pendukung yang
diperlukan.
Sistem
Bongkar Pasang (knock Down)
Saat
ini banyak dikembangkan disain struktur tipikal. Hal ini dimaksudkan untuk
menekan biaya konstruksi. Penurunan biaya dapat diperoleh dengan menekan biaya
cetakan beton/bekisting.
Salah
satu upayanya adalah dengan memanfaatkan cetakan dengan sistem knock down yang
merupakan pengembangan sistem konvensional untuk melayani struktur pelat dan
balok tipikal.
Salah
satu pengembangan cetakan sistem knock down adalah tahle form, di mana cetakan
tersebut merupakan satu-kesatuan struktur seperti meja yang dapat
dipindah-pindahkan. Disain cetakan disesuaikan dengan disain dari bangunan yang
akan dilaksanakan.
Pergerakan
sffuktur cetakan ini ada dua, yaitu arah horizontal dan vertikal. Pergerakan
horizontal dibantu dengan roda untuk menempatkan posisinya sesuai dengan
as-nya.
Sedangkan
pergerakan arah vertikal dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
-
Pergerakan vertikal di tempat untuk
mencapai elevasi yang diperlukan
- Pergerakan vertikal pindah lantai di
atasnya untuk melayani pekerjaan cetakan yang serupa pada lantai di atasnya.
Pergerakan
ini cukup besar sehingga perlu kehati-hatian agal struktur tidak rusak dan
untuk melaksanakannya diperlukan tower crane.
Tahap
-tahap pergerakan tableform adalah sebagai berikut:
Tahap
awal adalah menurunkan ketinggian table fonn sampai permukaan paling atas pada
posisi di bawah elevasi balok dengan cara memutar tuas pengatur yang berada di
bagian bawah dan dilanjutkan dengan mendorong table form ke arah luar bangunan
untuk memindahkannya secara vertical ke lantai berikutnya dengan bantuan tower
crane.
Setelah
table form diletakkan pada lantai yang dituju maka dilanjutkan dengan
meletakkannya pada posisinya dan dilanjutkan dengan mengatur elevasi cetakan
sesuai dengan elevasi komponen bangunan yang akan dicor. Demikian seterusnya,
satu per satu table form dipindahkan.
Selain
bentuk table, dalam dimensi yang lebih besar sangat dimungkinkan bentuk yang
lain. Tahap instalasi table form dalam dimensi yang lebih besar adalah sebagai
berikut:
Tahap
1
Table
fonndalam posisi setelah dilakukan pengecoran
Tahap
2
Setelah
beton yang dicor cukup umur maka cetakan yang berupa table form dilepaskan dari
tempatnya, dengan cara memutar pengatur tinggi yang terletak pada bagian bawah
sedemikian rupa sehingga secara perlahan table form mulai terlepas.
Elevasi
turunnya table form sampai dengan ujung paling atas dari table form berada di
bawah elevasi balok dengan tujuan cetakan ini dapat dikeluarkan dari ruang ini.
Perlu juga disiapkan beberapa roda sebagai alas untuk pergerakan table form ke
arah horizontal.
Tahap
3
Table
form diyakinkan telah terletak pada posisi di atas roda dengan benar dan
stabil.
Tahap
4
Bila
tahap 3 telah selesai maka dilanjutkan dengan mendorong ke arah horizontal
sehingga table form terbebas dari hambatan. Di samping itu, pada tahap ini
perlu mulai dipasang pengikat yang berupa sling atau kawat baja untuk menahan
struktur manakala terlepas dari lantai yang menahannya.
Sling
ini diikatkan pada tower crane dengan kapasitas yang memadai sebagai alat bantu
Tahap 5, table form yang telah terikat erat pada tower crane sling kemudian
dipindahkan ke lantai di atasnya/pergerakan sampai pada elevasi yang
direncanakan dengan vertical.
Tahap
6
Bila
elevasi telah sesuai maka table form diatahkan secara horizontal pada posisi
yang direncanakan. Sebelum table form tersebut diletakkan maka terlebih dahulu
disiapkan roda-roda sebagai alat bantu pergerakan horizontal dengan jumlah
secukupnya.
Tahap
7
Dilanjutkan
dengan pergerakan horizontal dengan memanfaatkan roda yang telah disiapkan.
Tahap
8
Menempatkan
letak table Jbrm pada posisi yang direncanakan.
Tahap
9
Setelah
posisi table fonn sesuai, maka dapat dilanjutkan dengan melakukan pergerakan
vertikal guna mendapatkan ilevasi yang diinginkan dengan cara memutar tuas
pengatur ketinggiannya.
Pada
tahap ini dibutuhkan ketelitian terutama pengecekan elevasi guna mendapatkan
hasil dengan kualitas prima.
Tahap
10
Melaksanakan pengecoran beton.
0 Response to "Tahapan Pemasangan Bekisting Balok Dan Pelat"
Post a Comment