Postingan
ini membahas permaslahan dan apa yang bisa dilakukan untuk peleiharaan atap
bangunan, dengan tujuan agar komponen tersebut dapat berfungsi sebagaimana
mestinya, postingan ini merupakan bagian dari materi pemelihraan bangunan
gedung yang pada postingan sebelumnya sudah dituliskan perihal cara memelihara
komponen bangunan lainya.
Sebelum
memahami aspek pemeliharaan terhadap atap, kita perlu mengetahui sifat-sifat
penutup atap sebagai berikut:
-
llalang makin tebal makin bagus.
-
Sirap, sejuk karena lambat menyerap panas.
-
Genteng keramik, bervariasi mengikuti tren.
-
Genteng metal, enteng bobotnya, ringan
harganya.
-
Genteng beton, banyak model dan ekonomis.
-
PVC, tidak berisik saat hujan.
Atap |
Pemeliharaan
Atap
Pemeliharaan
pada komponen penutup atap sudah dimulai sejak perencanaan dan pelaksanaan
konstruksi. Berikut adalah permasalahan yang umumnya ditemukan pada penutup
atap:
1) Atap terlalu landai
Atap
yang datar atau landai akan menyebabkan air lambat turun ke bawah. Syarat
kemiringan ideal adalah 30-40 derajat sehingga air harus mudah tercurah ke
tanah.
2) Penutup Atap Kurang Rapi
Pilih
bahan penutup atap yang berkualitas agar dapat terpasang sempurna tanpa ada
celah. Pemasangan yang benar berpengaruh pula. Oleh sebab itu, gunakan pekerja
yang bisa memasang penutup atap dengan baik dan rapi.
3) Melacak sumber kebocoran
Sifat
air yang mengalir membuat kebocoran sering berada jauh dari sumbernya sehingga
sumber kebocoran sulit diketahui. Maka kita harus tetap mencari tempat-tempat
yang mengalami kebocoran karena umumnya retak disatu bagian akan diikuti bagian
lainnya.
4) Bubungan, jurai-jurai, dan sambungan
atap
a)
Pada bubungan, jurai-jurai, dan sambungan
atap serta detail pertemuan lain yang kurang rapi bisa menciptakan celah yang
bisa dilaluiair.
b)
Minimalkan sambungan atap seperti bubungan,
jurai, model atap bertumpuk, dan sambungan.
c) Bubungan atau nok jangan dipasang terlalu
tinggi karena akan menimbulkan celah yang mengundang air. Pengerjaannya pun
harus rapi dan memakai bahan yang tidak mudah retak. Jika tetap ada sambungan,
jangan lupa berikan material pelapis (floshing) pada sambungan.
d) Menambahkan
lembaran khusus yang tahan air, lunak, dan lentur. Cara demikian membuat atap
lebih bersih dan rapi karena tidak ada lelehan adukan yang kerap mengotori atap.
Syarat material pelapis:
Material pelapis (flashinq) perlu dipasang
pada bagian yang rawan bocor seperti pada jurai dan pertemuan antara genteng
dan dinding.
Syarat ideal bagi bahan pelapis adalah:
-
Tidak tergradasi oleh air
-
Tidak memuai pada temperatur tinggi
-
Tidak menyerap air
- Warna bisa disesuaikan dengan genteng
sehingga cocok dikombinasikan dengan material lain
-
Dapat diwarnai atau dicat
-
Dapat diaplikasikan langsung pada bagian
yang ingin dilindungi.
Retak
rambut pada dak beton
Retakan
kecil pada beton terjadi karena kualitas campuran (semen, pasir, dan kerikil)
kurang baik sehingga rapuh bila ada pergantian suhu dan cuaca. Jika celah atau
retak terkena siraman air hujan terus-menerus, bisa membuat air berkumpul di
dalam beton dan merembes.
Pemeliharaan yang dilakukan adalah:
1)
Perhatikan komposisi campuran beton dan
proses mengedak karena dua hal ini sangat menentukan kualitas beton.
2) Aplikasikan bahan pelapis yang kedap air
(woterproofing) pada seluruh permukaan dak beton agar tiap celah bisa
tertutupi.
3) Aplikasi woterproofing bisa dilakukan
dengan kuas, roller, atau spray. Pengaplikasiannya dibuat berlapis. Lapis
pertama berupa woterproofing yang diencerkan dengan air (10%) agar lebih
menyatu dengan permukaan yang dilapisinya. Kedua, lapisan woterproofinq tanpa
campuran. Hal ini dilakukan berulang (minimal 1 kali).
4) Pada setiap pelapisan, arah lapisannya
harus berlawanan agar kedua lapisan saling "menganyam".
5)
Untuk memasang nok atau karpusa n,
woterproofino dicampur semen dan pasir dengan perbandingan 1:L:3, lalu dicampur
sedikit air. Larutan demikian disapukan pada bagian luar karpusan.
6)
Antisipasi terhadap talang yang tidak
sempurna.
7) Jika kemiringan talang horizontal memenuhi
syarat maka air tidak akan tergenang dan bisa langsung terdistribusi ke lubang
vertikal. Masalah timbul apabila talang tidak mampu menampung air. Hal demikian
terjadi karena ukuran talang tidak sesuai dengan penampang atap sehingga air
akan menggenang terlalu lama. Akibatnya, air mencari-cari jalan keluar sendiri
dan berpotensi membuat rembesan atau bocor. Antisipasinya adalah:
-
Pasang talang untuk mengalirkan air hujan
dari atap.
-
Pilih talang dengan ukuran dan kekuatan
yang tepat.
- Hindari sambungan. kalaupun terpaksa,
pergunakan lipatan yang cukup aman daripada sambungan.
8)
Antisipasi terhadap angin
Tiupan
angin yang kencang akan langsung menerpa atap dan dapat menimbulkan pergeseran
posisi pada penutup alap (wind up lift).
Cara
kerja angin adalah tegak lurus pada bidang komponen struktur. Beban dapat
berupa tekanan positif (angin tiup) dan tekanan negatif (angin isap) pada
permukaan komponen struktur bangunan
Antisipasinya adalah:
a) Penggunaan atap terbuka
Menggunakan
prinsip atap terbuka adalah adanya rongga pada penutup atap yang berfungsi
sebagai sarana pernapasan bagi atap. Rongga demikian berperan sebagai bantalan udara
dan dari sini aliran angina dapat masuk ke dalam atap.
Adanya
angin tekan dan angin isap (angkat) yang masuk dan keluar melalui sela-sela
Benteng dapat membawa udara dari bagian dalam bantalan atap. Jadi, udara bisa
berganti.
b) Penggunaan ventilasi silang
Terdiri
atas dua lubang bukaan (bisa pintu, jendela atau rosster) yang letaknya saling
berhadapan. Kondisi demikian mengakibatkan udara dapat mengalir dan melintasi
ruang tersebut. Lubang udara perlu pula dibuat di bagian atas dan bagian bawah.
Lubang dibawah diletakkan sedekat mungkin dengan
lantai, sedangkan lubang di atas sedekat mungkin dengan plafon. Peletakannya
diusahakan berada pada sisi yang memiliki pergerakan dan tembusan angin
terbesar
Pemelihoroon
Komponen Arsitektural Bangunan.
Ventilasi
tambahan pada atap hanya bisa dilakukan di sisi overstek atap. Ventilasi di
bagian bangunan umumnya dilakukan dengan sistem cross ventilation akibat sekat
kamar yang sampai plafon.
c) Penggunaan Underlay
Komponen
pelengkap atap yang diletakkan di bawah genteng sehingga angin tidak bisa masuk
dan keluar dari ruangan plafon
d) Penggunaan paku dan klip
Komponen
ini menjaga genteng agar tidak mudah terangkat. Untuk mengurangi timbulnya
kerusakan akibat angin, perlu pelindung berupa penghijauan tanaman berdaun
lebat dan berdaun kuat. Jenis tanamannya disesuaikan dengan iklim setempat agar
mudah ditanam dan dirawat.
Atap
Seng
Pemeliharaan yang dilakukan adalah:
1) Penutup atap dari bahan seng gelombang
sebaiknya dilakukan pengecatan dengan menisekurang-kurangnya setiap 4 tahun
sekali.
2) Periksa paku atau anker pengikat terutama
pada karet seol untuk mencegah bocor.
3)
Ganti karet apabila rusak.
4) Cat
kembali permukaan seng dengan menisecara merata.
Atap
Asbes (Fibre Cement)
Masalah
yang sering timbul pada atap asbes serupa dengan atap metal dan memiliki
kegiatan perbaikan dan penggantian yang sama. Namun, ada masalah tambahan pada
atap asbes, yaitu lembarannya kaku. Lembaran makin lama makin keras seiring
dengan pemakaian sehingga menyebabkan mudah terjadi keretakan atau kerusakan.
1)
Oleh karena itu, atap asbes memerlukan pemeliharaan
sebagai berikut: Lembaran atap yang retak atau rusak harus seSera diganti
dengan hatihati.
2) Bukalah sekrup atau paku pengikatnya, lalu
lepaslah lembaran yang rusak dan selipkan lembaran baru.
3) Bagian ujung atas lembaran baru diselipkan
di ujung bawah lembaran atap di atasnya, lalu bor atau paku lubang pada
lembaran atap baru mengikuti lubang lembaran atap yang sudah ada.
4)
Pastikan saat naik ke atas atap, hindari
menginjak lembaran asbes pada bagian tengah lembaran. Berpijaklah pada kaso.
5) Jika lubang sekrup atau paku membesar pada
lembaran atap asbes yang mengakibatkan kebocoran tetapi dana terbatas untuk
mengganti dengan lembaran asbes baru, lubang tersebut dapat diperbaiki dengan
menggunakan sambungan rapat lem silikon (silicon seoler) yang dilekatkan di
sekeliling sekrup atau paku.
6) Cara
lainnya adalah menggunakan campuran semen atau pasir (perbandingan 1:1) dengan
cara sama. Hal ini mungkin tidak terlihat indah, tetapi sangat efektif.
Atap
Genteng Metal
Pemeliharaan yang dilakukan:
1)
Bersihkan secara periodik permukaan atas
genteng metal dari kotoran.
2)
Berikan coating atau lapisan khusus yang
melindungi material dari proses korosi dan karat.
3)
Lakukan pemeriksaan setiap bulan.
4)
Bersihkan dengan air dan sikat permukaan
yang ada agar tampilan selalu rapi.
5)
Jika menggunakan atap lembaran metal,
periksa baut atau paku yang mengikat lembaran atapnya.
6)
Kencangkan atau ganti jika terdapat baut
atau paku yang longgar atau hilang.
7) Periksa pula penutup sambungan lembaran
atap. Ganti jika terjadi karat yang parah.
8)
Cat atau ganti lembaran-lembaran sambungan
yang rusak atau hilang.
Atap
Sirap
Pemeliharaan yang dilakukan:
1)
Bersihkan setiap 6 bulan permukaan atap
dari kotoran yang melekat agar jamur atau tumbuhan lain tidak melekat.
2) Gantilah
sirap yang telah rapuh atau pecah-pecah dengan yang baru dan ukuran yang sama.
Atap
Beton
Pemeliharaan yang dilakukan:
1)
Bersihkan setiap bulan sekali permukaan atap
dari kotoran yang melekat.
2)
Bed lapisan anti bocor dengan kuas atau
cara semprot secara rata.
3)
Bila menggunakan lapisan aspal-pasir
sebagai lapis atas permukaan maka periksa aspal yang mengelupas karena
perubahan cuaca dan berikan lapisan aspal cair baru setebal 5 mm.
4) Atau
gunakan bahan penutup yang kedap air (waterproofing layers) dari bahan aspal,
sedangkan roofing poper menggunakan bahan polimer buatan lainnya.
Atap
Genteng Keramik
Pemeliharaan yang dilakukan:
1) Periksa setiap 6 bulan atap genteng keramik
terutama pada genteng bubungannya.
2)
Bila terdapat retak, segera tutup dengan
cat antibocor yang tahan cuaca. Terlebih dahulu bersihkan permukaan dengan
sikat sehingga bersih dari kotoran.
3)
Cat kembali pertemuan bubungan genteng
keramik dengan cat genteng sewarna.
4) Pastikan
bahwa retakan pada bubung bukan karena penurunan kayu penyangga. Bila penurunan
karena kayu penyangga, sebaiknya perbaiki dahulu konstruksi kayu penyangga.
Atap
Genteng Kodok
Genteng
kodok dan genteng plentong adalah dua jenis model genteng tanah liat tradisional
yang masih banyak dipakai.
Pemeliharaan Komponen Arsitektural Bangunan
Ada beberapa masalah yang timbul dalam
pemakaian penutup atap tanah liat, yaitu:
1)
Genteng mudah retak atau pecah karena
terkena lemparan batu atau bola yang tertendang ke atap.
2)
Letak genteng tergeser atau lepas
disebabkan pemasangan yang kurang benar maupun pergeseran reng kayunya.
3) Terdapat
beberapa genteng tbnah liat yang mutunya kurang baik karena pembuatannya kurang
bagus (kurang lama dibakar, bahan tanah liatnya kurang baik, dan sebagainya).
Pemeliharaan yang dilakukan adalah:
1)
Dalam kasus-kasus seperti letak genteng
yang harus dibenarkan, atau sebagian genteng yang harus diganti, bila masalah
telah terlihat dengan jelas maka mengharuskan seseorang naik ke bagian atap untuk
memperbaikinya.
2) Masalah lain yang sering timbul adalah
bubungan atap yang bertumpu pada dinding beton di bagian samping menjadi
longgar dan menyebabkan kebocoran. Maka seorang ahli (tukang genteng) harus
naik ke bagian atap dan membetulkan posisinya, lalu memperkuatnya dengan
menggunakan campuran semen atau pasir dengan perbandingan 1:1
3)
Pelaksanaan perbaikan pada bangunan
berlantai L tetap harus dilakukan dengan hati-hati karena dapat menyebabkan
bagian-bagian genteng rusak atau lepas dari atap. Gunakan selalu tangga (dengan
seseorang di bawah untuk menjaga tangga) dan papan penahan berat untuk
meratakan beban saat memperbaiki ataP.
4)
Cara lain yang dapat dilakukan untuk
memperbaiki atap genteng tanah liat hanya pada area yang rusak tanpa merusak
area sekitarnya adalah dengan melepas genteng tanah liat satu per satu dari
bagian paling bawah atap, lalu naik hingga ke bagian yang rusak. Dengan cara
demikian, kita dapat berpijak pada gording dan tidak menginjak genteng tanah litany.
5)
Setelah selesai me'lakukan perbaikan,
genteng tanah liat dapat dipasang kembali dari atas ke bawah
6) Pemeliharaan
lain yang dilakukan adalah permukaan atap sebaiknya dilapisi glazur, mengingat
musuh utamanya adalah jamur, atau dilapisi cooting antijamur di seluruh lapisan
genteng.
Pemeliharaan yang dilakukan adalah:
1)
Periksa setiap 6 bulan atap fiberglass
terutama pada sambungan antar komponen fiberglass.
2)
Bersihkan dengan menggunakan sikat yang
lembut dan sabun atau deterjen.
3) Bila
terdapat retak, segera tutup dengan cat antibocor.
Atap
Ilalang atau Alang-alang
llalang
atau yang biasa disebut alang-alang makin tebal makin bagus. Atap dari
rerumputan ini tetap diminati, apalagi hotel-hotel di Bali banyak yang
menggunakan jenis penutup atap demikian.
Pemeliharaan yang dilakukan dimulai dari
pemilihan material dan pelaksanaan material, yaitu:
1)
Syarat ilalang atau alang-alang untuk atap:
a)
Material yang dipakai harus sudah cukup tua
yang ditandai dengan daunnya yang sudah mulai mengering dan benauarna abu-abu.
Kemudian, minimaltelah berumur 5 bulan.
b) Diperlukan 7 lembar anyaman ilalang untuk
ketebalan yang memadai. Untuk membentuk atap, deretan ilalang kering disusun
rapat-rapat pada sebatang kayu atau bambu (panjang 3 m dan lebar 60-70 cm), dan
ditumpuk-tumpuk pada jarak 3-4 cm. Susunan ini diulang-ulang sampai membentuk
ketebalan atap sekitar 20 cm. Dengan kerapatan dan ketebalan seperti demikian,
air hujan tidak akan merembes ke dalam bangunan.
c) Selain
susunan ilalang harus rapat, pemasangannya pun membutuhkan kemiringan yang
curam, minimal 400, sehingga air hujan lebih cepat mengalir ke bawah.
2) Atap alang-alang bisa bertahan hingga 5
tahun. Setelah itu, atap alangalang harus diganti dengan yang baru.
0 Response to "Permasalahan Atap Serta Pemeliharaan Yang Dapat Dilakukan"
Post a Comment