Formwork/Bekisting merupakan cetakan
sementara yang hampir dibutuhkan pada setiap kegiatan konstruksi sebagai salah
satu pembentukan komponen/item bangunan. Pada postingan ini akan dijelaskan
seputar Formwork/Bekisting dan scaffolding, serta kegunaanya dalam dunia
konstruksi.
Formwork/Bekisting
Pabrik
Formwork/Bekisting
sebagai struktur yang bersifat sementara dalam pelaksanaan pebangunan hampir
selalu ada dan dibutuhkan, terutama dalam proses pembentukan komponen bangunan
yang terbuat dari beton.
Berbagai
macam material dapat digunakan namun pemilihan jenisnya lebih ditentukan oleh
pertimbangan teknis dan ekonomis. Sementara ini struktur secara tidak langsung
menentukan kecepatan dalam menyelesaikan proyek konstruksi.
Berdasarkan
cara pengadaannya, formwork dapat dibentuk secara konvensional di lokasi proyek
yang dikerjakan oleh tukang kayu di mana bentuk dan dimensinya disesuaikan
dengan dimensi komponen sesuai dengan gambar rencana.
Selain
catatan pengadaan secara konvensional, sangat dimungkinkan bahwa Formwork/Bekisting
diproduksi secara pabrikasi dengan berbagai keuntungan dan kerugiannya.
Perubahan yang mendasar dengan adanya Formwork/Bekisting pabrikasi ini terjadi pada
tatakelola pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Pengelolaan
pemanfaatan Formwork/Bekisting dalam pelaksanaan proyek akan menambah jumlah
pihak yang terlibat di dalamnya, khusus untuk menangani pemasangan dan
pembongkaran formwirk sebelum dan setelah pengecoran. Hal ini akan berakibat
bertambahnya sub-kontrak dalam kontrak utama.
Scaffolding Dan Formwork Pabrik |
Ragam
dari Formwork/Bekisting pabrik ini mengikuti gaya dan corak bangunan, karena
pada prinsipnya eksistensinya harus mampu mengakomodasi ide-ide dari para
perancang bangunan yang selalu berubah dalam periode waktu tertentu.
Baca: Jenis Formwork Khusus
Baca: Jenis Formwork Khusus
Formwork/Bekisting
Pelat
Perancah
pabrikasi merupakan bagian dari balok yang terbuat dari bahan baja serta
menggunakan komponen utama berbentuk sebagai pipe supportlsteel propfloor prop
dimana ketinggiannya dapat diatur.
Untuk
menjamin service life yang panjang maka sebuah floorprop digalvanis dibagian
luar dan dalamnya agar tahan terhadap cuaca, bahkan yang terburuk sekalipun.
Komponen-komponen utama
lain yang membentuk sistem penyangga lantai adalah sebagai berikut ini:
- Balok yang terbuat dari kayu yang ringan
namun memiliki daya dukung tinggi, digunakan untuk balok melintang dan balok
memanjang. Berat setiap meter panjang adalah 5 kilogram, yang setara dengan
setengah dari berat rata-rata kayu biasa dengan kekuatan yang sama.
Seluruh
permukaan balok ini dapat dipaku, dimensinya dibuat sedemikian rupa agar mampu
mendukung beban secara stabil, memiliki umur pemakaian yang panjang, serta
tersedia untuk bentang di atas 12 meter.
Jenis
kayu untuk balok adalah jenis Damar yang diproses melalui tekanan tinggi.
Komponen balok ini memiliki tingkat keawetan tinggi dan tahan terhadap segala
cuaca karena kedua ujungnya dilapisi atau dikeling dengan bahan plastik untuk
mencegah retak atau patah.
-
Dudukan balok, komponen ini berfungsi
sebagai dudukan yang stabil untuk balok memanjang, terbuat daribaja yang
digalvanis.
Keberadaan
komponen ini memungkinkan balok dipasang secara tunggal maupun ganda dengan
overlapping, karenanya pengaturan panjang-pendek bentang dengan mudah dapat
dilakukan.
Persyaratan overlapping yang diperkenankan (syarat
minimum) adalah 500 mm untuk tiap sisi.
-
Komponen berbentuk kaki tiga yang terbuat
dari baja, mudah dilipat dan dilepas, berfungsi untuk menahan penyangga lantai.
Penggunaan
komponen ini memungkinkan penyangga lantai dapat berdiri sendiri sehingga
memudahkan perakitan dan memberi stabilitas sistem struktur.
Selain
keempat komponen utama yang telah dijelaskan di atas, sistem penyangga ini juga
terdiri dari bermacam-macam komponen pendukung, seperti dudukan berbentuk huruf
U.
Komponen
ini memiliki fungsi yang sama seperti dudukan balok. Perbedaannya terletak pada
bentuk yang berupa pelat U. Komponen tambahan yang berfungsi sebagai alat
sambung antara komponen dudukan balok dengan penyangga lantai dan masih banyak
lagi pelengkap lainnya.
Susunan
sistem penyangga ini terdiri dari komponen paling bawah hingga komponen paling
atas adalah penyangga lantai yang dibantu atau tidak dibantu kaki tiga, dudukan
balok memanjang, balok memanjang, balok melintang, kemudian ditutup oleh papan
setebal 18 mm.
Untuk
penyangga yang diletakkan di bawah bekisting balok, susunannya hampir sama
dengan susunan penyangga lantai, tanpa komponen balok dan papan.
Sebagai
tempat dudukan dasar balok digunakan komponen dudukan cetakan balok yang
digalvanis. Lebar sisi atas komponen ini adalah 60 cm.
Scaffolding
Pada
mulanya scaffolding yang terbuat dari pipa rangka baja didisain untuk menyangga
beban ringan dalam area kerja seperti pekerja. Kontraktor kemudian mulai
mencoba menggunakan scaffolding untuk menyangga bekisting karena memiliki
bentuk yang menguntungkan dan sistem jack yang dapat mengatur ketinggiannya.
Setelah
penggunaan scaffolding sebagai penyangga bekisting semakin banyak dilakukan,
maka dirasakan perlu untuk memperoleh data mengenai kapasitas daya dukungnya
sebagai suatu sistem karena beban-beban beton dan bahan lainnya jauh lebih
berat dari beban yang dapat didukung sebuah rangka scaffolding main frame.
Data
tentang kapasitas daya dukung system scaffolding telah dikembangkan oleh Scaffolding,
Shoring, and Forming institute melalui serangkaian tes dan uji coba pada
bangunan tinggi.
Komponen
utama dari sistem penyangga scaffolding terdiri_dari rangka (main frame) dengan
berbagai bentuk dan ukuran, diagonal bracing atau cross-brace, lock clamps, adjustable
jack atau iack base, u-heads, dan coupling/join pin.
Selain
komponen-komponen utama di atas, pemakaian scaffolding di lapangan biasanya
dibantu dengan beberapa komponen tamUat anlang birfungsi untuk meningkatkan
kegunaan atau menjamin kekuatan alat ini.
Main
Frame atau rangka scaffolding terdiri dari berbagai tipe dengan ukuran dan
berat yang berbeda-beda.
Tabel Jenis, dimensi dan berat main frame
JENIS | TINGGI (m) | LEBAR (M) | BERAT (KG) |
---|---|---|---|
A-1219 | 1.93 | 1.219 | 21.5 |
A-1217 B | 1.7 | 1.219 | 16.5 |
A-1215 | 1.524 | 1.219 | 17.5 |
A-1217 A | 1.7 | 1.219 | 14.5 |
A-917 A | 1.7 | 0.914 | 14 |
A-717 S | 1.7 | 0.762 | 14 |
A-617 S | 1.7 | 0.610 | 12 |
A-617 F | 1.7 | 0.610 | 11 |
A-617 R | 1.7 | 0.610 | 12 |
A-617 | 1.7 | 0.610 | 16 |
A-717 | 1.7 | 0.762 | 17 |
A-617 C | 1.7 | 0.914 | 19 |
A-717 B | 1.7 | 1.219 | 14 |
Scaffolding
memiliki beberapa kelebihan dibanding penyangga tradisional yang menggunakan
kayu dolken. Scaffolding dapat digunakan berulang kali, dapat digunakan di luar
ataupun di dalam ruangan, lebih ekonomis karena mengurangi upah tukang kayu,
memiliki bentuk yang relatif lebih rapi.
Dengan kelebihan-kelebihan tersebut di atas
maka penggunaan scaffolding sebagai alat bantu serta alat penyangga dan
penopang semakin luas dan disukai kontraktor.
0 Response to "Scaffolding Dan Formwork Pabrik"
Post a Comment