Postingan
ini merupakan materi yang mempelajari salah satu jabatan pekerjaan dalam suatu
perusahaan, materi ini menjelaskan definisi secara umum dari fungsi jabatan
serta peran penting seseorang yang mengemban jabatan supervisor. Pada perusahaan
tertentu ada jabatan sebagai supervisor, untuk itu saya tidak hanya menjelaskan
supervisor dalam dunia konstruksi tetapi menjelaskan supervisor secara umum
dengan tujuan sederhana agar lengkapnya tulisan ini dan mengatahui perbedaanya.
Pengertian
Umum Supervisor
Supervisor
adalah seseorang yang diberikan tugas dalam sebuah organisasi perusahaan dimana
mempunyai kekuasaan untuk mengeluarkan perintah kepada rekan kerja bawahannya.
Peran
kerja supervisor berada di level tengah, yaitu di antara para atasan pembuat
kebijakan dan di antara para staf pelaksana rutinitas di lapangan. Dengan
fungsi kerja yang berada di antara itu, maka tugas utama supervisor adalah
melakukan supervisi terhadap para staf pelaksanan rutinitas aktivitas bisnis
perusahaan sehari-hari.
Supervisor
adalah level kepemimpinan yang tidak boleh membuat kebijakan yang bersifat
strategis, tapi hanya menerjemahkan dan meneruskan kebijakan strategis
atasannya kepada para bawahan untuk dikerjakan secara efektif dan produktif.
Oleh
karena itu, seorang supervisor harus memiliki kompetensi berkualitas tinggi
yang mencakup keterampilan membangun relasi di antara atasan dan bawahan;
keterampilan terhadap fungsi dan peran kerja agar mampu bekerja secara optimal,
kreatif, efektif, berkualitas, produktif, efisien, bersinergi, dan cerdas
melakukan supervisi terhadap bawahan; keterampilan kecerdasan emosional dan
mind set positif.
Fungsi Supervisior
1.
Untuk menyelesaikan masalah sebisanya tanpa
harus ditangani oleh atasan atau manager
2.
Berfungsi untuk penghubung antara Staf dan
Manager
3.
Berfungsi untuk membantu tugas Staf Bawahan
4.
Berfungsi menampung segala keluhan dari
Tamu dan Customer yang disampaikan melalui Staf untuk disampaikan ke manager
Tugas Seorang Supervisor | |
---|---|
Bertugas untuk mengatur kerjanya para bawahannya (staf) | Membuat rencana jangka pendek untuk tugas yang telah ditetapkan oleh atasannya. |
Bertugas Membuat Job Deskriptions untuk Staf Bawahanya | Menegakkan aturan yang telah di tentukan oleh perusahaan |
Bertanggung jawab dalam hasil kerja Staf | Memberikan training pekerjaan pada mandor/subkonnya |
Bertugas memberi motivasi kerja kepada Staf Bawahanya | Memecahkan masalah sehari hari di proyek |
Bertugas membuat Jadwal Kegiatan Kerja untuk karyawan | Memimpin dan memotivasi bawahannya. |
Bertugas memberikan Breafing bersama Staf | Mendisiplinkan bawahan/subkon |
Bertugas membuat Planing Pekerjaan Harian, Mingguan, Bulanan, dan Tahunan. | Melaksanakan tugas, proyek, dan pekerjaan secara langsung |
Menyampaikan kebijakan yang disampaikan oleh jabatan di atasnya kepada seluruh bawahan dan Mandor/Subkon dibawah koordinasinya | Memberikan info pada manajemen mengenai kondisi bawahan, atau menjadi perantara antara pekerja dengan manajemen |
Mengatur kelompok kerja pada Mandor/Subkon | Mengontrol dan mengevaluasi kinerja mandor/subkon serta bawahan |
Memberikan tugas pada Mandor/Subkon atau Bawahannya | Bertugas membuat Jadwal Kegiatan Kerja untuk karyawan |
Tanggung Jawab dan
Wewenang Seorang Supervisor
Supervisior
juga mempunyai tanggung jawab dan wewenang yaitu sebagai berikut:
Mengarahkan bagaimana agar tugas dan pekerjaan tersebut dapat berjalan lancar sesuai standar kerja yang diterapkan organisasi maupun perusahaan.
|
Memastikan setiap orang yang terlibat pada tugas dan pekerjaan tersebut.
|
---|---|
Supervisor memberikan sebuah reward (penghargaan) kepada Staf Bawahannya | Supervisor membuat suatu usulan promosi jabatan bagi Staf bawahannya |
Mengkoordinasikan kegiatan dan tugas agar berjalan lancar | Supervisor berhak untuk memberikan Punishment (hukuman) untuk Staf bawahannya |
Melakukan kontrol terhadap kegiatan dalam pekerjaan konstruksi serta pekerjaan yang dilakukan oleh mandor/subkon tersebut. | Perencana, merencanakan kegiatan yang menjadi tugasnya |
Untuk
mencapai itu semua maka Supervisor harus memiliki keahlian dan sikap yaitu:
Dapat dipercaya
|
Mampu Memberi Contoh baik pada bawahannya
|
---|---|
Dapat Memutuskan dan memberi keputusan dengan baik. | Tegas dalam menerapkan aturan konstruksi |
Mengetahui dan dapat menerapakan Fungsi managemen perusahaan | Mampu memahami masalah teknis terkait proses konstruksi |
Terbuka, Mau menerima masukan, Pendapat, Kritik, Bahkan teguran dari bawahannya. | Memiliki jiwa pemimpin, Motivator, Leader, |
Chief Supervisor
Chief Supervisor merupakan merupakan
penanggung jawab dalam membuat, mengatur, melaksanakan dan mengontrol kegiatan
oprasional proyek. Adapaun uraian dan tanggung jawab Chief Supervisor adalah
sebagai berikut:
Membuat perencanaan kegiatan operasional proyek |
---|
Merencanakan jadual pekerjaan untuk Supervisor dan Mandor |
Merencanakan dan menghitung kebutuhan dan penempatan material maupun tenaga kerja |
Merencanakan penggunaan peralatan |
Mengatur kegiatan operasional proyek |
Mengkoordinasikan shop drawing yang diterima dari Site Manager untuk di aplikasikan/dilaksanakan dalam pekerjaan lapangan |
Mengkoordinasikan penempatan material maupun tempat fabrikasi serta kebersihan lapangan |
Mengarahkan Supervisor/Mandor/Subkontraktor |
Melakukan koordinasi dengan GA (Genaral Affair) Officerterkait dengan urusan umum |
Melakukan koordinasi dengan QC terkait kualitas pekerjaan |
Melakukan koordinasi dengan Safety terkait dengan K3 |
Melakukan koordinasi dengan Storekeeper terkait dengan material |
Melakukan koordinasi dengan mekanik terkait dengan peralatan |
Melakukan koordinasi dengan wakil Owner/Konsultan terkait dengan pelaksanaan pekerjaan |
Melaksanakan Kegiatan Operasional Proyek
|
Menjalankan tugas lapangan sesuai schedule mingguan/bulanan yang dibuat Site Manager |
Memastikan terlaksananya pekerjaan Subkontraktor/Mandor sesuai persyaratan mutu dan waktu yang telah ditentukan |
Membuat progress prestasi pekerjaan Subkontraktor, mandor untuk dimasukan ke Quantity Surveyor pada setiap Opname |
Melaksanakan pekerjaan sesuai RMP, Instruksi Kerja, Metode, dan Prosedur yang berlaku |
Mengadakan Meeting mingguan dengan supervisor / subkontraktor / mandor guna mencapai target yang dikehendaki. |
Menginstruksikan pekerjaan ke Subkontraktor, Mandor berdasarkan SPK yang diterbitkan. |
Melakukan perbaikan sesuai dengan metode yang disetujui |
Mengelola SDM, material dan peralatan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkans |
Memotivasi, mengarahkan dan membina bawahan untuk mencapai sasaran |
Mengusulkan rotasi, mutasi, promosi, sanksi dan demosi sejauh wewenang yang dimiliki |
Memfasilitasi kegiatan audit |
Menerapkan peraturan dan memastikan ditaatinya ketentuan tata tertib kerja dan ketentuan-ketentuan lain yang berlaku bagi karyawan maupun semua pihak yang terkait |
Memelihara aset yang ada di bagiannya dengan baik |
Tertib administrasi sesuai peraturan perusahaan yang berlaku dalam membuat laporan dan memonitor pekerjaan di lapangan sesuai format yang telah disepakati |
Meningkatkan disiplin kerja bawahan |
Mengerjakan tugas-tugas lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan proyek dibidangnya yang diberikan oleh atasan langsung/lebih tinggi |
Memastikan K3 memelihara kebersihan dan kerapian area kerja selama pelaksanaan proyek |
Mengontrol Pelaksanaan Operasional Proyek
|
Menganalisa hasil kegiatan pelaksanaan proyek untuk melihat kesesuaian antara rencana dan realisasinya (terhadap biaya, mutu, waktu dan safety) |
Mengontrol pelaksanaan safety |
Mengontrol pelaksanaan pekerjaan Subkontraktor / Mandor / Supervisor |
Memonitor schedule kebutuhan Alat, Tenaga, Bahan dari mandor dan Subkontraktor, termasuk memverifikasi alat ukur (meteran, theodolite telah ditera/kalibrasi/verifikasi dengan master alat) |
Mengontrol laporan yang dibuat oleh Supervisor |
Mengontrol check-list internal yang dibuat Supervisor |
Supervisor
Proyek Konstruksi
Hari
ini kita membahas tentang fungsi dari Supervisor Engineer dimana dia
merupakan salah satu organ terpenting dalam tim pengawasan yang di bentuk oleh
Konsultan sesuai dengan persyaratan yang tercantum di dalam Kerangka Acuan
Tugas. Harapan dengan diterbitkannya ini para pembaca mengerti akan tugas dan
skop tanggung jawab dari Supervisor Engineer sehingga tidak terjadi tumpang
tindih kewajiban dalam pengawasan yang sangat sering terjadi dalam pekerjaan
Konsultan.
Baca:
Mandor
Supervisor
Engineer ini merupakan pimpinan Tim Supervisor Konsultan di lokasi proyek yang
bertanggung jawab kepada pimpro dimana timnya ditugaskan untuk melaksanakan
tugas-tugas pembantuan pengawas.
Mencatat kemajuan pekerjaan setiap hari yang dicapai kontraktor pada lembaran rencana kemajuan pekerjaan (Progress Schedule) yang telah disetujui. |
---|
Membuat rekomendasi kepada pimpro untuk menerima atau menolak pekerjaan dan material yang mutunya diragukan. |
Menyusun/memelihara arsip korespondensi proyek. Laporan Mingguan, bagan Kemajuan Pekerjaan, Pengukuran dan lain-lain. |
Membuat laporan bulanan mengenai kemajuan fisik dan keuangan dari proyek yang ada dibawah wewenangnya dan menyerahkan kepada pimpro serta kepada instansi terkait tepat pada waktunya. |
Memberi rekomendasi kepada pimpro yang menyangkut mutu dan jumlah pekerjaan yang telah selesai dan memeriksa kebenaran dari setiap spesifikasi pembayaran bulanan kontraktor (Monthly Payment Certificate). |
Melakukan pengawasan yang terus menerus atas pelaksanaan pekerjaan, termasuk secara teratur memeriksa pekerjaan pada semua lokasi dilapangan. Dimana pekerjaan kontruksi sedang dilaksanakan serta memberi penjelasan tertulis kepada kontraktor dengan maksud agar menjadi jelas apa yang sebenarnya dituntut dalam pekerjaan tersebut bila dalam kontrak hanya dinyatakan secara umum. |
Memonitor dengan teliti semua kuantitas hasil pengukuran yang disampaikan oleh Inspektor dan ikut serta dalam pelaksanaan pengukuran kuantitas akhir dari setiap pekerjaan yang telah selesai |
Menjamin bahwa kontraktor memahami isi Dokumen Koontrak secara benar, melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan spesifikasi serta gambar-gambar dan kontraktor menetapkan teknik pelaksanaan kontruksi yang tepat/cocok dengan keadaan lapangan untuk berbagai macam kegiatan pekerjaan. |
Mengawasi dan meliputi ketetapan dari semua pengukuran/rekayasa lapangan yang dilakukan oleh kontraktor dengan maksud agar pimpro memungkinkan untuk menentukan hal-hal yang diperlukan menyangkut pekerjaan pengembalian kondisi dan memonitor terperinci. |
Memeriksa AS Built Drawing yang akurat dan terbaru serta mengawasi/memeriksa pembuatan gambar-gambar lainnya yang diperlukan. |
Supervisor
Sebagai Fungsi Manajemen
Supervisor
sebagai fungsi manajemen meliputi: Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing),
Penggerakan Pelaksanaan (Actuating) dan Pengawasan/Pengendalian (Controlling).
1) Perencanaan
Perencanaan
seyogyanya melibatkan seluruh bawahan, duduk bersama guna merumuskan
permasalahan yang dihadapi, menetapkan tujuan dan sasaran (komitmen) dan
rencana pelaksanaan termasuk didalamnya adalah perencanaan penganggaran
(konsensus). Konsensus yang telah ditetapkan harus dipublikasikan secara
terbuka.
Dalam
perencanaan ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan. Harus berpikiran
SMART, yaitu Specific artinya perencanaan harus jelas maksud maupun
ruang lingkupnya. Tidak terlalu melebar dan terlalu idealis.
Measurable, artinya
program kerja atau rencana harus dapat diukur tingkat
keberhasilannya. Achievable artinya dapat dicapai. Jadi bukan anggan-angan
semu. Realistic, artinya sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang
ada. Tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Tapi tetap ada
tantangan. Time, artinya ada batas waktu yang jelas. Mingguan,
bulanan, triwulan, semesteran atau tahunan. Sehingga mudah dinilai dan
dievaluasi.
2) Pengorganisasian
Peran
kepemimpinan (leadership) seorang supervisor sangat penting dalam rangka
menjalankan perencanaan jangka pendek, kalo manager atau diatasnya lebih ke
jangka panjang.
Dalam
fungsi Pengorganisasian, pemimpin (supervisor) menentukan siapa melakukan apa
(who does what) sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan. Agar tujuan
tercapai maka dibutuhkan pengorganisasian. Dalam perusahaan biasanya diwujudkan
dalam bentuk bagan organisasi. Yang kemudian dipecah menjadi berbagai jabatan.
Pada
setiap jabatan biasanya memiliki tugas, tanggung jawab, wewenang dan uraian
jabatan (Job Description). Semakin tinggi suatu jabatan biasanya semakin tinggi
tugas, tanggung jawab dan wewenangnya. Biasanya juga semakin besar
penghasilannya. Dengan pembagian tugas tersebut maka pekerjaan menjadi ringan.
Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Disinilah salah satu prinsip dari
manajemen. Yaitu membagi-bagi tugas sesuai dengan keahliannya masing-masing.
3) Penggerakan Pelaksanaan
Melakukan koordinasi dan pengarahan
terhadap seluruh bagian atau sektor yang terlibat dalam pencapaian target
QCDSME. Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak
diikuti dengan pelaksanaan kerja. Untuk itu maka dibutuhkan kerja keras, kerja
cerdas dan kerjasama. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan
untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi.
Pelaksanaan
kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang telah disusun. Kecuali memang ada
hal-hal khusus sehingga perlu dilakukan penyesuian. Setiap SDM harus bekerja
sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing
SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah
ditetapkan.
4) Pengawasan/Pengendalian
Merupakan
proses untuk mengamati secara terus menerus (bekesinambungan) pelaksanaan
rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi (perbaikan) terhadap
penyimpangan yang terjadi. Untuk menjalankan fungsi ini diperlukan adanya
standar kinerja yang jelas. Pengawasan dan pengendalian juga merupakan alat
ukur apakah implementasi sesuai dengan rencana yang merupakan konsesus bersama
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Agar
pekerjaan berjalan sesuai dengan visi, misi, aturan dan program kerja maka
dibutuhkan pengontrolan. Baik dalam bentuk supervisi, pengawasan, inspeksi
hingga audit. Kata-kata tersebut memang memiliki makna yang berbeda, tapi yang
terpenting adalah bagaimana sejak dini dapat diketahui
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Baik dalam tahap perencanaan,
pelaksanaan maupun pengorganisasian. Sehingga dengan hal tersebut dapat segera
dilakukan koreksi, antisipasi dan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan
situasi, kondisi dan perkembangan terbaru.
Di
bawah ini merupakan Kompetensi yang harus dimiliki seorang Supervisor:
Terbuka/mau menerima masukan/pendapat/kritik bahkan reminder/teguran dari Bawahan | Mengetahui dan menerapkan fungsi manajemen (POAC) |
---|---|
Memahami masalah teknis | Dapat dipercaya |
Terorganisir | Tegas/Assertife |
Dapat memimpin | Bisa memutuskan dengan baik |
Dapat mendengarkan dengan baik | Bisa memberikan keputusan |
Memberi contoh yang baik (Role model) |
Tiga
Sifat Utama Supervisor
Menurut
saya ada 3 sifat utama lagi yang harus dimiliki seorang Supervisor, berikut
sifat utama tersebut dengan penjelasanya.
1) Memotivasi.
Tidak
dalam bentuk ceramah atau nasihat-nasihat belaka. Motivasi yang diperlukan
adalah yang berbentuk nyata alias konkret. Ia seyogyanya mampu membuat program
sederhana yang memotivasi atau sekedar memimpin diskusi dengan hangat; atau
bersedia menjadi ‘rekan curhat’ permasalahan yang dialami bawahannya. Saya
teringat bukunya Patrick Lencioni yang berjudul The Three Signs of a
Miserable Job.
Disana
ada kisah tentang seorang pria bernama Brian Bailey yang membuat beberapa program
sederhana namun berefek dahsyat bagi seluruh anak buahnya. Ia memimpin sebuah
tim kecil dalam sebuah restoran hingga terbentuk iklim kerja yang luarbiasa.
Anda perlu membaca buku tersebut.
2) Empati
Sebagai
contoh bila ia mengetahui ada anak buahnya yang rajin
tiba-tiba mlungker tidak memiliki semangat kerja maka ia akan
memanggilnya kedalam ruangan dan menanyakan kenapa, bukan malah menegur atau
memarahinya. Empati yang benar berarti memberikan jawaban atau kata-kata yang
tepat untuk membangkitkan kembali gairah kerja.
Jangan
sampai ada anak buah yang mengeluh karena istrinya kabur dibawa lari seorang
jutawan tampan, eh Anda malah mengatakan dengan santai: “Well, ambil sisi
baiknya, saya yakin saat ini istrimu lebih bahagia. Sekarang saya mohon
kembalilah bekerja dengan semangat”.
3) Menginginkan Segala Sesuatu Berjalan Lebih
Baik
‘Lebih
baik’ sengaja saya garis bawahi sebab disitulah poin utama dari sifat ini.
Supervisor ‘jadul’ mayoritas beranggapan kalau dirinya sudah menjadi pengawas
yang baik bila segala hal yang menjadi tanggungjawabnya berjalan lancar. Apapun
hal itu: proses produksi, jadwal penyaluran, sistem keamanan, alur kerja
operasional, dan lain hal yang berjalan lancar dan baik biasanya menjadi
standar untuk dipenuhi.
Memang
benar kalau memastikan segalanya berjalan lancar dan baik adalah tugas dan
kewajiban Anda, tapi di masa sekarang itu saja tidaklah cukup. Anda harus
memiliki mindset ‘lebih’ dalam bekerja. Tekad dan performance yang Anda
tampilkan haruslah bagaimana segala sesuatunya berjalan lebih baik, lebih
lancar, lebih aman, lebih efektif, lebih efisien, lebih cepat, lebih teratur,
lebih mudah, dan ‘lebih-lebih’ lainnya. Untuk membuat sesuatu memiliki nilai
lebih tidaklah harus memerlukan biaya yang besar.
Terkadang
bahkan tidak memerlukan biaya. Barangkali hanya dengan mengubah kebiasaan atau
pola kerja yang sudah ada. Sederhana? Ya. Mudah? Belum tentu. Berpikir untuk
mengupayakan sebuah keadaan berubah menjadi lebih baik memang tidak mudah,
tetapi segala kemudahan yang tersedia tidak akan membuat kondisi menjadi lebih
baik kalau kita tidak pernah memulai untuk memikirkannya.
Demikian saya kira sangat lengkap untuk
peren penting seorang supervisor pada ruang lingkup pekerjaan proyek
konstruksi, semoga postingan ini bermanfaat.
0 Response to "Peran Penting Supervisor"
Post a Comment