Salah
satu elemen utama pembentuk bangunan gedung adalah dinding. Menurut letak
elemen struktur, dinding dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: dinding yang
letaknya di bawah permukaan tanah (misalnya dinding basement) dan dinding
struktur atas (misalnya shear wall, core wall).
Bermacam
cara dapat digunakan untuk melaksanakan pembentukan elemen ini. Salah satunya
adalah menggunakan cara konvensional, yaitu memasang cetakan dan menuangkan
agregat beton ke dalamnya. Setelah cukup waktu maka cetakan pembentuk elemen
tersebut dapat dibongkar kembali.
Untuk
mendapatkan hasil yang baik (mengingat proses pembentukannya) dapat dikatakan
bahwa ketepatan dimensi dan permukaannya sangat bergantung pada alat cetaknya.
Cetakan
Dinding
Cetakan
dinding secara umum memiliki lima bagian utama, yaitu:
-
Pelapis
cetakan (sheating)
Berfungsi
menahan dan membentuk permukaan beton dalam proses pengerasan, umumnya
menggunakan bahan kayu, plywood, pelat baja, aluminium, dll.
-
Penguat
tegak atau rangka panel (stud)
Berfungsi
sebagai perkuatan atau perangkai bagian pelapis, biasanya merupakan
satukesatuan dengan pelapis.
-
Penguat
datar
Berfungsi
untuk menopang penguat tegak dan menjaga alinyemen dari cetakan.
-
Penyokong
(brace)
Berfungsi
menjaga agar cetakan tidak berubah posisi selama menerima tekanan horizontal.
-
Pembagi
gaya (spleader) atau unit ikat
Berfungsi
menjaga ketebalan dinding beton sesuai dengan rencana.
Dinding
Basement
Pembuatan
cetakan dinding basement secara konvensional dapat dilakukan dengan cara
kombinasi antara kayu dan pasangan bata.
Tampak Samping Cetakan Dinding |
Urutan pelaksanaan setelah pabrikasi
cetakan dibuat adalah sebagai berikut:
-
Pekerjaan pasangan bata pada tempat dinding
akan dibuat
-
Pelapisan dinding pasangan bata dengan
material water proofing
-
Pengecoran kaki dinding secukupnya (t 20
cm)
-
Pemasangan besi tulangan secara lengkap
-
Pemasangan beton decking (spacer)
-
Pemasangan panel cetakan yang permukaannya
telah diolesi minyak
-
Pemasangan form tie untuk menjaga ketebalan
dinding
-
Pemasangan perkuatan horizontal sesuai
perencanaan
-
Pemasangan steel support sesuai perencanaan
- Penimbunan tanah di belakang pasangan bata
(sebaiknya digunakan pasir urug agar pemadatan dapat lebih mudah dilakukan)
-
Pengecekan dimensi dan elevasi cetakan
-
Pelaksanaan pengecoran sesuai dengan
rencana
-
Setelah beton cukup umur dilakukan
pelepasan panel untuk digunakan di tempat lain.
Dinding
Struktur Atas
Komponen
struktur bangunan jenis ini sering digunakan pada bangunan gedung bertingkat
tinggi, misalnya shear wall, core. Proses pembentukan komponen ini sama saja
dengan dinding di basement atau tempat lain. Yang membedakannya adalah lokasi
dindingnya.
Pemilihan
material cetakan yang dapat digunakan dalam pembentukan dinding ini adalah
kayu, plywood, pelat baja, aluminium, yang tentunya sangat dipengaruhi oleh
pertimbangan teknis dan ekonomisnya.
Persiapan
yang perlu dilakukan sebelum cetakan dinding dilaksanakan adalah sebagai
berikut:
-
Pembuatan alinyemen dinding dengan
berpedoman pada as dinding rencana
- Pembuatan pabrikasi cetakan dinding secara
lengkap (pelapis cetakan, penguat tegak, penguat datar, penyokong, pembagi
gaya)
Urut-urutan
pemasangan cetakan dinding adalah sebagai berikut:
-
Pengecoran kaki dinding berdasarkan
alinyemen yang telah ditentukan
-
Pemasangan tulangan dinding minimal
setinggi panel cetakan
- Pemasangan panel salah satu sisi dilengkapi
dengan spacer untuk menjamin tulangan tidak rapat dengan cetakan
- Pemasangan panel pada sisi-sisi yang lain
yang kemudian dikuti dengan pemasangan spacer
-
Pemasangan form tie sesuai dengan
perencanaan
-
Pasangan penyokong (steel supporl)
secukupnya
-
Pengecekan vertikalitas cetakan dinding
Pada saat pelaksanaan pengecoran posisi cetakan diperiksa terhadap kemungkinan
terjadinya perubahan volume cetakan.
0 Response to "Cetakan Dinding Beton"
Post a Comment