Postingan
ini dituliskan dengan maksud menyediakan informasi bagi para mahasiswa tingkat
S-1 Teknik Sipil yang singkat dan mudah dimengerti tentang penataan sistem
drainase perkotaan. Dalam pembahasan berikut dijelasakan perihal system drainase
perkotaan menurut kegunaan dan letaknya.
Sistem
drainase perkotaan menurut kegunaannya dapat digolongkan meniadi dua macam:
-
System yang hanya melayani pembuangan bagi
air hujan saia (storm drainage)
-
Sistem drainase untuk air limbah (sewerage).
1) System yang hanya melayani pembuangan
bagi air hujan saja (storm drainase)
System
ini direncanakan dengan kapasitas cukup untuk mengevakuasi air hujan dengan
frekuensi yang direncanakan.
Penentuan frekuensi di bawah ini tergantung dari
kondisi lokal setempat dan pada keyakinan perencananya tetapi juga
dipertimbangkan biaya pembuatan sistem drainase.
a)
Daerah pemukiman curah hujan yang harus
dievakuasi dari frekuensi makimum 5 tahunan
b)
Bagi daerah komersial diambil frekuensi
curah hujan maksimum 10 tahunan yang harus dapat dievakuasi
c) Untuk
daerah industri diambil frekuensi curah hujan maksimum 10 tahunan yang harus
dapat dievakuasi.
Pada
daerah dengan dua musim yang sangat berbeda, musim hujan dan kemarau keberadaan
sistem drainase ini nampak seperti suatu pemborosan karena akan kering pada
musim kemarau.
Tetapi dengan system ini pencemaran ke dalam air tanah dapat
sangat dibatasi.
Air
tanah masih men.iadi sumber daya air yang sangat penting di daerah perkotaan
dan pedesaan di lndonesia.
Untuk memberikan nilai lebih, system ini dapat di
beri fungsi tambahan sebagai system pengisian ulang air tanah apabila terdapat
sumberdaya air yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan tersebut rnisalnya
dengan mengalirkan air sungai di dekat perkotaan ke daerah perkotaan untuk
nnengisi air tanah.
Keuntungan)
sistem drainase air hujan ini mudah dibuat dan dibersihkan.
Kerugiannya adalah
memerlukan lahan dengan luasan yang cukup besar, mudah kemasukan dan dimasuki
limbah khususnya sampah perkotaan.
2) Sistem drainase untuk air limbah
(sewerage)
System
ini melayani penampungan dan pembuangan air limbah perkotaan untuk kemudian
dialirkan ke dalam sebuah instalasi pengolah air limbah (IPAL).
Di
dalam IPAL air limbah akan diproses untuk diturunkan tingkat kandungan bahan
pencemarnya agar memenuhi ketentuan tentang baku mutu air agar kemudian dapat
dialirkan ke dalam perairan bebas.
Sistem
drainase untuk air limbah ini biasanya dibuat tertutup/tertanam di bawah
permukaan tanah.
Keuntungannya:
-
Tidak menimbulkan pencemaran
-
Tidak mengganggu estetika
- Dibuat kedap air agar air di dalamnya tidak
meresap ke luar dan mencemari air tanah.
Kerugiannya adalah:
-
Lebih mahal biaya pembuatannya.
- Sukar dibersihkan dan dipelihara. Di dalam
saluran tertutup lebih banyak terjadi proses.
Pembusukan
anaerobik yang menimbulkan gas-gas beracun yang berbahaya bagi para pemelihara
saluran yang memasukinya.
Gas-gas
ini bersifat mudah terbakar, sehingga bila terjadi konsentrasi pekat di dalam
saluran akan dapat menimbulkan ledakan apabila tepercik api.
- Untuk memudahkannya, pada interval panjang
tertentu (20-25m) dari panjang saluran dibuat lubang masuk (man hole) bagi
jalan akses masuknya para pekerja pemelihara sistem drainase serta untuk secara
periodik dibuka untuk melepaskan gas-gas volatile (mudah terbakar) seperti metan,
yang terbentuk karena proses anaerobik agar tidak menimbulkan bahaya peledakan
maupun Peracunan.
-
Saluran-saluran tertutup dapat menjadi
sarang dan tempat berbiaknya tikus yang membahayakan kesehatan dan dapat
menimbulkan kerusakan.
Pemisahan
sistem drainase menjadi dua macam tersebut mempunyai konsekuensi menjadi
mahalnya pembuatan, operasi dan pemeliharaannya.
Keuntungannya adalah kota
menjadi lebih sehat nampak lebih bersih dan rapi.
Optimalisasi
dari keuntungan dan kerugian dua system terpisah, yaitu membuat sistem drainase
gabungan seperti yang ada di lndonesia.
System ini dibuat terbuka untuk
memudahkan pembersihannya tetapi efek sampingnya malah merangsang masyarakat
memanfaatkannya sebagai tempat membuang limbah baik cair maupun padat yang menimbulkan
gangguan terhadap kinerjanya.
Disamping
itu air buangan dari system gabungan ini ketika dibuang memasuki perairan bebas
masih mengandung limbah/ pencemar dengan kadar yang tinggi dan membahayakan
keseimbangan lingkungan hidup.
Menurut
letaknya sistem drainase dapat digolongkan meniadi
1) Sistem
drainase terbuka yang dibuat dengan permukaan aimya tidak ditutupi dan dibuat
di atas permukaan tanah. System ini mudah dimasuki sampah perkotaan dan
pencemar lain.
System
terbuka dibuat bagi drainase air hujan maupun pada (sebagian) sistem drainase
gabungan. Keuntungannya adalah mudahnya pembuatan dan operasi serta
pemeliharaannya.
2) Sistem
drainase tertutup yang dibuat terpendam dibawah permukaan tanah. System
inideterap kan pada sistem drainase air limbah yang terpisah dan sebagian
terpisah (system gabungan) terutama pada saluran tersier dan sekondernya.
Keuntungannya:
-
Lebih sedikit memerlukan luasan lahan yang
mahal harganya
- Lahan di atasnya dapat dimanfaatkan
misalnya sebagai kaki lima, lahan parkir bahkan di atasnya dapat didirikan
bangunan
- Pada sistenr drainase tertutup dapat
dihemat pemanfaatan lahannya, karena di atasnya lahan dapat dimanfaatkan bagi
keperluan lain misalnya kaki lima (pedesrian) dan tempat parkir kendaraan.
0 Response to "Drainase Perkotaan Menurut Kegunaan Dan Letaknya"
Post a Comment