Pada
proyek konstruksi pemindahan tanah mekanis merupakan hal yang harus dilakukan
kendati pada area tersebut harus dijadikan suatu bangunan. Peran alat berat
tentu diperlukan dalam proyek tersebut, meskipun tidak semua lokasi harus
melakukan pemindahan tanah, tetapi tulisan ini dibuat untuk mereka yang
membutuhkan refrensi baik untuk tugas kuliah maupun pada pekerjan proyek yang
sedang dikerjakan, berikut pembahasanya.
Pemindahan
Tanah Mekanis
Pada
dasarnya pekerjaan pemindahan tanah adalah sama yaitu memindahkan material
tanah dari suatu tempat ke tempat lainya, akan tetapi proses pekerjaan dalam
pelaksanaanya dapat berbeda-beda, hal ini dimungkinkan karena adanya
faktor-faktor sebagai berikut:
-
Sifat-sifat fisik material tanah
-
Jarak angkut/pemindahan
-
Tujuan akhir pekerjaan
-
Keadaan situasi kondisi lapangan
-
Tuntutan kualitas
-
Skala proyek (besar kecilnya proyek)
Dalam
pekerjaan pemindahan tanah, sebelumnya perlu dilakukan land clearing
selanjutnya pengupasan top soil (lapisan atas) atau stripping, penggalian
(excavating), hauling dan drumping, pada pengerjaanya selain harus menggunakan
operator dan pengawasan yang professional juga harus memiliki standar alat yang
digunakan.
Metode
Pemindahan Tanah Mekanis
1) Pengupasan Top Soil/Stripping
Proses Pemindahan Tanah |
2) Penggalian Excavating
Excavating
adalah suatu kegiatan penggalian material tanah yang akan digunakan atau yang
akan dibuang,hal ini dipengaruhi oleh 3 kondisi sebagai berikut:
-
Kondisi
1
Bila
tanah biasa (normal) bisa langsung dilakukan penumpukan stock atau langsung
dimuat.
-
Kondisi
2
bila
kondisi tanah keras harus dilakukan penggaruan (ripping) terlebih dahulu, kemudian
dilakukan stock pilling dan pemuatan (loading).
-
Kondisi
3
Bila
tanah terlalu keras dan pengerjaan ripping tidak ekonomis (tidak mampu) mesti
dilakukan peledakan (blasting) guna memecah belahan material terlebih dahulu
sebelum dilakukan stock pilling kemudian dilakukan pemuatan (loading).
3) Pengangkutan Hauling
Pengangkutan
material tanah oleh alat angkut dilakukan dengan menggunakan dump truck, motor
scraper atau wheel loader (load and carry) atau bisa juga dengan bulldozer jika
jarak angkut kurang dari 100 meter.
4) Dumping
Dumping
adalah suatu kegiatan pembuangan material tanah dari alat angkut yang biasanya
diteruskan dengan tiga tujuan pekerjaan antara lain:
5) Pekerjaan konstruksi
Dumpingnya
diteruskan dengan spreading, grading dan compacting, alat yang digunakan untuk
dumping menggunakan bulldozer, untuk grading menggunakan motor grader dan
selanjutnya dilakukan pemadatan compacting dengan menggunakan compactor.
6) Pekerjaan Pertambangan (Cement)
Dumping
nya menuju stone crusher kemudian diangkut (hauling melewati belt conveyor
untuk seterusnya dikirim ke pabrik (handling produet).
7) Pekerjaan pertambangan (Batu Bara)
Dumping
tanah tutup (over bourden), dibuang ke dispoal dan diratakan oleh bulldozer, demikian
pula over bourden untuk nickel maupun timah hampir sama dengan over bourden
untuk tambang batu bara.
Sifat
Dan Jenis Material Tanah
Tanah
merupakan bagian atau lapisan yang teratas dari kulit bumi yang relatif lunak
dan tidak begitu kompak, terdiri dari material-material lepas, Ada beberapa
istilah yang dipakai untuk menyatakan tentang material yang terkandung di dalam
tanah yaitu:
1) Material Asli/Bank Material
Material
yang berasal dari tempat asalnya. Volume material/tanah asli diberi satuan bcm
(bank cubic meters) atau bcy (bank cubic yards).
2) Material Lepas (Loose Material)
Material
yang dipindahkan dari tempat aslinya ke tempat lain, mengalami perubahan
bentuk. Volumenya diberi satuan lcm (loose cubic meters) atau lcy (loose cubic
yards).
3) Material Padat (Compected Material)
Material
yang telah dipindahkan kemudian dipadatkan. Hampir seluruh material yang telah
dipadatkan mempunyai volume yang lebih kecil dari pada volume tahah asli karena
pemadatan dapat menghilangkan atau memperkecil ruang atau pori-pori diantara
butiran material. Volume material padat diberi satuan ccm (compacted cubic
meters) atau ccy (compacted cubic yards).
Tabel persentase mengembang dan factor
pemuatan
Jenis Tanah | Persentase Mengembang (%) | Faktor Pemuatan |
---|---|---|
Lempung kering | 35 | 0,74 |
Lempung basah | 35 | 0,74 |
Tanah kering | 25 | 0,80 |
Tanah basah | 25 | 0,80 |
Tanah dan kerikil | 20 | 0,83 |
Kerikil kering | 12 | 0,89 |
Kerikil basah | 14 | 0,88 |
Batu kapur | 60 | 0,63 |
Batu hasil peledakan | 60 | 0,63 |
Pasir kering | 15 | 0,87 |
Pasir basah | 15 | 0,87 |
Batuan sedimen | 40 | 0,71 |
Material
yang dipindahkan memiliki jenis, ukuran dan karakteristik tertentu. Dalam
memindahkannya ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja alat berat untuk
melakukan pemindahan tanah mekanis. Faktor-faktor tersebut dijelaskan di bawah
ini:
1) Klasifikasi Material
Material
yang akan dipindahkan dapat dikelompokkan berdasarkan besarnya butiran. Umumnya
dikelompokkan menjadi tiga yaitu material batu, material tanah dan material
batu tanah.
2) Berat Isi
Alat
berat memiliki kapasitas tertentu. Berat isi perlu diketahui untuk
memperkirakan kemampuan alat dalam memindahkan dan mengangkut material dari
bank material ke tempat yang dituju.
3) Kegemburan Material
Tanah
yang telah dipisahkan dari tanah asalnya baik dengan cara menggali, maupun
mengangkutnya memiliki kegemburan yang tidak sama dengan keadaan aslinya di
bank material. Kegemburan ini harus diperhitungkan untuk menentukan jumlah yang
dibutuhkan sesuai dengan keadaan padat setelah pemadatan.
4) Penyusutan Material
Material
yang diangkut dalam keadaan gembur sehingga jika dilakukan pemadatan maka
volume material akan berubah menjadi lebih kecil dari sebelumnya. Hal ini
disebut sebagai penyusutan material. Berikut ini adalah perkiraan berat/volume
beberapa jenis material dalam keadaan lepas dan asli.
Tabel berat/Volume Material
No | Material | Lepas | Asli | Faktor Beban | ||
---|---|---|---|---|---|---|
Kg/m3 | Lb/yd3 | Kg/m3 | Lb/Yd3 | |||
1 | Lempung alam | 1.160 | 2.800 | 2.020 | 2.400 | 82 |
2 | Lempung kering | 1.480 | 2.500 | 1.840 | 3.100 | 81 |
3 | Lempung basah | 1.660 | 2.800 | 2.080 | 3.500 | 80 |
4 | Lempung & koral kering | 1.420 | 2.400 | 1.660 | 2.800 | 85 |
5 | Lempung & koral basah | 1.540 | 2.600 | 1.840 | 3.100 | 85 |
6 | 75% batu & 25% tanah | 1.960 | 3.300 | 2.790 | 4.700 | 70 |
7 | 50% batu & 50% tanah | 1.720 | 2.900 | 2.280 | 3.850 | 75 |
8 | 25% batu & 75% tanah | 1.570 | 2.650 | 1.960 | 3.300 | 80 |
9 | Tanah gumpalan kering | 1.510 | 2.250 | 1.900 | 3.200 | 80 |
10 | Tanah galian basah | 1.600 | 2.700 | 2.020 | 3.400 | 79 |
11 | Tanah berlapis | 1.520 | 2.100 | 1.540 | 2.600 | 81 |
12 | Koral – sirtu | 1.930 | 3.250 | 2.170 | 3.650 | 89 |
13 | Koral – kering | 1.510 | 2.550 | 1.690 | 2.850 | 89 |
14 | Pasir kering lepas | 1.429 | 2.400 | 1.600 | 2.700 | 89 |
15 | Pasir basah | 1.840 | 3.100 | 2.080 | 3.500 | 89 |
16 | Batu pasir | 1.510 | 2.550 | 2.520 | 4.250 | 60 |
17 | Lapisan tanah | 950 | 1.600 | 1.370 | 2.300 | 70 |
18 | Trap rock – pecah | 1.750 | 2.950 | 2.610 | 4.400 | 67 |
Pada
kegiatan pemindahan tanah mekanis, tanah juga memiliki faktor konversi. Faktor
konversi tanah tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini. Faktor ini turut
diperhitungkan dalam menentukan volume tanah yang diangkut/dipindahkan.
Tabel Faktor Konversi Tanah
Jenis Material | Kondisi Awal | Kondisi Asli | Kondisi Lepas | Kondisi Padat |
---|---|---|---|---|
Tanah Pasir (Sands) | (A) | 1.00 | 1,11 | 0,99 |
(B) | 0,90 | 1.00 | 0,80 | |
(C) | 1,05 | 1,17 | 1,00 | |
Tanah Biasa (Sand Clay) | (A) | 1.00 | 1,25 | 0,90 |
(B) | 0,80 | 1,00 | 0,72 | |
(C) | 1,11 | 1,39 | 1,00 | |
Tanah Liat (Clay) | (A) | 1,00 | 1,35 | 0,90 |
(B) | 0,70 | 1,00 | 0,63 | |
(C) | 1,11 | 1,59 | 1,00 | |
Tanah Campur Kerikil | (A) | 1,00 | 1,18 | 1,08 |
(B) | 0,85 | 1,00 | 0,91 | |
(C) | 0,93 | 1,09 | 1,00 | |
Kerikil | (A) | 1,00 | 1,13 | 1,03 |
(B) | 0,88 | 1,00 | 0,91 | |
(C) | 0,97 | 1,10 | 1,00 | |
Kerikil Kasar | (A) | 1,00 | 1,42 | 1,29 |
(B) | 0,70 | 1,00 | 0,91 | |
(C) | 0,77 | 1,10 | 1,00 | |
Pecahan Cadas & Batu Lunak | (A) | 1,00 | 1,65 | 1,22 |
(B) | 0,61 | 1,00 | 0,74 | |
(C) | 0,82 | 1,35 | 1,00 | |
Pecahan Granit Dan Batu Keras | (A) | 1,00 | 1,70 | 1,31 |
(B) | 0,59 | 1,00 | 0,77 | |
(C) | 0,76 | 1,30 | 1,00 | |
Pecahan Batu | (A) | 1,00 | 1,75 | 1,40 |
(B) | 0,57 | 1,00 | 0,80 | |
(C) | 0,71 | 1,24 | 1,00 | |
Batu Hasil Ledakan | (A) | 1,00 | 1,80 | 1,30 |
(B) | 0,56 | 1,00 | 0,72 | |
(C) | 0,77 | 1,38 | 1,00 |
Keterangan:
A = Tanah Asli
B = Tanah Lepas
C
= Tanah Padat
Demikan pembahasan mengenai pemindahan
tanah mekanis, semoga berguna, saya menyadari masih banyak kekurangan pada
postingan ini terutama mengenai perhitungan produksi dan pemilihan alat berat,
tentu saya akan membahasnya pada postingan berikutnya.
0 Response to "Proses Kerja Pemindahan Tanah"
Post a Comment