Terbentuknya
komponen suatu bangunan, kolom, balok, sloof dinding dan sebagainya merupakan
campuran dari beberapa bahan bangunan. Bahan bangunan atau material merupakan
setiap bahan yang digunakan untuk membuat atau membangun. Setiap bahan terdiri
dari bahan alami dan produk buatan. Untuk postingan ini dijelaskan
bahan/materal bangunan, bagaimana cara penggunaanya dan syarat-syarat nya.
Bahan-Bahan
Bangunan Dan Syarat-Syarat nya
Syarat-syarat
bagi beberapa jenis bahan bangunan yang banyak dipakai, antara lain ialah:
1) Air
Air
yang digunakan untuk memasak kapur dan membuat adukan mortel atau campuran
beton harus air tawar yang bersih. Air sungai yang tidak mengandung banyak
lumpur, pada umumnya dapat dipergunakan.
2) Kapur
Gumpalan
kapur harus diperoleh dari pembakaran batu kapur atau batu karang. Setelah
dipadamkan (dimasak) dengan air, sisa batu yang tidak dapat dipadamkan tidak
boleh melebihi 5%, dan kadar kalsium oksida tidak boleh kurang dari 90%.
Serbuk
kapur batu atau kapur karang diperoleh dari gumpalan kapur yang dipadamkan
(dimasak) dengan air, harus berwarna putih jernih, kering, halus dan lunak, dan
sekurang-kurangnya 70 o/o dapat melalui saringan dengan lubang-lubang persegi
0,85 mm; sisa saringan tidak boleh ada yang masih mentah, dan kadar hidrat-kapur
sekurang-kurang nya 70%.
3) Tras
Tras
diperoleh dengan menggiling bahan batuan alam, sampai menjadi serbuk; serbuk
tras bila dicampur dengan kapur merupakan bahan pengikat hidraulis.
Tras
dalam keadaan kering angin harus seluruhnya dapat melalui saringan berlubang
persegi 2,5 mm, dan sekurang-kurangnya 50 % bagian dapat melalui saringan
berlubang persegi 0,21 mm.
Dan
bila tras direndam dalam air, maka tidak boleh ada sedikit pun yang mengapung'
Mortel yang terdiri dua bagian berat tras; satu bagian berat kapur batu dan
kira-kira satu bagian berat air, diaduk dan ditempatkan di dalam air, harus
meniadi keras dalam waktu tidak lebih tiga haritiga malam.
Mortel
yang terdiri dua bagian berat tras, satu bagian berat batu dan tiga bagian
berat pasir normal, diaduk dengan air sehingga dapat dikepalkan dengan tangan,
sesudah berada dalam udara basah selama satu hari dan dalam air selama tiga
belas hari, harus mempunyai kokoh tekan minimum 50 kg/cm2.
Tras
pada waktu akan digunakan sebagai bahan mortel, harus dalam keadaan kering bila
diraba dengan tangan; tras umumnya dicampur dengan kapur atau senten PC, dan
terutama digunakan pada bangunbangunan irigasi atau bangunan air, tetapi
campuran tras tidak boleh digunakan pada konstruksi beton bertulang.
4) Semen merah
Semen
merah diperoleh dengan menumbuk bata merah yang tidak terlalu keras hingga
menjadi serbuk, atau dengan menghaluskan tanah napal atau tanah liat yang
dibakar.
Batu
bata bekas bongkaran boleh digunakan sebagai bahan semen merah, asal batu bata
itu tidak terlalu keras dan setelah dibersihkan dari sisa-sisa mortel.
Syarat
kehalusan butiran dan syarat pengerasan dari semen merah adalah sama dengan
tras. Semen merah dicampur dengan kapur dan pasir, membentuk mortel yang
biasanya digunakan sebagai spesi plesteran dan spesi pasangan batu kali atau
batu bata; susunan campuran spesi untuk plesteran atau pasangan ialah: 1 kapur:
1 semen merah: 2 - 3 pasir.
5) Semen Portland (PC)
Semen
Portland diperoleh dari hasil proses pabrik, dan tergolong sebagai bahan
pengikat hidraulis, yaitu bila semen dicampur dengan air, maka akan terjadi
proses pengerasan.
Semen
Portland dicampur dengan pasir, kerikil dan air, membentuk suatu adukan beton,
yang merupakan bahan bangunan penting dan banyak digunakan pada konstruksi
bangunan besar; susunan adukan beton yang biasa digunakan ialah berdasar ukuran
volume 1 PC: 2 pasir ; 3 kerikil.
6) Pasir
Agregat
halus pasir dapat berupa pasir alam atau berupa pasir buatan yang dihasilkan oleh
alat-alat pemecah batu, harus terdiri dari butir-butir yang tajam, keras dan
tidak hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca.
Agregat
halus pasir tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 % berat kering, dan
tidak boleh mengandung bahan-bahan organis terlalu banyak. Pasir laut tidak
boleh dipakai sebagai agregat halus campuran beton, kecuali dengan
petunjuk-petunjuk dari lembaga pemeriksaan bahanbahan.
Pasir
untuk spesi pasangan dan plesteran, harus seluruhnya dapat melalui saringan
dengan lubang-lubang persegi 3 mm.
7) Kerikil
Agregat
kasar kerikil dapat berupa kerikil alam atau berupa batu pecah yang diperoleh
dari pemecahan batu, dengan ukuran butir umumnya lebih besar dari 5 mm dan
terdiri dari butir-butir yang keras, tidak berpori dan beraneka ragam besarnya.
Agregat
kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% berat kering, dan tidak boleh
mengandung zat-zat yang dapat merusdk beton, zat-zat yang reaktif alkali.
8) Batu bata
Batu
bata harus bersisi tajam dan berbentuk persegi panjang tanpa salah bakar atau
retak-retak, pada bidang patahan yang baru, harus terlihat pembakarannya masak
merata dan tanah liat yang dibakar tidak mengandung tras kapur atau bahan-bahan
yang dapat merusak, sedang iumlah batu bata yang pecah tidak boleh lebih dari 5
%.
Rata-rata
kokoh tekan dari batu bata dalam keadaan jenuh air, tidak boleh kurang dari60
kglcm2, dan tidak boleh ada batu bata yang kokoh tekannya kurang dari 30 kg/cm2.
Ukuran
batu bata umumnya ialah:
-
Tebal 4,8 - 7,3 cm
-
Lebar 10,5 - 11,5cm
-
Panjang 22 -24 cm
-
Berat kira-kira 3 kg per biji.
Sehingga
untuk pasangan batu bata 1 m3, diperlukan jumlah batu bata 450 - 600 biii.
9) Genteng
Genteng
harus baik bentuknya, tidak meleot, dapat m@nutup dengan cukup rapat dan rata,
bila diketuknya nyaring bunyinya, dan pada bidang patahan baru, harus terlihat
pembakaran masak dan merata, dan tidak mengandung bahan-bahan yang dapat
merusak, misalnya teras kapur dan batu-batu kecil.
Untuk
genteng "Echtse" yang umum disebut "genteng press", tidak
diperbolehkan merembeskan air, dan bila diletakkan bebas diatas dua buah
sandaran kayu yang berjarak antara 20 cm, harus dapat menahan beban 130 kg atau
diinjak orang tanpa pecah.
10) Sirap
Sirap
harus lurus seratnya, bebas dari mata kayu dan gubal kayu muda, tidak terdapat
retak-retak. Sirap biasanya dibuat dari kayu besi Kalimantan atau jenis kayu
iati yang baik.
Ukuran sirap dari kayu besi ialah:
-
Panjang sisi-sisinya: 600 - 615 mm
-
Lebar: 80- 90 mm
-
Tebal 3- 5 mm
11) Kayu
Pada
umumnya kayu harus bersifat baik dan sehat dengan ketentuan, bahwa segala sifat
dan kekurangan yang berupa retak-retak, lubang cacing, mata kayu dan arah serat
kayu yang miring, dalam pemakaiannya harus tidak akan merusak atau mengurangi
nilai konstruksi. Kayu juga harus cukup kering.
12) Ubin semen Portland
Ubin semen Portland harus memenuhi
syarat-syarat yang antara lain ialah:
a)
Ubin-ubin itu harus halus, padat dan rata.
b)
Ubin-ubin itu harus keras dan kering.
c)
Ubin-ubin itu harus nyaring suaranya.
d)
Lapis atas ubin-ubin itu, bila dibasahi
tidak boleh menunjukkan retakretak rambut.
e)
Warna setiap ubin harus merata.
f)
Ubin-ubin itu harus sempurna bentuk dan
ukurannya.
g)
Ubin-ubin itu harus mempunyai
pinggiran-pinggiran yang cukup tajam dan tidak rusak.
h) Tebal
lapisan atas (lapis-kikisan) harus sekurang-kurangnya 2 mm.
0 Response to "Bahan Bangunan Dan Syarat-Syarat Nya"
Post a Comment