Bangunan
gedung memiliki kontribusi terhadap kualitas lingkungan binaan, sedangkan
lingkungan binaan memiliki dampak terhadap lingkungan alam. Penyelenggaraan
bangunan perlu memberikan perhatian proporsional terhadap aspek lingkungan.
Lingkungan
Bangunan
Lingkungan
bangunan gedung adalah lingkungan di sekitar bangunan gedung yang menjadi
pertimbangan dalam penyelenggaraan bangunan gedung, baik dari segi sosial,
budaya, maupun ekosistem.
Azas
penyelenggaraan bangunan gedung di antaranya adalah keseimbangan, keserasian,
dan keselarasan bangunan gedung dengan lingkungannya.
1) Lingkungan bangunan terdiri atas:
a)
Lingkungan makro (alam)
b) Lingkungan mezzo (area terbangun oleh
campur tangan budaya, pertetanggaan, prasarana umum)
c) Lingkungan
mikro (persil, kapling)
2) Sementara itu, bangunan dan lingkungan
terdiri atas:
a)
Ruang dalam dan ruang luar (indoor -
outdoor)
b) Bangunan
lantai dasar dan lanskap bangunan atau biasa disebut Koefisien Dasar Bangunan
(KDB) atau Building Coveroge (BC).
Tata
Lingkungan
Manajemen
pengelolaan lingkungan yang seimbang-serasi-selaras pada komponen "non bangunan"
antara lain:
1)
Halaman atau pekarangan
2)
Lanskap, taman, dan ruang terbuka hijau
(RTH)
3)
Ruang luar (outdoor)
4)
Penataan ruang pada lingkup makro (urbon
space)
5) Penampilan
bangunan pada konteks makro (urbon design).
Komponen
lanskap
A. Elemen Alami
1)
Penanganan tanah
2) Penanganan
tanaman.
B. Elemen Struktur Buatan
1)
Harus dikelola sebagai bagian integral
penataan bangunan.
2)
Harus dijaga proporsinya sesuai ketentuan
KDH minimal 10%.
3) Terjaganya sempadan bangunan, yaitu ruang
sempadan sebagai perantara bangunan dengan ruang kota (jalan).
4) Menjalin
karakter streetscape dengan fasad bangunan.
C. Elemen Pendukung Londscaping-Gordening
1)
Activity supports
2) Gordening
& Londscope Mointenonce.
Mengelola
kebun berarti mengelola sesuatu yang hidup sehingga perlu perhatian penuh
terhadap aspek: metabolisme, pertumbuhan, usia hidup (lifecycle/, pengaruh
penyakit, dan perubahan cuaca (weother).
D. Elemen Tanaman
1)
Berbunga
2)
Berbuah
3)
Peneduh
4)
Pembentuk atau pembatas ruang
5)
Estetika visual dan aroma
6) Penarik
binatang (burung, bajing).
E. Elemen Alami
1)
Pengolahan tanah, grading, penggantian
tanah
2)
Pemupukan (Jertilization)
3)
Seeding
4)
Tree plonting: pohon besar, pohon kecil,
perdu, semak, rumput
5)
Tree trimming & pruning
6)
Mowing mointenance
7)
Colorscoping flowerbed (occasionol)
8)
Pembersihan tanaman liar dan gulma;
9) Pengendalian
hama dan serangga (pest control).
F. Elemen Buatan
1) Watering system: surfoce irrigotion, deep
wotering, sprinkler pelembab, dan shower.
2)
Droinage: run-off, air berlebih.v
3)
Sumur resapan, biopori.
4)
Gutter.
5)
Pembersihan woter feature: pool, pond,
woterfall, fountain, woterwoys.
6) Pencahayan luar bangunan (nightscoping):
instalasi lampu dan animasi lampu, karakter estetika maupun penerangan
fungsional.
7)
Sensors & security meosures: kamera,
alarm, tombol keamanan.
8) Sirkulasi untuk kendaraan dan pejalan kaki
berupa parkir, plaza, patio, dan pedestrian yang integral dengan sirkulasi
dalam bangunan.
9)
Retoining woll, pagar.
10)
Sculpture.
11)
Penanda (papan Informasi, petunjuk,
pengarah, iklan, info, dan lobeling).
12) Penutup.
Lingkup
Pemeliharaan Tata Ruang Luar
1)
Memelihara dengan baik dan teratur kondisi,
permukaan tanah, dan atau halaman luar bangunan gedung.
2) Memelihara dengan baik dan teratur
unsur-unsur pertamanan di luar dan dalam bangunan gedung, seperti: vegetasi
(landscope), bidang perkerasan (hardscope), perlengkapan ruang luar (londscope
furniture), saluran pembuangan, pagar dan pintu gerbang, lampu penerangan luar,
serta pos atau gardu jaga.
3)
Menjaga kebersihan di luar bangunan gedung,
pekarangan, dan lingkungannya.
4) Melakukan
pemeliharaan taman yang benar oleh petugas dengan keahlian dan atau
kompetensidi bidangnya.
0 Response to "Lingkup Pemeliharaan Tata Ruang Luar"
Post a Comment