Dinas lingkungan hidup DKI mengeluarkan
data bahwa dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, 61 persen aliran sungan di DKI
tercemar berat. Pencemaran berat ini tergolong menjadi tiga berdasarkan
penyebabnya yaitu pencemaran dari black water, grey water dan white water.
Pencemaran blackwater atau limbah hitam itu seperti tinja, berasal dari buangan
biologis, sementara untuk grey water seperti air cuci piring, mandi, jadli
limbah yang dihasilkan dari kegiatan mencuci atau kegiatan dapur, sementara
white water limbah yang berasal dari pabrik industri.
Aliran sungai yang harusnya terawat dan bisa
dimanfaatkan sebagai habitat beberapa jenis ikan air tawar dan pembawa zat
tanah yang subur faktanya tercemar berat, dan pencemaran ini meningkat hampir dua
kali lipat dari periode sebelumnya. Diketahui bahwa sumber pencemaran tersebut
sudah dipastikan dari lingkungan sekitar sungai. Dari berita tersebut ada
beberapa upaya untuk menjaga dan melestarikan daerah aliran sungai.
1) Rutinitas Gaya Hidup
Limbah Sungai |
Mengubah rutinitas gaya hidup terutama
penggunaan bahan kimia dalam membersihkan rumah, seperti penggunaan bahan kimia
pemutih, ammonia bisa digantikan dengan pembersih lain yang ramah lingkungan
dan sama efektifnya seperti soda kue dan cuka putih bisa digunakan untuk
menggosok ubin kamar mandi, mencuci kaca jendela dan bahan tersebut tidak
mengandung racun. Menggunakan bahan yang tidak mencemari air juga bisa
berkonsultasi dan meminta kepada agen perlindungan lingkungan.
Tidak hanya itu, perilaku membuang
sampah ke dalam toilet juga tidak dibenarkan, kemudian membuang limbah
cat, atau sampah ke dalam toilet seperti tisu basah dan popok, selain dapat
menyebabkan masalah dlam saluran pembuangan air, barang tersebut juga akan
berakhir di sungai setempat, sehingga dapat membahayakan ikan dan makhluk hidup
disekitarnya menjadi tercemar.
2) Pengolahan Limbah Dengan
Benar
Limbah yang berasal dari rumah tangga atau
pabrik memang menjadi penyebab paling umum terhadap pencemaran air sungai. Perilaku
tersebut susah untuk diubah, apakah harus merubah tata letak kota menjadikan
kawasan industry jauh dari aliran sungai, tetapi ada cara yang lebih efektif
yaitu dengan pengolahan limbah dengan benar, seperti pengolah dapt dilakukan
dengan cara tradisional atau teknologi untuk meminimalisir limbah yang
dihasilkan.
3) Berhenti Mendirikan
Kawasan Industri Di Daerah Aliran Sungai
Dengan tidak mendirikan pabrik disekitar
air maka akan sangat membantu dalam upaya melestarikan daerah aliran sungai,
dalam hal ini sebaiknya pemerintah setempat menertibkan atau membuat kebijakan
yang sudah ada lebih diperketat. Bisa menjadi solusi jika kawasan industri bisa
didirikan di tempat yang masih sepi dan belum banyak penduduknya.
Setiap tindakan
yang dilakukan akan memberikan perubahan, seperti kebijakan pendirian bangunan
atau rencana aksi penertiban yang akan dilakukan oleh pemprov DKI. Tetapi tidak
hanya itu yang bisa dilakukan untuk mengurangi pencematan, seperti yang telah
disebutkan diatas dengan menggunakan bahan yang ramah lingkungan, pengolahan
limbah yang benar,menjauhkan sumber polutas dari sumber air sampai kegiatan
rutin melakukan upaya pembersihan sumber air juga bisa dilakukan oleh
masing-masing pihak, baik sector swasta atau pemerintah.
0 Response to "Rencana Aksi DKI Mengatasi Pencemaran Air "
Post a Comment