Masalah lingkungan merupakan
masalah bersama yang membutuhkan sinergi semua elemen masyarakat, termasuk
didalamnya adalah civitas akademika atau kaum akademisi. Sebagai kalangan
akademisi dan intelektual, pemikiran kedepan tentang masalah lingkungan sangat
dinanti oleh masyarakat karena tentunya kualitas lingkungan yang baik akan
menopang kehidupan yang baik dan itulah sekiranya pemahaman yang diyakini.
Menurut Arne Naess seorang filosof
lingkungan mengatakan bahwa “Prinsip dasar etika lingkungan yang perlu didorong
adalah membangun persepsi dan spirit bahwa sumberdaya alam dan lingkungan
mempunyai keterbatasan dalam menyediakan sumber kehidupan, sedangkan manusia
merupakan bagian dari alam dan bukanlah penguasa alam karenanya manusia tidak
mempunyai hak sewenang-wenang terhadap alam”. Untuk intu saya akan mengusulkan
sebuah rancangan dalam tilisan ini berbentuk deskripsi yang berupa gagasan dan
mudah-mudahn menjadi inspirasi bagi pembaca.
Rancangan Kampus dan Market Bernuansa Lingkungan
Pada dasarnya pembangunan merupakan kegiatan
yang menimbulkan perubahan, baik perubahan direncanakan maupun perubahan yang
tidak direncanakan. Lingkungan hidup alami tidaklah statis melainkan dinamis
dan selalu mengalami perubahan menuju keseimbangan yang baru. Karena dalam
pembangunan selalu ada perubahan, maka sebenarnya perubahan dalam pembangunan
tersebut dapat menimbulkan ganguan keseimbangan lingkungan.
Rencana pembangunan selalu terjadi tarik
menarik kepentingan, seperti ekonomi dan lingkungan. Di salah satu pihak kepentingan
ekonomi sangat mendominasi, sementara dipihak lain kepentingan lingkungan
sangat penting. Kedua kepentingan sebetulnya tidak akan terjadi tarik menarik
bila perencana bisa memberikan solusi konkrit dalam memadukan kedua kepentingan
tersebut. Jika konsep berkelanjutan diterapkan maka tarik menarik kepentingan
tersebut bisa dikurangi. Tiga esensi pembangunan berkelanjutan diantaranya
adalah
1)
Memenuhi kebutuhan
saat ini tanpa mengorbankan kebutuhan yang akan datang.
2)
Tidak melampaui daya
dukung lingkungan.
3) Mengoptimalkan
sumber daya yang ada dengan menyelaraskan antara sumber daya manusia dan
pembangunan dengan sumber daya alam.
Menurut Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
(BPLHD) Secara umum pengelolaan lingkungan hidup di wilayah kampus dengan melibatkan
semua civitas akademika dan intelektual didasarkan pada pemikiran bahwa:
1)
Sulitnya masalah
lingkungan dipecahkan secara parsial
2) Transfer knowledge
potensial disampaikan melalui jalur pendidikan formal dan non formal
3)
pelibatan mahasiswa
secara aktif agar mempunyai kesadaran dalam hal pengelolaan lingkungan.
4)
Meningkatnya
interaksi mahasiswa dan lingkungannya.
5)
Meningkatnya
partisipasi masyarakat.
Untuk mewujudkan eko-kampus ini, diperlukan
sebuah bentuk real dalam tindakan yang ramah lingkungan diantaranya adalah:
1) Penghematan Sumber Daya Dan Penerapan Daur Ulang
Mengurangi konsumsi kertas dengan cara
mengetik 2 muka, memisahkan sampah organik dan anorganik, mendaur ulang kaleng,
kardus dna plastik, menghemat penggunaan air.
2) Penghematan Energi
Menggunakan listrik seperlunya, memilih
listrik yang hemat energi
3) Penghematan Zat Kimia
Menggunakan sesedikit mungkin penggunaan
bahan kimia berbahaya dalam melaksanakan kebersihan kampus.
4) Kepedulian Terhadap Polusi
Menghindari merokok dilingkungan kampus,
menanam dan memelihara tanaman yang dapat mengurangi polusi, membuang sampah
pada tempatnya sesuai pemilahannya, melaksanakan pengolahan sisa makanan dan
bahan organik lain di kampus dengan komposting, serta memantau lingkungan
ekstern.
5) Pendidikan Lingkungan
Menerapkan pendidikan lingkungan dalam
kurikulum kampus, turut mensosialisasikan sadar lingkungan intern dan ekstern
kampus.
Baca: Jam Berapa Sekarang?
Konsep Desain Dan Inovasi Yang Diusulkan
Proyek ini bertujuan untuk menciptakan
sebuah kampus inovasi makanan yang mengumpulkan industri dan pengetahuan. Ini
akan menjadi kampus untuk kreativitas dan inovasi dalam penelitian, pendidikan
dan pariwisata. Inovasi makanan kampus dan pasar berusaha untuk mengeksplorasi
potensi arsitektur menjadi katalis bagi budaya inovasi makanan yang
memfasilitasi ketahanan pangan dan keamanan gizi, melalui fokus pada strategi
perjumpaan dan interaksi spasial.
Untuk mempromosikan pertemuan dan interaksi
spasial, ini meningkatkan konektivitas di wilayah tersebut dengan memperluas
Taman ke tepi depan Teluk untuk menghubungkan kembali kawasan daerah tersebut.
Kawasan ini terjalin dengan perjalanan terbuka dan berpotongan melalui zona
aktif air, pasar, kampus dan ruang komunal yang inovatif. Untuk lebih
meningkatkan konektivitas di lokasi, proyek ini mengusulkan sistem transportasi
yang komprehensif dengan terminal feri, halte bus dan stasiun kereta. Dengan
demikian, peningkatan konektivitas pada bidang horisontal dicapai oleh
masterplan.
Di sisi lain, konektivitas di bidang
vertikal dicapai oleh bangunan yang berfungsi sebagai platform inovatif untuk
mempromosikan pertukaran pengetahuan dan perubahan perjumpaan antara peneliti
makanan dan masyarakat.
Desain tersebut menyarankan dua area
berbasis peneliti (laboratorium pertanian digital dan laboratorium teknologi
pertanian) dan area kolaboratif di antaranya, yang dirancang secara spasial dan
struktural untuk memungkinkan koneksi visual maksimal. Interaksi menjadi lebih
terlihat dengan memunculkan semua ruang pertemuan di area penelitian dari
gedung. Selain itu, proposal tersebut menawarkan dapur umum, pusat nutrisi
inovatif dan zona pengalaman pertanian digital, dan lain-lain.
Semua ini memperkenalkan definisi baru
bangunan penelitian dengan menciptakan kampus bagi semua orang dari berbagai
disiplin ilmu untuk berpartisipasi dalam inovasi makanan, di mana memungkinkan
potensi yang lebih besar. untuk pengetahuan dan pengalaman untuk dibagikan dan
kesempatan untuk inovasi terjadi.
Lingkungan Kampus perguruan tinggi mempunyai
peranan penting dalam membangun eko-kampus, dengan landasan dasar tridarma
perguruan tinggi yaitu:
1)
Pendidikan dan
Pengajaran,
2)
Penelitian.
3)
Pengabdian pada
Masyarakat
Kontribusi pengelolaan lingkungan hidup yang
baik akan memberikan dampak yang positif bagi dunia pendidikan. Penanaman kesadaran
untuk mengelola dan menjaga lingkungan yang berawal dari kampus sedikitnya akan
menjadi pijakan awal bagi mahasiswa dan civitas akademika lainnya untuk
melakukan hal serupa dilingkungannya berada.
Peran Perguruan Tinggi tentu saja yang
paling utama adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia secara totalitas
dan hanya akan berhasil bila didukung oleh semua stakeholder dan shareholde
yang dalam hal ini pengelolaan lingkungan sumbangsihnya adalah:
1) Penyedia tenaga
terampil untuk operasi dan pemeliharaan bekerjasama dengan dinas terkait.
2) Penyedia teknologi
terapan dan teknologi maju untuk efisiensi dan efektifitas
3) Memberikan contoh
pengelolaan lingkungan yang baik dalam wilayah kampus.
4) Pemikiran secara
global-holistic dalam pengelolaan lingkungan dalam kaitan menjawab tantangan
globalisasi atau menjadi ujung tombak dalam pembangunan bangsa.
Bagaimanapun juga
kaum akdemisi dan intelektual dalm pengelola lingkungan harus memepertimbangkan
berbagai aspek dari berbagai sudut pandang dengan bertujuan untuk terwujudnya
pengelolaan yang baik dan tetap pada koridornya, sekian dan terimakasih.
0 Response to "Inovasi Kampus Dan Pasar"
Post a Comment