Tubing Sumur dapat diproduksikan dengan
menggunakan atau tanpa tubing. Penggunaan tubing dalam memproduksi suatu sumur
akan memberikan lebih banyak keuntungan dari pada menggunakan sistem tubingless
completion.
Berikut beberapa keuntungannya:
1)
Sebagai saluran kill fluid, corrosion
inhibitor, paraffin solvent
2)
Multiple flow sistem dengan artificial lift
3)
Memproteksi casing dari corosi, abrasi dan
tekanan
4) Dapat
mengontrol tekanan dasar sumur
Tubing
Tubing
adalah pipa produksi yang dipasang didalam sumur (didalam production casing)
yang fungsinya untuk mengalirkan minyak, air dan gas dari dasar sumur ke
permukaan.
Panjang tubing
Pada umumnya ada 2 ukuran panjang tubing
yaitu:
1)
Range I: 20 – 24 ft
2)
Range II: 28 – 32 ft
Grade Tubing
F.25; H.40; J.55; C.75; N.80; P.105
Grade
|
Min.
yield strength
|
F-25
H-40
J-55
C-75
N-80
P-105
|
25.000
40.000
55.000
75.000
80.000
105.000
|
Jenis Tubing
1)
API Non Upset
2)
API External upset
3)
Atlas Bradford
4)
Vam
Spesifikasi Tubing
1)
OD = diameter luar, inch
2)
ID = dimeter dalam, inch
3)
T = tebal dinding tubing, inch
4)
Grade
5)
Berat nominal, lb/ft
6)
Jenis sambungan (nue, eu, vam dll)
7)
Panjang tubing
8)
Packer (Production Packer)
Merupakan
seperangkat peralatan bawah permukaan yang terdiri dari peralatan penyekat,
pemegang/dudukan suatu peralatan dan peralatan pengatur aliran fluida dari
reservoir. Packer digunakan untuk menutup aliran fluida melalui ruangan annulus
diantara tubing dan dinding casing, dengan menyekat ruang diantaranya.
Peralatan
ini biasanya dipasang bersamaan dengan tubing dan ada beberapa dipasang jauh di
atas zone produksi. Elemen penyekat dan packer ini akan mencegah mengalirya
fluida melalui annulus tubing dengan casing, tetapi akan mengalihkannya ke
dalam tubing.
Packer diklasifikasikan berdasarkan
konfigurasinya serta methoda yang digunakan untuk rnemasangnya atau retrievable
atau tidak.
Terdapat
tiga type dasar production packer yaitu:
1)
Mechanical set packer
2)
Hydraulic set packer
3)
Permanent packer
Pemilihan
packer yang akan digunakan tergantung dari penggunaannya dalam produksi yang
pemilihannya berdasarkan design tertentu sehingga diperoleh performansi yang
paling baik pada suatu sistem komplesi sumur tertentu. Pemilihan packer juga
berdasarkan pertimbangan ekonomi, sehingga memenuhi kondisi komplesi yang akan
ditangani.
Fungsi Umum Packer
1)
Mengangkat/memisahkan annulus, agar casing
tidak cepat rusak akibat korosi atau terhadap tekanan sumur yang tinggi.
2)
Memisahkan formasi produksi yang satu dengan
formasi produksi yang lain (multiple zone completion).
3)
Agar gas injeksi tidak masuk ke formasi (pada
sumur gas lift).
4)
Merupakan jangkar dari tubing untuk
mengurangi ketegangan/stress tubing yang berlebihan.
Jenis Packer
Secara
umum ada dua jenis packer yaitu:
1)
Retrievable Packer
2)
Permanen Packer
Aplikasi Packer
Packer
secara umum berfungsi sebagai penyekat antara annulus tubing dengan dinding
casing bagian dalam.
Berikut
dapat dilihat aplikasi dan penggunaan packer:
1)
Casing protection
2)
Memisahkan multiple zone
3)
Mengisolasi
4)
Subsurface safety control
Artificial
lift Packer yang dipasang harus menunjukkan kondisi seperti berikut ini:
1) Cone
Harus
dipasang setelah tapered slip untuk menekan slip keluar dan menempel ke dinding
casing.
2) Packing
Elemen
harus ditekan sehingga menghasilkan efek penyekatan yang baik dan menempel ke
dinding casing.
3) Packer Slip
Didesain
untuk dapat menghadapi tekanan atau gaya dari segala arah, sedangkan sealing
elemen (elemen‟ penyekat) didesain terdiri dari berbagai
material dengan kekerasan yang berbeda-beda sehingga mempunyai efek penyekatan
yang baik.
Mechanical Set Packer
Packer
ini diset/dipasang melalui sistem mekanik yang ditransmisikan lewat pergerakan
tubing, yang dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1)
Weight set
2)
Tension set
3)
Rotational set Hydraulic Set Packer
Pemasangan
packer ini menggunakan metoda mengisolasi suatu tekanan atau dengan mechanic
lock. Permanent Packer Permanent packer dipasang dengan menggunakan wireline,
drill pipe, atau tubing. Opposed slip dipasang diatas dan dibawah packing
elemen untuk mengunci. Sekali pemasangan packer ini tahan terhadap pergerakan
kesemua arah.
Landing Nipple
Dipasang di beberapa tempat dalam rangkaian
tubing dalam sumur, dan dipergunakan sebagai tempat duduknya locking mandrel.
Syarat
landing nipple yang hendak dipasang:
1)
Mempunyai locking recess/profil (tempat
duduknya key)
2) Mempunyai seal bore (tempat packing element
yang dapat menahan tekanan dari atas maupun dari bawah).
Macam/Jenis
Landing Nipple:
1) Selective Landing Nipple
Jenis
ini dapat dipasang pada rangkaian tubing dengan jumlah lebih dari satu sesuai
dengan kebutuhan Completion dari sumur. Pengaturan letak landing nipple
sedemikian rupa sehingga Locking Mandrell untuk Landing nipple dibawah dapat
melewati nipple di atasnya.
2) Non Selective Landing Nipple
Jenis
Landing Nipple yang dipasang paling bawah dalam suatu rangkaian tubing hanya
satu buah dalam satu rangkaian tubing untuk ukuran yang sama. Juga berfungsi
untuk mencegah lolosnya wireline service tools yang jatuh kedalam tubing.
3) Safety Valve Nipple (special type).
Jenis
landing nipple yang dipergunakan untuk menempatkan Surface Control Sub Surface
Control Valve (SCSSV) di dalam sumur. Nipple ini mempunyai port yang
berhubungan dengan hydraulic control line ¼ inch. Tekanan hydraulic ini akan
mengatur buka tutup Safety valve dari permukaan.
4) Sub Surface Safety Valve
Merupakan
alat/valve yang dipasang di dalam tubing bawah permukaan yang berfungsi sebagai
alat pengaman dan secara otomatis akan menutup aliran sumur ke permukaan jika
terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, misalnya pipa alir bocor, pipa
tersumbat, X-mastree roboh, kebakaran dan lain-lain.
Macam/Jenis
dari Sub Surface Safety Valve (SSSV)
a) Wire line Retrievable
Dipasang
atau dicabut dengan menggunakan wire line.
b) Tubing Retrievable
Dipasang
atau dicabut bersama-sama dengan tubing jadi merupakan bagian dari tubing
string.
Menurut
Sistem Kerjanya:
a) Direct Controll Sub Surface Safety
Valve atau sering disebut Sub Surface Controled Sub Surface Safety Valve
(SSCSSV).
Safety
valve ini bekerjanya dikontrol oleh tekanan sumur itu sendiri, safety valve
akan menutup secara otomatis jika aliran yang melewatinya lebih besar atau
lebih kecil dari yang direncanakan.
b) Indirect (Remote) Controlled Sub
Surface Safety Valve (SCSSV).
Safety
valve ini bekerja dengan tekanan hidrostatis yang dikontrol di permukaan yang
dipompakan melalui kontrol line yang dihubungkan ke Safety Valve landing nipple
di dalam sumur. Jika tekanan hidrolis dari permukaan ditiadakan atau hilang,
maka safety valve akan menutup. SCSSV lebih umum digunakan di Indonesia, karena
selain pengerjaannya lebih mudah, umumnya sumur-sumur lepas pantai di lautan
dangkal.
c) Polished Nipple Polished Nipple
merupakan
nipple biasa tanpa locking recess.Nipple ini dipergunakan untuk memperpanjang
bagian sealing section dari landing nipple karena kepentingan tertentu.
d) Flow Coupling
Berupa
nipple/pipa dengan panjang 2 – 4 feet yang terbuat dari high grade alloy steel.
Dipasang diatas dan dibawah landing nipple yang berfungsi mencegah timbulnya
erosi pada tubing karena aliran turbulen yang melewati peralatan control
produksi pada landing nipple.
e) Blast Joint
Merupakan
tubing tebal, seperti flow coupling yang terbuat dari high grade alloy steel
dengan panjang 10 feet dan 30 feet. Dipasang di depan perforasi untuk menahan
semburan langsung dari reservoir.
f) Side Pocket Mandrell
Alat
yang diperuntukan untuk menempatkan gas lift valve pada sistem produksi dengan
gas lift. Selain ini SPM dapat juga untuk sirkulasi dua arah tubing casing saat
menghidupkan sumur. Bentuk yang oval dari SPM menyebabkan pasir tidak akan
dapat menutup alat control produksi yang ditempatkan di SPM tersebut.
g) Sliding Side Door
Down
hole yang mempunyai lubang dan bodynya yang akan menghubungkan tubing dan
annulus melalui pintu (inner sleeve) yang dapat dibuka dan ditutup dengan
operasi wire line. Dapat dipasang dalam jumlah tidak terbatas dalam satu
rangkaian tubing.Sangat membantu dalam sistem Multiple Zone Completion untuk
mengatur perpindahan zone yang diproduksikan.
h) Telescopic Joint
Disebut
juga PUP joint yang berfungsi untuk menyesuaikan panjang salah satu tubing,
misalnya short string dengan long string pada sumur dual completion.
i) Travel Joint
Semacam
PUP joint yang dipasang pada rangkaian tubing. Travel joint dapat memanjang dan
memendekkan karena adanya perubahan tekanan dan temperatur dalam sumur.
j) Ported Nipple
Jenis
landing nipple yang mempunyai lubang dibodynya, yang terletak di antara dua
sealing section.
Jenis Flow Control
Beberapa
flow control yang dapat dipasang pada ported niple adalah:
1) Side Door Choke
Berguna
memblok horizontal flow dan aliran bawah tetap mengalir, atau memblok aliran
dari bawah, dan aliran dari samping tetap mengalir.
2) Separation tool
Berguna
menutup aliran dari bawah dan memproduksi zone atas.
3) Cross over choke
Mengalirkan
zone atas melalui tubing, dan zone bawah melalui annulus.
4) Regulator Flow Choke
kebalikan
dari cross over choke, alat ini mengalirkan zone bawahmelalui tubing dan zone
atas melalui annulus.
5) Dual flow choke
Alat yang berfungsi mengalirkan dua zone
productive melalui satu tubing dengan mengatur besarnya masing-masing choke.
0 Response to "Peralatan Sumur Produksi"
Post a Comment