Tanggung jawab
produsen beton pracetak tidak hanya pada masalah produksi saja tetapi jugu
bertanggung jawab terhadap masalah pengiriman, bahkan kadang-kadang termasuk
erection dari komponen beton pracetak.
Produsen beton pracetak biasanya memiliki
mode transportasi yang digunakan untuk mentransportasikan komponen beton
pracetak dari lokasi pabrikasi sampai lokasi pekerjaan, tetapi ada pula yang
mensubkontrakkan urusan transportasi tersebut ke subkontraktor pengangkutan.
Pemilihan Mode Transportasi
Sistem transportasi yang digunakan adalah
jalur jalan raya. Alasan utama pemakaian jalur ini adalah tersedianya jaringan
jalan raya sampai ke lokasi proyek sehingga hambatan yang timbul untuk
mentransportasikan komponen relatif kecil.
Sistem Transportasi Pengiriman Beton PracetakKeterangan Gambar: |
No 1 Typical Two
Point Support
No 2 Rocker System
No 3 Wall Panel
Laid Flat
No 4 Sistem
Transportasi Vertikal
Untuk mentransportasikan komponen beton
pracetak ke lokasi proyek digunakan Jlatbed truck dengan sistem typical two
point support. Pelaksanaan pengangkutan dengan sistem ini adalah dengan
memberikan alas berupa potongan kayu di bawah pelat Hollow Core Slab di 2 (dua)
tempat.
Maksud pemberian alas ini adalah untuk menghindari
terjadinya tegangan yang tidak diinginkan yang diakibatkan oleh fleksibilitas
truk pada saat pengangkutan ke lokasi proyek. Dengan demikian komponen pelat
pracetak harus didisain sedemikian rupa sehingga hollow core slab dapat dengan
aman diangkat pada 2 (dua) titik angkat.
Jarak yang masih layak antara lokasi pabrik
dengan lokasi proyek berkisar + 200 km. Sedangkan kuat rencana komponen beton
pracetak agar layak ditransportasikan adalah berkisar antara 50% - 75%o
dari kuat rencana.
Pemilihan mode transportasi darat berupa
truk disebabkan oleh faktor keleluasaan bergerak ke segala arah dan tempat.
Kapasitas angkut truk maksimum dalam satu kali angkut adalah 20 ton.
Tidak digunakannya kereta api sebagai mode
transportasi darat disebabkan oleh terbatasnya jaringan jalan kereta api serta
adanya kebutuhan peralatan angkat tambahan di lokasi pemberhentian kereta api.
Dengan kata lain untuk mentransportasikan komponen beton pracetak dengan kereta
api akan memerlukan tiga tahap.
Tahap satu, adalah mentransportasikan
komponen beton pracetak dari lokasi pabrik ke tempat pemberhentian kereta api.
Tahap dua, transportasi dilakukan oleh kereta api sampai tempat pemberhentian
yang terdekat dengan lokasi proyek.
Tahap tiga adalah mentransportasikan dari
tempat pemberhentian kereta api ke lokasi proyek. Tahap-tahap transportasi ini
memerlukan beberapa kali perpindahan mode transportasi sehingga dibutuhkan
biaya yang lebih besar. Dari segi waktu pun tentu dibutuhkan waktu yang lebih
banyak dibandingkan dengan trarsportasi darat dengan mode transportasi truk.
Selain itu juga harus menganggarkan biaya
untuk tenaga kerja handling berulang kali pada setiap pemberhentian serta
pengurusan izin pengangkutan di setiap pemberhentian. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa angkutan darat yang efisien untuk kegiatan transportasi komponen
beton pracetak adalah truk.
Sistem Transportasi
Komponen beton pracetak biasanya diangkat
dengan sistem dua titik angkat untuk menghindari terjadinya tegangan yang
disebabkan oleh fleksibilitas dari truk pengangkut dalam perjalanan menuju
lokasi pekerjaan.
Setiap unit beton pracetak harus didisain
untuk dua titik pengangkatan, yang difungsikan juga pada saat handling. Untuk
keperluan erection, sistem dua titik angkat ini digunakan untuk komponen berupa
double T, L beam, hollow core slab.
Jika komponen berupa panel di mana
kemungkinan besar akan terjadi rotasi pada saat pengangkatan maka diperlukan
lebih dari dua titik angkat, bahkan diperlukan titik angkat pada bagian atas
untuk keperluan erection. Jika ukuran dari komponen beton pracetak (memerlukan
lebih dari dua titik angkat) maka sistem transportasi yang digunakan adalah
rocker system.
Terhadap jalur jalan yang direncanakan akan
dilalui oleh truk pengangkut komponen beton pracetak harus dilakukan pengecekan
atas kemampuan daya dukung serta beban maksimum yang diizinkan. Hal serupa juga
dilakukan terhadap jembatan-jembatan yang akan dilewati.
Sistem pengangkutan yang dapat dilakukan
dalam upaya mentransportasikan komponen beton pracetak dibedakan menjadi dua,
yaitu secara horizontal dan secara vertikal.
Untuk pengangkutan secara horizontal, mode
transportasi yang digunakan adalah truk trailler, seperti tampak pada Sedangkan
mode transportasi untuk sistem vertikal ditunjukkan pada Gambar NO 4.
Peralatan yang
digunakan untuk memindahkan komponen pracetak dari mode transportasi ke stock
yard adalah tower crane dengan ujung yang berupa sebuah balok di mana terdapat
kawat baja pada beberapa bagiannya.
0 Response to "Sistem Transportasi Pengiriman Beton Pracetak"
Post a Comment