Pemeliharaan bangunan merupakan dasar facility
management pada suatu bangunan. Pelakana pemeliharaan bangunan (building
maintenance) dari pihak facility management di suatu perusahaan pada umumnya
akan diserahkan kepada penyedia jasa. Akan tetapi, tanggung jawab utama
tersebut tetap tidak otomatis menjadi tanggung jawab penyedia jasa.
Sistem
Manajemen Pemeliharaan Bangunan Gedung
Organisasi
pengoperasian dan pemeliharaan pada suatu bangunan gedung dipengaruhi oleh
tingkat kompleksitas bangunan yang meliputi luas dan dimensi bangunan, sistem
bangunan yang digunakan, teknologi yang diterapkan, serta aspek teknis dan
nonteknis lainnya, seperti:
1)
Ukuran fisik bangunan gedung
2)
Jumlah bangunan
3)
Jarak antar bangunan
4)
Modeltransportasi yang digunakan oleh pekerja
dan penyelia
5)
Kinerja produksi atau operasionaltiap
lokasi
6)
Jenis peralatan dan perlengkapan
7) Jenis
dan fungsi bangunan gedung
Organisasi
pemeliharaan bangunan bertanggung jawab atas kelancaran operasional bangunan,
yaitu pelaksanaan pengoperasian sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan
secara efisien dan efektif. oleh karena itu, organisasi memiliki ketentuan:
1) Seluruh personel mempunyai tugas, tanggung
jawab dan wewenang yang jelas dan terukur.
2) Seluruh
personel merupakan tenaga terampil dan handal sudah terlatih serta siap Pakai.
Struktur Organisasi Pemeliharaan Bangunan
Gedung:
1)
Dipimpin oleh seorang manajer gedung
2) Sekurang-kurangnya memiliki empat bagian
yang meliputi teknik (engineiringl, tata graha (housekeeping), layanan
pelanggan (customer corel, serta keuangan dan administrasi (finance and
administrotion)
3)
Bagian engineering dan housekeepen memempunyai
penyelia (supe rvisor)
4)
Bagian lainnya dibantu oleh beberapa staf
5)
Setiap penyelia mempunyaitim pelaksana
Sifat
Kegiatan Pemeliharaan
1) Inpeksi
Kegiatan
pengecekan atau pemeriksaan berkala dan usulan penggantian pada beberapa
bagian.
2) Kegiatan Teknik (Engineering)
Kegiatan
percobaan atas alat yang baru dibeli dan kegiatan pengembangan atau komponen peralatan
yang perlu diganti serta penelitian kemungkinan pengembangannya.
3) Kegiatan Produksi (Production)
Kegiatan
pemeliharaan yang sebenarnya, yaitu teknik pemeliharaan dan kegiatan yang
disarankan inspeksi.
4) Kegiatan Administrasi (ClericalWork)
Kegiatan
pencatatan mengenai biaya kegiatan pemeliharaan, biaya komponen (spare part)
yang dibutuhkan, serta penyiapan jadwal pemeliharaan.
Fungsi,
Tanggung Jawab, dan Kewajiban
A.
Manajer Gedung
1) Secara umum melakukan koordinasi pekerjaan
Kepala Bagian Teknik (Chief Engineering), Kepala Bagian Tata Graha (Chief
Housekeeping), Kepala Bagian Keuangan dan Administrasi (Chief Finonce ond
Administrotion), serta Kepala Bagian Layanan Pelanggan (Chief Customer Care).
2) Mengawasi pelaksanaan pemeliharaan dan
perawatan peralatan gedung, melakukan inspeksi langsung secara teratur ke
seluruh area gedung, serta menerapkan sistem pengarsipan yang teratur untuk
seluruh dokumen, buku manual pengoperasian, dan laporan kegiatan yang ada.
3) Hal
yang lebih penting adalah memelihara dan membina hubungan kerja baik internal
dan eksternal agar tercipta suasana kerja yang baik dan saling mendukung agar
gedung dapat beroperasional dengan efektif dan efisien.
B. Kepala Bagian Teknik (Chief
Engineering)
1) Mengoordinasi, mengarahkan, dan mengawasi
kegiatan penyelia dan pelaksana yang berada di bawah kewenangannya.
2)
Menyusun rencana anggaran operasional.
3) Mengoordinasi, mengarahkan, serta mengawasi
kegiatan pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan peralatan atau perlengkapan
bangunan dan instalasi serti utilitas bangunan.
4)
Mengevaluasi dan memberi masukan tentang
penggunaan bahan dan energi serta biaya operasional.
5) Menyusun dan menyajikan laporan
operasionalsesuai dengan standar baku operasional Standord Operotion Procedure
(SOP).
6) Melakukan
kajian-kajian untuk program penghematan energi tanpa harus mengurangi tingkat
pelayanan yang telah ditetapkan.
C. Kepala Bagian Tata Graha (Chief
Housekeeping)
1) Mengoordinasi dan memberikan arahan kepada
penyelia (supervisor) atau rekanan penyedia jasa.
2)
Menyusun rencana anggaran kebersihan.
3)
Memeriksa kebersihan secara rutin,
4)
Mengendalikan penggunaan bahan dan
peralatan pembersih.
5) Menyusun dan menyajikan laporan operasional
sesuai dengan standar baku operasional.
6) Melakukan
kajian-kajian untuk program penghematan (efisiensi) tanpa harus
mengurangitingkat pelayanan yang telah ditetapkan.
D. Kepala Bagian Layanan Pelanggan (Chief
Customer Care)
1) Mengoordinasi, mengarahkan, dan mengawasi
kegiatan kerja yang berada di bawah koordinasinYa.
2) Menyusun rencana kerja dan anggaran
operasional untuk periode tertentu. Meneliti laporan dan usulan yang
disampaikan oleh pelanggan dan atau pimpinan.
3) Membahas bersama Manajer Gedung tentang
masalah internal dan eksternaluntuk mengatasi keluhan dan usulan pelanggan.
4)
Membina hubungan harmonis baik internal
maupun eksternal'
5) Merumuskan, mengevaluasi dan memberikan
rekomendasi, serta mengawasi proses pengadaan barang dan jasa yang berkaitan
dengan administrasi gedung.
6) Melakukan
kajian-kajian untuk program peningkatan layanan pela ngga n untuk menda patka n
pela nggan selia (loyal customer)
E. Kepala Bagian Keuangan &
Administrasi (Chief Finonce & Administration)
1) Mengoordinasi, mengarahkan, dan mengawasi
kegiatan kerja yang berada di bawah koordinasinya agar tercapai efektivitas dan
efisiensi kerja.
2) Menyusun rencana kerja dan anggaran
operasional manajemen untuk periode tertentu.
3)
Meneliti laporan dan usulan permintaan
alokasidana.
4) Membahas bersama Manajer Bangunan tentang
penggunaan dana taktis operasional.
5)
Menyusun dan melaporkan penggunaan dana
operasional.
6) Merumuskan, mengevaluasi dan memberikan
rekomendasi, serta mengawasi proses pengadaan barang dan jasa yang berkaitan
dengan realisasi anggaran.
7) Memeriksa pembelian, pengadaan barang/jasa,
serta pengeluaran uang sesuai wewenang yang ditetapkan.
8) Melakukan
kajian-kajian pengadaan barang/jasa untuk mendapatkan best volue of money dalam
setiap transaksi tanpa mengurangi kualitas dan waktu yang dapat dipenuhi.
Baca:
Metode Dan Penerapan Keadaan Darurat Pemeliharaan Bangunan
Kebutuhan
Sumber Daya Manusia
Persyaratan Penyedia Jasa dan Tenaga Ahli
atau Terampil pemeliharaan Bangunan Gedung adalah:
1) Persyaratan Penyedia Jasa
Penyedia
jasa bidang pemeliharaan bangunan gedung adalah badan usaha yang dapat
melakukan pekerjaan dan mempunyai kompetensi bidang pemeliharaan bangunan
gedung sesuai ketentuan peraturan undang-udang.
2) Persyaratan Tenaga Ahli atau Terampil
Tenaga
ahli atau terampil bidang pemeliharaan bangunan gedung adalah orang perorangan
ylng memiliki kompetensi keahlian atau keterampilan bidang pemeliharan bangunan
gedung sesuai ketentuan peraturan undang-undang.
3) Tenaga Kerja
a) Satu orang penyelia (supervisor) untuk
gedung dengan kualifikasi pendidikan minimal Sl Teknik Sipil atau Arsitektur.
b) Tenaga
Honorer meliputi: tukang batu, tukang kayu, dan sebagainya dengan pengalaman
minimal 10 tahun. Jumlahnya disesuaikan dengan luasan atau volume pekerjaan.
Kebutuhan
sumber daya manusia untuk pelaksanaan pemeliharaan bangunan, yaitu:
a)
Satu orang pengawas atau pelaksana untuk
setiap 1-5 pekerja.
b)
Satu orang penyelia (supervisorl untuk
setiap 5 pengawas atau pelaksana.
c)
Satu orang manajer pemeliharaan untuk
setiap 3 sampai 5 penyelia.
d)
Satu orang mointenonce engineer untuk
setiap 30 sampai 70 pekerja.
e) Satu
orang tenaga administrasi untuk setiap 100 pekerja.
Waktu
Kegiatan
1)
Untuk kerusakan di area yang bisa
mengganggu aktivitas kantor, maka perbaikan harus dilaksanakan di luar jam
kerja atau saat ruangan tidak dipakai untuk kerja dengan seizin Pemberi Tugas.
2) Untuk
kerusakan di luar area yang ditempati karyawan atau area yang tidak mengganggu
aktivitas kantor, maka perbaikan boleh dilaksanakan pada jam kerja kantor
dengan seizin Pemberi tugas.
Program
Pembekalan, Pelatihan, dan Pemagangan
1) Program
pembekalan diberikan saat pekerja mulai bekerja di bagian pemeliharaan, yang
mencakup materi:
a)
Kebijakan perusahaan/lembaga/institusi dan
manual prosedur
b)
Deskripsi pekerjaan
c)
Peraturan kerja
d)
Kontrak kerja
e)
Panduan keselamatan
f)
Program pemberian bonus dan insentif
g)
Panduan kesejahteraan pekerja
h)
Struktur organisasi
i) Tata
letak bangunan gedung
2) Program
pelatihan di dalam (untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan) dan atau
di luar tempat kerja (untuk menambah pengetahuan dan keterampilan) dilakukan
secara berkala serta mencakup materi:
a)
Untuk bidang keahlian
b) Untuk
bidang keterampilan
3) Program
pemagangan merupakan gabungan antara pelatihan di dalam institusi (in-house
troining) dan pelatihan di tempat kerja (on-the-job training), dengan jumlah
jam latih minimum 1O0 jam per mata pelajaran atau latihan, total lama
pemagangan 8.000 jam kerja, serta persyaratan peserta sebagai berikut:
a)
Usia peserta sesuai ketentuan perundangan
b)
Menandatangani perjanjian pemagangan
c)
Lama program minimum satu tahun
d)
Instruksi diberikan pula di dalam kelas
e) Setelah
selesai program pemagangan, atas rekomendasi instruktur dan manajemen, peserta
diberikan sertifikat
Sistem
Kontrol Pemeliharaan
Setiap
program pemeliharaan harus memiliki sistem kontrol yang jelas dan terukur. Sistem
kontrol pemeliharaan secara umum harus dapat diukur, penyimpangannya harus
dianalisa, rencana pemeliharaan harus diatur, dan sistem pemeliharaan tersebut
harus dapat digunakan dengan baik.
Adapun
alat/cara yang digunakan sebagaisistem kontrol pemeliharaan adalah:
1) Rencana dan Jadwal Perencanaan
Fungsi
untuk melakukan perencanaan pemeliharaan, (preventive maintenance, inspeksi,
pembersihan, dan kapan waktunya reparasi).
2) Sistem Surat Perintah Kerja (Work
Order System)
Surat
pemberitahuan berisi dikerjakan diluar/dida lam perusa haan, tenaga dan bahan
yang dibutuhkan pada waktu pelaksanaan.
3) lnventarisasi peralatan dan material
Fungsi
untuk melakukan pengontrolan terhadap kebutuhan peralatan dan material
se-ekonomis dan se-efisien mungkin serta membantu memonitor peralatan mekanikal
elektrikal, supaya berfungsi dengan normal. Oleh karena itu data peralatan yang
harus ada yaitu no, jenis, tahun pembuatan, kapasitas, cara, operasi dll.
4) Lakar catat (loq book)
Merupakan
buku catatan kerja yang meliputi seluruh aktivitas yang terjadi di lapangan
dengan sistem kerja peralatannya yang dijelaskan terperinci sesuai dengan
kronologis kejadian sesungguhnya (jumlah peralatan, leta ( karakter alat, lama
inspeksi internal, dan biaya pemeliharaan).
5) Log Sheet
Berupa
lembaranform yang berisi kebutuhan masing-masing peralatan yang harus digunakan
pada saat melakukan pengecekan.
6) Kartu Service
Berupa
lembaranform yang telah tersedia sesuai dengan kebutuhan masing-masing
peralatan, dan disimpan tergantung di unit peralatan.
7) Stondard Operoting Procedure (SOP)
Berfungsi
sebagai tuntunan yang dibuat untuk diikuti agar seluruh aktivitas operasional
dan maintenance berjalan sesuai dengan standard yang telah ditetapkan.
8) Sove Job Procedure (SJP)
Berfungsi
sebagai alat penuntun agar dalam melakukan pekerjaan memenuhi aspek
keselamatan.
0 Response to "Manajemen Pemeliharaan Bangunan Gedung"
Post a Comment