Penggunaan minyak
bumi sangat luas terutama bahan bakar dan juga bahan baku industry petrokimia,
tetapi apa kalian mengetahui bagaimana dan dari mana sumber minyak itu didapat,
kilang minyak hanya untuk tempat pengolahan minyak mentah, sementara offshore merupakan
tempat mencari minyak tersebut. Pada materi ini saya akan menjelaskan mengenai
offshore/anjungan lepas pantai, yaitu pekerjaan apa saja serta keselamatan
kerja di offshore/anjungan lepas pantai.
Pengetian dari anjungan lepas
pantai adalah struktur atau bangunan yang dibangun di lepas
pantai untuk mendukung proses eksplorasi atau eksploitasi bahan tambang. Adapun
klasifikasi pekerjaan pada anjungan lepas pantai yang dibagi kedalam 5 (lima)
bagian, yaitu:
1) Exploration
Exploration adalah suatu kegiatan untuk
mencari sumber minyak di bawah dasar laut. Pekerjaan ini lebih banyak dilakukan
oleh ahli-ahli dari bidang keahlian geologi dan geofisika.
Bidang keahlian geologi dan geofisika
mempelajari formasi/bentuk dari lapisan permukaan bumi berdasarkan sample yang
diambil dari permukaan dengan cara pengeboran lapisan tanah dan juga mereka
dapat mengetahui/memperkirakan didaerah mana saja yang terkandung cadangan
minyak di perut bumi dengan cara mengukur medan gravitasi.
Pengeboran dilakukan dengan bantuan sebuah
kapal dengan peralatan khusus yang biasanya mampu melakukan pengeboran sampai
kedalaman 4000 ft (1200 m) pada kondisi tinggi gelombang 30 ft (9 m).
Ilmu geofisika, profil seismik vertikal
(VSP) adalah teknik pengukuran seismik yang digunakan untuk korelasi dengan
data seismik permukaan. Karakteristik yang menentukan dari
VSP mendeteksi ada banyak jenis sumber energi.
2) Exploratory Drilling
Setelah ditemukan daerah yang memiliki
kandungan minyak lalu akan dilakukan pengeboran. Pengeboran ini dilakukan untuk
memastikan ada atau tidaknya minyak terkandung didalam lapisan tanah.
Pengeboran biasanya dilakukan dengan mobile drilling rig yang
biasanya terpasang pada kapal khusus atau berbentuk platform yang
dapat dipindah-pindahkan (movable platform).
Untuk kebutuhan pengeboran tersebut, jack-up
mobile rig biasanya digunakan di perairan dengan kedalaman 15 m sampai 76 m.
Pengeboran di perairan dangkal dengan kedalaman kurang dari 15 m, biasanya
menggunakan unit submersible yang ditarik ke lokasi pengeboran
kemudian di ballast agar menumpu ke dasar laut selama pengeboran. Jack-up rig
ditarik ke lokasi dalam keadaan terapung dimana kaki-kakinya diangkat keatas.
Di lokasi pengeboran kaki-kakinya didongkrak
ke bawah air sampai menembus dasar laut dan sampai drilling deck terangkat ke
atas air. Pengeboran di perairan dengan kedalaman lebih dari 76 m biasanya
menggunakan rig pengeboran terapung yang berbentuk semi-submersible atau
berbentuk kapal laut.
3) Development Drilling
Pada fase ini dilakukan pengeboran di lokasi
yang telah diketahui mengandung minyak sehingga kandungan minyak tersebut dapat
diambil. Biasanya pengeboran dalam fase ini dilakukan dari self-contained
platform, yaitu platform yang berisi drilling-rig dan
peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk kegiatan eksplorasi, tempat akomodasi
pekerja, dan dapat menampung cukup makanan dan material selama keadaan cuaca
buruk. Untuk efisiensi, biasanya dibuat beberapa sumur bor pada satu lokasi
(directional drilling).
Pada kedalaman lebih dari 15 m, mobile
drilling unit bisa digunakan untuk melakukan pengeboran
kemudian jacket pelindung sumur (well-protector jacket) ditempatkan
untuk melindungi pipa penyedot (riser) dari gaya- gaya lingkungan seperti
angin, arus, gelombang dll. Selain dengan metode development drilling bisa
juga menggunakan tender type
platform atau platform berbentuk kapal.
4) Production Operations
Pekerjaan ini dilakukan setelah
selesainya development drlling. Di laut dalam, peralatan produksi dan
pemrosesan ditempatkan pada selfcontained platform yang sama yang
digunakan untuk development drlling.
Di laut dangkal drilling
platform biasanya dijadikan well-protector platform setelah
proses produksi dimulai. Suatu platform yang terpisah tetapi berdekatan
dengan well protector platform dibangun untuk pemrosesan atau
penempatan peralatan.
Penyimpanan minyak perlu mendapatkan
perhatian utama. Umumnya setelah proses pengeboran selesai, drilling
platform (jika cukup besar) dijadikan well protector
platform dan platform penyimpanan. Tanki dengan kapasitas besar mampu
menampung hingga 10.000 s/d 30.000 barrels.
5) Transportation
Dalam fase transportasi ini biasanya untuk
laut dangkal, minyak diangkut ke darat dengan menggunakan barge atau
pipa panjang. Sedangkan untuk laut dalam penyimpanan dan transportasi minyak disimpan
dalam kapal tanker.
K3 Offshore/Anjungan Lepas Pantai
-
Dasar
Keselamatan
1) Memahami
operasi pekerjaan
2) Mengidentifikasi
bahaya
3) Penanganan/mitigasi
bahaya
-
Pengelompokan
Bahaya
Dibawah
ini merupakan tabel pengelompokan bahaya kesehatan dan keselamatan dari dua
unsur itu saya uraikan pada tebel di bawah ini:
1
|
Bahaya Kesehatan
|
Berpotensi menimbulkan kesakitan, gangguan
kesehatan dan penyakit akibat kerja
Bahaya
Fisik: kebisingan, radiasi, temperatur ekstrim, pencahayaan, getaran, tekanan
udara dan lainnya.
Bahaya
Kimia: bahan kimia baik dalam bentuk gas, cair dan padat yang mempunyai sifat
toksik, beracun, iritan, asphyxian, patologik
Bahaya
Ergonomi: bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan sebagai akibat
dari ketidaksesuaian desain kerja dengan pekerja
Bahaya
Psikososial: stres kerja, kekerasan.
Bahaya Biologi: mikroorganisme khususnya
yang patogen yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
|
|
2
|
Bahaya Keselamatan
|
Mempunyai
potensi untuk menimbulkan injury, cacat, gangguan pada proses dan kerusakan
alat.
Ada di lingkungan kerja dan memajan
pekerja hanya pada saat terjadinya kontak.
Dampak
yang timbul langsung kelihatan.
Tidak
mempertimbangkan aspek besaran konsentrasi dan dosis.
Bahaya
Mekanikal: bahaya yang terdapat pada benda atau proses yang bergerak dan
menimbulkan dampak seperti terpotong, tertusuk, tersayat.
Bahaya
Elektrik: bahaya yang berasal dari arus listrik
Bahaya Kimia: berupa bahan kimia baik
dalam bentuk gas, cair dan padat yang mempunyai sifat mudah terbakar, mudah
meledak dan korosif.
|
Tips
Bekerja Di Anjungan Lepas Pantai
1) Program
Short Service Employee
a) Miliki
mentor lapangan
b) Kenakan
penanda (helm hijau, stiker, dll)
c) Pembatasan
pekerjaan beresiko tinggi
2) Bekerja
dengan aman
a) Ketahui
cara kerja yang benar
b) Kenali
bahaya pekerjaan
c) Kendalikan
bahaya/lakukan pencegahan/mitigasi sebelum mulai bekerja
3) Pahami
apa yang perlu dilakukan ketika keadaan darurat. Ikuti simulasi keadaan
darurat/drill
4) Miliki
situational awareness
5) Bertanya
dan berhenti jika ragu
Kecelakaan
Kerja Lepas Pantai
Pengeboran minyak deepwater horizon Ini
merupakan kecelakaan yang terjadi di anjungan lepas pantai pada 30 april 2010,
Tumpahan minyak Deepwater Horizon berlangsung hamper 2 bulan, selama waktu itu
210 juta galon atau ± 4.9 juta barrel (780,000 m3) hidrokarbon mencemari teluk
Meksiko, Kebakaran berlangsung selama 36 jam sebelum akhirnya rig tenggelam,
sebelum akhirnya sumur berhasil dimatikan pada hari ke 87 akibat dar kejadian
ini mengakibatkan 11 orang meninggal dan 17 luka-luka, dan sekitar 600 spesies
hewan laut terancam mati, hingga tahun 2015 setelah 5 tahun berlalu dari
kejadian ledakan dan luapan, kemilau minyak dari tumpahan masih terlihat
di lepas pantai Louisiana. Perusahaan BP merupakan pihak yang bertanggung jawab
atas denda, biaya pembersihan dan kompensasi sebesar $40 milyar dengan tambahan
$16 milyar karena pelanggaran Clean Water Act.
saya kira cukup untuk materi pekerjaan
offshore dari mulai pengertian apa yang di kerjakan di offshore, keselamatan
kerja sampai dengan kecelakaan yang terjadi pada offshore, sekian, terimakasih
dan semoa membantu.
0 Response to "Pekerjaan Di Anjungan Lepas Pantai"
Post a Comment