Sebelumnya dijelasakan pada
postingan terdahulu perihal tahapan pelaksaan pemeliharaan bangunan dan jadwal
pelaksanaanya. Untuk postingan ini menjelasakan metode seperti apa saja yang
digunakan dalam memelihara bangunan. Dibwah ini merupakan penjelasakan lengkapnya.
A. Metode Pemeliharaan
a)
Pembersihan
b)
Perapihan
c)
Pemeriksaan
d)
Pengujian
e) Perbaikan,
yaitu penggantian minor bahan dan perlengkapan bangunan.
2)
Selalu merujuk pada acuan pokok:
a) Gambar sesuai yang dibangun (os built
drawings)
b)
Manual operation and maintenance
c) Panduan
standar
B. Metode Pemeriksaan
1)
Cara melaksanakan pekerjaan:
a)
Pemeriksaandokumen
b)
Pemeriksaan fisik
c)
Kajian evaluasi
d) Pelaporan
2)
Selalu merujuk pada acuan pokok:
a. Gambar sesuai yang dibangun (as built
drawings)
b.
Manual operotion & maintenonce
Penerapan
Jenis Keadaan Darurat
Keadaan darurat yang mungkin terjadi pada
suatu bangunan meliputi:
1)
Kebakaran
2)
Gempa bumi, badai, banjir, dan bencana alam
lainnya
3)
Perbuatan jahat atau permusuhan terutama
yang bersifat ancaman atau serangan menggunakan bom atau bahan peledak lainnya
4) Gangguan terhadap ketertiban umum seperti
demonstrasi, huru-hara, dan pemberontakan.
5) Keadaan
darurat lainnya berkaitan dengan tidak berfungsinya instalasi seperti lift
macet, listrik padam, dan sebagainya.
Setiap
respons atau tindakan terhadap suatu keadaan darurat harus didasarkan pada
jenis keadaan darurat, tingkat bahaya, resiko yang ada, dan prosedur yang
secara khusus dibuat untuk mengatasi kondisi darurat tersebut. Salah satu
keadaan darurat yang sangat signifikan pada bangunan gedung adalah kebakaran.
Potensi
Bahaya Dan Lokasi Yang Harus Diperhatikan
Potensi
bahaya didasarkan pada kemungkinan ancaman bahaya dari suatu proses atau bahan
yang digunakan. Potensi bahaya dapat pula ditinjau dari segi kepentingan atas
manusia atau objek yang harus dilindungi. Pada bangunan gedung potensi
menimbulkan bahaya (kebakaran) yang perlu diperhatikan antara lain:
1)
Ruang dapur restoran, termasuk tabung gas
LPG
2)
Ruang komputer dan pemrosesan data
3)
Gudang penyimpanan bahan
4)
Ruang mesin, genset, dan ruang panel
5)
Basement dan lantai parkir
6)
Ruang penampungan sampah
7) Lokasi
lain yang perlu diperhatikan adalah ruang fungsional, ruang rapat, koridor atau
jalan terusan, tangga kebakaran, dan ruang kontrol.
Pemeran
Dalam Keadaan Darurat
A.
Sistem Organisasi Keadaan Darurat
Pemanfaatan
secara maksimal sarana proteksi kebakaran yang tersedia pada bangunan gedung
mungkin terjadijika tersedia personel yang diatur dengan baik dan memiliki
kemampuan mengendalikan upaya pemadaman kebakaran dan evakuasi penghuni gedung
saat terjadi kebakaran.
Organisasi
yang dimaksud adalah organisasi yang dibentuk oleh pengelola dan penghuni
gedung dengan sebutan organisasi peran kebakaran (fire warden). Organisasi
demikian merupakan bagian sangat penting dalam rencana darurat pada bangunan
gedung.
Kita
tidak mungkin menghubungi atau mengendalikan ribuan orang yang bekerja di dalam
gedung-gedung ini, terutama bila terjadi keadaan darurat. Umumnya sebagian
besar dari mereka tidak pernah membaca peraturan ini apalagi mengingat-ingat
hal yang harus dilakukan saat keadaan darurat.
Fire
worden memiliki tugas pokok mengembangkan potensi anggota peran kebakaran dan
menyelenggarakan pembinaan terhadap penghuni gedung dalam kesiapsiagaan
menghadapi bahaya kebakaran berdasarkan prosedur rencana tindak darurat yang
disusun.
Fungsi
utama anggota peran kebakaran gedung adalah melaksanakan pemadaman tingkat awal
sedini mungkin agar area kebakaran dapat dikendalikan dengan baik sehingga
bangunan dan isinya termasuk penghuninya terhindar dari bencana yang lebih
besar.
Selain
fungsi pemadaman tingkat awal, organisasi peran kebakaran gedung bertanggung
jawab pula atas terlaksananya evakuasi penghuni dari tempat bencana ke tempat
aman yang telah ditentukan. Hal demikian dilakukan apabila upaya pemadaman
kebakaran tingkat awal gagal dilaksanakan.
Oleh
karena itu, ada hal sangat penting yaitu pada tiap manajemen penghuni gedung
yang menempati satu lantai atau lebih, atau satu lantai perkantoran yang dihuni
oleh beberapa penghuni gedung, setiap lantai perkantorannya menunjuk beberapa
orang cerdas dan berkepala dingin di antara stafnya.
Hendaknya
dia memahami sistem, upaya pencegahan, dan penanggulangan serta prosedurnya
agar dapat mengikuti program pelatihan, memberikan instruksi kepada orang lain
dalam organisasinya, dan mengaktifkan mereka pada waktu terjadi keadaan
darurat.
Orang
demikian disebut petugas peran kebakaran (fire warden). Orang yang ditunjuk
sebagai fire worden harus didaftarkan kepada manajer keamanan mengenai
identitas, alamat rumah dan kantor, serta nomor telepon selular, rumah, dan
kantornya.
B. Susunan Organisasi Keadaan Darurat
Organisasi
keadaan darurat dan tanggung jawab personel diterapkan dalam melaksanakan
prosedur penanggulangan keadaan darurat secara konsisten di bangunan gedung.
Organisasi demikian terdiri atas personel yang memiliki peran-peran sebagai
berikut:
1)
Unsur pimpinan terdiri atas:
-
Penanggung-jawab keadaan darurat
-
Koordinator keadaan darurat
-
Kepala bagian keamanan
-
Komandan regu masing-masing unit
2) Unsur staf merupakan Kelompok
Komunikasi:
-
Kurir/runner
-
Telefonis
-
Operator radio
-
Petugas sound system (public oddress),
-
Petugas kontrol panel
3) Kelompok teknisi:
-
Operator lift
-
Operator AC
-
Operator listrik/genset
-
Operator pompa kebakaran
-
Operator pengendalian asap
4) Kelompok sekuriti dan penyelamatan:
-
Tim pemadam kebakaran
-
Tim sekuriti
-
Tim evakuasi
-
Tim parkir
-
Tim PPPK
-
Timpembersih/janitor
5) Kelompok evaluasi yang dikoordinasi
oleh fire safety officer membawahi:
-
Unsur manajemen bangunan
-
Manajemen penghuni
-
Fire worden
-
Petugas Dinas Kebakaran
-
Polisi
C. Penghuni Gedung
Terdiri
atas unsur pelaksana yang berlokasi di tiap lantai dan disebut peran kebakaran
lantai dengan anggota-anggota nya terdiri atas:
-
Petugas tangga darurat (stoir worden)
-
Petugas pemadam kebakaran (fire fighter)
-
Petugas pencari (seorcher)
-
Petugas pemandu orang
"diffabled"
-
Petugas PPPK lantai.
Satuan
tugas atau satgas peran kebakaran akan segera berfungsi saat terjadi bencana
kebakaran.
D. Uraian Tugas
1) Unsur pimpinan berfungsi selaku emergency
director dan mempunyai tugas memantau atau mengawasi serta mengambil alih tugas
chief warden dan deputy chief worden apabila mereka tidak dapat melakukan tugas
dan memberikan pengarahan dalam pelaksanaan kendali darurat.
2) Chief warden mempunyai tugas mengoordinasi
tindakan mengatasi kondisi darurat.
a)
Memimpin operasi pemadaman tingkat awal dan
penyelamatan jiwa
b)
Memastikan prosedur penanganan keadaan
darurat ini dipatuhi dan dilaksanaka n oleh setiap personel termasu k penghuni
gedung
c)
Memberikan instruksi dalam setiap tindakan
darurat
d) Melakukan komunikasi efektif dengan
instansi terkait seperti Dinas Kebakaran, PLN, Polisi, Tim SAR, dan lain-lain
e) Melaporkan
status keadaan darurat kepada unsur pimpinan.
3) Deputi chief warden mempunyai tugas
membantu tugas-tugas chief worden dalam menanggulangi keadaan darurat.
4) Kelompok
komunikasi bertugas menangani hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi keadaan
darurat sesuai tanggung jawabnya masing-masing, yakni:
a. Kurir mempunyai tugas menyampaikan berita
dari chief warden atau deputy chief worden kepada floor warden saat ada
gangguan pada sarana komunikasi selama operasi penanggulangan tingkat awal.
b. Petugas penerima telepon mempunyai tugas
menerima dan mencatat laporan keadaan darurat dan segera menghubungi chiel
worden atau deputy chief warden untuk tugas penanggulangan kebakaran tingkat
awal.
c. Operator radio mempunyai tugas melaksanakan
hubungan komunikasi lewat hondy tolky dari dan kepada chief warden atau deputy
chief warden.
d. Operator
sound system mempunyai tugas menyampalkan pengumuma! atau perintah chief worden
atau deputy chief worden ke setiap lantaiatau seluruh gedung melalui public
oddress.
5) Operator kontrol panel mempunyai
tugas:
a) Memonitor terus-menerus kontrol panel untuk
mengetahui secara dini kejadian kebakaran.
b) Jika monitor kontrol panel menyala dan
alarm berbunyi, segera menghubungi zone atau lantai yang termonitor lewat
public address untuk pengecekan situasinya
c)
Jika tidak mendapatkan informasi dari floor
worden di lantai yang termonitor, operator kontrol panel segera menuju ke sana
untuk memeriksakejadiansebenarnyadansegeramelaporkannya kepada chief worden
atau deputy chief warden
d)
Jika terjadi alarm palsu (folse alorm),
operator segera menghubungi floor worden di lantai tersebut agar memberitahukan
kepada seluruh penghuni di lantai tersebut
e) Membunyikan
generol olarm alau alarm per lantai atas perintah chief worden atau deputy
chief worden
6) Kelompok teknisi
Kelompok
tekniksi tediri dari regu atau perorangan yang berperan dalam keahlianya
masing-masing sebagai operator. Berikut penjelasanya:
a) Operator lift
Semua
lift penumpang (possenger lift) tidak beroperasi dan kereta lift berada pada lantai
lobi utama Lift barang atau service lift akan dioperasikan sebagai lift kebakaran
untuk keperluan petugas sekuriti dan petugas dinas kebakaran untuk pemadaman
kebakaran dan menolong korban.
b) Operator AC
Sistem
AC tidak beroperasi atau pada posisi of
c) Operator listrik atau genset
Siaga
mengoperasikan on atau of listrik pada lantai tertentu atau seluruh gedung sesuai
instruksi chief warden serta siaga mengoperasikan genset secara manual bila
sistem otomatis tidak bekerja saat pasokan listrik PLN terputus
d) Operator Pompa kebakaran
Siaga
mengoperasikan pompa air secara manual bila sistem otomatis tidak bekerja
sehingga dapat menyediakan air untuk kebutuhan Pemadaman kebakaran.
e) Operator Pengendalian asap
Siaga mengoperasikan kipas udara tekanan
positif secara manual pada ruang tangga darurat bila sistem otomatis tidak
bekerja saat general alarm berbunyi
Manajemen
Pemeliharaan Bangunan Gedung.
Kelompok sekuriti dan penyelamat:
a. Tim pemadam kebakaran
- Memadamkan api pada kesempatan pertama
dengan alat yang tersedia secara cepat dan tepat (fire extinguisher, hose reel,
hydrant).
- Melokalisasi area yang terbakar dengan
menyemprotkan air hosereel/hydront pada barang yang mudah terbakar sampai Dinas
Kebakaran datang.
-
Membantu di lantai lain yang terbakar bila
memerlukan tenaga dan bekerja sama dengan kelompok lain yang memerlukan
bantuan.
-
Menggunakan tangga darurat atau lift
kebakaran selama lift tersebut aman.
b) Tim sekuriti
- Menangani urusan keamanan dalam bangunan
maupun lingkungan nya saat penanggu langan daru rat berlangsu ng.
- Melaksanakan pengawasan area dan mencegah
orang yang dicu rigai menggunakan kesempatan melakukan kejahatan.
- Menangkap orang yang jelas-jelas telah
melakukan kejahatan dan membawanya ke posko sekuriti.
- Bersama tim evakuasi memeriksa ruangan dan
memastikan benar-benar bahwa semua personel telah keluar dengan aman dan
mengunci pintu. Tim ini adalah tim yang terakhir meninggalkan lantai.
- Satu orang sekuriti bertugas menjaga dan
mengoperasikan lift kebakaran yang dipergunakan kelompok pemadam kebakaran
serta membantu mengevakuasi orang sakit, cedera) meninggal, dan sebagainya.
c) Tim evakuasi
- Mengatur dan menunjukkan rute untuk
evakuasi dari ruang-ruang di setiap lantai ke daerah tempat berkumpul atau
konsolidasi
- Memberi peringatan terhadap orang yang
membawa barang besar atau berat atau orang lari yang akan menggunakan lift agar
tidak menimbulkan bencana lebih buruk
-
Memeriksa ruangan kantor bila kemungkinan
ada personel masih tertinggal
- Bila ternyata ada yang masih tertinggal di
dalam ruangan segera lapor ke floor worden dan selanjutnya laporkan kepada
chief warden.
- Menghitung jumlah korban (sakit, pingsan dan meninggal) serta berusaha mengevakuasi korban melalui lift kebakaran tangga darurat, atau mobil tangga dinas kebakaran
d) Tim parkir
- Mengatur parkir saat penanggulangan keadaan
darurat' termasuk pengaturan jalur dan rambu-rambu
-
Mengatur arus mobil masuk dan keluar, termasuk
mobil unit dinas kebakaran.
-
Bekerja sama dengan tim sekuriti dan
kepolisian dalam masalah Parkir.
e) Tim PPPK
-
Memberikan pertolongan kepada korban
(sakit' cedera' meninggal) di luar gedung setelah dievakuasikan oleh petugas
evaluasi.
-
Berusaha memanggi lambulan dan mengatur
penggunaannya
- Mengatur pengiriman orang sakit, cedera ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan ambulan
- Mengatur pengiriman orang sakit, cedera ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan ambulan
f) Tim pembersih fanitor
- Membersihkan area dari genangan aira kibat
pecahnya kepala sprinkler, tum pahan cairan, bekas-bekas pemadaman.
- Membantu upaya pencarian lokasi bom, dalam
hal adanya ancaman bom, serta searcher dalam pencarian orang barang, dan
sebagainya.
Uraian
tugas petugas peran kebakaran penghuni gedung secara khusus sebagai berikut:
a)
Floor warden mempunyai tugas:
- Memimpin operasi pemadaman tingkat awal dan
tugas penyelamatan jiwa di lantai yang menjadi tanggung jawabnya.
- Menerima perintah dan melaporkan jalannya
operasi kepada chief worden dan deputy chief worden.
b) Stair worden bertugas melaksanakan evakuasi
penghuni lewat tangga darurat setelah mendapat perintah dari floor worden.
c) Petugas pemadam bertugas memadamkan
kebakaran tingkat awal dengan menggunaka n APAR/fire extinguisher atau
hosereel.
d) Petugas pencari (seorcher) bertugas
memeriksa secara cermat semua ruangan di lantai tersebut untuk memastikan semua
penghuni lantai sudah dievakuasi dan tidak ada yang tertinggal serta
berkewajiban untuk melapor kepada floor warden.
e) Petugas pemandu orang disabilitas membantu
dan memandu menempatkan orang-orang disabilitas ke tempat aman terdekat dan
mengevakuasi mereka bila instruksi evakuasi penghuni gedung segera
dilaksanakan. Biasanya dua pemandu untuk seliap disobled person.
f) Petugas PPPK lantai memberikan pertolongan
pertama terhadap korban di lantaiyang menjaditanggung jawabnya, lalu melaporkan
kepada tim PPPKgedung.
g) Petugas
evaluasi bertugas menghitung jumlah karyawan yang berevakuasi dari lantai yang
menjadi tanggung jawabnya dan mengecek ulang ditempat berkumpul di luar gedung.
Uraian tugas petugas peran kebakaran secara
umum sebagai berikut:
a)
Memahami sepenuhnya tata letak bangunan,
baik mengenai daerah perkantoran yang menjadi tanggung jawabnya maupun bangunan
gedung secara keseluruhan, terutama mengenai jalanjalan keluar untuk
menyelamatkan diri.
b) Memahami sepenuhnya alat-alat proteksi
kebakaran yang terdapat di dalam gedung, sistem pemadaman dan alarm, lokasinya
masing-masin& cara bekerjanya, serta cara memanfaatkan dan menggunakannya
(apabila tersedia).
c) Memahami sepenuhnya cara mencegah dan
menanggulangi kebakaran serta menjaga keamanan secara baik di daerah yang
menjadi tanggung jawabnya
d) Memahami sepenuhnya prosedur yang harus
diikuti waktu terjadi keadaan darurat dan bila itu terjadi, ia haruslah
memperoleh kepastian bahwa prosedur akan dilaksanakan sebagai mana mestinya
oleh mereka yang diserahi tanggung jawab
e) Memelihara daftar yang terakhir tentang
personel di bawah tanggung jawabnya dan berusaha mendidik mereka mengenai
peralatan yang ada di gedung, serta melakukan upaya pencegahan bencana dan
prosedur evakuasi. Pada waktu pelaksanaan evakuasi, ia harus meneliti jika
semua personel di bawah tanggung jawabnya telah meninggalkan tempat dan jika
semua tindakan yang perlu telah dilaksanakan sebelum fire worden sendiri
meninggalkan dan mengunci tempatnya
f) Bersama chief worden menentukan daerah berkumpul
ditempat parkir bagi penghuni lantai apabila mereka kembali ke kantornya
g) Menyediakan
kotak PPPK dan mampu memberikan pertolongan Pertama Pada kecelakaan.
0 Response to "Metode Dan Penerapan Keadaan Darurat Pemeliharaan Bangunan"
Post a Comment