Lingkungan hunian
adalah bagian dari kawasan permukiman yang terdiri atas lebih dari satu satuan
permukiman. Kemudian bagaimana mengenai perencanaan kota atau wilayah tersebut,
banyak konsep untuk dimulai dan tergantung bagaimana caranya agar suatu hunian
itu memberikan kesan hidup, mempunyai nyawa entah dari segi arsitektur dan
konsep yang dibangun.
Di dalam permakultur perlu adanya pemahaman
akan kondisi lansekap dan penataan ruang didalamnya karena perlu memperhatikan
kondisi atau keadaan tanah dan tanaman yang memungkinkan untuk tumbuh. Konsep
permakultur merupakan konsep yang berupaya untuk menjaga hidup berkelanjutan,
karena permakultur menjaga harmonisasi alam dan manusia yang berarti menjaga
nilainilai budaya setempat. Kelebihan permakultur ini dapat dijadikan sebagai
fasilitas yang dapat dinikmati wisatawan dan dinikmati masyarakat lokal dalam
membagi ilmunya di dalam konsep hidup berkelanjutan.
Permakultur
Permakultur adalah cabang
ilmu desain ekologis, teknik ekologis, dan desain
lingkungan yang mengembangkan arsitektur berkelanjutan dan sistem pertanian swadaya
berdasarkan ekosistem alam.
Inti
dari permakultur adalah:
1)
Peduli bumi karena
tanpa bumi yang sehat, manusia tidak bisa sejahtera
2)
Peduli manusia agar seluruh manusia
mendapatkan akses ke sumber daya yang dibutuhkan untuk hidup
3) Mengembalikan surplus input dan hasil
pertanian ke sistem, termasuk mengembalikan limbah pertanian dengan didaur
ulangnya
Proses Desain Permakultur
Permakultur
merupakan sebuah proses desain ekologis, kita mempelajarinya dari alam. Metode
desain digunakan dalam konjungsinya dengan prinsip-prinsip permakultur untuk
menciptakan keseluruhan pola dan tatanan.
Sebuah
desain yang baik akan membantu kita dalam mendayagunakan sumber daya yang ada
secara optimal dan menciptakan sebuah sistem yang produktif sehingga kita dapat
memenuhi kebutuhan sekaligus dengan lingkungan tanpa polusi dan sampah.
Ada
berbagai proses desain dan metode-metode yang dapat digunakan. Beberapa metode
memerlukan praktek dan pelatihan, beberapa orang cukup dijelaskan sedikit di
mana sisanya terjelaskan dengan sendirinya ketika praktek, dan mudah untuk
digunakan oleh pemula. langkah-langkah metode desain sebagai berikut:
1)
Melakukan Survei
a)
Survey lahan
b) Survey
orang-orang
2)
Analisis
a)
Analisis Input dan
Output
b)
Analisis Sektor
3)
Proses Mendesain
a)
Perencanaan Sektor
b)
Perencanaan Zona
4)
Penerapan Desain
a)
Membuat rencana dan
jadwal penanaman
b)
Tahap-tahap dan
penjadwalan rencana aksi
5)
Perawatan
a)
Rencana manajemen
perawatan
b)
Kalender dan jam
kerja
c)
Ambil panen dan
manfaat
6)
Evaluasi
Permasalahan Desain
Permasalahan yang ditemukan dalam proses
desain adalah:
1)
Mengintegrasikan
bangunan dengan alam disekitarnya
2) Elemen arsitektural
untuk mewadahi proses pembelajaran yang kondusif
3)
Penggunaan Energi
Independen pada bangunan
Metode Desain Berikut adalah penyelesaian
permasalahan yang muncul dalam proses desain, yang diselesaikan melalui
pendekatan sistem permakultur.
1)
Mengintegrasikan
bangunan dengan alam, dan diselesaikan melalui zonasi.
2) Elemen arsitektural
yang dapat mewadahi proses pembelajaran yang kondusif, akan diselesaikan melaui
pemilihan massa awal dan gubahan massa, serta penggunaan material lokal pada
tampilan bangunan.
3)
Penggunaan energi
independen pada bangunan yang diwujudkan melalui perancangan sistem utilitas
yang mengambil dari alam serta mengembalikan ke alam melalui perancangan ramah
lingkungan, serta perancangan sumber energi listrik yang menggunakan energi
alam dengan cara mengolahnya sendiri.
Integrasi Bangunan dengan Alam
Digunakan untuk menentukan posisi massa
bangunan yang akan dirancang, dimana ruang-ruang yang ada dibagi dalam empat
kelompok kegiatan yaitu penerimaan, pengelolaan, edukasi, penunjang.
Zonasi ditentukan berdasarkan user,
pengelompokkan kegiatan, dan tingkat privasi ruangan yang ada dalam zona
tersebut. Zona penerimaan diletakkan dibagian depan, zona pengelola terpecah
pada beberapa titik sesuai kebutuhan, zona edukasi menyebar sesuai dengan
tingkat privasi dan pertimbangan lain, dan zona penunjang terpecah sesuai dengan
kebutuhan.
Konsep Gagasan Yang Diusulkan
Proyek ini mereiminisasi pasar perkotaan
sebagai bagian intrinsik dari sistem pangan perkotaan yang berkelanjutan.
Dengan mengintegrasikan permaculture dengan pasar dan program perumahan yang
terkait, proyek ini membentuk ekosistem mandiri yang memungkinkan orang
berinteraksi dengan kegiatan pertanian dan proses makanan dan berhubungan
kembali dengan alam. Tempat ini bekerja sebagai organisme besar dengan struktur
hidup dan sel portabel yang dapat diubah oleh musim dan aktivitas kebutuhan.
Investigasi dilakukan pada dua skala yaitu tingkat kain perkotaan dan
arsitektur tektonik.
Pada skala perkotaan, berdasarkan studi
tentang pola jalan lokal dan fitur sasilitas yang ada, fasilitas didefinisikan
ulang menjadi sistem grid baru. Air pelabuhan diperkenalkan kembali ke kawasan
tersebut sepanjang garis sejajar jalur jalan untuk memperkaya tanah pertanian.
Untuk mengatasi masalah sistem pangan saat ini, permaculture diperkenalkan ke
pasar perkotaan. Pasar musiman khusus terletak di koridor hijau tengah dan juga
di tepi pantai, di mana tambalan pertanian berubah dalam musim yang berbeda.
Fitur alami yang ada dipertahankan dan digunakan untuk menyediakan pasar luar
dengan naungan alami.
Pada tingkat bangunan, terinspirasi oleh
pola kota dan preseden arsitektur Metabolisme, proyek ini dirancang untuk
berkembang dari waktu ke waktu. Struktur seperti jembatan dengan sel portabel
dirancang untuk memenuhi kebutuhan operasi permaculture dan aktivitas manusia.
Ukuran modul bervariasi, dan material dengan warna yang berubah-ubah. Setelah
kerangka kerja kolektif didefinisikan oleh arsitek, fungsinya akan ditentukan
oleh pengguna.
Pasar berada di permukaan tanah di bawah
struktur seperti jembatan. Lokakarya, gerai ritel, dan restoran berada di modul
tingkat atas. Lantai atas, dengan akses langsung ke sinar matahari, adalah
untuk keperluan rumah tinggal dan pertanian rumah kaca. Bahan untuk sistem
struktur memiliki hirarki yang jelas beton bertulang untuk kolom dan balok,
baja untuk rangka jembatan, dan baja ringan dan kayu untuk modul portabel.
Mereka berangsur-angsur berubah dari berat menjadi ringan, dari yang kurang efisien
menjadi lebih efisien.
Dengan pendekatan
Permakultur ini terintegrasi dengan kawasan pertanian, peternakan, dan
perikanan yang ada disekitarnya, dan ramah lingkungan. Bangunan juga dapat
menghidupi dirinya sendiri dengan sumber energi independen yaitu mampu
menyediakan persediaan air bersih serta energi listrik secara mandiri.
0 Response to "Pasar Dan Program PerumahanYang Terkait,"
Post a Comment