Komponen arsitektural bangunan adalah
komponen suatu bangunan yang mendukung dari segi fungsi penggunaan, kenyamanan,
dan estetika bangunan. Pada postingan ini melanjutkan postingan sebelumnya
tentang bagaimana cara pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung, materi yang
berisi lingkup pemeliharaan komponen arsitektural ini menjelasakan bagaimana
seharusnya penampilan bangunan agar terpelihara terutama komponen lantai.
Lingkup
Pemeliharaan Komponen Arsitektural
Komponen
arsitektural berfungsi sebagai penyekat antar ruang, penutup antar ruang pada
bidang horizontal maupun vertikal yang meliputi bukaan, pencahayaan ruangan,
misalnya dinding pasangan, dinding panel, langit-langit, maupun plafon.
Pemeliharaan
komponen arsitektural untuk memenuhi persyaratan arsitektur bangunan yang meliputi
aspek-aspek sebagai berikut:
1) Penampilan Bangunan
a)Terpeliharanya kelaikan fungsi
penampilannya:
- Estetika bentuk bolonce, proporsi,
komposisi, harmoni, sosok, dan sebagainya
- Langgam gaya dan karakter arsitektur
tampak, wujud, selubung, finishing, tekstur, ornamentasi, warna, dan
sebagainya.
b) Kondisi lingkungan
-
Alam: karakter alami
-
Buatan: termasuk arsitektur sekitar.
c) Berkelestarian
-
Berlokasidalam heritogedistrict
-
Bertetangga dengan heritage building(s).
2) Tata Ruang Dalam
a)
Pertimbangan pemeliharaan terhadap:
ü Fungsi
ruang dalam: tatanan ruang atau denah yang mendukung efisiensi dan efektivitas
aktivitas (progromming):
-
Visi dan misi bangunan atau fasilitas
-
Program kegiatan, rincian kegiatan, pola,
dan syarat-syarat
-
Program ruang, rincian kebutuhan, hubungan,
dan organisasi.
ü Desain
ruang dalam: estetik, kontinuitas, dan harmoni dengan desain total bangunan
ü Keandalan
bangunan: syarat keselamatan, kesehatan, kemudahan, dan kenyamanan.
b)
Pada umumnya sangat terkait dengan kelaikan
fungsional bangunan.
3) Tata Lingkungan
a) Pemeliharaan environmentol design yang
seimbang-serasi-selaras pada komponen:
-
Halaman atau pekarangan
-
Ruang terbuka hijau, lanskap, taman
-
Ruang luar (outdoor space)
-
Penataan ruang pada lingkup makro (urban
space)
-
Terkait penampilan bangunan (urbon design)
b)
Pertimbangan pemenuhan persyaratan:
-
Daerah resapan air
-
Akses penyelamatan (evakuasi)
-
Sirkulasi kendaraan dan orang (akses dan
manuver)
-
Kebutuhan prasarana-sarana luar bangunan.
4)
Tata Nilaisosial-Budaya
a)
Perjalanan sejarah dan tren arsitektur
lokal
b)
Potensi adat-tradisi masyarakat
c)
Kondisi sosial
d) Kebijakan
publik ataupun perusahaan.
Mari
kita tinjau satu per satu dengan komponen arsitektural bangunan yang terdapat
di beberapa elemen bangunan.
Pemeliharaan
Lantai
A. Lantai Keramik
Pemeliharaan yang dilakukan:
1) Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan
peralatan kerja selengkapnya, yaitu: mesin poles, dry dan wet vocuum cledner,
ember, stripping pod, chemicol cleoner, sikat tangan, spon atau tapas, dan
str'ck mop. Lalu, cek mesin_ mesin agar siap pakai dan bila ada kabel yang
terkelupas, harus diperbaiki dahulu karena sangat berbahaya bagi keselamatan.
2) Kosongkan dan bersihkan semua tempat sampah
atau asbak dan benda lain di lokasi kerja, lalu disingkirkan untuk sementara
dan ditempatkan kembali apabila pekerjaan telah selesai.
3) Sapu lantai keramik^terlebih dahulu atau
menggunakan vocuum unluk menghilangkan debu]
4)
Basahilah lantai keramik secara merata.
Gunakan pembersih berbahan kimia atau yang setara dicampur air dengan
perbandingan (1:20) dan tunggu kurang lebih 5 menit, serta lakukan brushing
dengan pod halus.
5)
Lakukan pembersihan sudut-sudut lantai yang
tidak terjangkau oleh mesin poles. Gunakan sikat dorong (sikat tangan atau
tapas) dan pakai sarung tangan karet untuk kulit tanlan dari bahan kimia vang
digunakan.
6)
Gunakan wet vocuum cleaner untuk mengisap
cairan kotoran lantai keramik Yang terangkat.
7)
Pel berulang kali, minimal 3 kali lalu
bilas dengan air bersih dengan menggunakan strik mop katun
8)
Goresan ringan dapat dibersihkan dengan
menggunakan ampelas halus dengan sedikit air di atas lantai Keringkan kembali
permukaan.
9) Pembersiham
permukaan tidak disarankan menggunakan air keras agar permukaan tidak jadi
kusam.
B. Lantai Teraso
Pemeliharaan Yang dilakukan:
1) Bersihkan
permukaan lantai teraso dari kotoran setiap hari dengan floor Potishing mochine
2) Goresan
ringan dapat dibersihkan dengan menggunakan ampelas halus dengan sedikit air di
atas lantai
3) Keringkan
kembali Permukaan
4) Pembersihan
permukaan tidak disarankan menggunakan air keras agar Permukaan tidak menjadi
kusam
5)
Untuk menjaga permukaan teraso tetap
mengilap dan bersih, gosok dengan semir khusus teraso setidaknya 3 bulan sekali
setelah permukaan bersih dari kotoran.
C. Lantai Kayu atau Parket
Pemeliharaan yang dilakukan:
1)
Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan peralatankerja
selengkapnya, yaitu mesin poles, pad halus, dry vocuum cleaner, ember, gayung,
kantong plastik sampah, dust pon, 2 stick mop katun, kain majun, tapas dan
chemicol parquette polish, wood polish, floor cleoner, dan cek mesin-mesin siap
pakai.
2)
Sistem pembersihannya, kosongkan dan
bersihkan semua tempat sampah benda lainnya yanB berada di lokasi kerja.
3)
Bersihkan lantai kayu dengan mesin yocuum
cleoner (sapu atau dust pan, untuk menghilangkan kotoran dan debu. setelah itu,
lakukan pengepelan dengan air bersih yang dicampur floor cleaner
4)
Untuk stripping, lakukan pengupasan
permukaan lantai kayu sehingga lapisan parquetted polish dan kotoran terangkat
dengan chemical wood polish. Bilaslah dengan air berulang kali minimal 3 kali
pembilasan agar lantai kayu benar-benar bersih.
5)
Lakukan sealer (pelapisan baru) dengan
cairan parquette polish. Sapukan merata dan tipis dengan menggunakan stick mop,
lalu tunggu 20-15 menit sampai mengering dan ulang secara bergantian.
6)
Lakukan buffing dengan mesin poles sehingga
rata dan mengilap' Gunakan pod yang halus.
7)
Bersihkan peralatan, lalu simpan kembali
sisa bahan kimia yang masih dapat digunakan.
8)
Letakan kembali tempat sampah dan perabotan
ketempatnya semula.
9) Untuk
menjaga permukaan parket tetap mengilap dan bersih gosok dengan semir khusus
lantai setidaknya 3 bulan sekali, setelah permukaan bersih dari kotoran.
D. Lantai Karpet
Membersihkan
karpet secara profesional memberikan bisnis suatu perusahaan terlihat
profesional yang layak. Kotoran dan tanah yang mudah terlihat pada permukaan
akan memperlihatkan kualitas karpet Anda menurun Kotoran dan tanah yang
dikombinasikan dengan aksi kasar pejalan kaki akan menyebabkan karpet memburuk
dan harus segera diganti sebelum waktunya.
Oleh
karena itu, pembersih karpet komersial sangat membantu untuk menjaga kualitas
dan keindahan karpet selama bertahun-tahun.
1. Pemeliharaan secara umum yang dilakukan:
a. Sebelum pekerjaan dimulai, siapkanlah peralatan
kerja selengkapnya, yaitu: mesin poles atau mesin shampoo, vocuum cleaner'
bottle sprayer, ember, majun, shampo karpet, spot remover atau sesuai dengan
kebutuhan. cek mesin-mesin yang harus siap pakai. Bila ada kabel yang
terkelupas maka harus diperbaiki dahulu karena sangat berbahaYa bagi
keselamatan.
b)
Bersihkan secara rutin untuk pemeliharaan
harian. Lakukanlah pengisapan debu atau mengangkat kotoran lepas. Gunakan dry
vocuum cleaner untuk mendapatkan hasil yang bersih dan merata
c)
Dry vacuum cleoner harus selalu dilengkapi
filter bog vocuum unluk mencegah kerusakan mesin dan saringan debu seoptimal
mungkin
d)
Vacuum cleaner vang telah dipakai harus
segera dibersihkan, dicabut selangnya, baru disimpan ditempat aman, yaitu
gudang peralatan kerja
e)
Bila ada kotoran pada karpet maka harus
dibersihkan sesegera mungkin untuk menghindari noda pada karpet.
f) Spotting karpet untuk menghilangkan noda
yang terdapat pada lantai karpet. Gunakan spot remover atau yang setara,
semprotkan dengan bottle sproyer, lalu tunggu beberapa menit. Selanjutnya,
bersihkan dengan menggunakan gunakan tisu putih atau lap kain majun. Posisinya
mengarah ke inti spot (noda karpet).
g)
Lakukan spotting karpet dengan cermat agar
tidak merusak karpet. Hal ini harus dilakukan sesuai dengan karakteristik
karpet dan noda karpet.
h)
Shampooing carpet dilakukan secara periodik
maksimal3 bulan sekali. Gunakan shampoo mochine extraction dengan daya semprot
dan daya sedot sproy extroction machine serta penggunaan chemicol shampoo
corpet atau yang setara dicampur air dengan perbandingan L:40 atau l-:20 untuk
daerah lalu lintas tinggi.
i) Harus diperhatikan agar jangan terlalu
banyak menggunakan air selama melakukan shompoo corpet. Vocuum sisa air
semaksimal mungkin dengan menggunakan stick mesin sproy extraction. Kemudian,
hindari floor electric outlet terendam air.
j) Keringkan
kembali permukaan.
Pemeliharaan Kebersihan Lantai Karpet
dengan Extroctor:
a.
Persiapan pengerjaan dengan mesin
extractor, yaitu:
-
Tegangan tisfrik harus sama dengan yang
tertera pada mesin, yaitu arde.
-
Mesin hanya boleh digunakan oleh orang yang
memiliki keahlian khusus.
-
Aliran listrik harus terputus jika
pembersihan mesin sedang dilakukan.
-
lsi air bersih, buang air kotor, service,
dan lain-lain.
- Penggunaan peralatan lain (perpanjangan
selang atau kabel) harus sesuai dengan spesifikasi pabrik
- Sambungan-sambungan listrik harus
terlindung dari percikan air
- Pengisian air bersih dalam tangkitidak
boleh lebih dari 50' C'. Pengaman kelebihan tegangan dengan 10A.
-
Periksa apakah filter (screen filterl
terpasang pada tangki air bersih.
- Chemical corpet cleoner dicampur air panas
atau dingin dalam ember dengan campuran sesuai dengan tingkat pengotoran'
Kemudian, tuangkan ke dalam tangki air bersih.
-
Sambungkan selang semprot, lalu sambungkan
selang isap pada mesin dan pada pipa semprot hisap.
-
Hubungkan dengan kabel.
b) Hal-hal penting yang harus diperhatikan
dalam menggunakan mesin metode ekstraki dan hanya boleh dilakukan apabila:
-
Tidak merusak karpet (luntur) dan lantai di
bawah karpet (lem terlepas).
-
Lantai di bawah karpet tidak tahan air
seperti kayu.
-
Karpet luntur.
-
Karpet tidak direkat dengan lem pada dasar
lantai
c)
Pengerjaan sebelum ekstraksi dilakukan:
-
Singkirkan kotoran-kotoran dengan sapu atau
dust pan.
-
Setelah itu, angkat debu lepas dengan
dryvacuum cleoner.
d)
Menyalakan atau menghidupkan mesin:
-
Nyalakan pompa tekan atau semprot.
- Hanya boleh dinyalakan bila tangki air
bersih terisi. Tangki kosong akan merusak pompa.
e) Cara kerja:
-
Semprotkan pada permukaan karpet yang
kotor, lalu semprot lebih intensif pada permukaan karpet yang lebih kotor.
-
Tung8u beberapa detik dan biarkan bereaksi.
o Kerjakan secara bertahap, jangan seluruh karpet.
- Campuran shompoo corpet (1-3 liter/m2)
untuk karpet normal atau carpet high traffic.
- Gunakan pipa isap atau semprot, Dengan
ventil terbuka, tanpa motor isap dengan kecepatan 1-2 detik/m.
-
Dengan tombak semprot, hubungkan dengan
selang semprot.
- Dengan alat semprot ekstra, ekstraksi
semprot, isi tangki air bersih, lalu hidupkan motor isap dan pompa semprot.
-
Untuk tingkat kekotoran normal, semprotkan
langsung isap. Sebelum pengerjaan selesai, semprot dihentikan, tetapi isap
terus.
-
Untuk tingkat kekotoran berat, jika perlu
maka sampo atau sikatlah dengan sikat halus dahulu.
f) Pembentukan busa (foom) pada mesin dan
karpet yang telah sering disampo harus dimatikan busanya dengan foam stop (ontifoam).
g)
Bagian, sudut, atau pinggir karpet dapat
dikerjakan dengan mulut isap tangan.
h)
Gangguan-gangguan:
Sebab-sebab semprotan terganggu:
-
Mulut semprot tersumbat.
-
Filter air bersih terkotori.
-
Air bersih dalam tangki kosong.
-
Pompa semprot tidak dihidupkan.
-
Angin palsu dalam PomPa
Sebab-sebab daya isap terlalu lemah:
-
Letak tutup tangki air kotor tidak benar
-
Mulut isap tersumbat
-
Sambungan selang dan pipa tidak benar
-
Tanki air kotor Penuh
-
Saringan terkotori
E. Lantai Marmer
Pemeliharaan yang dilakukan terhadap lantai
marmera:
1) Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan peralatan kerja
selengkapnya, yaitu mesin poles, vocuum cleoner, sapu, dust pon, kantong
plastik sampah' ember, stick mop, kain majun, dan tapas. Mesin poles harus siap
pakai. Bila
ada kabel yang terkelupas maka harus
diperbaiki dahulu karena sangat berbahaya bagi keselamatan.
2) Sistem pembersihan diawali dengan vacuum
(sapu atau dust pon) untuk menghilangkan kotoran dan debu pada lantai marmer
Setelah itu, lakukan pengepelan dengan air bersih. Campurkan sedikit/oor
cleoner atau yang setara dengan perbandingan 1:40 dan gunakan stick mop katun.
3) Kosongkan dan bersihkan semua tempat sampah
atau standing oshtroy pada lokasi kerja dan masukan sampah ke dalam kantong
plastik sampah.
4)
Lakukan penyemprotan dengan cairain morble
polish atau yang setara. Gunakan bottle sproyer dengan jarak 50 cm dari
permukaan marmer secara merata. Lakukan buffing dengan steel wool pod sampai
mengilap.
5) Untuk strpprng, lakukan pengupasan
permukaan lantai marmer sehingga sisa morble polish benar-benar terangkat.
Gunakanlah cairan pembersih atau yang setara, lalu bilas berulang-ulang minimal
3 kali dengan air. Setelah itu, lakukan hal sepeni di atas setiap 3 bulan agar
lantai marmer mengilap.
6) Hindari gesekan mesin poles pada dinding
pahisi dan plin kayu agar tidak ada goresan dan rusak.
7)
Bersihkan pojok-pojok lantai marmer yang
tidak terjangkau mesin poles dengan menggunakan tapas.
8) Perhatikan bila posisi steel woolmiring,
rusak, menipis, atau kurang baik agar diperbaiki atau diganti dengan yang baru.
Tujuannya mencegah kerusakan lantai marmer dan mendapatkan hasil optimal.
9) Jangan meninggalkan mesin poles dalam
keadaan stop kontak terpasang dan kabel terendam air. Apabila pekerjaan
ditunda, sebaiknya rapikan dahulu dan singkirkan ke tempat yang aman.
10) Untuk
menjaga permukaan marmer tetap mengilat dan bersih, gosoklah dengan semir
khusus sekurang-kurangnya 3 bulan sekali setelah permukaan bersih dari kotoran.
F. Lantai Granit
Pemeliharaan yang dilakukan:
1)
Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan
peralatan kerja selengkapnya, yaitu: mesin poles, vocuum cleoner, sapu, dust
pon, kantong plastik sampah, ember, buffing pod, antiwax, kain majun, dan strck
mop katun. Cek mesinmesin yang harus siap pakai. Bila ada kabel yang terkelupas
maka harus diperbaiki dahulu karena sangat berbahaya bagi keselamatan.
2) Sistem pembersihan diawali dengan vacuum
(sapu atau dust pon) untuk membersihkan kotoran atau debu pada permukaan
granit. Kemudian, pengepelan dengan air hangat bersih yang dicampur ontiwox
dengan perbandingan L:20 atau 1: 50.
3)
Angkat keset nomod entrance,lalu lakukan
vocuum debu pada permukaan nomod maupun dibagian bawahnya. Pasang kembalisetelah
bersih.
4)
Kosongkan dan bersihkan semua tempat sampah
maupun standing ashtray di area tersebut.
5)
Apabila lantai granit memiliki kotoran yang
melekat dan tidak terangkat oleh sistem pengepelan, lakukanlah dengan polisher.
Pasang pod untuk menghilangkannya.
6)
Setelah bersih betul, siapkan polisher,
pasang buffing pod, lalu lakukan buffing lantai granit sampai mengilap. Gunakan
high speed polisher.
7)
Jangan meninggalkan potisher dalam keadaan
stop kontak terpasang dan kabel mengganggu lalu lalang orang keluar masuk area
lobi' Apabila pekerjaan ditunda, sebaiknya rapikan dahulu dan singkirkan ke
tempat aman.
8)
Buffing pod yang sudah rusak (tipis) harus
segera diganti agar tidak merusak lantai granit.
9) Bersihkan pojok-pojok lantai granit dengan
tapas untuk tempat yang tidak terjangkau mesin poles.
10) Untuk
menjaga permukaan granit tetap mengilat dan bersih, gosoklah dengan semir
khusus sekurang-kurangnya 3 bulan sekalisetelah permukaan bersih dari kotoran.
G. Lantai Plesteran Semen
Pemeliharaan yang dilakukan antara lain:
1)
Jika lantai plesteran semen mengalami
keretakan, potonglah bagian lantai semen tersebut dan ganti dengan menggunakan
adukan semen atau pasir kasar (dengan perbandingan 1:3). Kemudian, ratakan
dengan bilah perata.
2) Sebelum
menutupi bagian lantai yang dipotong tersebut dengan adukan, pastikan lapisan
bawahnya telafi dipadatkan dengan baik.
H. Lantai Batu Kali
Pemeliharaan yang dilakukan antara lain:
1)
Bersihkan permukaan lantaidari kotoran
setiap hari.
2)
Semprot dengan air bertekanan agar kotoran
pada sela tektur lantaihilang.
3)
Keringkan kembali permukaan.
4) Pembersihan
permukaan tidak disarankan menggunakan bahan yang mengandung air keras agar
permukaan tidak menjadi kusam.
I. Lantai Vinil
Lantai
vinil rata-rata berukuran 100 mm x 9L4,4 mm dengan ketebalan 3 mm atau 180 mm x
1.250 mm dengan ketebalan 3 mm. Lantai vinil mempunyai keunggulan antara lain:
antirayap, antijamur, antislip, tahan air, dan menyerap suara.
Pemeliharaan yang dilakukan:
1)
Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan
peralatan kerja selengkapnya, yaitu: mesin poles, pad, wet ond dry vocuum
cleoner, ember, kantong plastik sampah, dust pon, stick mop katun, kain majun,
tapas, dan vinyl polish. Cek mesin-mesin yang harus siap pakai. Apabila ada
kabel yang terkelupas maka harus diperbaikidahulu karena sangat berbahaya bagi
keselamatan.
2)
Sistem pembersihan dimulai dari
membersihkan lantai dengan vacuum cleoner (sapu atau dust ponl untuk
menghilangkan kotoran dan debu. Setelah itu, lakukan pengepelan dengan air
bersih campuranJfloor cleoner. Pembersihan demikian dilakukan hanya untuk
pemeliharaan harian.
3)
Lakukan buffing dengan mesin poles hingga
mengilap. Gunakan buffing pod.
4)
Kosongkan dan bersihkan semua tempat sampah
atau asbak di lokasi kerja, lalu singkirkan untuk sementara. Tempatkan kembali
apabila pekerjaan telah selesai.
5)
Untuk sfrpprng, lakukan pengupasan
permukaan lantai vinil sehingga sisa lapisan vinyl polish dan kotoran
benar-benar terangkat. Bilas dengan air bersih berulang kali, minimal 3 kali.
Setelah itu, lakukan seoler (pelapisan baru) dengan cairan vinyl polish.
Sapukan merata dan tipis dengan menggunakan stick mop, tunggu 5 menit, lalu
ulang lagi secara bergantian vertikal dan horizontal. Pekerjaan demikian
sebaiknya dilakukan secara periodik 3 bulan sekali.
6)
Untuk menghilangkan cairan pengupasan,
gunakan wet vacuum cleoner. Perika dan buang air tangki vocuum sebelum penuh.
7) Jangan
lakukan seolersebelum lantaivinil benar-benar bersih, bebas noda (spot), dan
kering karena noda akan tertutup oleh sealer dan hasilnya kurang baik.
J. Lantai Semen
Pemeliharaan yang dilakukan:
1) Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan peralatan
kerja selengkapnya, yaitu mesin poles, scrubbing pod, sikat dorong, sikat
tangan, sarung tangan karet, wiper floor, ember, wet voccum cleoner, stick mop,
dan chemicol cleoner. Cek mesin-mesin yang harus siap pakai. Apabila ada kabel
yang terkelupas maka harus diperbaiki dahulu karena sangat berbahaya bagi
keselamatan.
2) Kosongkan dan bersihkan semua tempat sampah
atau asbak di lokasi kerja. Pindahkan untuk sementara tempat sampah dan asbak
tersebut, lalu kembalikan ke tempat semula apabila pekerjaan telah selesai.
3)
Larutkan chemicol cleoner atau yang setara
air dengan perbandingan L:20 dalam ember. Namun, vocuum lantai terlebih dahulu
dan pel lantai semen dengan cairan pembersih. Bila terdapat noda, gunakan
larutan chemicol cleoner lalu sikatlah dengan mesin poles. Untuk mengangkat
kotoran, vocuum cairan kotoran dengan menggunakan wet vocuum cleaner.
4)
Gunakan sikat dorong atau sikat tangan
untuk membersihkan sudut-sudut lantai yang tidak terjangkau oleh mesin poles.
Gunakan sarung tangan karel (hand glovel dan masker untuk melindungi kulit
tangan dan penciuman dari bahan kimia yang digunakan.
5) Lakukan pel basah (wet mopping/ untuk
mengangkat sisa kotoran pada permukaan lantaiyang tidak rata.
6)
Bersihkan dengan kain lap basah semua
permukaan benda dan plin kayu yang kena percikan obat pada waktu mesin
dioperasikan.
7) Bilas
lantaiyang sudah disikat dengan air bersih berulang kali, minimal 3 kali,lalu
keringkan.
K. Lantai Basement
Lantai
basement umumnya digunakan sebagai area parkir dan ruang-ruang utilitas
bangunan pada bangunan perkantoran, perguruan tinggi, bangunan komersial, dan
bangunan berlantai banyak lainnya. Pemeliharaan yang dilakukan adalah:
1)
Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan
peralatan kerja selengkapnya, yaitu: mesin poles, ember, sapu lidi, kantong
plastik sampah, majun, tapas, dan stick mop. Cek mesin yang harus siap pakai.
Apabila ada kabel yang terkelupas maka harus diperbaiki dahulu karena sangat
berbahaya bagi keselamatan.
2)
Sistem pembersihan rutin searah jarum jam,
dimulai dari pintu masuk. Usahakan bagian atas dahulu untuk pembersihan sawang
lalu dinding dan lantai.
3)
Penyapuan lantai bosement dilakukan pada
pagi hari sebelum pukul 07.00 untuk memudahkan pekerjaan sebelum mobil parkir.
4)
Kosongkan dan bersihkan semua tempat sampah
atau asbak tabung yang ada di lantai bosement Kumpulkan sampah dalam kantong
plastik sampah.
5)
Bersihkan vent toilet basement dan lantai
semen.
6) Bersihkan tempat wudhu, terutama dinding
dan keran air. Bersihkan saluran pembuangan air dari kotoran yang menyumbat
7)
Bersihkan mushola dengan mengangkat tikar
sholat terlebih dahulu, lalu lakukan penyapuan atau pengepelan lantai dengan
stick mop khusus dan air bersih. Pasang kembalitikar sholat ke arah kiblat.
8)
Bersihkan debu pada dinding parkir bosement
dengan lap setengah basah agar dinding bebas debu.
9)
Bersihkan pipa atau instalasiair pada
plafon bosement dengan rakbol dan lap basah secara periodik mingguan setiap
Sabtu.
10) Bersihkan pos satpam secara teratur setiap
hari, terutama kebersihan dinding kaca agar selalu bebas kotoran atau debu.
11) Bersihkan tempat duduk atau tunggu sopir.
Bersihkan tempat sampah yang sudah penuh.
12)
Pel lantai locker room. Bersihkan Iocker
dengan lap basah, lalu keringkan.
13)
Bersihkan keset pintu masuk toilet
bosement.
0 Response to "Cara Pemeliharaan Dan Perawatan Berbagai Jenis Lantai"
Post a Comment