Tanggal 26 Desember 2OO4 saya bersama yang
lain sedang menyelesaikan sarapan di salah satu hotel di Banda Aceh. Tiba-tiba,
lantai terasa bergetar dan terdengar suara gaduh, bergemuruh. Wajah setiap
orang seketika menjadi tegang, terdengar suara, "Gempa...!!!
Gempa...l!!" teriak salah seorang teman. Hotel mulai bergoyang keras, kami
berusaha berlari hendak keluar melalui lift, namun ternyata lift sudah tidak
bisa digunakan, akhirnya dengan menggunakan tangga biasa kami berhasil keluar
bersama tamu-tamu hotel lainnya. Setibanya di luar, ia melihat bangunan hotel
miring lalu ambruk, kami menghindar jauh dari bangunan tersebut dan selamat.
Pengalaman ini tidak akan pernah kami lupakan seumur hidup. Namun kami masih
termasuk orang yang beruntung. Ada banyak orang yang menjadi korban dalam
bencana alam itu. Tidak sedikit orang yang kehilangan harta, bahkan keluarga.
Hari itu adalah hari kelabu bagi masyarakat Banda Aceh.
Mengenai
kejadian diatas, apakah Gempa Itu dan mengapa kehadirannya dapat membuat orang menjadi
sedemikian takutnya dan bidang ilmu apa yang mempelajari gempa?. Untuk itu pada
postingan ini saya akan membahas dari sudut pandang definisi dan penjelasan
lainya.
Definisi Gempa
Seismograph |
Secara
keilmuan, gempa bumi adalah suatu peristiwa pelepasan energi gelomban seismic
yang teriadi secara tiba-tiba. Pelepasan energi ini diakibatkan karena adanya
deformasi lempeng tektonik yang terjadi pada kerak bumi. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan gambar berikut.
Proses Terjadinya Gempa Bumi
Bumi
kita walaupun padat, namun selalu bergerak. Gerakan bumi ini akan menimbulkan
suatu tekanan. Apabila tekanan yang teriadi itu sudah terlalu besar untuk dapat
ditahan oleh lempeng tektonik, maka gempa bumilah yang akan terjadi. Proses
pelepasan energi ini berupa gelombang elastis, yaitu gelombang seismik
atau gempa yang sampai ke permukaan bumi dan menimbulkan getaran sehingga
menimbulkan kerusakan pada benda-benda atau bangunan di permukaan bumi.
Besarnya kerusakan sangat bergantung dengan besar dan lama-nya getaran yang
sampai ke permukaan bumi. Rusaknya bangunan akibat gempa juga sangat
bergantung dengan kekuatan struktur bangunan itu sendiri. Para ahli gempa
mengklasifikasikan gempa menjadi dua kategori, yaitu gempa intralempeng
(intrapla) dan gempa antralempeng (interplate).
Gempa Intraplate Dan Interplate
Adalah
gempa yang terjadi di dalam lempeng itu sendiri. Sedangkan gempa interplate
adalah gempa yang terjadi di batas atttara dua lempeng. Sebenarnya, setiap
hari, bumi ini mengalami gempa, namun kebanyakan tidak terasa oleh manusia.
Hanya alat seismograf yang dapat mencararnya dan tidak semuanya menyebabkan
kerusakan. Di Indonesia, gempa yang mengakibatkan kerusakan terjadi 3 sampai 5
kali dalam satu tahun.
Klasifikasi Gempa
Gempa
bumi dapat digolongkan meniadi beberapa kategori, yaitu berdasarkan proses terjadinya,
bentuk episentrumnya, kedalaman hiposentrumnya, jarak, dan lokasinya.
1) Menurut Proses Terjadinya
Menurut
proses terjadinya, gempa bumi dapat diklasifikasikan meniadi lima. Berikut ini
klasifikasi gempa tersebut.
a) Gempa Tektonik
yaitu
gempa yang teriadi akibat adanya tumbukan lempeng-lempeng di lapisan litosfer
kulit bumi oleh tenaga tektonik.
b) Gempa Vulkanik
yaitu
gempa yang teriadi akibat aktivitas gunung berapi. Oleh karena itu, gempa ini
hanya dapat dirasakan di sekitar gunung berapi saat akan meletus, saat meletus,
dan setelah terjadi letusan.
c) Gempa Runtuhan Atau Longsotan
yaitu
Sempa yang teladi karena adanya runtuhan tanah atau batuan. Lereng gunung atau
pantaiyang curam memiliki energi potensial yang besar unruk runtuh. Gempa ini
sering terjadi di kawasan rambang akibat runtuhnya dinding atau rerowongan pada
tambang-tambang bawah tanah sehingga dapat menimbulkan getaran di sekitar
daerah runtuhan. Gempa ini mempunyai dampak yang tidak begitu membahayakan.
Namun, dampak yang berbahayajustru akibat dari timbunan batuan atau tanah
longsor itu sendiri.
d) Gempa Jatuhan
yaitu
gempa yang terjadi akibat adanya benda langit yang jatuh ke bumi, misainya
meteor. Seperti kita ketahui bahwa ada ribuan meteor atatr batuan yang
bertebaran mengelilingi orbit bumi. Sewaktu-wakru mereor tersebut jatuh ke
atmosfer bumi, bahkan terkadang sampai ke permukaan bumi. Meteor yang jatuh ini
akan menimbulkan getaran bumi jika massa meteor cukup besar. Getaran ini
disebut gempa jatuhan. Gempa seperti ini jarang sekali terjadi.
e) Gempa Buatan
yaitu
gempa yang memang sengaja dibuat oleh manusia. Suatu percobaan bawah tanah atau laut dapat menimbulkan getaran bumi yang dapat tercatat oleh
seismograf seluruh permukaan bumi rergantung dengan kekuatan ledakan, sedangkan
ledakan dinamit di bawah permukaan bumi juga dapat menimbulkan getaran namun
efek getaranfiya sangat lokal.
2) Menurut Bentuk Episentrum
Menurut
bentuk episentrumnya, gempa dapat dikelompokkan menjadi dua jenis. Berikut ini
kedua jenis gempa tersebut:
a) Gempa Sentral
Yaitu gempa yang episentrumnya berbentuk titik.
b) Gempa Linear
Yaitu gempa yang episentrumnya berbentuk
garis.
3) Menurut Kedalaman
Hiposentrum
Menurut
kedalaman hiposentrumnya, gempa dapat dikelompokkan menjadi tiga ienis. Berikut
ini ketiga kelompok gempa tersebut.
a) Gempa Bumi Dalam
Yaitu gempa dengan kedalaman hiposentrum
lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi.
b) Gempa Bumi Menengah
Yaitu gempa dengan kedalaman hiposentrum
berada afltara 60-300 km di bawah permukaan bumi.
c) Gempa Bumi Dangkal
Yaitu gempa dengan kedalaman hiposentrum
kurang dari 60 km di bawah permukaan bumi.
4) Menurut jarak Episentrum
Menurut
jarak episentrumnya, gempa dapat dibagi menjadi tiga kelompok. Ketiga kelompok
tersebut adalah sebagai berikut.
a) Gempa Sangat Jauh
Yaitu
gempa yang jarakepisentrumnya lebih dari 10.000 km.
b) Gempa Jauh
Yaitu
gempa yang jarak episentrumnya sekitar 10.000 km.
c) Gempa Lokal
Yaitu
gempa yang) aruk episentrumnya kuran g dari 10.000 km.
5) Menurut Lokasi Episentrum
Menurut
lokasi episentrumnya, gempa dapat dikelompokkan menjadi dua. Kedua kelompok
gempa tersebut adalah sebagai berikut.
a) Gempa Daratan
Yaitu
gempa yang lokasi episentrumnya berada di daratan.
b) Gempa Lautan
Yaitu
gempa yang lokasi episentrumnya berada di dasar laut. Gempa jenis inilah yang dapat
berpotensi menimbulkan tsunami.
Getaran Gempa
Getaran
gempa dari hiposentrum merambar dan menyebar ke segala arah. Getaran itu berupa
gelombang primer dan gelombang sekunder. Dari episentrum, juga terjadi rambatan
getaran di perrnukaan bumi dalam bentuk gelonrbang panjang. Dari penjelasan
tersebur, jelaslah bahwa gelombang gempa dapat dibedakan menjadi tiga.
1) Gelombang Primer (P)
Yaitu
gelombang longitudinal yang merambat di permukaan bumi dengan kecepatan 4-7 km
per detik.
2) Gelombang Sekunder (S)
Yaitu
gelombang transversal yang merambat di permukaan bumi dengan kecepatan 2-6km
per detik.
3) Gelombang Panjang (L)
Yaitu
gelombang permukaan dengan kecepatan lebih lambat.
Penyebab Terjadinya Gempa
Ilmu
yang mempelajari tentang gempa disebut dengan seismologi. Ilmu ini mengkaji
tentang apa yang terjadi pada permukaan bumi di saat gempa, bagaimana energi
guncangan merambat dari dalam perut bumi ke permukaan, bagaimana energi ini
dapat menimbulkan kerusakan, serta proses penghunjaman antarlempeng pada "sesar"
bumi yang menyebabkan terjadinya gempa.
Kebanyakan
gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan karena tekanan
yailg dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian
membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak
dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan
terjadi. Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan
tersebut.
Gempa
bumi yang paling parah biasanya teriadi di perbatasan lempengan kornpresional
dan translasional. Gempa bumi, kemungkinan besar rerjadi karena materi lapisan
litbosphere yang terjepit ke dalam dan mengalami transisi fase pada kedalaman
lebih dari 600 km.
Beberapa
gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung
berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan
gunung berapi. Beberapa gempa bumi (namun jarang) juga terjadi karena
menumpuknya massa ak yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di
Zambia, Afrika. Sebagian Iagi juga dapat terjadi karena injeksi atau abstraksi
cairan dari atau ke dalam bumi. Sebagai contoh pada beberapa pembangkit listrik
tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal.
1) Hiposenter dan Episenter (Focus and
Epicenter)
Titik
dalam perut bumi yang merupakan sumber gempa dinamakan biposenter atau fokus.
Proyeksi tegak lurus hiposenter ke permukaan bumi ini dinamakan episenter.
Gelombang gempa merambat dari biposenter ke patahan sesar faah rupture. Bila
kedalaman fokus dari permukaan adalah 0 - 70 km, terjadilah gempa dangkal
(shalloru earthquake). Sedangkan bila kedalamannya antare 70 - 700 km,
teriadllah gempa dalam (deep earthquake). Gempa dangkal menimbulkan efek
guncangan yang lebih dahsyat dibanding gempa dalam. Hal ini dikarenakan letak
fokus gempa lebih dekat ke permukaan, di mana batu-batuan bersifat lebih keras
sehingga melepaskan lebih besar regangan (snain).
2) Sesar Bumi (Earth Fault) Sesar fault)
Adalah
celah pada kerak burni yang berada di perbatasan antara dua lempeng tektonik.
Gempa sangat dipengaruhi oleh pergerakan batuan dan lempeng pada sesar ini.
Bila batuan yang menumpu merosot ke bawah akibat batuan penumpu di kedua
sisinya bergerak saling menjauh, sesarnya dinamakan "sesar normal"
(normal fault). akan tetapi, bila batuan yang menumpu terangkat ke atas akibat
batuan penumpu di kedua sisinya bergerak saling mendorong, sesarnya dinamakan
"sesar terbalik (reverse fault). Dan, bila kedua batuan pada sesar
bergerak saling menggelangsar, sesarnya dinamakan "sesar geseran jurus.
Sesar
normal dan sesar terbalik, keduanya menghasilkan perpindahan uertikal (uertical
displacenaent). Sedangkan sesar geseran-jurus menghasilkan perpindahan
borizontal (borizontal displacement).
3) Gelombang Seismik (Seismic Wave)
Gerakan
batuan yang tiba - tiba di sepanjang celah pada sesar bumi dapat
menimbulkan getaran (uibration) yang mentransmisikan energi dalam bentuk
gelombang (wave).
Gelombang
yang merambat di sela - sela bebatuan di bawah permukaan bumi disebut dengan
"gelombang badan" (body wave). Sedangkan gelombang yang merambat dari
episenter ke sepanjang permukaan bumi disebut dengan "gelombang
permukaan" (surface wave).
4) Gelombang Badan (Body Wave)
Ada
dua macam gelombang badan, yaitu gelombang primer arau gelombang p (prirnary
wave) dan gelombang sekunder atau gelorubang S (scondary uave). Gelombang P
atau gelombang mampatan (compression wave) adalah gelombang longitudinal yang
aruh gerakannya sejajar dengan arah perambatan gelombang. Gelombang ini
merupakan gelombang seismik tercepar yang merambat di sela-sela bebatuan, yaitu
dengan kecepatan 6-7 km/derik.
Gelombang
S atau gelombang rincib (shear uaue) adalah gelombang rransversal yang arah
gerak annya tegak lurus den gan aralr perambatan gelombang. Gelombang seismik
ini merambat di sela-sela bebatuan dengan kecepatan sekitar 3,5 km/detik.
Baik
gelombang P maupun gelombang S dapat membantu ahli seismologi untuk mencari
let'ak hiposenter dan episentel suatu gempa. Saat kedua gelombang ini berialan
di dalam dan permukaan bumi, keduanya mengalami pemantulan (refleaion) dan pembiasan
(refraction) atau membelok. Hal ini sama persis seperti sebuah cahaya yang
seolah membelok saat menembus kaca bening. Para ahli seismologi memeriksa
pembelokan ini untuk menentukan sumber dari suatu gempa.
5) Gelombang Permukaan (Surface Wave)
Ada
dua macam gelombang permukaan, yaitu gelombang Raykigh dan gelombang Loue. K .Gelombang
Rayleigh menimbulkan efek gerakan tanah yang sirkular. Hal ini akan
mengakibatkan tanah bergerak naik turun seperti ombak di laut. Sedangkan
gelomban g Loue dapat menimbulkan efek gerakan tanah yang horizontal dan tidak
menghasilkan perpindahan vertikal.
Kecepatan merambat kedua gelombang permukaan
ini selalu lebih kecil daripada kecepatan gelombang P Namun, pada umumnya
gelombang ini mempunyai kecepatan lebih lambat daripada Selombang S.
0 Response to "Penjelasan Gempa Dan Penyebabnya"
Post a Comment