Karakteristik
pekerja yang bekerja dalam lingkungan pabrik berbeda dengan mereka yang bekerja
pada kondisi lingkungan kerja di lapangan terbuka. Kondisi ini akan
mempengaruhi produktivitas pekerja sehingga kontinuitas hasil produksi tidak
dapat diprediksi dengan tepat.
Dalam
lingkungan pabrik, pekerjaan yang dilakukan merupakan suatu pengulangan
sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya kegagalan yang disebabkan oleh
pekerja.
Keberhasilan
produk dari hasil produksi industri konstruksi sangat tergantung pada kejelian
dan kemampuan manajer konstruksi dalam membuat perencanaan serta penggunaan
metode yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Secara
umum perbedaan antara industri konstruksi dengan industri manufaktur adalah
sebagai berikut:
- Pada proyek konstruksi, waktu yang
disediakan sangat terbatas. Konsekuensi dari hal ini adalah tim manajemen harus
dibentuk secara cepat dan tepat. Juga pemilihan metode konstruksi serta
penggunaan alat untuk operasional hanya terjadi satu kali.
- Sifat dari lokasi proyek adalah tidak
tetap. pada industri manufaktur, lokasi kerja berada dalam satu lokasi dan
bersifat tetap. Kadang-kadang pekerja proyek harus melaksanakan pekerjaannya
dalam ruang yang terbatas sehingga akan mempengaruhi produktivitasnya.
Sedangkan
untuk pekerja pabrik, ruang gerak mereka dapat direncanakan sebaik mungkin agar
mereka dapat bekerja dengan nyaman agar produktivitasnya tidak terganggu.
- Hasil produksi biasanya unik dan selalu
berbeda dari lokasi proyek yang satu dengan yang lain sehingga tidak dapat
dibuat itandarisasi penggunaan alat bantu dan metode konstruksi untuk berbagai
proyek.
- Dalam industri konstruksi lebih banyak
dibutuhkan pekerja dengan ketrampilan yang cukup dibandingkan dengan pekerja
yang tidak mempunyai ketrampilan. Pemilihan pekerja yang cakap akan sangat
berpengaruh pada ketepatan rencana pekerjaan, apakah sesuai dengan jadwal.
- Pekerjaan biasanya dilaksanakan berada di
luar/lapangan terbuka dengan variasi yang timbul oleh hujan, panas serta
kondisi geografis lokasi ProYek.
- Proyek konstruksi biasanya berskala besar,
tidak praktis, dan pemasangan peralatan besar dan berat sehingga tidak mudah
untuk melaksanakannya.
- Dalam proyek konstruksi, owner selalu
terlibat dalam melakukan pengawasan proses konstruksi, sedangkan pada industri
manufaktur maka pembeli hanya melihat hasil akhir dari proses produksi.
Akibat
adanya perbedaan karakter antara industri manufaktur dan industri konstruksi,
khususnya pada masalah sumberdaya manusia, adalah timbulnya perbedaan pada cara
kerja, tingkat produktivitas, prosedur kerja. Jika aspek sumberdaya manusia
antara keduanya yang diperbandingkan, hasilnya adalah sebagai berikut:
Karakter
pekerja pabrik adalah:
- Tidak terpengaruh perubahan cuaca.
- Pola kerja selalu sama. Hal ini lebih dipengaruhi
oleh cara kerja yang mekanistik dari mesin di lingkungan pabrik
- Perubahan teknologi hanya terjadi sesaat,
yaitu pada masa transisi penerapan teknologi baru di pabrik di mana pekerja
akan menyesuaikan atau mengalami transisi dari teknologi lama ke teknologi baru
dan kemudian berjalan seperti biasa.
-
Produktivitas relatif konstan.
- Pekerja tidak memerlukan bekal ketrampilan
yang tinggi. Awalnya adalah buruh kasar yang kemudian dilatih sehingga upahnya
relatif rendah.
Karakter
pekerja lapangan adalah:
-
Sangat dipengaruhi perubahan cuaca.
-
Setiap kali lokasi pekerjaan berpindah maka
hal itu akan menyebabkan terjadinya perubahan pola kerja di lapangan.
- Perubahan teknologi sering terjadi sehingga
sangat berpengaruh terhadap pekerja.
-
Produktivitas pekerja tidak kontinu.
-
Diperlukan pekerja dengan bekal ketrampilan
yang cukup sehingga upahnya lebih tinggi dibanding pekerja pabrik.
Dengan mengarahkan pelaksanaan proyek
konstruksi menjadi industrialisasi maka sangat terbuka kemungkinan untuk mereduksi
biaya konstruksi serta waktu pelaksanaannya
0 Response to "Karakteristik Pekerja Pabrik Dan Lapangan"
Post a Comment