Komponen
struktural bangunan adalah komponen yang menyusun suatu bangunan yang mendukung
dari segi penguatan bangunan. Sebenarnya tidak terlalu banyak pemeliharaan
terhadap komponen struktural bangunan sebab mutu komponen struktural sangat
ditentukan saat desain dan proses pembangunan.
Langkah-Langkah
Pemeliharaan Komponen Struktural Bangunan
Sebelum
mengetahui aspek-aspek tentang pemeliharaan bangunan, kita perlu mengetahui
hal-hal yang berkaitan dengan review pemanfaatan komponen struktur, yaitu:
1)
Melakukan review dokumen yang ada.
2)
Melakukan inspeksi lapangan.
3)
Pengukuran di lapangan.
4)
Analisis awal.
5)
Penilaian kecukupan struktur terhadap
standar teknis minimum berskala nasional.
6)
Melakukan detail penilaian dengan target
beberapa hal sebagai berikut:
a)
Menilai bahan.konstruksi bangunan, apakah
sudah sesuai dengan standar teknis, berikut campuran atau agregatnya.
b)
Menilai kinerja struktur, apakah memenuhi syarat
stabilitas dan kekuatan.
c) Rekomendasi
untuk melakukan perbaikan di beberapa titik yang dinilai mengalami kerusakan
atau dinilai kurang aman.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada
pemeliharaan komponen struktur bangunan, antara lain:
1)
Survei Pendahuluan (Preliminary Assesment
Survey/ meliputi kegiatan:
a)
Melakukan review dokumen yang ada.
b)
Melakukan inspeksi lapangan.
c)
Pengukuran di lapangan.
d)
Analisis awal dan disertai hipotesis
(dugaan-dugaan).
e)
Pelaporan.
f) Survei
investigasi lapangan harus dilakukan oleh tenaga ahli struktur senior yang
dapat dibantu oleh tenaga ahli struktur yunior dan asistenasistennya. Jadi, tenaga
ahli yunior dan asisten-asistennya sekaligus mendapatkan ilmu secara langsung
(leorning by doing) tentang pemeliharaan struktur bangunan dari tenaga ahli
senior.
Survei
demikian memiliki target sebagai berikut:
- Observasi visual (foto, bukti pengukuran,
gambar sketsa, atau visualisasi dalam bentuk lain).
- Jika perlu, lakukan hommer tesf untuk uji
struktur beton, sketmot untuk ujistruktur baja, dan penyelidikan tanah untuk
mengetahui perubahan kondisi tanah yang berkaitan dengan apakah bangunan
mengalami penurunan struktur bangunan.
-
Laporan sementara.
2) Pelaksanaan penilaian
a) Merupakan lanjutan survei pendahuluan,
tetapi lebih mendalami penilaian kecukupan struktur terhadap standar teknis.
b)
Detail penilaian dengan target beberapa
halsebagai berikut:
-
Menilai stabilitas dan kekuatan struktur
yang telah dipersyaratkan.
-
Rekomendasi perbaikan atau rehabilitasi.
-
Laporan akhir.
Suatu
bangunan, meskipun sekarang dinyatakan tahan gempa, tetapi kalau tidak dirawat
dengan benar lama-lama akan melemah pula. Penanganan secepatnya adalah yang
terbaik. Berikut adalah contoh survei sederhana pada kondisi bangunan rumah.
Salah
satu diperlukannya pemeliharaan struktur bangunan untuk mengetahui
kondisi-kondisi sebagai berikut:
1) Kondisidi luar rumah
a)
Untuk mengetahui keretakan atau pergeseran
pada dinding.
b)
Untuk mengetahui di bagian bawah talang
terjadi keropos atau berlubang.
c)
Untuk mengetahui keretakan pada dinding
semen.
d)
Untuk mengetahuicelah atau keropos pada
dinding kayu.
e)
Untuk mengetahui keretakan pada dinding
pondasi.
f) Untuk
mengetaffui elemen-elemen rumah yang dimakan rayap (terutama kusen pintu dan
jendela).
2) Kondisidi dalam rumah
a)
Jika terjadi hujan, apakah ada kebocoran.
b)
Jika terjadi gempa, apakah ada bagian
bangunan yang mengalami keretakan.
c) Jika
bola ditaruh di atas lantai, apakah bisa menggelinding sendiri. Kalau memang
menggelinding sendiri maka berarti ada pergerakan lantai menjadi miring yang
diakibatkan oleh gempa maupun beban manusia atau beban muatan di dalam bangunan
yang terlalu berlebihan.
Oleh
karena itu, kita perlu memahami pemeliharaan struktur mulai saat pelaksanaan
bangunan. Struktur memegang peranan penting sebagai penguatan wadah bangunan
yang akan mempengaruhi pemeliharaan lainnya.
0 Response to "Prosedur Pemeliharaan Komponen Struktural Bangunan"
Post a Comment