Dalam
pelaksanaan konstruksi jalan dan lapangan terbang, atau konstruksi-konstruksi
lain yang memerlukan stabilitas dan kepadatan tertentu diperlukan peralatan
untuk pemadatan. Pemadatan adalah usaha penyusunan kembali
letak butir sehingga pada tanah tersebut dicapai letak butiran yang rapat.
Berbagai
riset dan kajian terus dilakukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan zaman
yang kian cepat dan efisien. Salah satu perkembangan teknologi yang berperan
besar dalam menggeser peradaban manusia menuju zaman modern sekarang ini adalah
teknologi alat berat.
Tulisan
ini dibuat untuk mengetahui dan memahami perbedaan alat – alat berat, dan
semoga menjadi ilmu tambahan baik itu untuk di lapangan pekerjaan ataupun pada
mata kuliah alat – alat berat dan pemindahan tanah mekanis.
Pengertian
Compactor
Compactor
adalah Alat berat yang di gunakan untuk memadatkan jalan atau area konstruksi
sehingga memiliki tingkat kepadatan yang di inginkan. Jenis roda compactor
terbuat dari besi seluruhnya atau ditambah berat berupa pasir atau air, bisa
terbuat dari karet (berupa roda ban) dengan bentuk kaki kambing (sheep foot), yang
berukuran kecil bisa menggunakan tangan dengan mengarahkan ke bagian yang akan
dipadatkan.
Untuk
pemadatan pengaspalan biasanya menggunakan road roller, tire roller atau drum
roller, tetapi untuk pemadatan tanah biasanya digunakan sheep foot roller atau
drum roller.
Fungsi dari alat ini adalah:
1)
Memadatkan tanah
2) Memadatkan
lapis perkerasan (lentur)
3) Memadatkan
Lapis Atas (Surface)
Bagian – bagian Tandem Roller
1) Mesin
(Engine).
2) Pompa
kemudi (Steering Pump).
3) Pembagi
daya (Power driver).
4) Pompa
propeller (Propelling pump).
5) Pompa
penggetar (Vibrating pump).
6) Katup
kemudi (Teering Valve)
7) Silinder
kemudi (Steering silinder).
8) Motor
penggerak/pemutar (Ropelling motor).
9) Transmisi(Transmission).
10)Rem parkir (Parking brake).
11)Sambungan universal
(Universal joint)
12)Roda gigi differensial
(Differential gear).
13)Roda gigi planet (Planatory
gear).
14)Motor getar (Vibration
motor).
15)Penggetar (Vibrator).
Klasifikasi Roller
Terdapat
berbagai macam roller yang biasa dipakai pekerjaan konstruksi, masing-masing
mempunyai bentuk yang berbeda sesuai kegunaannya, Klasifikasi roller yang banyak dikenal
antara lain:
1) Berdasar
cara bergeraknya, ada yang bergerak sendiri (self propelled) dan ada yang
ditarik traktor (towed).
2) Berdasar
bahan roda-roda penggilasnya, ada yang terbuat dari baja (steel wheel) dan ada
yang terbuat dari karet (pneumatic).
3) Dilihat
dari bentuk permukaan roda, ada yang bentuk permukaannya halus (plain), segment,
grid, sheepfoot (kaki domba) dan lain-lain.
4) Dilihat
dari susunan roda-roda gilas, ada yang beroda tiga (three wheel), tandem roller
(roda dua) dan three axle tandem roller.
5) Alat
penggilas khusus, misalnya vibrating roller bekerja menggunakan getaran sebagai
unsur utama dalam usaha pemampatan tanah.
Tipe Dan Jenis
Compactor
Tipe & Jenis Compactor |
1) Smooth steel roller (penggilas besi
dengan permukaan halus) Dan Three wheel
rollers (penggilas roda tiga)
Penggilas
Roda Tiga (Three wheel roller) merupakan alat penggilas yang tertua dan sampe
sekarng masih digunakan sebagai pekerjaan alat pemampatan tanah. Three wheel
roller ini digunakan untuk memampatkan lapisan yang terdiri dari bahanbahan
yang berbutir kasar, misalnya untuk pembuatan jalan. Alat ini mempunyai berat
antara 6-12 ton.
Three
wheel roller apabila diinginkan untuk pemampatanyang besar, roda silindernya
dapat diisi dengan zat cair (minyak atau air) atau dapat juga diisi pasir.
Usaha penambahan berat dengan zat cair atau pasir dapat meningkatkan berat alat
15%sampai 35%.
2) Tandem
rollers (pemggilas tandem)
Alat
ini biasanya digunakan untuk penggilasan akhir. Misalnya untuk penggilasan
aspal beton agar diperoleh hasil akhir permukaan yang rata. Tandem roller
dibagi menjadi dua macam:
a) two axle tandem roller (dengan dua as).
Tandem
ini memberikan lintasan yang sama pada masing-masing rodanya. Dan beratnya
antara 8-14 ton.
b) there axle tandem roller (dengan tiga
as).
Thre
axle tandem roller digunakan untuk pekerjaan - pekerjaan yang berat seperti
mengerjakan landasan pesawat teerbang atau membuat pondasi jalan.
Konstruksi
dari threeaxle tandem roller apabila ditambah satu roda depan yang dipasang
pada perpanjangan overhead frame disebut walking beam, yang dapat bergerak
bebas naik turun mengikutiketidakrataan permukaan jalan, sehingga satuan
tekanan per satuan lebar rol dapat dipertahankan besarnya. Walking beam dapat
juga dikunci, sehingga dapat bergerak ke atassaja apabila permukaan jalan tidak
rata. Penguncian walking beam dapat dilakukan penuh, sehingga walking beam
tidak dapat bergerak sama sekali ke atas maupun ke bawah.
3) Pneumatic
tired rollers (penggilas roda ban angin)
Roller
ini mempunyai roda - roda dari ban karet (pneumatic) dengan permukaan yang
dibuat rata. Susunan rodanya dibuat sedemikian rupa sehingga jalur yang
dilewati jatuh diantara jalur-jalur roda belakang. Dengan demikia gilasan dapat
merata pada satu lintasan roller.
Jumlah
roda-roda gilas selalu gasal, Misalnya 9 (4 roda depan, 5 roda belakang), 11 (5
roda depan, 6 roda belakang) Berat roller jenis ini juga dapat ditambah dengan
mengisi air atau pasir dalam bak bak yang disediakan dalam dinding mesin,
sehingga berat satu roller dinyatakan dalam dua angka, misalnya antara 9 samapai
16 ton.
Tekanan
roda pada permukaan tanah dapat diatur dengan tekanan udara dalam ban (inflation
pressure), makin keras ban dipompa, makin besar tekanan per satuan luas
permukaan tanah. atau 13 (6 roda depan, 7 roda belakang). Penggilasan dengan
ban ini mempunyai ciri khusus dengan adanya kneading effect, ialah air dan
udara dapat ditekan ke luar (pada tepi-tepi ban) yang segera akan menguap pada
keadaan udara yang kering. Kneading effect ini sangat membantu dalam usaha
pemampatan bahan-bahan yang banyak mengandung lempung atau tanah liat.
Kneading
effect ini juga diperbesar pengaruhnya dengan membuat sumbu roda yang dapat
bergoyang mengikuti ketidakrataan permukaan tanah. Roda yang dapat bergoyang
demikian ini disebutwhole wheel, yang sangat berguna dalam mempertahankan
tekanan yang sama dari semuaroda roller, karena tidak ada roda roda yang
menggantung bebas.
Bergoyangnya
roda ini menyebabkan roller baik sekali untuk digunakan pada penggilasan pasir
atau bahan bahan dengan butir kasar, karena gerakan ban akan membantu dalam
mengatur kedudukan butir untuk mencapai kemampatan yangn optimal. Perlu
diperhatikan pada penggilasan bahan berbutir kasar yang tajam ban-ban penggilas
akan cepat rusak, sehingga pneumatic tired roller banyak digunakan dalam
pekerjaan pengasapalan jalan. misalnya pada hot mix asphalt concrete, di
samping juga baik untuk penggilasan lapisan-lapisan tanah yang tipis.
4) Sheep
foot type rollers (penggilas kaki kambing)
Sheepfoot
roller termasuk alat pampat yang melindas dari bawah. Bagian utama roller
berupa drum yang sekelilingnya diberi kaki-kaki, sehingga tekanan roller dapat
terpusat pada kepala kaki kaki yang merupakan bidang bidang kecil dan
memberikan tekanan per satuan luasyang besar.
Sheepfoot
roller merupakan alat pampat yang ditarik, dan pada waktu ditarik kaki-kaki
domba akan masuk kedalam lapisan tanah, dan dinding drum yang ada pada
permukaan lapisan akan memberikan kemampatan sementara. Sehingga tebal lapisan
yang efektif untuk pemampatan dengan sheepfoot roller ini antara 20-25 cm, dan
bahan tanah yang cocok untuk sheepfoot roller ini adalah tanah yang banyak mengandung
lempung.
5) Vibration
Rollers (Penggilas getar)
Vibration
Roller adalah termasuk tandem roller, yang cara pemampatan-nya menggunakan efek
getaran, dan sangat cocok digunakan pada jenis tanah Efisiensi pemampatan yang
dihasilkan sangat baik, karena adanya gaya dinamis terhadap tanah. Butir butir
tanah cenderung akan mengisi bagian bagian yang kosong yang terdapat di antara
butir- butirnya.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi Proses pemampatan dengan vibration roller ialah:
a) Frekuensi
getaran,
b) Amplitude
dan
c)
Gaya sentrifugal.
6) Vibratory
plate compactor (alat pemadat getaran)
Portable
roller adalah roller jenis kecil dengan berat hanya 4 sampai 6 ton saja, salah
satu jenisnya ada dilengkapi dengan roda karet yang dapat dinaik-turunkan.
Waktu bekerja roda karet digantung, sehingga yang menyentuh permukaan tanah
adalah roda-roda bajanya. Apabila ingin dipindahkan (dibawa), roda karet
diturunkan kemudian roller ditarik dengantraktor atau truk, jenis lain dari
tipe adalah hanya dengan dioperasionalkan dengan tangan saja.
Trench
roller adalah penggilas khusus parit atau lubang galian, sehingga konstruksinya
dibuat khusus sedemikian rupa agar sesuai untuk pekerjaan tersebut. Roda yang
sebelah dibuat dari baja halus dengan diameter roda lebih besar, yang digunakan
sebagai pemampat, sedang rodayang sebelahnya lagi dan juga roda kemudi (guide
roll) dibuat dari ban karet dengan diameter roda lebih kecil. Kemampuan roller ini untuk memampatkan parit
sedalam antara 16 sampai 23 inci.
7) Mesh
grid rollers (penggilas dengan roda anyaman)
Meshgrid
Roller adalah Mesin gilas yang rodanya berbentuk anyamanyaman. Baik untuk usaha
pemampatan tanah dengan butiran yang banyak mengandung butiran kasar lebih baik
digunakan meshgrid roller.
Pengaruh
plain wheel roller terhadap kemampuatan yang dihasilkan adalah pemampatan
dariatas ke bawah, yang artinya bagian atas akan mencapai kemampatan terlebih
dahulu pada bagian bawah. Hal ini karena penampang melintang pengaruh tekanan
roda gilas ke dalamlapisan tanah bebentuk trapezium, sehingga tekanan per
satuan luas di bagian atas lebih besar dari pada bagian bawah. Jika tebal lapisan
yang harus dimampatkan besar, maka tekanan per satuan luas ini untuk bagian
bawah sudah tidak cukup besar untuk mencapai kemampatan yang diharapkan.
Untuk
usaha pemampatan tanah dengan butiran yang banyak mengandung butiran kasar
lebih baik digunakan meshgrid roller. Alat ini memperbesar tekana per satuan
luas permukaan, juga bidang bidang rodanya dapat masuk ke dalam lapisan tanah,
sehingga terjadi pemampatan dari bawah.
8) Segment
rollers (penggilas dengan roda tersendiri dari lempengan
Untuk
tanah yang mengandung lempung (Tanah Liat), terutama tanah yang basah, Meshgrid
Roller kurang memberi hasil yang baik, karena Tanah akan tertinggal diantara
batang-batang besi anyaman roda. Untuk menghindari hal tersebut dapat digunakan
segment roller yang rodanya tersusun dari lempempengan-lempengan baja
kecil-kecil. yang akan memberikan tekanan persatuan luas cukup besar dan dapat
masuk kedalam tanah sehingga terjadi pemampatanlangsung dari bawah.
Cara Kerja Compactor
Pada
kebanyakan roller, susunan roda adalah dengan guide roll berada di depan dan
drive roll di belakang, sehingga operator menghadap ke guide roll di depan, tetapi
mudahnya kita anggap bahwa roller bergerak maju bila berjalan ke arah guide
roll.
Untuk
menjaga kemiringan pada potongan melintang badan jalan, maka pekerjaan dimulai
dengan jalur jalur tepi yang terendah. Hal ini karena bahan yang digilas
mempunyai kecenderungan untuk menggeser (melorot) ke tepi bawah. Dengan
memampatkan lebih dulu bagian bawah, penggeseran tanah akan tertahan oleh jalur
jalur yang sudah dipampatkan. Untuk berpindah jalur, sangat dianjurkan pada
waktu roller berjalan maju, hal ini untuk menghindari agar guide roll tidak
tertarik menggeser kea rah jalannya drive roll dan merusak permukaan lapisan
lapisan yang seluruh lebar jalan dapat dijalani dalam 8 lintasan (pass), pass
ke 9 roller kembali menuju ke alur yang pertama.
Pengulangan
ini dilakukan terus menerussampai jumlah pass yang diperlukan untuk mecapai
pemampatan yang dikehendaki pada tiap jalur sudah terpenuhi. Overlap pada arah
memanjang (A) juga perlu diberikan, karena dalamarah belok, roller ini jumlah
pass yang diberikan lebih sedikit dan pada yang di bagian lurus.
pada
penggilasan pada tikungan jalan, pass pertama dimulai dan bagian bawah (bagian
lintasan yang dalam) menuju ke bagian atas (bagian lintasan luar).Untuk
lintasan lintasan berikutnya diulang mulai dari lintasan pertama lagi.
Produksi Compactor
Produksi
compactor biasanya dinyatakan dalam luasan (m2) yang dapat
dipampatkan oleh penggilas sampai kepampatan yang dikehendaki per satuan waktu.
Dibawah merupakan keterangan dari persamaan produktivitas compactor
F =
luas permukaan lapisan yang dipadatkan (m2)
L =
lebar efektif pada gilas (m)
V =
kecepatan compactor (m/jam)
JM =
kondisi manajemen dan medan kerja
N = jumlah lintasan (pass) yang diperlukan
untuk mencapai kemampatan yang dikehendaki.
Yang
dimaksud satu pass adalah satu lintasan dengan roda gilas melewati satu jalur
tertentu. Agar dicapai hasil penggilasan dengan permukaan yang rata, maka tiap
pass dengan passyang berikutnya harus saling menindih (overlap) antara 15-30cm.
Q = Q’ . E (m2 / jam)
Q’ = 60.v (w – 0)/ N (m2/jam)
Keterangan:
V
= Kecepatan (km/jam)
W = lebar roda (drum) roller (meter)
O
= Overlap (meter)
N
= Jumlah Lintasan
E
= job Efisiensi
Q
untuk setiap lapis
Q1
= Q x T (m3/jam)
T
= Tebal lapis tanah yang dipadatkan
(meter)
Jika
kecepatan nyata tidak dapat diukur, kecepatan rata – rata dapat mengacu pada
pedoman berikut ini:
1) Sheep
foot roller dengan penggerak sendiri 5 mile per jam (mph) atau 7.5 km/jam.
2) Pneumatic
tired roller dengan penggerak sendiri 7 mile per jam (mph).
3) Sheep
foot roller ditarik oleh wheel tractor 5 – 10 mph atau kurang lebih dari 7.5 –
15 km/jam.
4) Sheep
foot roller ditarik oleh crawler tractor 3 -4 mph atau 4.5 - 6 km/jam.
5) Pneumatic
roller ditarik 3 – 5 mph atau 4.5 – 7.5 km/jam.
Contoh
Analisa Produksi Tandem Roller
Sebuah
compactor three wheel roller dengan berat 8 ton digunakan untuk
memampatkansuatu lapisan macadam setebal 10cm (sesudah jadi). Jumlah pass yang
diperlukan 10 kali, lebar efektif compactor 60cm, kecepatan operasi 2km/jam.
Kondisi manajemen baik dankondisi medan baik. Berapakah produksi compactor per
jamnya?
Hitungan:
F
= L x V x JM/N
0,6
x 2000 x 0,75/10
90
m2/lapis/jam
Ketebalan
per lapis 10 cm, Maka Produksi compactor = 0,1 x 90 = 9 m3 jam (CM).
Contoh
2:
Tentukan
produksi pneumatic tired roller yang memiliki berat 10 ton, penggerak sendiri,
lebar efektif 1800 mm. Kepadatan yang diinginkan ialah 10 cm dengan 4 lintasan.
Kecepatan
yang digunakan 7 mph (kurang lebih 11 km/jam).
Jadi :
W = 1800 mm
L = 10 cm
= 100 mm.
S = 11
km/jam
P = 4
Perkiraan
produksi:
W
x L x S/P Cm3/jam
1,8
x 11 x 100/4
485
m3 (compacted) per jam.
Faktor
koreksi belum diperhitungkan dalam perkiraan tersebut.
Lebar
jalan = 10 meter
Lebar
roda = 2 meter
Berapa
jumlah Lajur yang harus dilalui?
Jawab:
Lajur
10
meter/2 – 0.3
5,88
(6 lajur karena harus ada overlap)
Lebar
total (pemadatan) tanpa overlap = 2 x 6 = 12 meter
Overlap
Baru:
12 – 10/6
0,33
meter
Jika
overlap kurang dari 0.3 meter maka harus ditambah lajurnya atau diganti alatnya
dengan yang mempunyai lebar rodanya lebih lebar daripada lebar roda alat awal.
Selesai sudah semua yang saya tuliskan dari
mulai latar belakang, pengertian dari compactor, jenis – jenis compactor dampai
dengan produktivitas compactor yang dilengkapi dengan soal dan jawaban. Semoga
tulisan ini dapat membantu saudara yang membutuhkan, sekian dan terimakasih.
0 Response to "Definisi Dan Jenis - Jenis Compactor "
Post a Comment