Dalam Postingan ini sudah dijelaskan
setidaknya 7 (tujuh) material cetakan beton dengan kelebihan serta
kekurangan-nya. Daftar isi dari postingan ini dimulai dengan pendahuluan
kemudian persyaratan cetakan beton dan yang terkahir material cetakan beton.
Sebagai pendahuluan berikut merupakan penjelasan yang setidaknya akan berguna.
Pendahuluan
Pada awalnya material kayu digunakan
sebagai struktur sementara untuk mendukung beton yang masih basah sampai dengan
proses pengeringan. Proses pengeringan beton (setting tinte) tidak secepat saat
ini.
Hal ini karena belum ditemukannya zat
tambahan yang dapat dimanfaatkan untuk mengatur kecepatan pengerasan material
beton. Akibatnya, pemakaian kayu sebagai struktur sementara sangat tergantung
dari kecepatan mengerasnya beton dan baru dibongkar setelah dinyatakan aman.
Dapat dikatakan bahwa cetakan beton sebetulnya
merupakan barang baru dalam pekerjaan konstruksi, di mana perkembangannya
sejalan dengan perkembangan beton itu sendiri, baik dari tekstur maupun bentuk
yang diinginkan.
Bentuk cetakan beton (formworft)
disesuaikan dengan gambar rencana, biasanya dibuat di lokasi pekerjaan dan
hanya dimanfaatkan satu kali dan kemudian dibongkar.
Dengan adanya inovasi teknologi dalam
bidang cetakan (fonnwork), saat ini cetakan diproduksi oleh pabrik dengan
menggunakan metode prefabrikasi yang memungkinkan penggunaan lebih dari satu
kali.
Biaya yang dibutuhkan untuk menyediakan
cetakan (formwork) berkisar antara 25% sampai dengan 75 % dari biaya struktur
total. Efisiensi biaya cetakan beton dapat dilakukan dengan melakukan disain
yang terdiri dari beberapa jenis bentuk dan ukuran. Hal ini untuk
mengantisipasi pemakaian cetakan hanya satu kali.
Cetakan beton (formwork) adalah suatu
sarana pembantu struktur beton untuk mencetak beton sesuai ukuran, bentuk,
rupa, ataupun posisi serta alinyemen yang dikehendaki. Dengan demikian/ormwork
harus mampu berfungsi sebagai struktur sementara yang mampu memikul berat
sendiri, berat beton basah, beban hidup dan beban peralatan kerja selama proses
pengecoran.
Dalam proses disain
cetakan perlu diperhatikan hal-hal berikut ini:
-
Kualitas material
cetakan yang digunakan harus mampu menghasilkan permukaan beton yang baik,
ketepatan dimensi.
-
Keamanan dari
cetakan harus diperhitungkan akibat beban tidak menentu dari pembebanan
aggregat beton.
-
Memperhatikan
faktor ekonomis dari cetakan agar dapat mereduksi biaya.
Selanjutnya akan dipaparkan berbagai macam
penggunaan fonnwork, material, dan metode pelaksanaannya.
Persyaratan Umum Cetakan
Cetakan merupakan unsur yang sangat penting
dalam mekanisme pencoran beton. Biaya persyaratan yang harus dipenuhi adalah
dimensi yang akurat guna menghasilkan beton yang tepat dimensi.
Persyaratan umum
yang harus dipenuhi bagi suatu cetakan beton adalah:
-
Mempunyai volume
stabil sehingga dapat dihasilkan dimensi beton yang akurat.
-
Dapat digunakan
berulang kali.
-
Mudah dibongkar
pasang serta dipindahkan.
-
Rapat air sehingga
tidak memungkinkan air agregat keluar dari cetakan.
-
Mempunyai daya
lekat rendah dengan beton dan mudah membersih-kannya.
Perencanaan formwork harus dapat memenuhi
aspek bisnis (biaya) dan aspek teknologi (strength, workability). Oleh karena
itu harus memenuhi hal-hal berikut:
-
Ekonomis
-
Kuat dan kokoh
-
Tidak berubah
bentuk
-
Memenuhi
persyaratan permukaan
Material Cetakan Beton
Material yang dapat digunakan untuk
pembuatan cetakan adalah besi, kayu, plywood, aluminium, fibre glass.
1) Material Besi
Material besi merupakan bahan yang hampir
memenuhi seluruh persyaratan umum cetakan di atas, hanya saja dari segi biaya
relatif mahal. Material jenis ini biasanya diproduksi secara pabrikasi dalam
bentuk dan disain khusus.
Elemen struktur yang sering menggunakan
cetakan besi/baja adalah plat lantai. Seringkali cetakan besi tidak diambil
kembali setelah pencoran dan bahkan didisain untuk ikut memikul beban
konstruksi.
Karena kemampuan material besi/baja dalam
memikul beban yang besar maka kadang-kadang sama sekali tidak memerlukan
perancah pendukung.
2) Material Kayu
Jenis kayu yang dapat dimanfaatkan untuk
cetakan dapat dibedakan berdasarkan kekerasan kayu. Kayu lunak digunakan
sebagai cetakan beton pada umur-nya, sedangkan kayu keras dapat digunakan jika
hasil pencoran beton diharapkan memenuhi standar tertentu.
Misalnya dalam pembuatan alur/celah dalam
beton, diharapkan untuk mendapatkan sudut-sudut yang tajam dari hasil pencoran,
dihasilkan permukaan yang halus sehingga persyaratan yang harus dipenuhi adalah
bahwa kayu harus bebas dari mata kayu, cetakan harus mampu manahan goyangan,
dihindarkan terjadinya puntir, dan lain sebagainya yang dapat menyebabkan
cetakan menjadi rusak.
Kelembaban kayu yang digunakan untuk
cetakan beton menjadi hal yang sangat penting. Pada musim kemarau kayu akan
menjadi kering dan menjadi lembab pada musim hujan.
Penggunaan cetakan kayu terkadang tidak
lebih mudah dibandingkan cetakan besi. Daya lekat antara kayu dengan beton
cukup besar sehingga diperlukan material lain sebagai pelapis untuk menghambat
daya lekat keduanya (biasanya plastik). Keuntungan penggunaan kayu adalah mudah
dikerjakan.
Sampai saat ini material kayu paling sering
dan paling banyak digunakan di Indonesia. Biasanya terdiri dari dari papan
dengan tebal 2-3 cm yang dirangkai dan diperkuat dengan balok kayu.
Penggunaan kayu sebagai cetakan harus
memperhatikan berbagai macam persyaratan tegangan yang diizinkan, yaitu:
-
Tegangan izin
lentur
-
Tegangan izin tekan
sejajar serat
-
Tegangan izin tekan
tegak lurus serat
-
Tegangan izin tarik
sejajar serat
-
Tegangan izin tarik
tegak lurus serat
-
Tegangan izin geser
sejajar serat
3) Material Plywood
Cetakan ini
digunakan karena tuntutan kualitas permukaan beton yang dihasilkan. Banyak
digunakan untuk cetakan kolom, balok, dinding, dan plat.
Plywood lebih kuat dan lebih ekonomis jika
dibandingkan dengan papan kayu.
4) Material Aluminium
Cetakan jenis ini merupakan pengembangan
dari cetakan besi/baja. Kelebihan aluminium adalah ringan dan tidak berkarat.
Cetakan aluminium dapat digunakan untuk berbagai bentuk dan ukuran beton. Pada
umumnya penguat dan penyokong untuk cetakan ini adalah profil bajalaluminium.
Cetakan jenis ini biasanya diproduksi
secara pabrikasi berupa panel-panel berukuran tertentu dan dirangkai satu
dengan yang lain dengan menggunakan baut.
5) Material Fiberglass
Cetakan jenis ini sesuai untuk pelaksanaan
beton arsitektural atau untuk beton pracetak, akan menghasilkan beton dengan
permukaan halus. Pada umumnya ketebalan bahan yang digunakan antara 3 mm s/d 15
mm.
Karena sifat material jenis cetakan ini,
maka bentuk cetakan jenis ini mudah mengikuti bentuk yang diinginkan.
Keunggulan cetakan fiberglass di antaranya adalah sebagai berikut:
-
Sangat fleksibel
dengan disain yang diinginkan
-
Dapat menghasilkan
tekstur yang beraneka ragam
-
Dapat dipakai
berulang kali
-
Ringan sehingga
mudah diangkut
-
Tidak berkarat
-
Pemasangan dan
pembongkaran di lapangan mudah dikerjakan
6) Material Karton
Karton yang berbentuk tabung sudah banyak
dipakai untuk menggulung kain dan kertas atau bahan tipis lainnya. Bahan dasar
karton terbuat dari krafliner board yang seratnya memiliki kekuatan tarik yang
cukup kuat sehingga kemudian dicoba sebagai alternatif untuk bahan cetakan
untuk beton kolom bulat.
Cetakan jenis ini hanya dapat dimanfaatkan
satu kali saja dan menghasilkan permukaan beton yang kasar. Saat ini ukuran
yang diproduksi di lndonesia adalah dengan diameter 20 cm s/d 55 cm dengan
panjang 10 meter dan ketebalan 3 mm s/d 5 mm.
Untuk memanfaatkan cetakan ini diperlukan
klem/pengaku untuk tiap jarak I meter, untuk mengatur kelurusan vertikal dan
memperkuatnya.
7) Material PVC
Cetakan beton
dengan menggunakan PVC khusus diaplikasikan pada kolom bulat. Biasanya
digunakan pipa PVC tipis (untuk saluran air kotor yang tidak bertekanan) agar
diperoleh harga yang murah. Dalam prakteknya pipa ini harus diiperkuat dengan
kayu dan ditopang di beberapa tempat. Cetakan jenis ini dapat digunakan
berulang-ulang.
0 Response to "7 Jenis Material Cetakan Beton"
Post a Comment