Dalam
perkembangannya, arsitektur di era modern telah mengesampingkan makna.
Arsitektur hanya untuk kepentingan sepihak saja. Lalu mulai dicetuskan lagi di
era posmodern tentang pemaknaan terhadap suatu karya arsitektur dan kembali ke
nilai-nilai lokal. Di masa kini muncul banyak kritik arsitektur sehingga mulai
bermunculan beragam pendekatan merancang. Salah satunya yang menilai arsitektur
secara holistik adalah semiotika arsitektur.
Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tanda
visual yang berhubungan dengan bentuk, fungsi, dan makna. Salah satu cabangnya
adalah semantik arsitektur yang fokus pada pemaknaan tanda visual arsitektur.
Pendekatan merancang ini dapat dilakukan pada bangunan pasar seni yang
merupakan salah satu ikon dan merupakan aset sosio-kultural kota. Saya meyakini
setiap daerah memiliki banyak potensi budaya kesenian. Pusatnya merupakan
daerah kota lama yang juga menjadi pusat perkembangan perekonomian. Tahapan
pertama, diperlukan studi preseden dengan pendekatan semiotika. Hal ini akan
menentukan kriteria perancangan pasar seni yang baik. Lalu untuk memasukkan
nilai nilai lokal ke dalam wujud pasar seni, dilakukan studi tanda visual
khususnya pada dimensi makna terhadap kesenian yang mewakili karakter khas daerah
tersebut, salah satunya ialah Batik Jetis atau yang lainya.
Metode desain menggunakan transformasi
borrowing dan metafora merupakan Desain yang didapat mampu merepresentasikan
karakter lokal.
Pasar berasal dari kata bazar yang berasal
dari bahasa Parsi dan Arab berarti tempat berjualanan. Sedangkan dalam Kamus
Bahasa Indonesia pasar juga diartikan sebagai tempat orang berjual beli.
Sehingga dapat disimpulkan kata “pasar” secara umum memilki arti sebagai tempat
berjualan.
Hybrid
Secara etimologis kata Hybrid dari bahasa
inggris yang berarti membuat sesuatu yang terdiri dari dua hal yang berbeda
atau menggabungkan dua hal yang saling berbeda. Istilah hybrid atau dalam
bahasa Indonesia disebut dengan hibrida, sering digunakan dalam istilah biologi
dan ilmu tumbuhan. Pada konteks perancangan pasar ini istilah hybrid digunakan
sebagai bagian dari aplikasi perancangan dari tema retrofitting architecture.
Hybrid market merupakan perancangan pasar yang
terintegrasi dengan fungsi lain yaitu ruang publik terbuka hijau. Hal ini
merupakan sebuah ide dan model pengembangan pasar sebagai upaya memenuhi
fungsinya sebagai ruang ekonomi namun memiliki fungsi sosial dan ekologi yang
dapat ko-eksisten. Ruang publik terbuka hijau, nantinya dapat difungsikan
dengan berbagai aktivitas seperti urban farming, ruang bermain dan berbagai
fungsi rekreatif edukatif lain yang mewadahi kebutuhan masyarakat sekitar.
Kajian Arsitektural dan Teori Perancangan Pasar
Fasilitas yang paling mendasar dan menjadi
kebutuhan pasar adalah sarana yang dapat menunjang aktivitas pasar dan
penggunanya. Pada pembahasan kajian arsitektural adalah pembahasan elemen
terpenting yang dibutuhkan pada pasar.
Ada beberapa standar perancangan kios sesuai
komoditas barang yang dijual pada pasar. Pada perancangan pasar yang pada
umumnya menjual komoditas pangan memerlukan perhatian dalam perancagan untuk
menjaga kualitas komoditas sesuai dengan standar kesehatan. Pada kajian teori
perancangan kios pasar mengacu berdasarkan standar baku pada Data Arsitek oleh
Ernst Neufert.
1) Kios Penjual Ikan
Kios penjual ikan harus memperhatikan
beberapa hal, diantaranya bagaimana menjaga ikan tetap segar, aliran udara
untuk mengurangi bau ikan, aliran air bekas pencucian ikan, lalu lintas
pengiriman, dinding dan lantai yang mudah dibersihkan. Langakah tersebut
merupakan upaya untuk menjaga kualitas ikan maupun kebersihan lingkungan
sekitar.
2) Kios Penjual Daging
Kriteria kios penjual daging hampir memiliki
karakter yang sama dengan kios penjual ikan, karena merupakan sama-sama
komoditas yang cepat membusuk. Dinding dilapisi dengan poreselen, mosaik dan
material lain yang mudah dicuci dan dibersihkan dengan air, sedangkan bidang
penyimpanan terbuat dari marmer, kaca atau keramik.
3) Kios Buah – buahan
dan Sayuran
Kriteria desain kios buaha-buahan dan
sayuran membutuhkan aliran udara yang cukup untuk menjaga komoditas tersebut
tetap dalam keadaan segar dalam beberapa waktu tertentu. Kondisi tempat harus
sejuk tetapi tidak didinginkan.
Perletakan kios buah-buahan dan sayuran juga
bisa lebih menariki jika diposisikan di dekat area sirkulasi, misalnya di
pinggir jalan yang terdapat pedestrian. Sehingga orang dapat dengan mudah
membeli kebutuhan buah-buahan dan sayuran di area pedestrian, disamping itu
juga berfungsi sebagai estetika
Penataan Blok Atau Poning
Penataan Blok atau zoning merupakan
pemisahan area berdasarkan jenis baranng dagangan. Pasar tradisioanal yang
memiliki tingkat diversitas barang dagangan yang tinggi memerlukan pemisahan
atau klasifikasi penataan blok sebagai upaya untuk memudahkan pembeli serta
sebagai upaya menciptakan pasar lebih tertata dan menjaga kebersihan pasar.
Penataan zoning pada pasar mempertimbangkan beberapa
aspek yaitu pertimbangan jenis komoditas barang dan aksesbilitas. Pertimbangan
atas jenis komoditas barang diperlukan untuk memilah barang terutama komoditas
barang yang mudah menimbulkan bau dan membutuhkan penanganan terkait dengan
higienitas komoditas, seperti komoditas bahan makanan, sayuran, buah-buahan dan
daging.
Baca: Arsitektur Dan Sosial
1) Area Bongkar Muat
Barang
Fasilitas bongkar muat barang merupakan
salah satu elemem penting pada perancangan pasar baik pasar modern maupun pasar.
Aktivitas perdagangan yang tinggi membutuhkan sarana dan fasilitas bongkar muat
barang sebagai upaya untuk menciptakan keteraturan dalam pasar, sehingga tidak
terjadi kesemrawutan antara pedangan dan pembeli.
2) Fasilitas Pengolahan
Limbah
Kondisi pasar yang kumuh salah satu
penyebabnya adalah tidak adanya fasilitas pengolahan limbah yang memadahi.
Secara umum mekanisme pengelohan sampah pada pasar terbagi menjadi menjadi dua,
yaitu pengolahan sampah dengan menyerahkan kepada Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
dan pengolahan sampah secara mandiri oleh pengelola pasar, sebagai berikut:
a)
Pengolahan sampah
dengan menyerahkan kepada Tempat pembuangan Akhir (TPA), dilakukan dengan
mengumpulkan sampah-sampah baik organik maupun non-organik yang dihasilkan oleh
pasar yang sebelumnya telah ditempung di Tempat Pembuangan Sementara (TPS).
Setelah sampah terkumpul kemudian diangkut oleh mobil pengangkut sampah menuju
tempat pembuangan akhir yang biasanya berjarak jauh cukup jauh dari pasar.
Kelemahan dari system ini adalah sampah tidak diolah secara langsung, sehingga
jika terjadi keterlambatan proses pemungutan sampah di Tempat Pembuangan
Semenetara (TPS) akan terjadi penumpukan sampah dan menyebabkan sampah membusuk
di Tempat pembuangan Sampah Sementara (TPS). Di sisi lain jika penempatan
Tempat Pembuangan Sampah (TPS) tidak sesuai maka akan mengganggu estetika dan
kebersihan lingkungan sekitar.
b)
Pengolahan sampah
secara mandi merupakan salah satu langkah untuk mengurangi penumpukan sampah
yang dihasilkan oleh pasar. Pihak pengelola pasar menyediakan tempat pengolahan
dengan jarak yang tidak jauh dari pasar, sehingga sampah langsung diolah secara
langsung. Keuntungan dari system ini adalah selain memudahkan pengolahan dan
tidak menimbulkan penumpukan sampah juga dapat dijadikan sebagai peluang
ekonomi dengan produksi pupuk kompos dan penyerapan tenaga kerja, sehingga
secara ekonomi memiliki peluang yang cukup strategis.
Selain pengolahan limbah yang bersifat padat, pengolahan
limbah cair juga memerlukan perhatian dalam perencanaan dan perancangan pasar.
Limbah cair yang dihasilkan oleh kegiatan perdagangan pada umumnya dihasilkan
dari kegiatan perdagangan ikan dan daging.
3) Parkir
Parkir merupakan sarana yang mewadahi
pengunjung maupun pedagang pasar unruk meletakkan kendaraan baik bermotor
maupun non-motor. Hal ini bertujuan untuk mengurangi penumpukan kendaraan di
area sirkulasi yang dapat menganggu aktivitas di ruang publik, khususnya pasar
itu sendiri maupun di area sekitar pasar. Jenis-jenis pola penataan parkir:
a)
Parkir dengan sudut
600 hanya dari satu arah
b)
900 keluar masuk
parkir dari dua arah, lebar tempat parker 2,50 m
Penempatan parkir dalam satu area Penataan
parikir jenis ini biasanya merupakan area khusus parkir yang terbagai dalam
beberapa lajur parkir. Penggunaan area yang cukup luas memungkinkan penampungan
kendaraan lebih maksimal. Pada area parkir ini terbagi dalam beberapa tipe,
yaitu:
a)
450 hanya arah lalu
lintas
b)
Parkir dengan 600
arah lalu lintas
c)
Parkir dengan
susunan diagonal
Konsep Gagasan Dan Insprasi
Ketahanan
pangan merupakan isu global yang muncul yang didefinisikan sebagai akses fisik
dan ekonomi terhadap makanan untuk memenuhi kebutuhan makanan dari populasi
yang terus meningkat. Model penyediaan makanan terutama makanan bergizi saat
ini terhambat oleh budaya makanan yang pluralistik yang diciptakan oleh kenyamanan
jika makanan cepat saji memberi dampak memutuskan hubungan antara konsumen
dengan produksi makanan.
Pemisahan
ideologis ini tidak hanya akan menyebabkan malnutrisi dikalangan penduduk perkotaan
namun juga mempengaruhi pembangunan ekonomi dan lingkungan kota yang
berkelanjutan.
Usulan
ini bertujuan untuk membayangkan kembali pasar perkotaan abad ke-21 dalam
konteks ketahanan pangan masa depan melalui fokus pada pertanian pangan
berkelanjutan, sekaligus melayani sebagai penghubung antara produsen dan
konsumen. Melalui eksplorasi muara, saya berusaha untuk meningkatkan konektivitas
antara daerah satu dan daerah yang lainya di lingkungan tersebut melalui
serangkaian kegiatan linier dan komunal termasuk pemandian umum, kantong
aquaponic, dan lapangan yang berada di pasar.
Terletak
di lokasi pasar yang ada, intervensi tersebut memiliki bentuk linier berdarah
dalam menanggapi pasar perkotaan, menciptakan kegiatan bertemunya di sepanjang
tepi depan. Gagasan bentuk ini berfungsi sebagai elemen transisi antara pasar
urban daerah tersebut.
Pasar
Perkotaan mengusulkan sebuah model baru dimana budidaya makanan berkelanjutan
dirayakan di seluruh bangunan, memberikan akses terhadap makanan segar dan bergizi.
Hubungan ini berfungsi sebagai platform untuk mengenalkan dan mempromosikan
pengetahuan tentang produksi makanan aquaponic dalam lingkungan perkotaan.
Fungsi
utama meliputi pasar aquaponic, bengkel interaktif, pasar grosir, ritel, dan
dapur demonstrasi serta ruang pameran yang dibingkai di seputar produksi
makanan segar dan bergizi. Proposal tersebut bertujuan untuk tidak hanya
menyediakan akses terhadap makanan bergizi segar namun juga berfungsi sebagai
tengara publik interaktif yang mempromosikan dan mempraktikkan budidaya makanan
berkelanjutan di tempat tersebut.
Memperbaharui
bangunan lama dapat memperbaiki kuaitas baik secara ekonomi maupun lingkungan,
khususnya ketika memperbaharui bangunan lama dapat memperbaiki keberlanjutan
bangunan komersial. Tidak hanya meningkatkan nilai asset dan nilai jual tetapi
juga sebagai upaya untuk memperbaharui bangunan lama dengan melengkapi
fasilitas hijau. Green Development juga akan berfungsi sebagai upaya memenuhi
standar peraturan dan regulasi untuk bangunan di masa depan, sebagai upaya
menciptakan bangunan yang ramah lingkungan, sekian inpirasi dari saya semoga
membantu, sekian dan terimakasih.
0 Response to "Pasar Perkotaan"
Post a Comment