Dinding selain berfungsi utama sebagai
pembatas ruang seringkali dilakukan eksplorasi sebagai komponen penambah
estetika dengan melakukan pemilihan material yang sesuai.
Dinding
luar pada bangunan-bangunan kantor, hotel, atau pusat perdagangan akan mempunyai
spesifikasi material khusus dan corak tersendiri. Misalnya, kulit bangunan pada
salah satu kantor akan memiliki ciri-ciri sama di lokasi berlainan, walaupun
bangunan bersifat menyewa. Hal demikian menunjukkan ikon perusahaan.
Pemeliharaan
Dinding
Beberapa
sentuhan arsitektur bangunan membuat dinding menjadi lebih indah dengan
menggunakan material marmer, kaca temper, keramik, maupun dinding yang
menggunakan sentuhan batu alam atau batu palimanan.
Dinding
Marmer atau Granit
1)
Pemeliharaan yang dilakukan terhadap dinding
marmer atau granit di dalam bangu nan (indoor)antara lain:
a)
Bersihkan setiap hari minimal 2 kali.
b)
Gunakan bahan pembersih yang tidak merusak
semen pengikat keramik.
c)
Sikat permukaan marmer dengan sikat plastik
halus dan bilas dengan air bersih. Tambahkan deterjen atau sabun.
d)
Gunakan disinfektan untuk membunuh bakteri
minimal 2 bulan sekali.
e) Keringkan
permukaan dengan kain pelkering.
Pemeliharaan yang dilakukan terhadap
dinding marmer luar antara lain:
a)
Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan
peralatan kerja selengkapnya, yaitu: tapas, kain majun, ember, air, pembersih
marmer berbahan kimia (morble cleoner), gayung, sarung tangan karet, kacamata
hitam, kuas, tambang helm plasti ( sofety belt, tangkai mop, dan sikat tangan
nilon.
b)
Cek mesin gondola, langit-langit, dan broket-nya,
apakah sudah siap pakai.
c) Pakailah sabuk pengaman, helm, dan sarung
tangan karet sebelum pekerjaan pembersihan dimulai.
d) Bersihkan dinding keramik dari debu.
Gunakan tangkai mop, lalu pakai bahan kimia dan tapas serta majun dan pembersih
marmer berbahan kimia (morble cleaner) dengan perbandingan 1:20. Kemudian,
bilas dengan air bersih dan keringkan dengan kain majun.
e) General cleanig lakukan 3 bulan sekali.
Bersihkan celah-celah marmer menggunakan kuas atau sikat nilon dengan cairan
pembersih marmer berbahan kimia (morble cleaner) dengan perbandingan 1:10.
Kemudian, bilas dengan air dan keringkan.
f) Hentikan
pekerjaan pada waktu angin kencang atau hujan.
Pemeliharaan yang dilakukan terhadap dinding
granit luar antara lain:
a) Sebelum pekerjaan dimulai, siapkanlah
peralatan kerja selengkapnya, yaitu: tangga, ember, pembersih lantai, kain
majun, spon atau tapas bottle sproyer.
b) Bersihkan dinding granit menggunakan lap
setengah basah yang dilakukan minimal sebulan sekali. Keringkan dan gunakan
tangga portoble untuk dinding yang tinggi.
c) Pembersihan secara keseluruhan dilakukan
apabila permukaan granit sudah buram. Kemudian, cuci dengan menggunakan tapas,
deterjen, atau floor cleaner dengan perbandingan 1:20. Setelah itu, bilas dan
keringkan, lalu semir dengan menggunakan lap kering (kain majun).
d)
Hilangkan spot (noda) pada dinding granit
dengan menggunakan bantuan tapas dan spot remover. Kemudian, bilas dan
keringkan.
e)
Untuk menjaga kebersihan dinding granit,
gunakan seoler polibrite dan lakukan minimal setahun sekali.
f) Untuk
membersihkan dinding granit secara rutin agar bebas debu, gunakanlah lap
setengah basah.
Didnding
Kaca (Tempered Glass)
Perkembangan
arsitektur bangunan gedung banyak menggunakan kaca di bagian luarnya sehingga
bangunan terlihat lebih bersih dan indah. Dinding kaca memerlukan pemeliharaan
setidaknya setahun sekali. Gedung yang dominan dengan dinding kaca membutuhkan
perhatian lebih pada pemeliharaan kulit bangunan, terutama dinding kacanya.
Pemeliharaan secara sederhana terhadap
dinding kaca antara lain:
a)
Periksa semua karet atau sealent perekat
kaca yang bersangkutan. Apabila ada kerusakan pada sealent atau karet perekat
kaca, segera perbaiki dengan seolentbaru dan tipe yang sesuai.
b)
Bersihkan kaca dengan bahan deterjen dan
bersihkan dengan sikat karet minimal seminggu sekali.
c)
Jangan menggunakan bahan pembersih yang
mengandungtinner atau benzene karena akan merusak elastisitas karet atau
seolent.
d) Pada
bangunan yang tinggi, siapkan gondola yang aman sesuai dengan prosed ur yang ditetapkan.
Pemeliharaan kebersihan dinding kaca luar:
a)
Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan
peralatan kerja selengkapnya, yaitu: tangga, sabuk pengaman, masker, helm
plastik, ember, stick mop, wash opplicotor, wiper kaca atau unger kit, kain
majun, tapas, bottle sprayer, dan gloss cleoner. Cek perlengkapan kerja
terutama sabuk pengaman dan tangga, apakah aman dan masih laik pakai.
b)
Pakailah sabuk pengaman dan helm sebelum
pekerjaan pembersihan dinding kaca luar dimulai karena sangat berbahaya bagi
keselamatan kerja.
c)
Bersihkan debu sunscreen dengan menggunakan
lap setengah basah dan masker atau bersihkan kotoran yang melekat dengan sikat
nilon, tapas dan cairan glass cleoner atau deterjen campuran 1:30, lalu bilas
dengan lap basah.
d) Bersihkan frame kaca aluminium dengan
menggunakan cairan multi purpose cleoner campuran atau 1:20.
e)
Bersihkan noda kaca yang terkena cat, lem, pelitur,
atau dempul menggunakan trim scropper & blade (silet kaca).
f) Celupkan wosh applicotor atau unger kit
dalam larutan gloss cleaner dengan campuran 1:20. Basahi atau semprotkan tipis
dengan menggunakan bottle sproyer. Gosok dinding kaca luar yang akan
dibersihkan. Setelah itu, tarik dengan wiper kaca secara vertikal hingga kaca
benar-benar bersih.
g) Bersihkan
sisa-sisa cairan yang menetes ke lantai dengan air, lalu segera gunakan stick
mop dan kain majun.
Pemeliharaan kebersihan dinding kaca dalam
a. Sebelum pekerjaan dimulai, siapkanlah
peralatan kerja selengkapnya, yaitu: ember, wash applicator, wiper kaca atau
unger kit, kain majun, tapas, bottle sproyer, dan g/oss cleoner.
b. Bersihkan debu yang melekat pada frame kaca
dengan larulan multi purpose cleaner campuran 1:20. Gunakan kain majun, lalu
keringkan.
c. Bersihkan noda kaca yang terkena cat, lem,
pelitur, atau dempul dengan menggunakan trim scrapper & blade (silet kaca).
d.
Bersihkan dinding kaca dalam, lalu celupkan
wosh opplicator atau unger kit dalam larutan gloss cleoner dengan campuran
1:20. Basahkan atau semprotkan tipis menggunakan bottle sprayer, lalu gosok
dinding kaca dalam yang akan dibersihkan. Setelah itu, tarik dengan wiper kaca
secara vertikal hingga kaca benar-benar bersih.
e. Untuk
menjaga kebersihan lantai, bagian bawah dinding kaca diberi alas plastik. Sisa
air yang menempel pada plin kayu harus dilap sampai kering.
Dinding
Keramik Mozaik
Dinding
tipe demikian biasa digunakan di area kamar mandi atau toilet, mushola, dan
tempat wudhu.
Pemeliharaan yang dilakukan antara lain:
a)
Bersihkan dinding keramik setiap hari
minimal 2 kali.
b) Gunakan bahan pembersih yang tidak merusak
semen pengikat keramik. Sebaiknya tidak mengandung air keras.
c)
Sikatlah permukaan keramik dengan sikat
plastik halus dan bilas dengan air bersih.
d) Gunakan disinfektan untuk membunuh bakteri
di lantai atau dinding yang bersangkutan minimal sebulan sekali.
e) Keringkan
permukaan dengan kain pel kering.
Dinding
Batu Alam
Dinding
tipe demikian biasa digunakan pada bagian luar bangunan untuk menambah kesan
alami pada taman, fasad bangunan, maupun interior bangunan.
Pemeliharaan yang dilakukan antara lain:
a)
Gunakan air untuk membersihkan debu-debu
yang menempel.
b)
Minimal setahun sekali dilakukan pelapisan
(cooting) untuk menjaga penampilan batu. Ada dua pilihan pelapisan, yaitu
noturdl doff dan wet /oo( tergantung selera.
c) Pembersihan permukaan batu dengan
menggunakan peralatan sikat dan air secara periodik sekurang-kurangnya 2 kali
dalam setahun. 4
d)
Bila Anda menginginkannya, selanjutnya
labur dengan bahan vernis atau semprot dengan bahan cat transparan untuk
mencegah lumut, kotoran, dan lumpur yang menempel.
e) Dinding
batu tempel untuk hiasan pemeliharaan serupa.
Dinding
Beton Ekspos
Dinding
ekspos (expose concrete) pada bangunan atau lapisan luar kolom.
Pemeliharaan yang dilakukan antara lain:
1) Bersihkan permukaan dinding dengan
menggunakan sabun, lalu bilas sampai bersih. Lakukan sekurang-kurangnya 5 bulan
sekali.
2) Lakukan
pemberian cat transparan dengan warna doff atau unglossy pada permukaan yang
ada sebanyak 2 lapis.
Dinding
kayu
Dinding
lapis kayu biasanya dipergunakan hanya pada komponen arsitektur atau interior.
Bagian ini perlu dipelihara agar interior bangunan tidak terkesan kusam.
Pemeliharaan yang dilakukan antara lain:
a)
Bersihkan bagian permukaan kayu dari debu
secara periodik sekurangnya sebulan sekali.
b) Bila warna telah kusam karena usia
pemakaian yang lama maka setelah permukaan dibersihkan, rawatlah dengan pelitur
atau teok oilyang sesuai. Gunakan kuas dan atau kain kaos secara merata
beberapa kali secara berlapis.
c)
Sebelum pengecatan kembali untuk
memperbaharui tampilan cat dinding kayu dengan finishing cat kayu setelah
beberapa kali dicat ulang, sebaiknya dinding dikerok hingga kelihatan urat
kayunya kemball.
d)
Tutup bagian yang tidak rata dengan plamur
kayu, lalu ampelas dan berikan cat dasar.
e)
Kita dapat menggurlakan cat dasar minyak
untuk kayu dan besi I Alkyd Gloss Enamel, Protective Coating Cat Polyurethane
untuk kayu, atau Cat Epoxy.
f) Sebagai
finishing akhir, cat kembalidengan warna yang sesuai.
Dinding
Dengan Penutup Bahan Aluminium Komposit
Pemeliharaan yang dilakukan antara lain:
a) Periksa sealent dan "backup" pada
sambungan komponen. Apabila ada bagian yang mengelupas, perbaiki dengan sealent
yang sama.
b)
Pemeriksaan dilakukan setiap 6 bulan
sekali.
c) Gunakan bahan pembersilr yang tidak merusak
aluminium dan seolont seperti bahan-bahan yang mengandung thinner atau
benzenat, air keras, dan asam kuat.
d)
Bersihkan permukaan komponen dengan sabun
atau deterjen, lalu bilas dengan air bersih menggunakan alat penyemprot.
e) Keringkan
permukaan dengan menggunakan karet pengering permukaan yang ujungnya masih
rata.
Dinding
Batu Kali
Dinding
batu kali umumnya hanya digunakan pada bagian bangunan di bagian luar sebagai
pelengkap (misalnya untuk taman). Agar penampilan bangunan tetap terjaga maka
bagian luar pondasi taman harus mendapatkan pemeliharaan.
Pemeliharaan yang dilakukan antara lain:
a)
Pembersihan permukaan batu dengan
menggunakan peralatan sikat dan air secara periodik sekurang-kurangnya 2 kali
dalam setahun.
b)
Selanjutnya, dinding batu dapat pula dicat
dengan bahan vernis atau disemprot dengan bahan cat transparan untuk mencegah
lumut, kotoran, dan lumpur yang menempel.
c)
Dinding batu tempel untuk hiasan pada
bangunan dapat memperoleh pemeliharaan serupa.
Dinding
Cat
Dinding
cat terutama pada fasad bangunan merupakan hal yang sangat penting bagi
penampilan bangunan sehingga harus terpelihara agar tidak cepat pudar dan tetap
bersih.
Pemeliharaan yang dilakukan antara lain:
a) Sebelum pekerjaan dimulai, siapkanlah
peralatan kerja selengkapnya, yaitu: tangga, rakbol, ember, kain majun, stick
mop, deterjen, tapas, dan spon.
b) Bersihkan debu yang melekat pada dinding
bercat minyak (woterseol) dengan menggunakan kain majun, sedangkan untuk bagian
atas bisa gunakan tangga atau rakbol. Pembersihan demikian dilakukan secara
periodik harian.
c) Bersihkan noda (spof dan kotoran) pada
dinding bercat minyak (woter seof. Gunakan larutan washing compound dan gosok
dengan spon' Kemudian, bilas dengan air bersih sampai larutan tidak tersisa dan
biarkan dinding sampai kering kembali. Setelah itu, bersihkan sisa larutan yang
jatuh ke lantai menggunakan stick mop. Pembersihan demikian dilakukan secara
periodik bulanan.
d)
Cara menghilangkan noda secara bertahap,
tunggu kering dahulu baru diulang kembali. Gunakan spon dan langsung keringkan
dengan kain majun. Setelah itu, bersihkan sisa larutan yang jatuh ke lantai
menggunakan stick mop. Pembersihan dilakukan secara priodik bulanan.
e)
Supaya cat tahan lama dan tidak mengelupas
kembali, sebaiknya tidak mengecat pada permukaan yang bergelembung dan
mengelupas.
f)
Sebaiknya tidak mengecat pada permukaan
yang masih terdapat cat lama yang sudah mengelupas sebab akan membuat cat baru
bergelembung. Jangan lupa membersihkan cat lama yang menempel pada permukaan
sebelum melakukan pengecatan baru.
g)
Bersihkan permukaan bidang yang akan dicat.
Apabila pengecatan dilakukan pada permukaan yang kotor maka cat akan memerlukan
waktu lama untuk mengering dan hasilyang dicapai menjadi kurang baik.
h) Sebaiknya tidak menyapu lantai sebelum atau
saat proses pengecatan karena debu yang timbul akan merusak cat.
i) Sebaiknya tidak menggunakan kuas cat yang
sudah lama karena akan merusak hasil akhir pengecatan.
j)
Gunakan ukuran kuas cat yang tepat supaya
kerja lebih efektif.
k)
Sebaiknya tidak terlalu banyak mencampur
bahan rain pada cat karena akan menghasilkan cat yang kurang bagus.
l)
Baca petunjuk pada kemasan cat sebelum
memulai pengecatan. persiapan adalah kunci keberhasilan dalam pengecatan untuk
mendapatkan hasil yang baik pada permukaan apa pun. Oleh karena itu, penting
untuk mempersiapkan permukaan tempat proses pengecatan akan dilakukan.
m) Bagian
permukaan yang akan dicat harus dibersihkan, dicuci, dan diratakan dengan
ampelas sebelumnya. Bersihkan debu dan kotoran dengan air bersih dan sabun
(deterjen) bila perlu.
n)
Perbaiki keadaan permukaan yang rusak
sebelum dicat. Tambar bagianbagian dinding yang berlubang atau retak hingga
mendapatkan permukaan yang rata.
o)
Pada permukaan kayu, ratakan paku-paku yang
muncul serta beri dempul pada bagian yang berlubang. Pastikan untuk memberikan
cat dasar (meni) yang diperlukan terlebih dahulu pada permukaan kayu atau
metalsebelum melakukan cat akhir.
p)
Gunakan selalu cat dan kuas dengan mutu
baik dan harga terjangkau.
q) Bersihkan
kuas setelah digunakan. Gunakan air bersih untuk membersihkan kuas jika
menggunakan cat emulsi (berbahan dasar air) atau larutan terpentin (thinner) jika
menggunakan cat minyak (oil point).
Pemeliharaan cat dinding pada bangunan
sederhana, misalnya dengan pengecatan ulang, perlu memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
a) Hati-hati bila menggunakan tangga titian
dalam proses pengecatan. Pastikan sudutnya membentuk perbandingan 1:4.
Contohnya, jika tangga berukuran 4 m maka jarak ujung bawah tangga daridinding
adalah 1 m.
b) Jaga keamanan saat menggunakan tangga. Jika
tangga diletakkan pada tanah yang lunak, pastikan untuk memberi penguatan.
Penguatan dapat berupa paku besar yang ditancapkan ke tanah, lalu diikatkan
pada ujung bawah tangga.
c)
Gunakan selalu pengait yang dapat digunakan
untuk menggantung kaleng atau wadah cat pada kaki-kaki tangga sehingga kedua
belah tangan bebas melakukan pengecatan.
d)
Pengait dapat dibuat dari besi 6 mm yang
dibentuk huruf “S”
e)
Mulailah pengecatan dari sebelah kanan
dinding dan selanjutnya mengarah ke kiri sehingga tangga tidak akan menyentuh
bagian dinding yang baru dikerjakan. Jika kidal (menggunakan tangan kiri) maka
berlaku kebalikannya.
Dinding
Partisi
Pemeliharaan yang dilakukan terhadap
dinding partisi:
a)
sebelum pekerjaan dimulai, siapkan
peralatan kerja selengkapnya, yaitu: vacuum cleoner, kain majun, sikat nilon,
deterjen, sampo,furniture polish, spon, ember, dan bottle sprayer.
b) Pertama-tama, perhatikan finishing dinding
partisi, lalu sesuaikan cara pembersihan dan penggunaan bahan kimia yang
sesuai.
c) Pembersihan pada partisi yang berbahan
wollpoper didahului vocuum cleaner. Untuk menghilangkan debu yang menempel pada
dinding, gunakan stick yangmemakai sikat nilon (brush).
d) Hilangkan noda dengan menggunakan spon
campur busa. cairan sampo yang diencerkan dioleskan tepat di atas dan
kerjakanlah dengan hati-hati. Jangan terlalu banyak menggunakan air. Apabila
ingin mengulang, tunggu kering dahulu. Apabila noda tetap tidak hilang,
sebaiknya jangan diteruskan. Laporkan kepada atasan untuk penanganan lebih
lanjut.
e) Untuk pembersihan profil partisi dari kayu,
plin kayu, panel kayu, dan kusen pelitur; gunakan furniture polish atau yang
setara secukupnya. Gunakan lap bersih dan kering.
f) Apabila keadaan wollpoper masih utuh,
tetapi mengelupas maka dapat dilem kembali.
0 Response to "Cara Pemeliharaan Berbagai Macam Jenis Dinding"
Post a Comment