Suatu
bangunan terdiri dari struktur atas dan struktur bawah. Pondasi adalah salah
satu bagian dari struktur bawah. Pondasi memiliki beragam jenis, setiap
bangunan pasti berbeda, tergantung pondasi apa yang direncanakan sesuai dengan
kondisi tanah dan fungsi dari bangunan tersebut, dan setiap pondasi pula
memerlukan perawatan dan pemeliharan, lantas pemeliharaan seperti apa dan
bagaimana yang bisa dilakukan?
Postingan
ini menjelasakan pemeliharaan berbagai macam jenis struktur pondasi bangunan,
baik pascakontruksi maupun prakontruksi, berikut pembahasanya.
Pemeliharaan
Struktur Pondasi Bangunan
Komponen
paling bawah bangunan adalah pondasi. Pondasi bangunan berfungsi menahan beban
bangunan yang ada di atasnya.
Pondasi |
Pemeliharaan
yang dilakukan secara umum sebagai berikut:
1)
Sekitar bangunan atau bagian yang dekat
dengan badan pondasi diusahakan agar bersih dari akar pohon yang dapat merusak
pondasi.
2)
Usahakan agar tidak ada air yang
menggenangi badan pondasi.
3)
Dasar pondasi harus dijaga sedemikian rupa
sehingga air yang mengalir di sekitar pondasi tidak mengikis tanah sekitarnya
agar dasar pondasi menjadi sama dengan permukaan tanah.
4) Dasar pondasi harus dijaga dari adanya
penurunan yang melebihi persyaratan yang berlaku.
5) Apablla
bangunan terletak di daerah yang banyak rayap, taburkan atau siram sekitar pondasi
dengan bahan kimia seperti:
a)
Aldrien
b)
Chlordane
c)
Dieldrin
d)
Heptaclor
e) Lindane
Campurkan
dengan air dalam perbandingan 0,5% sampai dengan 2,0%. Campuran bahan kimia
tersebut harus dilakukan sesuai ketentuan agar tidak berdampak pada lingkungan
sekitar.
6) Untuk
pencegahan pada bangunan terhadap serangan rayap, secara umum antara lain
menggunakan sistem pengendalian rayap tanah secara kimiawi (borrier chemicol
system) sebelum dilakukan pekerjaan pondasi, dengan perlakuan sebagai berikut:
Menggunakan
perlakuan tanah (soil treatment) adalah upaya memasukkan larutan termisida
(yang diizinkan dan terbukti mempunyai daya persistensi tinggi) dengan
konsentrasi dan dosis tertentu pada tanah bangunan, baik pada tanah tempat
berpijaknya pondasi maupun pada lantai bangunan.
Tujuannya
agar terbentuk penghalang kimiawi (chemicol borrier) yang membatasi ruang
lingkup kehidupan rayap dan bangunan. Menurut sifat aplikasinya, terdapat 2
teknik perlakuan tanah, yaitu:
a) Perlakuan
prakonstruksi Treotment pada bangunan yang sedang dibangun dengan metode
pekerjaan sebagai berikut:
-
Penyemprotan pada lubang pile cap dan tie
beam.
-
Penyemprotan pada slob atau lantai
-
Penyemprotan pada tanah dinding basement
-
Penyemprotan pada dinding retoining wall
pada sisi berhubu ngan dengan tanah.
- Penyemprotan tanah urukan setelah
dikembalikan ke lubang galian dinding basement dengan radius 1 meter dari
dinding baosement.
Apa
bila pondasi yang digunakan tidak memakai basement atau hanya pondasi biasa
maka pemeliharaan yang dilakukan adalah:
- Penyemprotan tanah sekitar pondasi. Setelah
parit pondasi selesai digali, maka parit disemprot larutan termitisido.
-
Penyemprotan padatanah uruk (bockfill) di
keduasisi pondasi.
-
Penyemprotan pada kedua sisi pondasi.
-
Penyemprotan pada tanah yang akan tertutup
lantai.
b) Perlakuan pasca konstruksi
Pemeliharaan
pada bangunan yang sudah berdiri dilaksanakan dengan urutan sebagai berikut:
- Melakukan pengeboran pada sisi dinding
dengan kedalaman 20 cm atau disesuaikan dengan ketebalan lantai. Jarak antar
lubang lebih kurang 40 cm atau menyesuaikan ukuran ubin yang terpasang.
-
Jarak antara lubang ke dinding disesuaikan
dengan lebar pondasi.
1)
Melakukan penginjeksian ke tiap lubang.
2) Melakukan
penutupan lubang dengan semen, gips dan sebagainya. Usahakan kondisi setelah
penutupan mendekati keadaan semula.
Pondasi
Sumumn Batu Kali
Pondasi
demikian dipakai untuk pembangunan gedung pada keadaan lokasi dan pertimbangan
ekonomis tertentu. Pondasi tipe ini digunakan untuk bangunan satu atau dua
lantai.
Pemeliharaan yang dilakukan:
a) Usahakan drainase sekitar bangunan telah
dirancang dan berjalan dengan baik selama bangunan dioperasikan.
b)
Jauhkan pondasi dari akar pohon atau akar
tanaman lain yang bersifat merusak.
c) Lindungi
akar tanaman yang merusak dengan bahan yang tidak tembus dan bersifat keras
sehingga akar tanaman tidak merusak pondasi bangunan.
Pondasi
Menenrus Batu Kali
pondasi
demikian dipakai hampir di setiap bangunan gedung dan perumahan untuk menahan
dinding dan beban yang ada di atasnya.
Pemeliharaan yang dilakukan:
1) Usahakan drainase sekitar bangunan telah
dirancang dan berjalan dengan baik selama bangunan dioperasikan.
2)
Jauhkan pondasi dari akar pohon atau akar
tanaman lain yang bersifat merusak.
3) Lokalisasi
akar tanaman yang merusak dengan bahan yang tidak tembus dan bersifat keras
sehingga akar tidak merusak pondasi bangunan.
Pondasi
Bahan Beton Menerus atau Monolitik
Pondasi
demikian dipakai hampir di setiap bangunan gedung dan perumahan untuk menahan
beban yang ada di atasnya dengan kondisi tanah lembek.
Pemeliharaan yang dilakukan:
1) Usahakan drainase sekitar bangunan telah
dirancang dan berjalan dengan baik selama bangunan dioperasikan.
2) Jauhkan pondasi dari akar pohon atau akar
tanaman lain yang bersifat merusak.
3) Cara lainnya, lindungi akar tanaman yang
merusak dengan bahan yang tidak tembus dan bersifat keras sehingga akar tidak
merusak pondasi bangunan.
4) Usahakan
kondisi tanah sekitar pondasi terjaga dari penggalian untuk pembuatan bangunan
lain yang lebih dalam kecuali dengan cara pencegahan terteniu seperti
pemasangan plat penahan tanah (misalnya sheet pile).
Pondasi
Tiang Pancang
Pondasi
tiang pancang dapat dibuat dari beton atau bahan kayu. Tiang pancang dari bahan
beton bertulang atau besi tidak memerlukan pemeliharaan.
Sementara
tiang pancang kayu dipergunakan untuk ban3unan gedung atau perumahan di daerah
pasang surut (misalnya di Kalimantan) yang menggunakan kayu sebagai bahan
utama.
Pemeliharaan yang dilakukan:
1) Untuk ujung tiang yang saat tertentu air
surut dan terkena panas matahari dan air secara berganti-ganti, maka
tiang-tiang tersebut secara periodik harus diberi lapisan cat emulsi yang tahan
air dan panas.
2) Permukaan
tiang harus bersih dari lumut atau binatang air yang menempel.
0 Response to "Cara Pemeliharaan Macam Jenis Struktur Pondasi"
Post a Comment