Perkembangan
aplikasi program bantu dalam bidang teknik sipil sangat pesat akhir – akhir
ini. Aplikasi program bantu tersebut mempunyai peranan yang sangat penting
dalam bidang jasa perencanaan dan pekerjaan konstruksi di seluruh dunia. Banyak
aplikasi program bantu yang telah dikembangkan oleh negara – negara maju yang
notabene dapat mempercepat proses perhitungan struktur. Salah satu dari sekian
banyak aplikasi program bantu yang bermanfaat untuk mendesain komponen struktur
beton bertulang adalah program PCA Col. Aplikasi program bantu tersebut dapat
digunakan untuk menganalisa dan mendesain kolom sesuai dengan ACI 318-95.
Program bantu untuk menghitung rasio
tulangan ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman visual basic. Program
ini dibuat dengan membagi menjadi beberapa modul dengan harapan untuk
mempermudah proses debugging jika terjadi kesalahan pada saat penyusunan
program.
Tutorial Perencanaan Kolom
Tutorial PCA Col |
PCA Column dapat digunakan untuk mendesain
atau menginvestigasi struktur kolom. Setelah melakukan analisa struktur secara
manual maupun menggunakan software, dan diperoleh gaya-gaya yang bekerja pada
kolom, maka langkah selanjutnya adalah melakukan desain tulangan kolom.
Berikut ini merupakan langkah – langkah untuk
mengoperasikan program:
1) Langkah pertama untuk memulai program, klik Column.exe
dua kali sehingga muncul tampilan pertama jendela utama program.
2) Langkah kedua adalah memulai project baru dengan cara
klik menu Input > General Information. Menu ini berisi tentang nama project
baru, nama kolom yang akan didesain, dan nama perencana. Ketiga parameter
tersebut boleh dikosongkan karena tidak akan mempengaruhi jalannya program.
Selain itu, terdapat juga menu pilihan untuk design code
yang akan digunakan. Klik OK untuk keluar dari jendela input General
Information jika data yang diisikan oleh user diyakini sudah benar atau cancel
untuk membatalkan data yang telah diinputkan.
3) Langkah ketiga adalah menginputkan data – data
material/bahan yaitu kuat tekan beton, ƒ’c dan kuat leleh tulangan baja, ƒy
dengan cara klik menu Input > Material Properties. Ketika data ƒ’c
diinputkan, parameter – parameter yang lain akan berubah dengan sendirinya
seperti modulus elastisitas beton (Ec), tegangan maksimal beton (ƒc), dan beta
dengan menganggap bahwa regangan batas beton sebesar 0,003. Selanjutnya, ketika
data ƒy diinputkan, parameter yang berubah adalah regangan baja dengan
menganggap nilai modulus elastisitas sebesar 200000 MPa dan regangan batas baja
sebesar 0,002.
4) Langkah keempat adalah input property penampang. Klik
menu Input > Section > Rectangular untuk membuka jendela input penampang.
Di dalam menu ini, user diminta untuk memasukkan data luas penampang yang
terdiri dari panjang dan lebar kolom.
5) Langkah kelima adalah memasukkan data – data seperti diameter
tulangan longitudinal, selimut beton (decking), dan diameter tulangan
tranversal (sengkang) dengan cara klik menu Input > Initial Reinforcement
> Four Side Equal. Sebelum user menginputkan data – data di atas, user
diharuskan memilih terlebih dahulu apakah menggunakan batasan rasio tulangan
batasan minimal dan maksimal (pilihan Based on Minimal and Maximal
Reinforcement Ratio) untuk menangkap titik komninasi beban ataukah menggunakan
batasan jumlah tulangan minimal dan maksimal (Based on The Number of Bar).
Jika user memilih menggunakan Based on Minimal and
Maximal Reinforcement Ratio maka user tidak perlu menginputkan data untuk n
(min) dan n (max). Sebaliknya, jika user memilih menggunakan Based on The
Number of Bar maka user harus menginputkan seluruh data termasuk n (min) dan n
(max). Perlu diingat bahwa jumlah tulangan yang diinputkan harus kelipatan
empat karena yang dibahas dalam tugas akhir ini hanya kolom berpenampang
persegi dengan tulangan longitudinal empat sisi (four side equal).
6) Langkah keenam adalah memasukkan input beban aksial dan
momen dengan cara klik menu Input > Load > Factored. Di dalam menu ini
user menginputkan beban aksial pada kolom Load dan momen pada kolom X-Moment.
Setelah menginputkan beban – beban di atas, klik insert agar tersimpan di dalam
Listbox lalu klik OK. Perlu diingat, user hanya dapat menginputkan beban aksial
dan momen sekali saja.
7) Langkah ketujuh adalah memeriksa apakah kapasitas kolom
mampu menahan beban kombinasi aksial dan momen lentur yang bekerja. Selain itu,
perlu juga diperiksa apakah rasio tulangan longitudinal yang dibutuhkan berada
di antara 1% - 6% sesuai dengan SNI 03-2847-2002 Pasal 23.4.3.1. Langkah
tersebut dapat dilakukan dengan cara klik menu Solve > Check Column
Capacity. Jika kondisi tersebut sudah sesuai, maka akan mucul seperti pada
gambar 4.7. Sebaliknya, jika kapasitas penampang kolom tidak mampu menahan
beban kombinasi yang terjadi maka akan terlihat seperti pada gambar 4.8 dan
akan muncul pesan kepada user untuk memilih apakah memperbesar penampang kolom
atau memperbesar diameter tulangan longitudinal. Begitu pula jika rasio
tulangan longitudinal yang dibutuhkan ternyata di bawah batas minimal 1%,
artinya tidak sesuai dengan persyaratan SNI 03- 2847-2002 Pasal 13.4.3.1, maka
akan akan muncul pesan kepada user untuk memperkecil penampang kolom atau
memperkecil diameter tulangan longitudinal
8)
Langkah yang
terakhir adalah merunning program dengan cara klik menu Solve > Execute.
Proses running ini membutuhkan waktu agak lama karena proses iterasinya terjadi
ribuan kali. Output yang dihasilkan berupa rasio tulangan perlu, luas tulangan
perlu, jumlah tulangan yang diperlukan sebenarnya, jumlah tulangan yang
digunakan, luas tulangan yang digunakan, dan rasio tulangan yang digunakan.
Selain itu, ditampilkan pula output yang berupa gambar digram interaksi kolom
dan gambar penampang kolom beserta tulangan longitudinalnya
Cara Membuat diagram Interaksi Kolom
Diagram interaksi adalah diagram yg
menunjukkan hubungan momen lentur dan gaya aksial tekan yg dapat dipikul elemen
tekan pada konsisi batas.
Pada tutorial ini saya akan memaparkan
bagaimana cara membuat diagram interaksi kolom beton menggunakan software PCA
Column. Contoh kasus kolom pendek. Berikut langkah-langkahnya:
1) Buka program PCA Col
2) Input > General
Information
a)
Project = nama
project yang dibuat
b)
Column = nama kolom
yang akan dibuat
c)
Engineer = nama
engineer yang mengerjakannya
d)
Units = gunakan
metric (Mpa/mm)
e)
Design Code =
gunakan ACI 318-02
f)
Run Axis = about
X-Axis, karena kita hanya meninjau ke satu arah dan kolom yang ditinjau berupa
kolom simetris
g)
Run Option = karena
kita akan membuat diagram interaksi, maka kita pakai Investigation
h) OK
3) Input > Material
Properties
a)
F'c beton = ambil 30
Mpa
b)
Fy tulangan = 400
Mpa
c)
Elasticity = 200.000
Mpa
d) OK
4) Input > Section
> Rectangular
a)
Width = ukuran kolom
arah x = 500 mm
b)
Depth = ukuran kolom
arah y = 500 mm
c)
OK
5) Input >
Reinforcement > All Side Equal
a)
Karena kita mengisi
semua sisi dengan tulangan yang sama banyak, maka gunakan All Side Equal
b)
Masukkan jumlah
tulangan dengan kelipatan 4
c)
#6 = diameter 19 mm (Lihat
di: Option > Rebar Database)
d)
Cover to =
Transferse bar artinya jarak selimut beton dihitung dari tulangan
transversal/tulangan sengkang
e) OK
6) Input > Load >
Factored Loads
Masukkan beban aksial dan momen dari hasil
analisa kolom
7) Solve > Execute
a)
Jika semua beban
masih berada di dalam garis diagram, maka kolom tersebut mampu menahan beban
tersebut (aman).
b) Jika tidak, maka ada beberapa alternatif yang bisa
dilakukan, diantaranya:
-
Naikkan mutu beton
-
Tambah jumlah
tulangan (luas tulangan efisien berkisar antara 1 % - 3 % dari luas kolom)
-
Perbesar ukuran
kolom
Demikian tutorial
dari saya, semoga dapat membantu kepada rekan – rekan semua dalam hal
perencanaan konstruksi gedung khususnya pada item kolom, sekian dan
terimakasih.
0 Response to "Tutorial Perhitungan Kolom Dengan Sotware"
Post a Comment