Membahas tentang
alat-alat berat atau besar sebagai orang yang berkecimpung dalam dunia
konstruksi sekiranya perlu mengetahui mengenai alat berat tersebut, tetapi
seorang civil engineer bukanlah membahas dari mesin penggerak dan mekanisme
tenaga mesin menjadi tenaga mekanik melainkan kegunaan lat tersebut, pemilihan
alat berat dengan kondisi kerja dilapangan dan biaya produksivitas alat berat
yang digunakan.
Hal nya seperti mesin mungkin kita boleh
saja mengetahui secara garis besarnya tetapi mengenai dari fungsi dan cara
kerja alat berat tersebut merupakan hal dasar yang harus dimengerti dan
dipahami oleh seorang pekerja konstruksi, salah satu tujuannya ialah untuk
meminimalisir harga dalam mengerjakan pelaksanaan pekerjaan dilapangan agar
lebih efektif dan efisien, dengan kita memahami dan mengetahui tentunya kita
bisa membuat perencanaan pada situasi kondisi kerja yang akan dilakukan,
seperti alat apa saja yang harus diperlukan dan perlengkapan apa saja yang
diperlukan oleh alat berat tersebut.
Alat Pelengkap Pada Alat Berat
Nama Alat Pelengkap Pada Alat Berat |
Pada tulisan sebelumnya sudah dijelaskan
perihal alat berat dan sebagainya maka pada kesempatan ini saya menulis pembahasan
“kegunaan alat pelengkap pada alat berat” terutama fungsi dari alat pelengkap
tersebut dan cara menghitung biaya produktivitas dari alat pelengkap tersebut.
Dibawah ini Merupakan 10 alat pelengkap pada alat berat:
1) Angle Blade
Digunakan
untuk berbagai keperluan seperti menggali menggusur, mendorong atau menumpuk, blade
ini dapat distel membentuk sudut ke kiri atau ke kanan, oleh karena itu material
yang digunakan dapat mengarah ke samping, penyetelan blade bisa dimiriingkan ke
depan atau ke belakang untuk memudahkan pembuangan ke samping.
Angle
blade ini dibuat untuk posisi lurus dan menyerong. Biade ini juga dibuat untuk:
a) Pembuaogan
ke samping (side casting)
b) Pembukaan
jalan (pioneering roads)
c)
Menggali saluran (cutting ditches).
d) Dan
lain- pekerjaan yang sesuai.
2) Straight Blade
Digunakan
untuk pekerjaan galian yang memerlukan tenaga yang lebih besar, bisa digunakan
juga untuk menggusur, mendorong atau menumpuk.
Blade
jenis ini adalah yang paling cocok untuk segala jenis lapangan, blade ini juga
merupakan modifikasi dari U blade, manuever lebih mudah dan dengan blade ini
pula bulldozer dapat menghandel ·material dengan mudah.
3) Shear Blade
Alat
ini digunakan untuk berbagai keperluan seperti:
1) Menumbangkan
pohon dengan memotong akar pohon terlebih dahulu
2) Mencerai
beraikan tunggul hingga rata dengan permukaan tanah
3) Menumpuk
4) Rake Blade
Alat
ini digunakan untuk berbagai keperluan seperti:
a) Untuk
mencabut sisa sisa akar pohon
b) Menumpuk
batang pohon
5) Towing Winch
Digunakan
untuk pekerjaan menarik, seperti menarik kayu gelondongan, menarik portable
camp, sementara untuk membantu menarik traktor yang terbenam.
6) Long Clapm/Fork Clamp
Digunakan
untung mengangkat, memuat ataupun memindahkan kayu-kayu bulat atau log.
7) Ripper
Digunakan
untuk memecah, menggali lapisan batuan atau material keras lainya agar menjadi
bongkahan-bongkahan hingga selanjutnya memungkinkan untuk digusur atau di
dorong oleh doer blade.
8) Fair Led
Alat
ini berfungsi untuk menghindarkan kerusakan yang diakibatkan oleh adanya
gesekan langsung antara wire rope dengan housing inch.
9) Tree Pusher
Digunakan
untuk merobohkan pohon dengan jalan mendorong, makin tinggi posisi mendorong, makin
mudah pohon ditumbangkan.
10) Disc Plow/Disc Harrow
Digunakan
untuk membajak tanah yang masih virgin karena piringan (disc)besar, maka tanah
disamping dibajak sekaligus pula dibalik dan digemburkan, tetapi untuk
menghaluskan tanah perlu digunakan jenis harrow yang piringanya lebih kecil.
Itulah
10 alat pelengkap yang digunakan untuk berbagai macam alat berat, dan untuk
bagian berikutnya saya membahas lebih mendalam salah satu dari 10 itu, yaitu
“ripper” dimulai dengan fungsi alat tersebut dan yang trakhir produktivitas
alat pelengkap tersebut, berikut untuk pembahasanya:
Alat Pelengkap Ripper
Jika
dalam pekerjaan pembersihan lapangan dijumpai tanah yang keras (misalnya:
lempung keras), sering kali pekerjaan dengan memakai blade bulldozer kurang
berhasil, dengan demikian effektivitas pro· duksi akan berkurang, disamping hal
itu juga blade akan cepat rusak (aus). Jika volume pekerjaan tanah keras ini
cukup banyak, maka pekerjaan yang paling effektif adalah dengan cara
menggemburkan dulu tanah tersebut, alat yang digunakan untuk pekerjaan ini
disebut Ripper (Bajak).
Alat
ini pada hakekatnya sebuah bajak yang gigi-giginya terbuat dari baja yang
keras, sehingga kepadanya dapat diberikan tekanan yang cukup besar untuk lebih
memaksakannya masuk ke dalam tanah.
Jenis
- Jenis Ripper/Bajak
Jenis-jenis
ripper dibedakan menurut keadaannya sebagai berikut:
1) Ripper
yang berupa alat tersendiri
2) Ripper
yang ditarik oleh tractor
a) dengan
cable controlled (kendali kabel)
b) dengan
hydraulic controlled. (kendali hidrolis)
3) Ripper
yang berupa Attachment yang dipasang pada traktor sebagai tenaga penggeraknya.
a) Adjustable
parallelogram· (giginya sejajar dan bisa diatur/di· lepas).
-
Single shank (gigi tunggal).
-
Multi shank (gigi banyak)
b) Parallelogram
(giginya sejajar kaku):
-
Single shank
-
Multi shank
Hinge
(berupa piringan) dengan ukuran tertentu. Gigi-gigi ripper dapat diganti jika
sudah aus, tetapi penggantian ini jangan sampai dilakukan setelah keausan
mencapai inti giginya, karena jika telah demikian maka seluruh rippernya harus
diganti.
Fungsi
Ripper
Seperti
telah dikatakan tadi bahwa ripper adalah untuk "mengerjakan"
tanah-tanah yang agak keras, dimana jika pekerjaan ini dilaku· kan oleh
Bulldozer hasilnya akan kurang effektif. Tetapi tidak semua tanah keras bisa
dikerjakan oleh ripper, kadang-kadang harus dilakukan peledakan (blasting). Perlu
diketahui bahwa ke· mampuan "ripper" untuk "meripping"
tanah tergantung dari jenis ripper itu sendiri.
beberapa
hal yang perlu diperhatikan' dalam mengevaluasi feasibel tidaknya pekerjaan
ripping:
1) Kadang-kadang
pekerjaan ripping berhasil tanpa memperhatikan "kecepatan rambat
suara" tadi, ini terutama material-material yang homogen seperti mudstone
dan claystone.
2) Rendahnya
kecepatan rambat suara yang terjadi pada batuan sedimen, dapat ·menunjukkan
bahwa ini bisa di ripping, tetapi jika ·" joint fracture" yang
terjadi tidak memungkinkan untuk penetrasi gigi-gigi ripper, maka material ini
tidak effektif untuk d iri pping.
3) Peledakan
cukup menolong untuk memungkinkan gigi-gigi ripper masuk, terutama batuan
konglomerat dan beberapa jenis batuan yang lain. Tetapi pekerjaan peledakan ini
harus dihitung betulbetul dari segi ekonomisnya jika mau meledakkan
butiran-butiran yang lebih besar dari batuan jenis batu pasir, batu kapur dan
granit.
Perhitungan
Produksi Ripper
Ada
tiga cara menghitung produksi ripping
1) Metode
yang paling baik adalah dengan "Cross section", yang dapat menentukan
volume pekerjaan "ripping ini, kemudian mencatat waktu yang diperlukan,
setelah pekerjaan ripping selesai. Volume ripping dibagi dengan waktu ripping
adalah produksi ripping (dalam BCY/hr- Bm3/hr).
2) Metode
lain adalah mencatat waktu ripping dan menghitung muatan scraper pada periode
waktu tertentu.
3) Metode
yang kurang teliti tetapi nilainya biasa ditentukan secara cepat dalam
pekerjaan adalah menghitung waktu ripping pada jarak yang diukur.
Waktu
siklus rata-rata dapat ditentukan dari:
1) waktu
ripping (/i)
2) waktu
berputar
3) Mengukur
panjang rata-rata ripping
4) Mengukur
jarak (space) ripping
5) Mengukur
dalamnya ripping
Data
ini dapat memberikan hasil volume setiap trip yang selanjutnya produksi dapat
dihitung. Pengalaman menunjukkan bahwa metoda ini lebih besar 10 s/d 20% dari
pada metoda pertama.
Contoh Perhitungan Ripping
Tentukan
produksi ripper dengan data single shank ripper ditarik tractor
Jarak (space) ripping 0,915 m
dalam ripping 0,610 m
panjang ripping 91 m
kecepatan ripping 1,6 km/jam 26.6 m/menit
waktu balik 0,25 menit
asumsi
waktu 60 me nit/jam
Jawab
Total cycle time 91 m/26,6 m + 0,25 menit =
3,6 menit (waktu siklus total)
Jumlah trip per jam = 60/3,6 = 16,6
trip/jam.
Produksi per trip = 91 x 0,915 x 0,61 = 50,7
Bm3/trip.
Produksi
per jam = 50.7 8m3 /trip x 16,6 trip/jam = 841,62 8m3/jam.
Perlu diingat hasil ini 10 s/d 20% lebih
tinggi dari produksi sebenarnya.
Jadi Produksi aktual = 80% x 841,62 8M3 /jam
= 673,2 HM3/jam
atau
= 90 % x 841,62 8M3/jam = 757.4 8m3/jam.
Jadi produksi yang sebenarnya antara:
673,2
- 757.4 8m3/ jam
Produksi
ini belum dikoreksi dengan faktor-faktor job condition (kondisi pekerjaan),
peralatan dan Operator.
Sangat luas dan sangat banyak ilmu mengenai
pemindahan tanah mekanis, terutama menyangkut kepada alat berat dan pelengkap
alat berat itu, yang saya tuliskan tadi berupa catatan dan pengalaman
dilapangan yang bisa dijadikan informasi yang berguna. Sekian dan terimakasih.
0 Response to "Fungsi Dan Kegunaan Alat Pelengkap Pada Alat-Alat Berat"
Post a Comment