Pemeliharaan
dan perawatan komponen bangunan sangat diperlukan, demi menjaga keutuhan bagian
komponen dari bangunan tersebut ataupun keindahanya. Pemeliharaan plafon
sebagai salah satu item bangunan menjadi salah satu fokus yang harus diketahui
oleh tenaga teknis atau manajemen gedung, dibuatnya tulisan ini untuk
mengetahui permasalahan apa saja yang terjadi dan bagaimana cara
pemeliharaanya, terlebih bahan material plafon bermacam jenisnya.
Pemeliharaan
Plafon
Saat
ini beberapa bahan yang biasa digunakan sebagai prafon adalah kayu, gipsum, dan
metal. Di beberapa desain bangunan yang sudah cukup lama masih ada yang
menggunakan plafon tripleks. Namun, hal tersebut hanya terkait dengan tren
desain.
Plafon
Gipsum
Musuh
utama material plafon gipsum adalah air, sehingga gipsum hanya digunakan pada
bagian ruang dalam atau interior. pada dasarnya pemeliharaan yang dilakukan
hanya dari masalah debu atau sarang laba-laba yang dapat dibersihkan dengan
peralatan sapu atau kemoceng, Namun, jika terkena air karena bocoran maka
kebocorannya harus segera diperbaiki dan diganti dengan yang baru.
Pemeliharaan yang dilakukan antara lain:
1)
Perhatikan plafon gipsum yang berada pada
sisi luar bangunan gedung. Apabila terkena air akibat atap yang bocor, segera
ganti dengan yang baru atau diperbaiki.
2)
Apabila bagian plafon gipsum rusak terkena
air maka koreklah bagian yang telah rusak oleh air.
3)
Tutup dengan bahan gipsum pawderyangtelah
diaduk dengan air.
4) Ratakan dengan mempergunakan penggaris atau
alat perata dari triplek atau plastik keras sampai rata dengan permukaan
sekitarnya.
5)
Tunggu hingga kering, lalu ampelas dengan
ampelas halus.
6) Tutup
dengan plamur tembok dan cat kembali sesuai dengan warna yang dikehendaki.
Plafon
Akustik
Pemeliharaan yang dilakukan antara lain:
1)
Sebelum pekerjaan dimulai, berikut adalah
peralatan kerja yang harus dilengkapi, yailu: obsolute sproyer, octivotor,
enzyme atau deterjen, spon, ember, dan kain majun. Cek mesin yang harus siap
pakai. Apabila ada kabel yang terkelupas maka harus diperbaiki dahulu karena
sangat berbahaya bagi keselamatan.
2)
Semprotkan formula enzyme atau deterjen ke
permukaan plafon akustik, tunggu beberapa detik, lalu sapukan merata. Gunakan
extension poles dan pasang spon (drop clothes) sehingga kotoran yang melekat
akan terangkat sampai ke pori-porinya. Ulangi kembali apabila masih kotor.
3) Campurkan formula activotor untuk
memudahkan pengangkatan kotoran kuat. Tunggu beberapa detik, lalu sapukan
dengan spon. Spon yang telah kotor dibilas air bersih agar dapat digunakan
kembali.
4) Untuk menjaga kebersihan lantai, jangan
terlalu banyak menggrlnakan cairan. Gunakanlah- secara bertahap atau gunakan
alas plastik di bawahnya.
5) Lakukan
pembersihan setiap 2 bulan sekali.
Plafon
Tripleks
Plafon
tripleks akan rusak terutama pada bagian luar bangunan gedung setelah lebih
dari 10 tahun penggunaan.
Pemeliharaan yang dilakukan:
1)
Bersihkan kotoran yang melekat
sekurang-kurangnya 3 bulan sekali.
2)
Gunakan sikat atau kuas sebagaialat
pembersih.
3)
Bila plafon rusak permukaannya karena
kebocoran atau plafon retak akibat mutu yang kurang bagus, segera ganti dengan
yang baru.
4) Bekas noda akibat kebocoran ditutup dengan
cat kayu, baru kemudian dicat dengan cat emulsi serupa.
5) Untuk
perbaikan, cat lama harus dikerok sebelum melakukan pengecatan ulang.
Pemeliharaan Tripleks pada Plafon Bagian
Dalam
1) Periksa langit-langit ruangan (plafon) dari
tanda-tanda yang menunjukkan kebocoran pada atap, adanya panel plafon yang
melendut, rusak, hilang, dan sebagainya. Perbaiki atau ganti sesuai
kerusakannya. Jika kebocoran telah terlihat dengan jelas, perbaiki segera.
2)
Pada langit-langit ruangan pasti terdapat
bukaan yang menuju ke bagian bawah rangka atap, periksalah bagian antara rangka
atap dan plafon ini. Jika rangka atap terbuat dari kayu, periksa keadaan kayu
dari serangan rayap, pembusukan karena lembab, dan sebagainya. Ganti atau
potong bagian yang terkena rayap atau pembusukan.
3)
Pastikan sebelum pemasangan, kayu harus
diberi antirayap terlebih dahulu. Baut atau paku sambungannya harus
dikencangkan atau diganti jika longgar atau hilang.
4)
Jika panel langit-langit (plafon) ternoda
atau rusak karena terkena bocoran atap maka panel harus diperbaiki, dicat
ulang, atau diganti tergantung keadaannya. Perawatan inidilakukan setelah
kebocoran pada bagian atap diperbaiki.
5)
Jika noda-noda yang timbul dapat dicat
ulang, lakukanlah proses pengecatan saat panel plafon telah benar-benar kering.
Lapisi dulu permukaannya dengan cat dasar (meni), lalu lapisi kembali dengan 2
lapis cat emulsi hingga memiliki warna yang sama dengan panel plafon lainnya.
6)
Jika rangka penahan plafon mengalami
pembusukan atau terkena rayap, panel-panel plafon harus dilepaskan terlebih sebelum
perawatan lebih lanjut dilakukan. Jika panel plafon tidak mengalami kerusakan
yang parah, lepaskan panel dan lakukan perawatan lalu pasang kembali. Jika
kerusakannya parah maka panel plafon harus diganti. Berilah pemeliharaan pada
rangka penahan plafon sebelum dipasang kembali.
7)
Sesuaikan keadaan panel plafon (tripleks
atau asbes) yang baru dengan panel-panel sebelumnya. Caranya dengan memberikan
cat dasar (meni) terlebih dahulu dan melapisi dengan 2 lapis cat emulsi, lalu
memasang pada tempatnya.
8)
Ketuklah paku-paku yang menonjol serta beri
dempul pada bagian yang tidak rata atau berlubang sebelum melakukan proses
pengecatan.
Pemeliharaan
Tripleks pada Plafon Bagian Luar
Panel-panel plafon pada bagian luar ruangan
yang berhadapan dengan outdoor secara langsung akan cepat rusak karena terkena
udara luar dan sinar matahari langsung maupun hujan, serta rawan terkena
bocoran atap. Pemeliharaan langit-langit (plafon) luar akan memakan biaya
tinggi jika ingin terus terlihat bagus dan rapi.
1) Jika bangunan memiliki plafon luar maka
untuk pemeliharaan sebaiknya panel-panel plafon dilepas dan dibersihkan
sesering mungkin daripada menggantinya.
2) Bagian-bagian kayu rangka atap yang berada
di atasnya mendapatkan pemeliharaan yang diperlukan seperti pemberian oli mesin
sebagai antirayap dan tindakan lainnya.
3)
Masih menjadi perdebatan apakah pemasangan
plafon pada bagian beranda akan mengurangi kebisingan yang sampai ke ruang
kelas serta memperbaiki pencahayaan di dalam ruangan.
Plafon
Kayu
Pemeliharaan yang dilakukan:
1) Bersihkan permukaan kayu dari kotoran yang
melekat dengan menggunakan kuas, sapu, atau alat lain yang serupa.
2)
Lakukan setiap 2 bulan sekali.
3) Perindah
kembali dengan menggunaka n teok oil bila perlu dipelitur atau dicat kembali.
Plafon
Bambu
Plafon
dari bambu dengan penutup atap di atasnya dari alang-alang sebanyak 7 lapis
memerlukan pemeliharaan khusus karena rentan terhadap hujan, serangga, dan
lain-lain. Maka maksimalsetiap 5 tahun sekali harus diganti.
Plafon
Metal
Masalah yang sering timbul dalam pemakaian
penutup atap metal, yaitu:
1)
Baut penahan lembaran atap menjadi longgar
dan menyebabkan kebocoran.
2)
Bubungan bagian atas dan samping atap
bergeser atau longgar
3) Bagian papan samping atap listplank (tepi
atap yang miring) sampaitritisan samping (tepi atap) bergeser atau longgar
4) Lembaran
atap metal berkara
Pemeliharaan yang dilakukan:
1) Bersihkan permukaan metal dari kotoran yang
melekat dengan menggunakan kuas, sapu, atau atat lain yang serupa. Lakukan
setiap 2 bulan sekali.
2) Bersihkan permukaan komponen dengan cairan
sabun atau deterjen, lalu bilas dengan air bersih dan alat penyemprot manual
(bottle sproyer).
3) Tanda-tanda awal yang menunjukkan bagian
penutup atap bergeser atau longgar adalah bercak-bercak kelembaban yang timbul
pada panel langitlangit (plafon). Untuk menghindari kerusakan lebih lanjut,
segera kencangkan atau ganti sekrup atau paku yang longgar atau hilang
4) Tanda-tanda yang sama akan muncul jika
bagian papan samping atap tistptank (flashing) sampai tritison samping (tepi
atap yang miring) bergeser atau longgar.
5)
Segera kencangkan atau ganti sekrup atau
paku yang longgar atau hilang.
6)
Pasang lembaran atap dari bawah menuju ke
atas dengan gelombangnya menuju arah vertikal dan gunakan sekrup yang memilki
cincin karet pada bagian bawahnya (berfungsi sebagai sambungan rapat atau seol
kedap air serta mencegah karat) jika memungkinkan. Jika tidak ada, gunakan
sekrup yang diberi bulu kempa pada bagian bawahnya. Jika lubang sekrup-sekrup
membesar, sambunfan rapat lem silikon (silicon sealer) dapat digunakan di
sekeliling baut untuk memperbaikinya.
7) Jika terjadi tanda-tanda karat pada
lembaran atap metal, penanggulangannya dengan pengecatan untuk memperpanjang
umurnya.
8)
Bersihkan lembaran metal dari kotoran,
debu, dan karat dengan menggunakan sikat kawat. Kemudian, amplas dengan
menggunakan amplas halus, yaitu amplas yang terbuat dari karbon dan silikon
(corborundum).
9) Jika kita lakukan pada lembaran atap metal
yang memiliki lapisan pelindung (galvanished) maka perlu memberikan lapisan cat
dasar besi (meni besi) terlebih dahulu supaya cat tidak mengelupas.
10) Jika ternyata karat yang terjadi cukup
parah maka gunakan cat dasar meni besi red-oxide,lalu berikan 2 lapisan cat
tahan ai (gloss paint/ weothershield).
11) Gunakanlah selalu warna-warna terang yang
dapat memantulkan sinar matahari.
12)Melakukan perbaikan pada atap metal yang
memiliki lapisan pelindung (golvonished) harus dilakukan dengan hati-hati
karena lembaran metal cukup tipis. Jika memungkinkan, gunakan papan penahan
berat (crawl boord) yang bertumpu pada bubungan saat berada di atap dan hindari
menginjak lembaran atap metal pada bagian tengah lembaran. Berpijaklah pada
kaso.
13) Jika
menggunakan paku dan bukan baut, saat mencabut paku dari atap gunakan
palu-cakar (claw hommer) yang ditahan oleh sepotong papan untuk meratakan beban
dan tidak merusak lembaran atap. Gunakan palu dengan ukuran tepat untuk
mencabut paku.
Plafon
lambresing Logam
Pemeliharaan yang dilakukan:
1) Bersihkan permukaan lambresing logam darl
kotoran yang melekat dengan menggunakan kuas, sapu, atau alat lain yang serupa
2)
Lakukan setiap 2 bulan sekali.
3) Bersihkan permukaan komponen dengan sabun
atau deterjen, lalu bilas dengan air bersih dan alat penyemprot.
0 Response to "Pemeliharaan Berbagai Jenis Plafon"
Post a Comment