Jenis
elemen beton pracetak yang dapat diproduksi di pabrik ada bermacam-macam, mulai
dari balok, kolom, plat atap, plat lantai, konsol, cladding (penutup dinding),
tiang pancang, dan lain sebagainya.
Masing-masing
jenis elemen diproduksi dengan berbagai bentuk dan ukuran yang disesuaikan
dengan disain yang telah direncanakan. Dalam memproduksi tiap jenis elemen,
produsen menggunakan metode/teknik produksi yang berbeda-beda yang disesuaikan
dengan keuntungan dan kerugian dari tiap metode.
Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan
adalah:
-
Jumlah elemen yang akan diproduksi
-
Jenis atau variasi elemen
-
Berat setiap elemen, dan
-
Dimensi setiap elemen.
Untuk
memberikan gambaran tentang jenis-jenis elemen tersebut, dijelaskan sebagai
berikut:
1) Kansteen
Kansteen
adalah komponen sistem modular yang digunakan untuk pembatas pada pekerjaan
landscape atau sebagai divider padajalan raya. Berat dari komponen ini dirancan
g agar mampu diangkat oleh satu orang dalam proses handlingnya.
Bentuk
dan dimensinya dapat disesuaikan dengan permintaan pengguna. Komponen ini
digolongkan dalam kelompok sistem modular ringan.
Keunggulan
kansteen pracetak adalah:
-
Mutu bahan terjamin karena dibuat di pabrik
dengan kualitas prima.
-
Permukaan kansteen yang halus/kualitas
ekspose, memerlukan biaya "finishing".
-
Fleksibilitas dalam bentuk dan dimensi.
2) Tiang Pancang
Tiang
pancang pracetak dimanfaatkan dalam bangunan gedung sebagai komponen sub struktur.
Bentuk dan dimensinya bervariasi tergantung dari jenis tanah dan kedalaman
lokasi proyek.
Tiang
pancang ini antara lain berbentuk segitiga dan bulat. Banyak produsen yang
memproduksi komponen ini mengingat kepraktisan dalam pengaplikasiannya.
Keunggulan
tiang pancang pracetak adalah:
-
Konsistensi mutu terjamin karena dibuat di
pabrik dengan kontrol kualitas prima.
-
Waktu pemancangan lebih cepat, mudah, dan
praktis.
3) Pagar Pracetak
Pagar
pracetak mulai diproduksi oleh salah satu produsen. Hal ini dipicu oleh tingkat
kecepatan dan kepraktisan dalam pemasangannya. Pagar ini terdiri dari dua
komponen, yaitu kornponen kolom dan panel.
Dimensi
dari panel dengan lebar 400 mm, tebal panel 50 mm panjang panel 2100 mm dan
2400 mm.
Keunggulan
pagar pracetak adalah:
-
Konsistensi mutu terjamin karena dibuat di
pabrik dengan kontrol kualitas prima.
- Sangat ideal untuk proyek-proyek dengan
sistem knock down karena mudah dibongkar pasang.
-
Pennukaan yang halus/kualitas beton ekspose,
tidak memerlukan biaya finishing.
-
Bisa digunakan di berbagai jenis lokasi dan
berbagai jenis fondasi.
-
Waktu pemasangan lebih cepat, mudah, dan
praktis.
- Harga bersaing dengan sistem pagar
konvensional yang saat ini beredar di pasaran.
4) U DITCH
Komponen
ini digunakan untuk saluran air yang dapat ditempatkan di sekeliling bangunan
gedung, sebagai saluran drainase. Tingkat kesulitan pemasangan U DITCH ini
rendah atau tidak diperlukan usaha keras untuk memasang.
Waktu
yang dibutuhkan untuk memasang cukup singkat sehingga dapat mereduksi durasi
konstruksi secara keseluruhan. Dengan daya lateral yang tinggi, mampu menahan
beban dari tanah dan dari alilan air.
Keunggulan
U DITCH adalah:
-
Konsistensi mutu terjamin karena dibuat di
pabrik dengan kontrol kualitas prima.
-
Permukaan yang halus/kualitas beton expose,
tidak memerlukan biaya finishing.
5) GRC
Komponen
ini termasuk dalam kelompok arsitektural, sering diperlukan karena tuntutan
perancang untuk memenuhi estetika bangunan. Spesifikasi komponen ini adalah
sebagai berikut:
Bahan
terdiri dari campuran semen, pasir, dan fibreglass alkali resistant. Teknik
produksi sistem spray. Ukuran dan bentuk sesuai pesanan. Ketebalan 8 mm-10 mm.
Keunggulan
GRC adalah:
-
Mutu bahan terjamin karena dibuat di pabrik
dengan kontrol kualitas prima.
- Mudah dibentuk menjadi berbagai disain yang
sesuai dengan kondisi lapangan sehingga mampu memberikan solusi untuk
mewujudkan berbagai disain secara mudah dan efisien baik, untuk eksterior
sebagai selimut bangunan maupun interior seperti ukiran, kaligrafi maupun
elemen estetika lainnya. Selain itu juga dapat digunakan pada bangunan
infrastruktur seperti monumen, saluran drainase, dan lainnya.
- Dengan ketebalan yang minim (maksimal 10mm)
GRC memilikt bobot yang ringan. Hal ini mampu mengurangi biaya transportasi
maupun pemasangan.
Dalam
aplikasi gedung-gedung tinggi juga mengurangi beban konstruksi yang menjurus
pada penghematan biaya struktur dan fondasi. Karena tidak mengandung asbes, GRC
memiliki daya tahan atas bahan kimia maupun korosi, tahan terhadap cuaca, tahan
terhadap api, kedap suara, tahan lembab, dan tahan air
- Teknik produksi sistem semprot tangan
dengan cetakan, yakni suatu teknik produksi serbaguna untuk membuat komponen,
mulai dari bentuk yang sederhana sampai dengan yang rumit sesuai permintaan dan
dilakukan pengawasan yang ketat, mulai dari kondisi cetakan, metode yang
dipakai hingga proses pengeringan hingga diperoleh produk GRC yang sempurna.
- Sistem pemasangan yang mudah dan cepat
meningkatkan efisiensi pembangunan.
6) Tangga Pracetak
Skuktur
tangga pracetak mulai diproduksi untuk bangunan gedung guna mempercepat waktu
konstruksi bangunan. Apabila struktur tangga dikerjakan secara konvensional
maka akan membutuhkan waktu yang cukup lama, mengingat kerumitan dari struktur
ini.
Dengan
adanya struktur tangga pracetak maka akan lebih mempersingkat waktu karena
hanya perlu waktu untuk pemasangannya saja.
7) Balok
Elemen
balok dapat diproduksi dengan berbagai bentang dan macam bentuk penampangnya.
Penentuan bentuk penampang dari sebuah balok dipengaruhi oleh sistem yang akan
digunakan, misalnya sistem sambungan antara balok dan plat lantai, sistem
sambungan antara balok dengan kolom.
Macam penampang balok:
-
Rectangular Beant
-
L-Shaped Beant
-
Inverted Tee Beam
8) Kolom
Sebagai
elemen struktur bangunan yang mempunyai fungsi meneruskan beban dari
lantai-lantai di atasnya, di mana dominasi gaya norrnal yang bekerja maka
secara teknis kolom dapat diproduksi secara pracetak.
Elemen
kolom pracetak ini sering dijumpai di toko-toko material bangunan, termasuk
ornamen arsitekturalnya. Dengan membeli elemen kolom pracetak maka pelaksana
proyek tinggal memasang dan menyatukan dengan elemen lain di lokasi proyek.
Biasanya elemen ini digunakan untuk bangunan rumah tinggal satu lantai.
Jenis kolom beton yang dapat diproduksi secara
pracetak tergantung dari:
(a) ketinggian bangunan/jumlah tingkat
(b) metode erection yang akan digunakan
(c)
kemampuan angkat alat bantu/crane
Kolom
pracetak dapat diproduksi tanpa menyambung (kolom setinggi bangunan yang
direncanakan) atau dengan sambungan (dilakukan penyambungan di antara tinggi
bangunan).
Untuk
bangunan dengan ketinggian di bawah 30 meter, penggunaan kolom menerus (tanpa
sambungan) masih dimungkinkan. Sedangkan untuk yang di atas 30 meter sebaiknya
digunakan kolom dengan sambungan.
Keputusan
untuk memproduksi kolom dengan sambungan atau tanpa sambungan dipengaruhi oleh
beberapa hal, antara lain:
(a) Kemampuan pabrik untuk memproduksi
(b) Kemampuan alat angkut untuk memindahkan
elemen pracetak dari pabrik ke lokasi proyek
(c) Kemampuan alat angkat untuk meletakkan elemen
pracetak pada tempatnya
(d)
Kemampuan alat sambung kolom.
Apabila
ingin menggunakan elemen kolom pracetak dengan sambungan maka pihak perencana
harus mendisain kolom menjadi dua bagian atau lebih.
Sambungan
kolom dapat ditempatkan di setiap panjang tertentu, misalnya saja setiap 1
tingkat, atau 2 tingkat. Sambungan kolom dapat ditempatkan pada beberapa
keadaan:
-
Sambungan ditempatkan tepat di pertemuan
antara balok-kolom.
-
Sambungan ditempatkan sedikit di atas
pertemuan antara balokkolom.
-
Kolom dengan letak sambungan tepat pada
pertemuan balok-kolom.
9) Plat Atap
Sebagai
elemen struktur yang berfungsi sebagai penutup bangunan, plat atap dapat
diproduksi secara pracetak. Plat atap dengan bentangan lebar lebih
menguntungkan bila dibandingkan dengan plat atap dalam bentuk komponen yang
dimensinya relatif lebih kecil karena pertimbanganpertimbangan sebagai berikut:
- Jumlah elemen yang diproduksi lebih sedikit
sehingga memperpendek waktu yang digunakan untuk proses produksi serta erection
-
Plat atap yang diproduksi merupakan satu kesatuan
yang utuh (monolit).
-
Hasil yang didapatkan lebih indah
(estetis).
Batasan seberapa lebar/bentang plat atap
tersebut layak untuk diproduksi? Ukuran elemen plat ini sangat bergantung pada
hal-hal berikut:
(a) kemampuan produksi pabrik
(b) kemampuan crane yang tersedia untuk
handling serta erection
(c) kemampuan alat angkut ke lokasi proyek
(d) peraturan tentang angkutan jalan raya
yang berlaku dalam suatu daerah tertentu
(e)
ketersediaan alat sambung untuk menyatukan elemen sehingga menjadi satu
kesatuan secara monolit.
Pada
umunmya dimensi yang diproduksi berukuran lebar 2,5 meter hingga 3 meter,
panjang 15 meter hingga 25 meter dan beratnya berkisar antara 120 kg/m2.
Plat atap dapat dibedakan menjadi dua:
-
Waffle
slabs
Waffle
slabs adalah plat atap dengan rusuk (ribs) pada arah transversal sebagai
rangkanya, atau pada arah horisontal, atau kedua-duanya. Plat jenis ini dapat
diproduksi dengan ukuran yang cukup pipih sehingga didapatkan berat sendiri
yang relatif lebih ringan.
Dimensi
dari plat ini berkisar antara, lebar 1 m hingga 3 m sedangkan panjangnya 5 m
hingga 12 m, dimensi rusuk arah transversal + 15 cm hingga 20 cm dan arah
longitudinal + 20 cm hingga 65 cm.
-
Ribbed
slabs
Ribbed
slabs adalah plat yang dibentuk dengan rusuk sebagai perkuatan (ribs) pada arah
longitudinal. Ada dua jenis rusuk yang digunakan, yaitu:
-
Channel unit
-
T unit
10) Plat Lantai
Sebagai
elemen struktur yang langsung mendukung beban penghuni sebuah bangunan gedung,
plat lantai harus sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Eksistensi
plat lantai dalam bangunan tinggi membutuhkan material hingga 50% dari kebutuhan
total material elemen struktur. Oleh karena itu plat lantai merupakan elemen
yang penting untuk dikaji guna mendapatkan metode pengadaan yang efisien.
Berbagai
cara digunakan untuk mengadakan plat lantai, dari yang konvensional dengan
melaksanakan cor di tempat di mana posisi elemen tersebut berada hingga cara
pabrikasi.
Berbagai
untung/rugi, keunggulan/kelemahan perlu dikaji secara seksama guna mencapai
tujuan efisiensi.
Para
perencana bangunan akan melakukan perhitungan struktur, khususnya untuk plat lantai,
dengan memperhatikan gambar hasil disain dari arsitek.
Hal-hal yang menjadi bahan pemikiran dalam
menetapkan asumsi antara lain adalah:
-
jarak antarbalok yang akan mendukung plat
lantai.
-
beban yang akan bekerja.
-
kemudahan produksi serta kemungkinan untuk
ditransportasikan.
Jenis elemen plat lantai yang akan
digunakan dapat dipilih di antara jenis yang ada:
-
wffie slabs
-
ribbed slabs
-
hollow beamfloor unit dengan bentuk
lingkaran, oval.
Bentuk dari beberapa jenis plat adalah
sebagai berikut:
Bentuk
plat lantai wffie slabs dan ribbed s/aDs seperti pada atas, sedangkan gambar
berikut adalah hollow beam (lingkaran) pada saat proses produksi:
Komponen
pelat pracetak mampu mereduksi waktu pemasangan dan mengurangi biaya konstruksi
yang disebabkan oleh pengurangan berat bangunan keseluruhan.
Pengurangan
berat ini terjadi karena pelat pracetak yang diproduksi bersifat hollow core
slab. Dengan adanya rongga pada pelat pracetak tersebut maka pelat pracetak
menjadi lebih ringan.
Rongga
berfungsi sebagai isolasi suara dan meringankan beban struktur. Keuntungan
lainnya adalah waktu yang dibutuhkan untuk pemasangannya menjadi lebih singkat
dan tidak membutuhkan perancah.
Keunggulan
pracetak adalah:
- Proses produksi dilaksanakan dengan sistem
yang sudah terkomputerisasi untuk menjamin mutu beton.
- Proses penegangan dilakukan secara akurat
sehingga menjamin gaya prategang yang disyaratkan.
- Pelat lantai berongga lebih ringan 29 - 42
% daripada pelat lantai beton konvensional sehingga beban rencana yang dapat
dipikul jadi meningkat.
- Lendutan pelat akibat pembebanan penuh
sangat kecil karena adanya lawan lendut dari gaya prategang.
-
Waktu pemasangan singkat, mudah, dan bebas
dari struktur penyangga.
- Permukaan pelat bagian bawah tidak
memerlukan finishing dan dapat berfungsi sebagai beton ekspose.
- Precompression Effect beton prategang
memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap suhu tinggi daripada beton
konvensional.
11) Cladding
Clodding
adalah penutup dinding luar pada bangunan gedung yang berfungsi untuk
memisahkan dan rnelindungi dari pengaruh luar. Beberapa kriteria pemilihan
material dari cladding adalah harus tahan terhadap air, tahan terhadap pengaruh
lingkungan di sekitarnya, serta memenuhi syarat estetika bangunan.
Dalam
menganalisis dan memilih material yang akan digunakan harus dilakukan dengan
cermat dengan mempertimbangkan ketahanannya terhadap perubahan iklim,
temperatur yang tinggi, kelembaban, serta polusi yang ditimbulkan olel, kota
besar atau lingkungan industri.
Sistem
instalasi cladding yang dapat diaplikasikan adalah stick $tstent, utit system,
unit and mullion system, panel slst€m, column cover snd spandrel system.
Komponen-komponen
Cladding
Struktur
cladding pada umumnya mempunyai enam komponen utama, yaitu:
-
Material
Eksternal
Material
yang dapat digunakan adalah semen, pasangan bata, pasangan batu, metal, kaca,
plastik. Pemilihan jenis material disesuaikan dengan berbagai pertimbangan
teknis dan estetis sehingga dihasilkan bangunan gedung yang memenuhi keinginan
perencana, pemilik, dan pengguna.
-
Rangka
Pendukung
Berkaitan
dengan pemakaian exterior material cladding tentu dibutuhkan suatu rangka.
Rangka ini berfungsi sebagai penopang exterior material, beban yang diakibatkan
oleh angin, beban mati, dan beban gempa. Beban-beban tersebut akan diteruskan
ke struktur rangka dari bangunan gedung tersebut.
Support
framing juga harus dapat mengantisipasi perubahan-perubahan yang diakibatkan
oleh gerakan exterior material, support frarning itu sendiri, bertambah pendek/panjang
struktur rangka yang disebabkan oleh perubahan temperatur serta perubahan
rangka yang diakibatkan oleh beban angin dan gempa.
Salah
satu jenis dari support frarning adalah gridtype frame. Grid-type frame lebih
umum digunakan untuk cladding dengan material yang terbuat dari kaca atau
metal.
Namun
demikian dapat juga digunakan untuk mengaitkan/meletakkan material yang lain,
misalnya pasangan batu, panel (pracetak) dari pasangan bata, plester sintetis.
Material
yang digunakan dapat terbuat dari aluminium ataupun besi dan kemudian
dihubungkan dengan struktur rangka bangunan gedung.
-
Material
Penutup Interior
Untuk
menutupi support framing dari cladding biasanya digunakan material yang lebih
bersifat arsitektural sehingga dihasilkan ruang yang nyaman.
-
Insulasi
Untuk
menambah kenyamanan pemakai gedung, pemakaian insulasi adalah hal yang tepat.
Fungsi dari insulasi adalah untuk mengurangi panas dari luar yang masuk ke
dalam gedung.
Untuk
keperluan tersebut dapat digunakan material yang berfungsi sebagai peredam
panas, seperti plester sintetis atau beton pracetak yang dapat diproduksi
dengan sistem komposit (memasang material peredam dalam panel beton pracetak
pada saat proses produksi).
-
Material
pada Joint
Penggunaan
joint pada cladding bertujuan: Pertama, untuk memudahkan pemasangan panel-panel
(karena ukuran panel dapat lebih kecil); Kedua, untuk mengantisipasi
kemungkinan terjadinya kontraksi (memuai, memendek) dari panel.
-
Drainase
Internal
Pemilik
bangunan tentu tidak mengharapkan interior ruangannya rusak oleh karena
masuknya air dari luar ke dalam ruangan. Hujan yang disertai angin sangat
memungkinkan untuk menjadi penyebab masuknya air ke dalam ruangan. Gerakan air
permukaan ini biasanya berkumpul pada joint.
Berdasarkan
pengalaman, penggunaan sealents tahan air temyata tidak cukup mampu untuk
menahan gerakan air tersebut. Hal ini karena kurang sempurna pengerjaannya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut maka dapat digunakan internal drainage.
Sistem internal drainage direncanakan
dengan asumsi bahwa dinding akan mengalami kebocoran, tetapi begitu hal itu
terjadi maka air yang masuk dapat dikumpulkan sehingga tidak merusak interior
dalam ruangan.
0 Response to "11 Jenis Eelemen Beton Pracetak "
Post a Comment