Dalam
menegerjakan sebuah proyek konstruksi tidaklah hanya memerlukan kesiapan
finansial tetapi kesiapan dalam pelaksanaanya, karena setiap pelaksanaan
pekerjaan kostruksi tidak hanya pada tempat yang mudah dijangkau dan peralatan
bisa masuk dengan mudahnya, ada juga tempat yang akses nya sulit dijangkau atau
tempat yang akan dijadikan pelaksaan proyek itu sendiri berada pada hutan yang
dengan pelaksanaannya harus dilakukan beberapa pembersihan dahulu, untuk itu
saya menuliskan metoda pekerjaan land clearing yang bisa anda jadikan informasi
tambahan atau referensi study saudara, berikut pembahasanya.
Pengertian
Land Clearing
Pekerjaan
land clearing adalah pekerjaan site untuk diperkiraan atau dengan kata lain
suatu pekerjaan yang "tidak exact", karena jumlah produksinya tidak
menentu dan job Site yang satu ke job site yang lain. Peralatan yang digunakan
dan cara yang dipilih untuk pekerjaan land clearing ini sangat menentukan
jumlah produksinya.
Peralatan Untuk Land Clearing
Berbagai
peralatan yang dapat digunakan dalam pekerjaan land clearing bisa dilihat pada
tabel dibawah ini:
Luas Pekerjaan | Pembongkaran Akar | Pemotongan rata dengan muka tanah atau diatasnya | Pembenaman pohon kedalam tanah dengan pukulan | Diurug dengan tanah. |
---|---|---|---|---|
PEMBERSIHAN RINGAN : (diameter pepohonan 5 cm) | ||||
Sampai dengan 4 ha. | Dengan blade bulldozer, cangkul besar dan cangkul kecil, kapak | Kapak, machet, brushhook, cangkul besar (garpu), cangkul, dengan gergaji sirkular yang bermesin | Dengan blade bull· dozer | Bajak mold - board, bajak piringan, piringan penyobek (Discharrow). |
4 - 40 Ha. | Dengan Blade Bulldozer. | Blade Bulldozer, sabit putar. Flail type (tipe bebas). cutter. Rolling brush cutter. | Bajak mold · board, bajak pi· ringan, piringan penyobek (Disc harrow) | |
40 - 400 ha atau lebih | Blade bulldozer, penggaruk akar, grabber, bajak akar, rantai yang di· rentangkan diantara dua tractor | Sabit besar bermesin (Heavy duty mower), Gergaji sirkular yang bermesin | Rolling brush cutter, Pemotong tipe bebas rantai yang kan di antara dua tractor | Pemotong bentuk piringan, bajak moldboard bajak piringan, piringan penyobek |
PEMBERSIHAN SEDANG (diameter pepohonan 5- 20 em). | ||||
s/d 4 ha. | Blade bulldozer | Kapak, gergaji, gergaji mesin | Blade Bulldozer | Bajak piringan besar, piringan penyobek |
4 - 40 Ha | Blade Bulldozer | Gergaji rantai bermesin, mesin pada tractor, gunting besar bermesin. | Blade Bulldozer, rolling brush cutter, sabit putar. | Bajak piringan besar, piringan penyobek |
40 - 400 ha atau lebih | Shearing blade, angling blade,penggaruk, rantai yang direntangkan pada dua crawler tractor,bajak akar | Shearing blade | Blade bulldozer flail type {tipe bebas), rotary cutter, anchor chain | Blade·bulldozer,dengan duty heavy harrow |
PEMBERSIHAN BERAT : (diameter pepohonan > 20 cm) | ||||
Sampai dengan 4 Ha | Dengan blade bulldozer | Gergaji, kapak, gergaji mesin. | Blade Bulldozer | |
4 - 40 Ha. | Shearing blade, angling blade penggaruk, balok pemukul | Shearing blade, kombinasi shearing blade dengan gergaji mesin | Blade Bulldozer | |
40 - 400 ha atau lebih | Shearing blade, angling blade balok pemukul, penggaruk, rantai yang direntangkan diantara dua tractor | Shearing blade, kombinasi shearing blade dengan gergaji mesin | Rantai yang direnyangkan diantara dua crawlwer tractor |
Metode
kerja atau cara pengerjaan yang tepat dan benar akan sangat berpengaruh
terhadap produktifitas alat, untuk menentukan metode mana yang tepat tergantung
banyak factor seperti volume/spesifikasi proyek dan waktu yang tersedia.
Metode Land Clearing |
Proses
Pengerjaan Land Clearing
Pada proses pengerjaan land clearing hal
yang umum dilakukan meliputi:
1) Underbrushing
Adalah
sebuah kegiatan yang menjurus pada pembabatan pepohonan yang berdiameter
maksimum 30 cm dengan tujuan untuk mempermudah pelaksanaan.
2) Felling / cutting
Adalah
kegiatan penumbangan pepohonan yang berdiameter lebih dari 30 cm.
3) Pilling
Kegiatan
pengumpulan kayu-kayu yang kemudian dikumpulkan menjadi tumpukan-tumpukan kayu
pada jarak tertentu, perlu diperhatikan adanya jalur tumpukan yang sesuai
dengan arah angina.
4) Burning
Adalah
pembakaran kayu-kayu yang telah ditumbangkan dan cukup kering, dengan tidak
melalaikan kayu-kayu yang dapat dimanfaatkan.
Metode
kerja Land Clearing
Untuk
menetukan motode mana yang paling tepat tergantung banayak factor seperti
volume/spesifikasi proyek dan waktu yang tersedia.
1) Metode pumbanagan dan penebasan
Metode
ini dikerjakan secara bersamaan, untuk kegiatan ini dikenal dengan beberapa metode,
berikut diantaranya:
a) Metode perimeter/ metode Siput Dalam
Cocok diterapkan pada areal yang rata,
setelah plot areal yang akan dibuka telah ditentukan, maka bulldozer mulai
menebas atau menumbangkan pohon,dari luar menuju kedalam ,mengelilingi plot areal
dengan gerak bulldozer bedrlawanan dengan jarum jam.
b) Metode out crop/metode siput luar
Sma
seperti metode perimeter, perbedaannya terletak pada gerak bulldozer,pada
metode ini penebasan/penumbangan dimulai dari tengah-tengah plot area menuju
keluar dengan gerak bulldozer searah jarum jam
c) Metode contour
Metode
ini diterapkan pada area yang berbukit, bulldoer menebang, menebas dari ats
bukit ke bawah pada daerah dengan ketinggian yang sama (contour yang sama).
d) Metode zigzag
Sama
seperti metode perimeter dan out crop, metode ig zag dapat diterapkan pada
areal yang rata
e) Metode penumpukan pilling
Umumnya
hasil tebangan pohon, ranting ditumpukan memanjang searah dengan arah angina
dan mengikuti garis contour, jarak gusur bulldozer sekitar 15-20 m, sehingga
nantinya jarak tumpukan satu sama lainya menjadi sekitar 30-50 m.
f) Metode pembakaran
Yang
sanagt perlu diperhatikan dalam pengerjaan metode ini adalah arah mata angin, karena
apinya akan sulit dikendalikan dan pula hasil pembakaran menjadi tidak
sempurna.
Jalur
timbunan yang ada harus dibuat sesempit dan setinggi mungkin untuk mengurangi
jumlah tanah yang terbakar, karena dalam pembakaran, humus tana akan ikut
terbakar sehingga dapat mengurangi kesuburan.
g) Metode harroing/Metpde pegas ulir
Salah
satu metode yang memiliki efisiensi kerja tertinggi, metode ini memiliki
efisiensi kerja 98,8%.
Faktor
Yang Berpengaruh Terhadap Land Clearing
Faktor-faktor
berikut menurut pengalaman pengaruhnya besar terhadap aktivitas dan
produktivitas land clearing:
1) Kelebatan pepohonan
Faktor
ini berpengaruh terhadap produksi dan tentu saja biaya produksi, antara lain:
a)
Jumlah pohon-pohonan
b)
Ukuran pohon-pohonan
c)
Kekerasannya
d)
Keadaan akarnya
e) Rumpun-rumpunan
yang ada.
2) Penggunaan Tanah Setelah Dikerjakan
Harus
kita perhatikan apakah tujuan land clearing ini nanti, misalnya untuk
kepentingan pembuatan dam, jalan raya atau untuk keperluan lain. Karena hal-hal
termaksud akan dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih metoda maupun
peralatan yang dipakai untuk pekerjaan land clearing.
3) Keadaan Dan Daya Dukung Tanah
Faktor
keadaan tanah dan daya dukung tanah juga harus kita perhatikan, termasuk dalam
faktor ini adalah:
a)
Tebalnya top soil.
b)
Type/jenis tanah yang ada.
c)
Kadar air dalam tanah (moisture content).
d) Keadaan
batuan.
4) Topografi
Termasuk
dalam faktor topografi diantaranya adalah:
a)
Kemiringan medan
b)
Saluran-saluran yang ada.
c)
Rawa - rawa yang ada.
d)
Batuan besar.
e)
Bukit.
Keadaan
topoagrafi termaksud sangat berpengaruh pada peralatan yang digunakan dalam
land clearing.
5) Keadaan lklim dan Hujan
Biasanya
semua phase dari pekerjaan land clearing, dipengaruhi pula oleh
perbedaan/perubahan temperature dan hujan yang turun selama pekerjaan land
clearing dilaksanakan.
6) Kekhususan Pekerjaan
Faktor
khusus ini antara lain dapat tergantung dari hal/kondisi berikut:
a)
Luas area pekerjaan.
b)
Penyempurnaan pekerjaan yang dilakukan.
c)
Pembuangan bekas clearing. Konservasi
tanah.
d) Dan
lain faktor.
Produksi
Land Clearing
Produksi
dari land clearing biasanya dinyatakan dalam are atau hectare per jam. Untuk
kebanyakan pekerjaan land clearing, produksinya dihitung dari perkalian antara
kecepatan traktor dengan Iebar dari cut {dihitung dalam are atau hectare) per
jam. Jadi ditulis sebagai berikut:
1)
Dalam English Measure
Lebar
cut (ft) x 5280 (ft/menit) x speed {mph) / 43560 (feet2) (acre/ jam)
2)
Dalam Metris System
Lebar cut (m) x speed {km/jam) x 0.825/ 10 ha/ jam
0.825
adalah efficiency kerja
Perhitungan
Produksi Cutting
Kebanyakan
pekerjaan land clearing scperti:
Penebangan
(cutting), Penyiangan (grubbin) tak dapat dikerjakan/dilakukan pada kecepatan
yang tetap, karena produksi di lapangan sulit untuk diperkirakan dengan cara
ini, maka kini ada suatu rumus untuk memperkirakan produksi cutting. Untuk
memperkirakan waktu cutting peracrt! (0,405 ha) pada peker· jaan land clearing
yang khusus bisa dipakai rumus berikut:
T
= X [A (8) + M1. N1 + M2. N2 + M3. N3 + M4. N4 +D. F]
Keterangan:
T:
waktu
cutting per acre (dalam menit)
X:
Faktor
kekerasan kayu, berpcngaruh terhJdap waktu total.
A:
Faktor
kekerasan dan kelebatan berpengaruh terhadap base time.
B:
Base
time per acre.
M:
Waktu
pemotongan per pohon setiap d iameter tertentu (menit).
N:
Jumlah
pohon per acre dalam setiap cL.1meter tcrtentu, ditentukan pada survey lapangan.
D:
Jumlah
diameter dalam feet (30 em lebih) dari seluruh pohon per acre di atas 6 feet
(180 em) pada diameter yang diukur pada "rata tanah", ditentukan
dalam survey lapangan.
F:
Jumlah
waktu y ang diperlukan (dalam menit) untuk memotong per feet (30 em). pohon
dengan diameter di atas 6 feet (180 em).
Kekerasan kayu yang berpengaruh terhadap
waktu total:
Kayu
keras:
75 - 100% tambahan 30% terhadap waktu total
(X= 1,30)
25 - 50°'0 tetap 1,0)
0
- 25% kurangkan 30% terhadap waktu total (X= 0,70)
Contoh kemampuan berbagai jenis traktor
untuk "Felling" pohon dalam macam-macam diameter (dalam menit).
Macam Traktor | Base time (B) (menit) | Diameter range | Diatas 180 cm (per foot) | |||
---|---|---|---|---|---|---|
30-60 cm | 60-90 cm | 90-120 cm | 120-180 cm | |||
M1 | M2 | M3 | M4 | |||
D6D | 40 | 0,8 | 4,0 | 8,0 | 25 | - |
D7G | 28 | 0,5 | 2,0 | 4,0 | 12 | 4 |
D8K | 21 | 0,3 | 1,5 | 2,5 | 7 | 2,0 |
D9H | 18 | 0,2 | 0,5 | 1,5 | 4 | 1,2 |
Keterangan
Tabel:
Traktor
Didasarkan
pada model traktor yang dapat bekerja pada lapangan dengan kemiringan yang
wajar (kemiringan dibawah 1 0%) dengan keadaan "footing" (track) yang
baik, medan tidak berbatu-batu, pepohonan campuran lunak dan keras. Traktor dalam keadaan "layak" untuk dioperasikan,
blade tajam, dan diatur sebaik-baiknya.
Base time:
Menunjukkan
waktu (dalam menit) yang diperlu- 56 kan bagi setiap traktor untuk
"meliput" setiap acre (0.405 ha) meterial ringan di mana tidak ada
pohon yang perlu pengerjaan khusus. Waktu yang diperlukan dipengaruhi oleh
"kelebatan" pohonnya, yang diameternya kurang dari 12 inch (30 cm).
Lebat
600
pohon atau lebih per acre (1480 pohon/ha) base time ditambah 100%.
Sedang
400
- 600 pohon per acre (990 - 1480 pohon/ha) 'base time tetap A = 1.0
Ringan
1)
Kurang dari 400 pohon peracre (990 pohon/ha)
base time dikurangi 30% A= 0.7
2)
Untuk rumpun yang lebat, base time ditambah
100%, A = 2.0
Diameter range
-
M1 menunjukkan waktu yang diperlukan (dalam
menit) untuk memotong pohon dengan diameter rata tanah 1' a 2' (31 -60 em).
-
M2 Menunjukkan waktu yang diperlukan (dalam
menit) untuk memotong pohon dengan diameter 2' a 3' (61 - 90 em).
-
M3 Menunjukkan waktu yang diperlukan (dalam
menit) untuk me· motong pohon dengan diameter 3' a 4' (91 - 120 em).
Kolom
diameter di atas 6' (180 cm) menunjukkan jumlah waktu (dalam menit) yang
dibutuhkan oleh suatu jenis traktor, untuk memotong 1 feet (30 em) kayu dengan
diameter di atas 180 em). Diameter Range Banyaknya pohon Dengan demikian, untuk
menumbangkan sebuah pohon dengan diameter 240 em, dibutuhkan 8 x 1.2 atau
kurang lebih 10 menit jika dipakai tractor D 9 H.
Seperti yang telah saya katakana sebelumnya
bahwa dalam pemindahan tanah mekanis merupakan materi ilmu yang tidak hanya
berkaitan dengan petambangan tetapi juga dengan proyek – proyek konstruksi yang
lahan nya akan dipergunakan untuk membangun dan sebagainya, saya kira cukup
untuk tulisan pekerjaan land clearing yang juga dipaparkan metoda dalam
pengerjaanya, demikan dan terimakasih, semoga bermanfaat.
0 Response to "Pengertian Pekerjaan Land Clearing Dan Cara Pelaksanaan"
Post a Comment