Anjungan produksi lepas pantai mempunyai
fungsi yang dapat ditinjau dari kegunaannya dapat dikelompokkan sebagai tempat
produksi (Production Platform), sebagai tempat pemisah fluida produksi
(Satellite) dan sebagai tempat penimbun (Storage), bahkan sebagai tempat
tinggal atau hunian para pekerja atau merupakan gabungan dari fungsi-fungsi
diatas.
Dasar Pemilihan Anjungan Lepas Pantai
Dalam
perecanaan dan pembangunan anjungan produksi lepas pantai diperlukan beberapa
pertimbangan. Dimana pertimbangan ini akan menjadi faktor penting dalam
kesuksesan dalam proses produksi nantinya. Adapun faktor – faktor itu adalah:
1) Kedalaman Laut
Semakin
dalam suatu laut semakin kuat struktur kaki yang diperlukan suatu unit anjungan
produksi, dimana pada laut yang dalam faktor arus bawah laut dan gelombang akan
semakin terasa. Bila suatu unit tidak mampu menahan faktor tersebut, maka unit
tersebut akan rusak.
2) Kondisi Lingkungan
Kondisi
lingkungan laut meliputi tinggi gelombang, kecepatan angin, temperature,
salinitas air laut, dll. Semua faktor diatas dapat berpengaruh dalam pemilihan
stuktur anjungan produksi lepas pantai.
3) Karakteristik Dasar Laut
Pada
umumnya karakteristik dasar laut tidak merata, perbedaan tinggi antar zona satu
dengan zona lainnya sangatlah bervariasi. Selain perbedaan ketinggian, pengaruh
jenis lapisan soil dasar laut juga turut menjadi faktor yang dipertimbangkan.
Dimana pada umumnya ada soil yang keras, da nada soil yang lunak. Tentu saja
dari perbedaan parameter tersebut akan mempengaruhi struktur dari anjungan
produksi lepas pantai yang akan kita desain dan rencanakan.
4) Stabilitas Anjungan
Tiap jenis anjungan produksi memiliki
tingkat stabilitas yang berbeda – beda mulai dari yang paling baik – buruk.
Paling baik adalah filled steel platform.
Jenis
Anjungan Lepas Pantai. Berikut akan dijelaskan beberapa jenis anjungan produksi
lepas pantai yang umum digunakan, diantaranya:
a) Template Platform
Jenis
platform ini sering disebut dengan Conventional Platform, karena merupakan
anjungan produksi generasi pertama (1974) yang dipasang pada kedalaman 200 ft
dilepas pantai Lousiana. Dan pada tahun 1978 telah dipasang pada kedalaman laut
1000 ft. Pada dasarnya anjungan ini terdiri dari struktur pipa baja yang besar
(Jacket) dan ruang Deck. Melalui kaki anjungan, jacket diikatkan pada tiang
pancang dasar laut yang berfungsi sebagai penyangga anjungan, sedangkan ruang
deck berfungsi untuk menyokong kegiatan operasional dan beban lainnya.
Tipe
template ini cocok digunakan pada kedalaman laut antara 200 hingga 300 meter.
Sedangkan untuk kedalaman yang lebih dalam, tipe ini kurang praktis karena
memerlukan tiang penyangga dengan ukuran besar dan juga panjang yang memadai.
Instalasi
template platform ada dua macam yaitu: instalasi terapung (Self Floating
Installation) dan instalasi barge launching (Barge Launching Installation).
§ Self Floating Installation
cara
pemasangan instalasi ini adalah dengan jalan mengapungkan Floater yang dapat
dilepas atau terapung sendiri karena efek buoyancy, kemudian ditarik menuju
lokasi yang telah ditentukan dan struktur anjungan diturunkan vertikal kedasar
laut dengan cara mengisi Flooding Chamber Pipe
§ Barge Launching Installation
saat
keluar dari pabrik maka struktur anjungan ditempatkan pada kapal tongkang
selanjutnya barge ditarik menuju lokasi dan diturunkan dengan cara Ballasting
kemudian diluncurkan kelaut dan ditegakkan dengan menggunakan Barge Derrick
agar dapat berdiri tegak pada koordinat ynag telah ditentukan
b) Concrete Gravity Platform
Platform
ini terikat kedalam dasar laut karena berat konstruksinya sendiri yang terbuat
dari beton bertulang. Pertimbangan penting dalam penempatan anjungan jenis ini
adalah lokasi dasar laut harus stabil dan tahan terhadap penembusan tiang
pancang sehingga didapatkan stabilitas struktur yang baik. Berdasarkan alasan
ini concrete platform tidak dapat dioperasikan pada semua lokasi. Karena
kondisi strukturnya, maka fasilitas produksi lengkap dimana dapat ditempatkan
diatasnya dan dapat dipasang langsung sejak dari pabrik. Disamping itu dapat
pula dilengkapi dengan penimbun yang tidak perlu dipancang.
c) Guyed Tower Platform
Merupakan
platform dengan struktur baja yang diletakkan diatas Spud Can didasar laut.
Karena anjungan ini dapat bergerak diatas spud can, maka untuk menjaga agar
hanya dapat bergerak pada batas-batas tertentu, anjungan ini diikat secara
simetris dengan kabel-kabel (Guy-lines) yang diklem pada dek dengan menggunakan
sepasang Wedge Type Lucker Clamps.
d) Tension Leg Platform
Merupakan
anjungan produksi yang dibuat dari baja atau beton bertulang yang relatif
ringan sehingga dapat terapung dipermukaan laut dan diikat dengan guy-lines
kestruktur pondasi yang ditancapkan didasar laut. Karena anjungan ini terapung
maka kabel-kabel pengikat harus selalu dalam keadaan tegang (Tension), sehingga
posisi anjungan dalam keadaan cukup stabil pada kondisi operasi.
e) Drill Trough Leg (DTL) Platform
Dirancang
dengan empat kaki baja, dimana terdapat dua pipa vertikal dengan diameter besar
dan dua lainnya lebih kecil dan dipasang miring. Pemboran dilakukan diatas kaki
vertikal dengan kedalaman antara 145-264 ft untuk tipe Mudslide DTL dan 71 ft
untuk Conventional DTL. Keuntungan platform ini adalah cukup stabil, baik
terhadap pengaruh dari luar maupun akibat beratnya sendiri dan harganya juga
yang relatif mudah.
Tabel Klasifikasi Kedalaman dan Tingkat
Stabilitas Anjungan Produksi
No
|
Jenis
|
Jangkauan Kedalaman
|
Tingkat Stabilitas
|
1
|
Template Platform
|
Excellent
|
|
2
|
Concrete Gravity Platform
|
< 450
|
Good
|
3
|
Guyed Tower Platform
|
> 3000
|
Fair
|
4
|
Tension Leg Platform
|
> 3000
|
Fair
|
5
|
Drill Trough Leg (DTL) Platform
|
> 3000
|
Fair
|
Sistem Produksi Anjungan Lepas Pantai
Motode
produksi anjungan produksi lepas pantai dibagi menjadi:
1) Sistem produksi konvensional
(Conventional Production System)
Dimana
semua peralatan produksi diletakkan pada anjungan diatas permukaan laut
maupun pada dek anjungan.
2) Sistem produksi bawah permukaan (Subsea
Production Sharing)
Dimana
peralatan produksi khususnya well-head, x-mas tree, manifold, header dan
storage diletakkan didasar laut. Sedangkan sistem kontrol operasi dilakukan
secara otomatis dengan remote control, tetapi pemisahan fluida (processing)
tetap dilakukan pada satellite platform.
Fasilitas Pemisahan Anjungan Lepas Pantai: Peralatan
Pada Central Processing Area (CPA)
Central
Prosesing Area (CPA) merupakan unit proses untuk suatu lapangan yang basar atau
guna memproses fluida produksi dari beberapa lapangan disekitarnya, selain terdapat
unit prosesan fluida (pemisah minyak, air, dan gas), juga dilengkapi dengan
unit prosesan gas sehingga gas yang dikirim ke LPS plant untuk di proses lebih
lanjut menjadi liquid petroleum gas.
Unit
peralatan CPA ada beberapa perangkat peralatan pemisah dan perangkat peralatan
penunjang operasi lainnya yang secara garis besar terdiri dari:
1) Separator Produksi
Separator
adalah tabung bertekanan yang digunakan untuk memisahkan fluida sumur menjadi
air dan gas (tiga fasa) atau cairan dan gas (dua fasa), dimana pemisahannya
dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu Prinsip penurunan tekanan, Gravity
setlink Turbulensi aliran atau perubahan arah aliran Pemecahan atau tumbukan
fluida.
2) Scrubber Gas
Jenis
ini dirancang untuk memisahkan butir cairan yang masih terikut gas hasil
pemisahan tingkat pertama, karenanya alat ini ditempatkan setelah separator,
atau sebelum dehydrator, extraction plant atau kompresor untuk mencegah
masuknya cairan kedalam alat tersebut.
3) FWKO
Jenis
ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu free water knock-out (FWK0) yang
digunakan untuk memisahkan air bebas dari hidrokarbon cair dan total liquid
knock-out (TLKO) yang digunakan untuk memisahkan cairan dari aliran gas
bertekanan tinggi (> 125 psi)
4) Manifold
Alat
yan digunakan untuk tempat bergabungnya aliran dari banyak sumur untuk dialrkan
menju test separator ataupun tempat penimbunan.
5) Flowline
Alat
yang digunakan untuk sebagai tempat mengalirnya minyak dari berbagai sumur
menuju empat penimbunan.
6) Glycol dehydrator
Alat
yang digunakan untuk memisahkan air dengan cara pemberian glycol. Biasanya
terdiri dari tower glycol dehydrator dan glycol generation rake.
7) Stasiun Pompa
Unit
stasiun pompa dianjungan tidak jauh berbeda dengan stasiun pompa didarat yaitu
menggunakan pompa tekan jenis Piston Duplex Double Acting atau Triplex Single
Acting ataupun pompa sentrifugal tergantung pada besarnya tekanan yang
diperlukan. Stasiun pompa ini biasanya ditempatkan pada rantai dasar anjungan
(Cellar Deck) dari anjungan proses, untuk mengirimkan fluida menuju storage
atau terminal didarat.
8) Metering System
Sistem
pada anjungan produksi offshore yang digunakan mengukur besarnya produksi dari
suatu sumur atau berbagai sumur. Contohnya adalah separator test.
9) Pig Receiver launcher
Alat
yang digunakan untuk menembakkan pig dan menangkap pig sewaktu proses pigging.
10) Control room
Ruang
untuk mengontrol segala tindakan dari sumur dalam berproduksi.
11) Panel safety system
Sistem
dalam pengaturan keselamatan dalam operasi produksi lepas pantai.
Fasilitas Pemisahan Anjungan Lepas Pantai: Peralatan
Pada Satelite
Merupakan
anjungan dengan fasilitas pemisahan yang berada didekat anjungan produksi
dimana biasanya anjungan ini dirangkaikan dengan salah satu anjungan produksi
yang berfungsi sebagai suatu stasiun operasi produksi (satelite). Peralatan
baik yang berada di celler deck, main deck, maupun di top deck terdiri dari:
1) Separator Produksi
Separator
adalah tabung bertekanan yang digunakan untuk memisahkan fluida sumur menjadi
air dan gas (tiga fasa) atau cairan dan gas (dua fasa), dimana pemisahannya
dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu Prinsip penurunan tekanan, Gravity
setlink Turbulensi aliran atau perubahan arah aliran Pemecahan atau tumbukan
fluida
2) Scrubber gas
Jenis
ini dirancang untuk memisahkan butir cairan yang masih terikut gas hasil
pemisahan tingkat pertama, karenanya alat ini ditempatkan setelah separator,
atau sebelum dehydrator, extraction plant atau kompresor untuk mencegah
masuknya cairan kedalam alat tersebut.
3) Chemical Electric
Merupakan
jenis separator tingkat lanjut untuk memisahkan air dari cairan hasil separasi
tingkat sebelumnya yang dilakukan secara electris (menggunakan prisip anoda
katoda) dan umumnya untuk memudahkan pemisahan.
4) FWKO
Jenis
ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu free water knock-out (FWK0) yang
digunakan untuk memisahkan air bebas dari hidrokarbon cair dan total liquid
knock-out (TLKO) yang digunakan untuk memisahkan cairan dari aliran gas
bertekanan tinggi (> 125 psi).
5) Surge Tank
Adalah
pipa tegak atau waduk pada akhir hilir saluran air tertutup atau pengumpan atau
bendungan atau rentetan pipa untuk menyerap kenaikan mendadak tekanan, serta
dengan cepat memberikan air ekstra selama penurunan singkat dalam tekanan.
6) Pig Receiver launcher
Alat
yang digunakan untuk menembakkan pig dan menangkap pig sewaktu proses pigging.
7) Kompresor
kompresor
adalah perangkat mekanis yang meningkatkan tekanan gas dengan mengurangi
volumenya. Kompresor udara adalah jenis tertentu dari kompresor gas.
8) Stasiun Pompa
Unit
stasiun pompa dianjungan tidak jauh berbeda dengan stasiun pompa didarat yaitu
menggunakan pompa tekan jenis Piston Duplex Double Acting atau Triplex Single
Acting ataupun pompa sentrifugal tergantung pada besarnya tekanan yang
diperlukan. Stasiun pompa ini biasanya ditempatkan pada rantai dasar anjungan
(Cellar Deck) dari anjungan proses, untuk mengirimkan fluida menuju storage
atau terminal didarat.
9) Oil Skimmer
Merupakan
peralatan pemisah yang direncanakan untuk menyaring tetes -tetes minyak dalam
air yang akan dibuang sebagai hasil proses pemisahan sebelumnya untuk mencegah
turbulensi aliran, air yang mengandung tetes minyak dimasukkan melalui pembagi
aliran yang berisi batu bara / batu arang tipis -tipis, sedangkan proses
pemisahan berdasarkan sistem gravity setling.
Fasilitas Pemisahan Anjungan Lepas Pantai: Peralatan
Pada Anjungan Kompresor
Anjungan
kompresor ini merupakan unit pemrosesan gas setelah gas dipisahkan dari minyak
di anjungan proses. Pada anjungan ini gas mengalami pemampatan dan pengeringan
sebelum dikirim ke LPG plant, untuk diproses lebih lanjut menjadi
LPG. Perangkat peralatan pada anjungan kompresor ini, baik pada main deck
ataupun pada cellar deck, terdiri dari:
1) Separator Produksi
Separator adalah tabung bertekanan yang
digunakan untuk memisahkan fluida sumur menjadi air dan gas (tiga fasa) atau
cairan dan gas (dua fasa), dimana pemisahannya dapat dilakukan dengan beberapa
cara yaitu Prinsip penurunan tekanan, Gravity setlink Turbulensi aliran atau
perubahan arah aliran Pemecahan atau tumbukan fluida
2) Scrubber gas
Jenis
ini dirancang untuk memisahkan butir cairan yang masih terikut gas hasil
pemisahan tingkat pertama, karenanya alat ini ditempatkan setelah separator,
atau sebelum dehydrator, extraction plant atau kompresor untuk mencegah
masuknya cairan kedalam alat tersebut.
3) Generator Engine
Alat
yang digunakan untuk mengalirkan tenaga elektrik dari sumber tenaga untuk
mengaktifkan peralatan dalam sistem produksi tersebut.
4) Manifold
Alat
yan digunakan untuk tempat bergabungnya aliran dari banyak sumur untuk dialrkan
menju test separator ataupun tempat penimbunan.
5) Flowline
Alat
yang digunakan untuk sebagai tempat mengalirnya minyak dari berbagai sumur
menuju empat penimbunan.
6) Glycol dehydrator
Alat
yang digunakan untuk memisahkan air dengan cara pemberian glycol. Biasanya
terdiri dari tower glycol dehydrator dan glycol generation rake.
7) Sum tank
Alat
yang digunakan untuk menampung air ataupun minyak yang telah dipisahkan dari
separator yang kemudian akan dialirka menuju storage tank.
8) Flare
Adalah
perangkat pembakaran gas yang digunakan di pabrik-pabrik industri seperti
kilang minyak bumi, pabrik kimia, pabrik pengolahan gas alam serta di lokasi
produksi minyak atau gas yang memiliki sumur minyak, sumur gas, minyak lepas
pantai dan rig gas dan tempat pembuangan sampah.
9) Pompa
Pompa
untuk mngaliran gas menuju ketempat yag telah ditentukan. Biasanya merupakan
kompresor.
10) Control Room
Ruang
untuk mengontrol segala tindakan dari sumur dalam berproduksi.
11) Panel Safety
System
Sistem
dalam pengaturan keselamatan dalam operasi produksi lepas pantai.
Fasilitas Penampungan Anjungan Lepas Pantai
Fasilitas
penampungan migas untuk lapangan produksi di lepas pantai dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu:
1)
Menampung hasil produksi migas lepas pantai
tersebut pada suatu terminal penampungan di darat.
2)
Menampung hasil produksi migas lepas pantai
tersebut pada fasilitas penampungan di laut, seperti tanker, storage vessel,
dan storage tank terapung atau pada tanki-tanki yang dipasang di kaki-kaki
anjungan produksi.
Terminal
Loading Area (TLA)
Merupakan
suatu unit penampungan minyak yang terdiri dari beberapa tanki pengumpul
(storage tank), dan dilengkapi juga dengan fasilitas pengapalan seperti loading
pump, matering system, manifold dan lain-lain.
Seperti
hal nya terminal yang menampung produksi minyak dari lapangan darat, untuk
terminal loading area yang menampung minyak dari lapangan minyak lepas pantai
inidilengkapi dengan beberapa peralatan utama, antara lain:
1)
Storage tank
2)
Pig laucher dan pig receiver
3)
Booster meter
4)
Loading pump
5)
Manifold
6)
Surge tank
7)
Sum tank
8)
Drainage sum tank
9)
Tank water knock out tank
10) Control
room
11) Unit
pemadam kebakaran
12) Pipeline,
sealine dan matering system
13) Single
bouy mooring (SBM) system, di laut
Pengapalan (loading)
Yang dimaksud dengan pengapalan (loading),
adalah pengapalan minyak dari storage tank dengan pipa dasar laut ke
tanker. Minyak dari storage tank dialirkan ke manifold, pembukaan valve
disesuaikan dengan minyak yang akan di loading dari tanki yang dikehendaki.
Selanjutnya minyak dipompa oleh booster pump dan jika diperlukan minyak
tersebut dipanaskan terlebih dahulu supaya jangan membeku dengan heater atau
cara lain. Kemudian dialirkan ke matering system terus ke loading pump,
manifold, sealine, single bouy mooring (SBM) system, masuk kedalam
tanker.
0 Response to "Fasilitas Produksi Anjungan Lepas Pantai"
Post a Comment