Pada umumnya usia suatu bangunan
diperhitungkan 120 tahun. Oleh karena itu, pekerjaan pemeliharaan sangat
penting dan harus dilakukan. Aspek-aspek dalam pemeliharaan bangunan memiliki
banyak manfaat. Terdapat beberapa sesi pemeliharaan bangunan yang memungkinkan
bangunan selalu tampilsehat dan nyaman untuk dihuni atau digunakan.
Bangunan memang tidak sekadar fisik yang
terlihat dari luar, tetapi juga merupakan sosok yang harus kita jaga dan rawat
dengan baik sebagaimana menjaga tubuh kita sehari-hari. Adanya perawatan dengan
konsep jelas dan terencana membuat nilai bangunan tidak akan pudar ditelan
zaman, tetapi justru akan semakin menaikkan citra dan menambah nilai investatidariwaktu
ke waktu.
A. Prinsip Dasar Pemeliharaan Bangunan
1) Pemeliharaan harus dilakukan secara
terencana sesuai dengan spesifikasi bahan yaqg dipakai serta disesuaikan dengan
kondisi lingkungan yang mungkin mempengaruhi selama masa pakai bangunan.
2) Apabila rencana pemeliharaan diabaikan,
akan memperparah tingkat kerusakan material atau komponen struktur.
3) Pemilihan kualitas material dan kualitas
pekerjaan secara relatif menambah umur penggunaan sehingga mengurangi
intensitas jadwal pemeliharaan.
4) Perancang harus memperhitungkan jika
terjadi penurunan kualitas bahan seiring berjalannya waktu hingga prosedur
pemeliharaan dapat dilakukan secara mudah dan tepat.
5) Dalam perancangan, kita perlu memikirkan
secara detil pembuatan komponen bangunan serta jenis bahan sehingga memudahkan
proses pekerjaan pemeliharaan. Alasannya adalah detil rumit memerlukan
pemeliharaan yang sulit sehingga biaya pemeliharaan akan menjadi lebih tinggi
pula.
6) Rendahnya kualitas pelaksanaan sena tidak
tersedianya os built drawing dan informasi lainnya akan mempersulit proses
pemeliharaannya.
7) Perancang sering tidak dilibatkan secara
langsung dalam proses pemeliharaan sehingga pelaku pemeliharaan akan sulit
mendapatkan informasi tentang bangunan tersebut. Perancang perlu motivasi diri
dalam berkarya dengan bertanya pada diri mengenai:
8)
Bagaimana komponen dapat dibersihkan?
9)
Seberapa mudah pemeliharaan nantinya?
10) Berapa lama perkiraan umur komponen?
11) Pemeliharaan merupakan pekerjaan minimal
yang harus dilakukan
dalam upaya menjaga bangunan agar
dapat dipakai sesuai umur rencana.
12) Pemeliharaan harus dilakukan secara rutin
dan berkala sesuai dengan umur rencana.
13) Pemeliharaan
harus dilakukan sepanjang umur bangunan dan dilakukan dalam kondisi ada atau
tidak kerusakan pada bangunan tersebut.
B. Langkah Yang Harus Dilakukan Dalam
Pemeliharaan
1)
Catat dan buat file semua nama jenis,
produsen, dan jenis uji yang dilakukan dari bahan dan proses kerja yang
digunakan.
2) Pelajari spesifikasi bahan guna menentukan
jadwal pemeriksaan dan pemeliharaan.
3)
Catat dan buat fire semua gambar rencana
kerja peraksanaan, terutama gambar as buitt drowing yang menjeraskan terjadinya
perubahan gambar rencana semula.
4)
Buat catatan peristiwa yang terjadi
sepanjang umur bangunan tentang kejadian yang menyimpang seperti perubahan
fungsi, perubahan posisi komponen struktur, terjadinya kerusakan, bencana, dan
lainnya
5)
Lakukan pemeriharaan bira sudah tiba
saatnya atau seberumnya sehingga dapat diketahui rebih dini bira terjadigelata
terusatan.
6) Organisasi
pengoperasian dan pemeriharaan bangunan gedung dipengaruhi oleh tingkat
kompreksitas bangunan yan! meriputi ruas dan dimensi bangunan, sistem bangunan
yang digunakan, teknologi yang diterapkan, serta aspek teknis dan noniekn-is
tJinnva, seperti:
a)
Ukuran fisik bangunan gedung
b)
Jumlah bangunan
c)
Jarak antar bangunan
d)
Modeltransportasi yang digunakan oleh
pekerja dan penyelia
e)
Kinerja produksi atau opersionaltiap lokasi
f)
Jenis peralatan dan perlengkapan
g) Jenis
dan fungsi bangunan gedung
Organisasi
demikian bertanggung jawab atas kerancaran operasionar bangunan, pelaksanaan
pengoperasian, dan perawatan sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan
secara efisien dan efektif.
Baca: Manajemen Pemeliharaan Bangunan Gedung
Baca: Manajemen Pemeliharaan Bangunan Gedung
Perlunya
Pemeliharaan Bangunan
Mengapa
bangunan maupun properti lainnya memerlukan pemeriharaan? Untuk menjawab
pertanyaan di atas maka mari kita ambir contoh kasus umum bangunan komersial,
yaitu sebuah mal. Tentu kita sudah tidak asing dengan properti satu ini karena
minimal hari dalam seminggu kehidupan kita terutama di kota-kota besar tidak
akan lepas darinya.
Mengapa
disebut bangunan komersial, tentu karena tujuan pembangunan dan operasional
adalah mendapatkan keuntungan dari sisi komersial. Bagaimana kriteria mal yang
menguntungkan? Mari kita tinjau dari beberapa sudut pandang yang berbeda:
1) Pemilik/owner
1)
Mal terisi Penuh Pihak tenant
2)
Nilaijual dan harga sewa meningkat
3)
Biaya operasi rendah
4)
Mal nyaman dan aman
5) Modalcepat
kembali
2) Penyewa/tenant
a)
Fasilitas gedung dapat beroperasi dengan
baik
b)
Kegiatan usaha berjalan dengan tenang dan
mendatangkan keuntungan
c)
Keamanan, kebersihan, dan kenyamanan dalam
kondisi baik
d)
Harga jual atau sewa ruangan murah
e)
Biaya pelayanan(service chorgel murah
f)
Pengelola cepat tanggap terhadap keluhan
atau komplain
g) Banyak
Pengunjung
3) Pengunjung
a)
Kebersihan, kenyamanan, dan keamanan
fungsi-fungsi peralatan maupun fasilitas Yang terjaga
b)
AC, eskalator, dan lift berfungsi baik
c)
Toilet berfungsidan bersih
d)
Koridor bersih
e)
Penerangan cukuP
f)
Mudah parkir
g) Harga
jual Produk Yang murah
Bagaimana
agar ketiga sudut pandang yang berbeda tersebut mendapatkan titik temu optimal
dan memenuhi kebutuhan masing-masing pihak? Jawabannya adalah pemeliharaan
diperlukan untuk menjaga kelangsungan operasi sistem atau alat agar dapat
berfungsi secara baik (efektif dan efisien).
Gambar
tersebut menggambarkan kondisi alat atau mesin dan bangunan yang semakin lama
menurun mendekati kondisi optimum meskipun ditopang pemeliharaan memadai, Namun,
kita perlu ingat bahwa pemeliharaan bangunan tidak ditujukan untuk meningkatkan
kemampuan atau kapasitas sistem atau alat di atas kemampuan maksimumnya,
pemeliharaan bangunan bersifat mencegah bangunan dari segala kerusakan.
Unsur-unsur pemeliharaan adalah:
a)
Mencegah terjadinya kerusakan alat
b)
Memperpanjang umur ekonomis alat
c) Mengupayakan
kinerja alat dalam keadaan optimum
Jenis kegiatan pemeliharaan terdiri atas:
1) Terencana
a) Preventive Moigtenonce
Adalah
kegiatan pemeliharaan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan tidak
terduga dan menemukan kondisi atau keadaan tidak terduga serta menemukan
kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami
kerusakan saat digunakan.
b) Predictive Maintenonce
Adalah
tindakan perbaikan berdasarkan informasi dari hasil inspeksi, yaitu ada bagian
suku cadang yang perlu diganti.
c) Corrective Mointenance
Adalah
kegiatan pemeliharaan setelah timbul atau saat timbul kerusakan. Kegiatan
demikian sering disebut perbaikan dan perlu memPerhatikan biaya yang timbul.
2) Tidak terencana
Breakdown Mointenance
Adalah
kegiatan pemeliharaan yang terjadi tiba-tiba di luar prediksi maupun jadwal akibat
kerusakan atau tidak berfungsi nya suatu sistem ataupun peralatan. Hal ini
sangat dihindari agar tidak terjadi.
Dampak
yang muncul sangat besar dan merugikan semua pihak Jenis pemeliharaan yang sangat
penting adalah preventive mointenonce, Mengapa? penentu preventive mointenonce
adalah pengelola atau pemilik sendiri, bukan tergantung pada suatu keadaan.
Jadi
apa bila preventive maintenance tidak dilakukan, hal tersebut dapat dipastikan
adalah bagian kebijakan yang diambil Secara umum preventive maintenance dapat
dilakukan dengan membuat:
a)
Schedule Plon Mointenonce
b)
Pemeriksaan atau insPeksi
c) Penggantian dan pengadaan suku cadang yang
dapat diperkirakan umurnya setelah sekian lama usia.
Keuntungan preventive maintenance antara
lain:
a)
Menghemat energi
b)
Menghindari segala kerusakan yang tidak
perlu
c)
Meningkatkan efisiensi alat
d)
Memperpanjang umur alat
e)
Menjaga kualitas atau performa gedung
f)
Menjaga kelangsungan operasional
g)
Menjaga aset
h)
Peralatan dapat beroperasi dengan efektif
dan efisien
i) Hasil akhirnya akan memberikan keuntungan
keuangan bagi gedung yang berimbas ke pihak pemilik maupun penyewa bahkan ke pihak
lain, misalnya pengunjung.
j) Dalam
sudut pandang yang sedikit berbeda hal di atas tetap berlaku bagi bangunan
nonkomersial.
Untuk
memastikan program preventive mointenance dapat dicapai dengan baik, kita perlu
menerapkan hal-hal sebagai berikut:
1) Perusahaan
yang bersangkutan wajib memiliki SOP Pemeliharaan Bangunan, SOP ini mencakup
basisdata spesifikasi peralatan dan alat sebagai acuan kerja untuk pekerjaan
operasional dan pemeliharaan bangunan bagi perusahaan, mempermudah pengaturan
jadwal atau shifi karyawan, serta kontrol komunikasi antara marketing, finance,
purchasing, operotion, storoge, monogement owner, dan tenant.
2)
Penyediaan pelatihan bagi karyawan tentang
metode dan alat-alat terbaru untuk pemeliharaan bangunan.
Untuk
memudahkan pemahaman, secara garis besar pemeliharaan bangunan komersial maupun
nonkomersial dapat dibagi sebagai berikut:
1)
Manajemen pemeliharaan bangunan
2)
Pemeliharaan arsitektural bangunan
3)
Pemeliharaanstruktural bangunan
4) Pemeliharaan mekanikal bangunan (tata udara,
sanitasi, plumbing, dan transportasi dalam bangunan)
5)
Pemeliharaanelektrikal bangunan
6)
Pemeliharaan tata ruang luar
7)
Kebersihangedung (lausekeeping)
0 Response to "Aspek Pemeliharaan Bangunan Gedung"
Post a Comment