Seperti yang sudah dituliskan pada postingan
sebelumnya material penyusun girder terdiri dari baja dan beton. Pada postingan
ini saya menuliskan girder dengan material beton dan beberapa system
perancanganya yaitu on site girder dan precast, sebelum menjelaskan hal
tersebut dibawah ini merupakan tahapan pekerjaan fabrikasi girder.
Metode Fabrikasi Gider
Proses Pembuatan Girder |
Beberapa metode fabrikasi box girder
menggunakan metode short line dan system match cast. Metode short line adalah
segment box girder dicetak secara terpisah atau persegmen. Sistem match cast
adalah segment (n-1) digunakan sebagai cetakan segment ke (n). Sistem match
cast ini bertujuan agar segment yang diproduksi dapat dipasang secara
tepat/presisi.
Untuk kasus seperti Desain jalan yang
mempunyai alinyemen horizontal dan vertikal maka cetakan untuk produksi di
setting tetap agar memperoleh produk yang sesuai desain alinyemen serta
dibutuhkan geometry control selama proses produksi. Rekayasa geometri yang
dilakukan selama proses produksi berdasarkan 6 control point yang diletakkan di
slab atas girder agar segment yang diproduksi sesuai dengan Desain alinyemen
baik horizontal maupun daseain vertikal.
Tahapan Pekerjaan Fabrikasi Girder
Berikut merupakan langkah-langkah prosedur
fabrikasi precast concrete U girder:
1) Pemasangan
tulangan memanjang dan melintang girder.
2) Menentukan
ordinat tendon prestress sesuai gambar kerja. Ordinat diukur dari bottom rebar
girder ke as tendon (Y1) atau bagian bawah tendon (Y2). Titik ordinat tersebut
ditandai (marking) dengan menggunakan cat, spidol atau sejenisnya.
3) Memasang
Support bar dengan cara mengikat support bar ke tulangan geser/sengkang
berdasarkan posisi yang telah di marking.
4) Menyambung
duct sesuai dengan Tipe dan panjang tendon yang direncanakan dengan menggunakan
coupler duct dan masking tape / clotch tape.
5) Memasukkan
duct kedalam tulangan balok, kemudian duct diikat ke suport bar dengan
menggunakan kawat ikat.
6) Memasukkan
duct kedalam tulangan girder, kemudian duct diikat ke support bar dengan
menggunakan kawat ikat.
7) Memasang
Casting pada posisi angkur hidup, sebelumnya casting dipasang terlebih dahulu
pada box casting yang terbuat dari multiplek.
8) Memasang
bursting steel pada posisi angkur hidup dan angkur mati. Bursting steel
merupakan tambahan penulangan yang berfungsi sebagai penahan gaya radial untuk
mencegah terjadinya retak / pecah pada saat stressing.
9) Menyambung
duct ke casting dengan menggunakan masking tape/ clotch tape. Masking tape
berfungsi untuk mencegah masuknya air semen kedalam duct.
10)Memasang PE grout untuk
lubang inlet/outlet saat grouting.
11)Inspeksi bersama kontraktor
dan konsultan untuk memeriksa ordinat tendon prestress dan kelengkapan
aksesorisnya
12)Pemasangan formwork girder
13)Pengecoran.
Balok
girder yang telah cukup umur kemudian dibawa menuju lokasi penggunaan girder
yaitu dilokasi proyek. Girder dipindahkan dengan menggunakan truk container dan
setibanya dilokasi proyek girder tersebut diturunkan dengan menggunakan gentri
angkat.
Urutan metode produksi box girder dengan sistem match
cast:
1)
Setting Elevasi dan
Offset pada Segmen Match Cast
2)
Fabrikasi Tulangan
dan Pemasangan Aksesoris Stressing
3)
Pemeriksaan oleh
Konsultan dan mainkon
4)
Persiapan Bekisting
luar dan Bekisting Innerform
5)
Pengecoran, Slump
Test dan Pembuatan Benda Uji
6)
Pekerjaan Finishing
Permukaan dan Perawatan
7)
Pengambilan Data As
Cast
8)
Pembukaan Innerform
9)
Pembukaan cetakan
Box Girder
10)Pemindahan Produk Jadi ke Stockyard
Kelebihan Dan Kekurangan Precast Dan On Site Girder
Girder
menurut material penyusunnya terdiri dari girder baja dan girder beton, sedangkan
menurut sistem perancangannya, girder terdiri dari girder precast dan on site
girder. Saya disini menjelaskan lebih dalam dan lengkap menganai girder menurut
system perancanganya.
Precast atau dalam Bahasa Indonesia disebut Produk
beton pracetak adalah produk konstruksi yang dihasilkan oleh pengecoran beton
dalam cetakan yang dapat digunakan kembali. Elemen beton pracetak
disiapkan, dicetak dan dikeraskan di pabrik yang dilengkapi secara khusus
dengan lokasi permanen, beberapa pabrik produsen girder mempunyai beberapa
cetakan jenis girder sepeti, box, I dan lainya.
Baca: 5 Tipe Girder Jembatan
Setelah produk beton pracetak diproduksi dan
dilakukan semua kontrol kualitas memuaskan dan memenuhi syrarat/kriteria
kemudian girder siap untuk dikirimkan diangkut oleh container ke lokasi proyek.
Keuntungan utama
dari precast:
1)
Kualitas intrinsik
suatu produk industri, diproduksi dalam lingkungan yang
terkendali dan dengan metode yang akurat.
2)
Kontrol kualitas
canggih, yang jauh melampaui pengecekan beton segar, dapat
diperkenalkan. Keakuratan dimensi, sifat beton yang mengeras dan posisi
penguat semuanya dapat diperiksa sebelum digunakan dalam pekerjaan dilokasi
proyek.
3) Produk buatan pabrik
tidak tergantung pada kondisi cuaca dan dapat diproses secara
terpisah dari pekerjaan konstruksi di lokasi.
4) Hemat waktu, menggunakan
beton precast akan lebih hemat waktu, karena fabrikasi dibuat secara
keseluruhan dan tinggal dipasang sesuai segmenya, tidak seperti di cor di
tempat atau on site girder, harus membuat bekisting dan lainya.
5)
Mengurangi biaya
tenaga kerja, ketika menggunakan beton cor di tempat atau on site girder akan
memerlukan lebih banyak tenaga kerja, sedangkan beton precast tenaga kerja yamg
digunakan tidak sebanyak di lokasi proyek, karena di pabrik sudah disediakan
cetakan yang akan digunakan kembali, selebihnya menggunakan teknologi robotic.
Kekurangan beton
precast:
1)
Membutuhkan biaya
transportasi dan pemasangan, setelah beton selesai di cetak maka beton di
alihkan menggunakan container, tentu memerlukan biaya untuk hal tersebut, biaya
tansportasi dan biaya pengawasan dari produsen girder itu sendiri, maka perlu
dipertimbangkan jarak jauh dekatnya tempat fabrikasi girder dengan lokasi
proyek untuk meminimalisir biaya yang membengkak.
2) Memerlukan tempat
pembuatan dan perawatan, tidak seperti beton konvesional atau on site girder
yang di cor di tempat proyek, precast justru membutuhkan tempat yang sesuai
standar, yang dimaksud strandar salah satunya memiliki tempat yang luas,
memadai, sehingga girder bias disimpan sebelum dibawa menggunakan container,
luas container mudah masuk dan keluar, instalasi pengangkutan dan lainya
leluasa.
On site girder, on site memiliki arti tempat
kerja atau lebih tepatnya lokai pekerjaan jadi proses pekerjaan girder di cor
di likasi pekerjaan, membuat kerangka pembesian kemudian melakukan pekerjaan
bekisting kemudian di cor pe segmen girder. Tentu dlam pelaksanaanya on site
girder memiliki beberapa kekurangan dan kelebihan seperti hal-nya beton
precast. Berikut dibawah ini beberapa kelihan dan kekurangan on site girder:
Kelebihan On Site
Girder:
1)
Tidak terlalu
membutuhkan banyak ruang, pekerjaan on site girder tidak membutuhkan banyak
ruang atau tempat yang khusus bahkan terpisah seperti pembuatan beton precast,
on site girder sama halnya dengan beton konvesional, dapat disesuaikan pada
lokasi pekerjaan, hanya butuh ruang untuk girder yang sudah siap di cor pada
tempat tertentu.
2)
Lebih mudah
disesuaikan dengan kebutuhan, karena di cor di lokasi pekerjaan, girder yang di
cor lebih mudah disesuaikan dengan kebutuhan dan dapat dikontrol langsung oleh
pihak kontraktor, sementara untuk beton precast ketika produk girder tersebut
gagal dan tidak sesuai mesti dilakukan pembuatan kembali.
3)
Pengawasan lebih
terkontrol dan mudah dilakukan, karena on site girder dilakukan pengecoran di
lokasi pekerjaan sehingga dapat lebih terkontrol kualitas mutu girder tersebut sebab
termasuk dalam proses konstruksi secara keseluruhan. Sedangakan untuk precast
meski girder dalam pembuatanya dilakukan pengecekan dan sesuai standar yang
berlaku tetapi perasaan karena tidak melihat secra langsung sering kali membuat
tidak tenang.
Kekurangan on site
girder:
1)
Kualitas dan mutu
sulit terukur, pada pelaksanaan on site girder karena bukan di fabrikasi jadi
kualitas dan mutu girder tersebut sulit terukur berbeda dengan precast yang
mutunya lebih terukur.
2)
Membutuhkan banyak
tenaga kerja, pada saat pelaksanaan on site girder lebih banyak membutuhkan
tenaga kerja, dari mulai pekerjaan pembesian, bekisting hingga pengecoran,
berbeda dengan precast yang tidak terlalu membutujkan bnayak pekerja.
3)
Waktu pekerjaan
lebih lama, pekerjaan on site girder akan membutukan waktu lebih lama pada
proses pelaksanaan pekerjaan konstruksi secara keseluruhan, mulai dari pembesian,
bekisting, pengecoran samapi pengeringan hingga beton layak untuk digunakan.
Demikian yang saya
jelaskan dari mulai proses fabrikasi girder sampai dengan system perancanganya
yaitu precast dan on site girder yang dijelaskan dengan kelebihan serta kekurangan-nya.
0 Response to "Tahapan Proses Pembuatan Dan Metode Fabrikasi Girder"
Post a Comment