Pada Umumnya bangunan pantai digunakan
sebagai infrastruktur yang berfungsi sebagai pelindung pantai. Akibat pengaruh
dari beberapa faktor seperti pasang surut air laut, akan mudah menggerakkan
sedimen-sedimen di sekitar garis pantai, sehingga akan sering terjadi erosi
pada pantai.
Selain
itu, di beberapa daerah yang memiliki fetching area yang cukup panjang mampu
menghasilkan gelombang laut yang cukup besar, untuk itu perlu sebuah bangunan
yang mampu meredam kekuatan dari gelombang laut yang mendekati pantai.
Jenis – Jenis Bangunan Pantai
Bangunan Pantai adalah segala jenis
infrastruktur yang dibangun di garis pantai dan dapat berfungsi
sebagai pelindung pantai dan darat atau pelabuhan. Dibawah ini
merupakan 9 macam jenis bangunan pantai dan pengertiannya.
Berikut
beberapa jenis dari bangunan pantai:
1) Sea Dikes
Sea
Dikes salah satu struktur pantai yang memiliki fungsi utama untuk melindungi
daerah dataran rendah terhadap banjir akibat air laut yang masuk. Sea
dikes dibangun dari material halus seperti pasir dan tanah liat dan dibentuk
seperti gundukan dengan kemiringan yang landai agar mengurangi efek erosi dari
gelombang yang datang. Permukaan tanggul biasanya berupa rumput, aspal,
bebatuan ataupun beton bertulang.
Menurut
ilmu geologi, adalah lembaran batuan yang terbentuk
di rekahan pada tubuh batuan yang sudah ada.Dike dapat berasal
baik magmatik maupun sedimen, dike magmatik terbentuk
ketika magma mengintrusi ke celah batuan yang ada kemudian
mengkristal sebagai intrusi lembar, baik memotong seluruh lapisan batuan atau
melalui massa batuan yang tak berlapis. Dike klastik terbentuk ketika sedimen
mengisi rekahan batuan yang telah ada.
2) Seawalls dan Revetments
Seawalls
merupakan struktur pantai yang memiliki fungsi utama untuk mencegah atau
mengurangi limpasan air laut dan banjir terhadap tanah dan struktur yang berada
di belakang daerah pantai akibat badai dan gelombang. Seawalls dibangun sejajar
dengan garis pantai sebagai penguat bagian dari profil pantai.
Seawalls
biasanya juga sering digunakan untuk melindungi promenade, jalan, dan
rumah-rumah, biasanya struktur ini dipasang menghadap ke laut dari tepi puncak
profil alami pantai. Seawall pada umumnya dibuat dari konstruksi padat seperti
beton, turap baja/kayu, pasangan batu atau pipa beton sehingga seawall tidak
meredam energi gelombang, tetapi gelombang yang memukul permukaan seawall akan
dipantulkan kembali dan menyebabkan gerusan pada bagian tumitnya. Revetments
adalah struktur onshore dengan fungsi utama melindungi garis pantai dari
erosi.
Struktur
revetment biasanya terdiri dari batu, beton, atau aspal untuk armornya,
bentuknya melandai mengikuti profil alami dari garis pantai. Dalam Corps of
Engineers, perbedaan fungsional dibuat antara seawalls dan revetments untuk
tujuan proyek, namun dalam literatur teknis seringkali tidak ada perbedaan
antara seawalls dan revetments.
3) Bulkhead
Struktur
pantai-paralel vertikal yang dirancang untuk mencegah limpasan, banjir, atau
erosi tanah. Bulkheads biasanya ditempatkan di sepanjang daerah yang mudah
terkikis atau lereng curam dan dibangun dari kayu, baja, atau lembaran vinyl.
Bulkheads
idealnya diletakkan di tempat-tempat dengan lebar basin terbatas, kanal sempit,
cekungan buatan, dan sepanjang tebing curam tinggi. Bulkheads dapat tahan lama,
merupakan struktur tahan lama yang dapat dirancang untuk menahan berbagai
kekuatan gelombang.
4) Groins
Groin
adalah struktur pengaman pantai yang dibangun menjorok relatif tegak lurus
terhadap arah pantai. Bahan konstruksinya umumnya kayu, baja, beton (pipa
beton), dan batu. Pemasangan groins menginterupsi aliran arus pantai sehingga
pasir terperangkap pada “upcurrent side,” sedangkan pada “downcurrent side”
terjadi erosi, karena pergerakan arus pantai yang berlanjut.
Penggunaan
Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif. Biasanya
perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan yang terdiri
dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu. Hal ini dimaksudkan
agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan.
5) Jetty
Jetty
merupakan struktur sempit yang melindungi garis pantai dari arus dan pasang
surut. Jetty biasanya terbuat dari kayu, tanah, batu, atau beton. Mereka
membentang dari pantai ke tengah perairan. Arus dan pasang surut dari lautan
secara bertahap membasuh pantai atau fitur lain di sepanjang garis pantai. Ini
disebut erosi.
Arus
sungai yang kuat atau gelombang dari danau juga dapat mengikis garis pantai.
Jetty melindungi garis pantai dari badan air dengan bertindak sebagai
penghalang terhadap erosi dari arus, pasang surut, dan gelombang. Jetty juga
dapat digunakan untuk menghubungkan tanah dengan air dalam lebih jauh dari
pantai untuk keperluan kapal docking muat kargo.
Selain
untuk melindingi alur pelayaran, jetty juga dapat digunakan untuk mencegah
pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir. Sungai-sungai
yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang cukup besar sering
mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasir. Karena pengaruh gelombang dan
angin, endapan pasir terbentuk di muara. Transport akan terdorong oleh
gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan. endapan yang sangat besar
dapat menyebabkan tersumbatnya muara sungai. penutupan muara sungai dapat
menyebabkan terjadinya banjir didaerah sebelah hulu muara.
Pada
musim penghujan air banjir dapat mengerosi endapan sehingga sedikit demi
sedikit muara sungai terbuka kembali. Selama proses penutupan dan pembukaan
kembali tersebut biasanya disertai dengan membeloknya muara sungai dalam arah
yang sama dengan arah transport sedimen sepanjang pantai.
6) Breakwater
Breakwater
dibangun untuk mengurangi aksi gelombang yang diperkirakan dapat mengganggu
sebuah struktur. Aksi gelombang berkurang melalui kombinasi refleksi dan
disipasi energi gelombang yang masuk. Jika digunakan untuk pelabuhan, pemecah
gelombang yang dibangun dimaksudkan untuk menciptakan perairan cukup tenang
agar operasi bongkar muat pada kapal menjadi mudah dan aman, dan juga sebagai
perlindungan fasilitas pelabuhan.
Breakwater
juga dibangun untuk memperbaiki kondisi manuver di pintu masuk pelabuhan dan
untuk membantu mengatur sedimentasi dengan mengarahkan arus dan dengan
menciptakan daerah dengan tingkat yang berbeda dari gangguan gelombang. Selain
itu, perlindungan garis pantai terhadap gelombang tsunami merupakan salah satu
aplikasi lain dari pemecah gelombang (breakwater). Ketika digunakan untuk perlindungan
pantai, pemecah gelombang yang dibangun di perairan dekat pantai dan biasanya
sejajar dengan pantai seperti breakwater terpisah berorientasi (detached
breakwater).
Tata
letak breakwater yang digunakan untuk melindungi pelabuhan ditentukan oleh ukuran
dan bentuk area yang akan dilindungi serta dengan arah yang berlaku dari
gelombang badai, arah bersih arus, dan manuver dari kapal yang menggunakan
pelabuhan tersebut. Pemecah gelombang yang melindungi pelabuhan dan saluran
masuk (untuk kapal) dapat berupa detached atau shore-connected.
Sebenarnya
breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu
pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai. Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan, sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi. Secara umum kondisi perencanaan kedua tipe
adalah sama, hanya pada tipe pertama perlu ditinjau karakteristik gelombang di
beberapa lokasi di sepanjang pemecah gelombang, seperti halnya pada perencanaan
groin dan jetty.
Penjelasan lebih rinci mengenai pemecah gelombang
sambung pantai lebih cenderung berkaitan dengan palabuhan dan bukan dengan
perlindungan pantai terhadap erosi. pemecah gelombang lepas pantai dibuat
sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai, maka
tergantung pada panjang pantai yang dilindungi, pemecah gelombang lepas pantai
dapat dibuat dari satu pemecah gelombang atau suatu seri bangunan yang terdiri
dari beberapa ruas pemecah gelombang yang dipisahkan oleh celah.
7) Artificial Headland
Sebuah
tanjung buatan (artificial headland) akan mencegah pasir bermigrasi di
sepanjang pantai. Biasanya berbentuk struktur rubble mound (bentuknya seperti
trapesium), dengan batu pada bagian luar untuk memberikan perlindungan dari
gelombang badai. Biasanya dibagian atas dari struktur ini dapat dijadikan akses
pejalan kaki, dan tidak jarang digunakan sebagai tempat memancing.
Tujuan
menggunakan tanjung buatan (artificial land) adalah untuk membentuk profil
pantai yang stabil di sekitar belakang Tanjung, salah satunya pemulihan bagian
pantai yang mengalami erosi, akibat pasir yang terkikis.
8) Beach Nourishment
Beach
Nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan sedimentasi pada
pantai ke daerah yang terjadi erosi, sehingga menjaga pantai tetap
stabil.
Kita
ketahui erosi dapat terjadi jika di suatu pantai yang ditinjau terdapat
kekurangan suplai pasir. Stabilitasi pantai dapat dilakukan dengan penambahan
suplai pasir ke daerah yang terjadi erosi itu. Apabila erosi terjadi secara terus
menerus, maka suplai pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama
dengan kehilangan pasir.
Untuk
pantai yang cukup panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian kurang
efektif sehingga digunakan alternatif pasir diambil dari hasil sedimentasi sisi
lain dari pantai.
9) Terumbu Buatan
Terumbu
buatan (artificial reef) bukanlah hal baru, di Jepang dan Amerika usaha ini
telah dilakukan lebih dari 100 tahun yang lalu. Mula-mula dilakukan dengan
menempatkan material natural berukuran kecil sebagai upaya untuk menarik dan
meningkatkan populasi ikan.
Di
Indonesia, terumbu buatan mulai disadari peranan dan kehadirannya oleh
masyarakat luas sejak tahun 1980-an, pada saat dimana Pemda DKI. Jakarta
menyelenggarakan program bebas becak, dengan merazia seluruh becak yang
beroperasi di ibu kota dan kemudian mengalami kesulitan dalam penampungannya,
sehingga pada akhirnya bangkai becak tersebut dibuang ke laut. Berbagai macam
cara, baik tradisional maupun modern, bentuk dan bahan telah digunakan sebagai terumbu
buatan untuk meningkatkan kualitas habitat ikan dan biota laut lainnya.
Saat ini sedang terjadi pergeseran paradigma
rekayasa pantai dari pendekatan rekayasa secara teknis yang lugas (hard
engineering approach) ke arah pendekatan yang lebih ramah lingkungan (soft
engineering approach). Salah satu contoh misalnya adalah bangunan pemecah
gelombang (breakwater) yang semula ambangnya selalu terletak di atas muka air
laut, kini diturunkan elevasinya hingga terletak dibawah muka air laut.
0 Response to "9 Macam Bangunan Pantai Beserta Kegunaan-nya"
Post a Comment