Menghitung volume merupakan salah satu dari keseluruhan
perencanaan suatu pekerjaan, seperti dalam bangunan konstruksi misalnya ketika
akan melakukan perkerasan jalan dengan aspal harus dihitung volume aspal, dan
juga ketika merencanakan pembebanan maka volume beton dan lainya harus
dihitung. Ketika kita berbicara volume berarti kita bicara tentang kapasitas
atau berapa banyak ruang yang bisa ditempati, entah itu untu bangunan persegi,
persegi panjang, balok, kerucut dan bangunan lainya. Postingan ini menjelaskan
bagaimana cara menghitung volume oprit jembatan.
Menghitung
Volume Oprit Jembatan
Oprit Jembatan |
Jalan
menuju jembatan berupa timbunan tanah adalah oprit, tepatnya di belakang
bangunan abutment. Untuk beberapa kasus ketika pelaksanaan pekerjaan jembatan,
tinggi abutment kadang berbeda dengan oprit, abutment jembatan lebih tinggi
maka dari itu tanah dibelakang abutment harus ditimbun dengan urugan tanah
kemudian dipadatkan agar elevasi oprit dengan abutment sejajar.
Dilakukan
penimbunan urugan tanah bertujuan untuk instalasi girder terutama untuk
pemasangan bailey (alat peluncur yang terbuat dari baja yang dilengkapi rel),
proses stressing dan launching. Lantas bagaimana kita menghitung volume oprit
yang dibutuhkan, berapa banyak ruang yang harus ditimbun, berapa kubik tanah
yang diperlukan?
Contoh:
Jika
lebar jalan 9 meter, tinggi abutment 3,5 meter dan area yang akan dijadikan
oprit 100 meter.
Maka menggunakan rumus:
P x L x T
100
x 9 x 3,5 = 3150 m3
Perlu
diketahui menghitung volume oprit rumus yang digunakan adalah rumus volume
persegi panjang, jika panjang oprit yang akan dihitung 50 meter, lebar 6 meter
dan tinggi 1 meter maka rumus yang digunakan:
P x L T
50 x
6 x 1 = 300 m3
Karena
objek yang akan dihitung menyerupai persegi panjang maka menggunkan rumus
volume persegi panjang. Ketika akan menghitung volume harus dikenali dulu ruang
bangunan tersebut seperti apa, terutama pada pelaksanaan pekerjaan oprit, jika
kondisi jalan menanjak atau menurun sepanjang 100 meter tentu akan berbeda
menghitung volumenya.
Mencari
volume oprit dilakukan ketika kondisi tanah dibelakang abutment lebih rendah
atau tidak sejajar, untuk mengetahui berapa kubik tanah yang dibutuhkan maka
volume harus dicari, berapa ruang harus di isi, jika objek nya persegi panjang
maka yang digunkan adalah rumus yang diatas.
Untuk
panjang oprit tergantung berapa banyak atau berapa segmen girder tersebut yang
akan di launching. Misalkan 1 segmen girder memiliki panjang 5 meter, jarak
span dari abutment ke pilar 14 meter, maka dibutuhkan 3 segmen girder, dan
ketiga segmen girder tersebut harus di susun di oprit kemudian di stressing dan
di launching.
Misalkan
untuk 3 segmen girder membutuhkan oprit 25-30 meter juga cukup, tetapi
oprit harus diberi ruang kosong yang
memungkinkan beberapa alat berat dan peralatan ketika instalasi girder dilaksanakan.
Setelah
kita mengetahui volume ruang yang dibutuhkan hal selanjutnya adalah memesan
tanah urug atau jika ada memanfaatkan tanah dari hasil galian pekerjaan
sebelumnya.
Dalam
hal pemesanan dan pembelian tanah urug ini perlu di pertimbangkan saat
pemesanan diantaranya adalah jarak pengangkutan truk sampai dengan lokasi
proyek, apakah jalan akses ke proyek harus memutar, apakah jalan akses ke
proyek dapat di lalui truk besar, dan berapa jumlah truk atau berapa balik truk
yang dibutuhkan untuk mengangkut tanah urug yang dipesan. Kemudian untuk
ketersediaal alat berat untuk pemadatan dan operator-nya juga harus benar-benar
dikondisikan.
Dengan mempertimbangkan semua itu bertujuan untuk
meminimalisir pengeluaran biaya yang tak terduga atau membengkak. Hal yang
harus di utamakan dalam pekerjaan proyek selain keselamatan adalah bagaimana
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan dapat dilakukan dengan harga yang relatif
murah, kokoh dan mudah dikerjakan.
0 Response to "Cara Menghitung Volume Oprit Jembatan"
Post a Comment